Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No.

2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI
KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
Sutarmi*, Mardiana Zakir**

WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali lebih
tinggi dibandingkan perempuan yang berusia 20 sampai 24 tahun. Making Pregnancy Safer (MPS) Indonesia
2001-2010 merupakan salah satu strategi dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan
primigravida di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013.
pisain Penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil pertama di wilayah
kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013 yaitu sebanyak 285 orang,
dengan sampel 167 responden. Teknik sampling adalah simple random sampling. Pengumpulan data dengan
melihat rekam medik di puskemas poskesdes dan BPS. Analisa univariat menggunakan prosentase dan bivariat
menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh komplikasi kehamilan primigravida sebanyak 40,3 %,
usia ibu yang beresiko sebanyak 58,1%, Hasil analisa bivariat didapatkan ada hubungan yang signifikan antara
usia ibu dengan (p value = 0,000,) Maka disarankan petugas kesehatan untuk dapat memberikan bimbingan dan
konseling kepada setiap ibu untuk dapat menunda kehamilan dengan tidak hamil pertama diusia yang beresiko
yaitu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun dan bila sudah terjadi kehamilan untuk menjaga kesehatan
diri dan janinnya dengan rajin memeriksakan kehamilannya sehingga menghindarkan dari terjadinya komplikasi
yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya dan persalinannya nanti.

Kata kunci : Komplikasi kehamilan , usia ibu

LATAR BELAKANG Indonesia (SDKI) diperoleh dengan


mengumpulkan informasi dari saudara
Menurut World Health Organization perempuan yang meninggal semasa
(WHO) 2007, kematian ibu adalah kehamilan, persalinan, atau setelah
kematian perempuan selama masa melahirkan. Meskipun hasil survei
kehamilan, persalinanan, maupun dalam menunjukkan bahwa AKI di Indonesia
42 hari setelah persalinan, tidak telah turun menjadi 248 per 100.000
dipengaruhi oleh lamanya dan lokasi kelahiran hidup pada tahun 2007, hal itu
kehamilan dari beberapa penyebab yang perlu ditafsirkan secara hati-hati mengingat
berhubungan dengan atau diperburuk oleh keterbatasan metode penghitungan yang
kehamilan atau penanganannya tetapi digunakan. Dari lima juta kelahiran yang
bukan karena kecelakaan. Kematian dan terjadi di Indonesia setiap tahunnya,
kesakitan ibu hamil, bersalin dan nifas diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat
masih merupakan masalah besar di komplikasi kehamilan atau persalinan
negara berkembang termasuk Indonesia. (UNDP, 2008).
Sekitar 25 - 50% kematian wanita usia Untuk mengurangi AKI dan AKB
subur disebabkan oleh masalah yang maka diperlukan suatu penatalaksanaan
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, pelayanan kesehatan yang baik selama
dan nifas di negara berkembang (Depkes kehamilan dan pada saat persalinan.
RI, 2010). Komplikasi yang sering terjadi
Angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi, eklampsia,
belum memiliki data statistik vital yang partus lama yang semuanya membutuhkan
langsung dapat menghitung Angka pelayanan kesehatan dari tenaga yang
Kematian Ibu (AKI). Estimasi AKI dalam professional dan pemanfaatan sumber daya
Survei Demografi dan Kesehatan kesehatan yang maksimal (Depkes RI,
[1]
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357

2010). Banyak faktor yang Populasi dalam penelitian ini adalah


mempengaruhi terjadinya komplikasi, seluruh ibu hamil primigravida di wilayah
yaitu: faktor umur, paritas, pendidikan, kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan
perawatan antenatal, sarana dan fasilitas Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun
kesehatan, sosial ekonomi, dan tenaga 2013 yaitu sebanyak 574 orang, sedangkan
penolong kesehatan yang dapat memicu Sampel adalah sebagian yang diambil dari
terjadinya peningkatan AKI dan AKB keseluruhan objek yang diteliti yang
(Mochtar, 2008). dianggap mewakili seluruh populasi
Berdasarkan studi pendahuluan pada (Notoatmodjo 2005: 79). Jadi sampel pada
bulan September 2013, di wilayah kerja penelitian ini adalah = 167 orang.
Puskesmas Bukaposo Kecamatan Way Pengambilan sampel dengan cara
Sedang Kabupaten Mesuji dengan jumlah mengundi populasi yang ada, sehingga
penduduknya berjumlah 33.888 jiwa, setiap anggota populasi mempunyai
dalam kurun waktu 1 tahun terakhir yaitu kesempatan yang sama menjadi sampel
tahun 2011 tercatat terjadinya 80 penelitian. Data yang dikumpulkan dalam
komplikasi pada kehamilan pada ibu hamil penelitian ini adalah data yang terdapat
primi gravida, 52 (65%) diantaranya terjadi pada berkas rekam medis. Caranya dengan
usia antara 16-19 tahun. Selain itu juga dokumentasi yaitu melihat rekam medis
banyak yang terjadi pada usia > 35 tahun ibu yang hamil pada buku kohort ibu hamil
yaitu sebanyak 28 (35 %). Dari 80 yang ada di Puskesmas dan Poskesdes
komplikasi tersebut 24 orang dengan Serta BPS di wilayah Puskesmas
hyperemisis gravidarum,18 orang dengan Bukoposo tahun 2013.
abortus, 14 orang karena pre eklampsi Setelah dilakukan pengolahan, data
ringan, 13 orang anemia, 6 orang dilakukan analisis dengan menggunakan
perdarahan ante partum 3 orang dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis
ketuban pecah dini, 2 orang dengan pre univariat menggunakan distribusi frekuensi
eklampsi berat. dan prosentase, sedangkan analisis bivariat
Pemilihan wilayah kerja Puskesmas menggunakan uji chi-square.
Bukoposo Kecamatan Way Serdang
Kabupaten Mesuji sebagai tempat HASIL
penelitian, karena angka komplikasi
kehamilan termasuk yang tinggi bila Analisis Univariat
dibandingkan dengan wilayah puskesmas
lainnya yang ada di Kabupaten Mesuji Tabel 1: Distribusi Frekuensi berdasarkan
sepanjang tahun 2013. Komplikasi Kehamilan
Berdasarkan pemaparan di atas maka
peneliti merasa tertarik untuk mengetahui Komplikasi Kehamilan f %
Hubungan usia ibu dengan komplikasi Ya 67 40,3
kehamilan primigravida di Wilayah kerja Tidak 100 59,7
Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Jumlah 167 100,0
Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013.
Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa
METODE 40,3% atau 67 ibu hamil mengalami
komplikasi pada kehamilan Primigravida
Jenis penelitian ini adalah analitik
korelasi dengan pendekatan crossecsional Tabel 2: Distribusi Frekuensi berdasarkan
yaitu ingin mengetahui hubungan antara Usia
usia ibu dengan komplikasi pada
Usia ibu f %
kehamilan primigravida di wilayah kerja
Beresiko 97 58,1
Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Tidak beresiko 70 41,9
Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013. Jumlah 167 100,0

[2]
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat 15 (21,2%) kasus. Adapun komplikasi
bahwa 58,1% atau 97 ibu memiliki usia yang terjadi yaitu: Abortus 14 ibu,
yang beresiko. Hyperemisis gravidarum 12 ibu, anemia 8
ibu, preeklampsi 6 kasus, eklampsi 3 ibu,
Analisis Bivariat perdarahan antepartum 3 ibu, kpd 3 ibu,
infeksi 3 ibu.
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Usia ibu Menurut Manuaba, (2010)
dengan Komplikasi kehamilan komplikasi kehamilan dapat disebabkan
oleh banyak faktor. Komplikasi yang
Komplikasi sering terjadi adalah perdarahan, infeksi,
kehamilan Total eklampsia, partus lama yang semuanya
Usia ibu Ya Tidak membutuhkan pelayanan kesehatan dari
f % f % f % tenaga yang professional dan pemanfaatan
Beresiko 52 54,0 45 46,0 97 100 sumber daya kesehatan yang maksimal
Tidak 15 21,2 55 78,8 100 100 (Depkes RI, 2010). Banyak faktor yang
beresiko mempengaruhi terjadinya komplikasi,
Total 67 40,3 100 59,7 167 100 yaitu: faktor umur, paritas, pendidikan,
p Value = 0,0001, OR = 4,363 perawatan antenatal, sarana dan fasilitas
kesehatan, sosial ekonomi, dan tenaga
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat penolong kesehatan yang dapat memicu
dilihat bahwa dari 97 usia beresiko terjadinya peningkatan AKI dan AKB
sebanyak 54,0 % (52) ibu yang mengalami (Mochtar, 2008).
komplikasi kehamilan primigravida dan Hal ini sejalan dengan hasil
dari 100 usia tidak beresiko 21,2% (15) penelitian yang dilakukan Ima Retnowati
ibu yang mengalami komplikasi. Hasil uji tahun 2005 yang melakukan penelitian
statistik p.value 0,000 berarti p. Value ≤ ά tentang Hubungan Faktor-Faktor Ibu
maka Ho ditolak berarti ada hubungan Dengan Kejadian Komplikasi Persalinan
yang signifikan antara usia ibu dengan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gesi
komplikasi kehamilan primigravida . Kabupaten Sragen didapatkan hasil bahwa
Sedangkan odd rasio/ factor resiko (OR) ada faktor yang berhubungan dengan
yaitu 4,363 lebih besar dari 1 ( > 1 ) komplikasi kehamilan dan persalinan ada
artinya ibu yang memiliki usia yang juga yang tidak berhubungan.
beresiko mempunyai peluang 4,363 kali Oleh karena itu kesimpulan peneliti
beresiko mengalami komplikasi pada bahwa responden masih banyak
kehamilan primigravida. mengalami komplikasi kehamilan dan
persalinan dikarenakan masih banyak
PEMBAHASAN pernikahan yang dilakukan pada usia muda
sehingga mengakibatkan kehamilan dan
Komplikasi kehamilan persalinan yang terjadi pada usia muda
dimana kematangan fisik belum ada
Berdasarkan hasil penelitian dari 167 sehingga memungkinkan timbulnya
orang ibu sekitar 67 (40,3%) ibu yang komplikasi kehamilan dan persalinan
mengalami komplikasi kehamilan
primigravida Di Wilayah Kerja Pus Usia ibu
kesmas Bukoposo Kecamatan Way
Serdang Kab. Mesuji Tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian dari 167
Dari penelitian yang dilakukukan orang ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas
ditemukan komplikasi pada kehamilan Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kab.
primigravida dengan usia beresiko Mesuji Tahun 2013 sekitar 97 (58,1%) ibu
sebanyak (54%) atau 52 kasus sedangkan memiliki usia yang beresiko.
ibu yang usianya tidak beresiko sebanyak
Menurut Manuaba (2010), usia yang Menurut teori dan hasil penelitian ini
beresiko (<20 tahun dan > 35 tahun) sejalan dengan penelitian yang dilakukan
memungkinkan banyak faktor resiko dan oleh Ima Retnowati tahun 2005 yang
masalah kesehatan yang dapat dialami oleh melakukan penelitian tentang Hubungan
ibu karena pada usia < 20 tahun Faktor-Faktor Ibu Dengan Kejadian
kematangan organ-organ reproduksi belum Komplikasi Kehamilan Persalinan Di
cukup sedangkan pada usia > 35 tahun Wilayah Kerja Puskesmas Gesi Kabupaten
beberapa penelitian menyatakan semakin Sragen didapatkan hasil bahwa usia
matang usia ibu dihadapkan pada berhubungan dengan komplikasi
kemungkinan terjadinya beberapa risiko persalinan. Dan hal ini tidak sejalan
tertentu, termasuk risiko kehamilan dengan hasil penelitian yang dilakukan
Hal ini sejalan juga dengan oleh Itsna Novianti fajrin (2008) yang
penelitian oleh Itsna Novianti fajrin meneliti faktor-faktor Yang
(2008) yang meneliti faktor-faktor Yang Mempengaruhi komplikasi persalinan Di
Mempengaruhi komplikasi persalinan Di Rumah sakit Roemani Semarang tahun
Rumah sakit Roemani Semarang tahun 2008 didapatkan Hasil penelitian
2008 didapatkan Hasil penelitian memperlihatkan bahwa usia ibu
memperlihatkan bahwa usia ibu berhubungan dengan kejadian komplikasi
berhubungan dengan kejadian komplikasi kehamilan persalinan.
persalinan.
Oleh karena itu penelitiaan ini dapat KESIMPULAN
disimpulkan masih banyak ibu yang
memiliki usia yang beresiko, mungkin Berdasarkan penelitian maka dapat
disebabkan karena banyak ibu yang tidak disimpulkan bahwa 58,1 % ibu hamil
mengerti tentang resiko yang dapat dialami memiliki usia yang beresiko dan 40,3 %
bila hamil dan bersalin pada usia yang mengalami komplikasi kehamilan
beresiko, untuk itu perlunya penyuluhan primigravida. Hasil analisis selanjutnya
tentang usia reproduksi yang sehat agar menunjukan ada hubungan antara usia ibu
para ibu akan mengerti dan berpikir ulang dengan komplikasi kehamilan
untuk hamil bila memiliki usia yang primigravida (p value = 0.002).
beresiko pada kesehatannya. Berdasarkan kesimpulan tersebut,
maka itu menurut peneliti diperlukan
Hubungan Usia Ibu dengan Komplikasi penyuluhan dan konseling secara
Kehamilan interpersonal kepada ibu tentang usia
beresiko, terutama penyuluhan dapat
Hasil uji Statistik dengan Chi Square dilakukan pada anak remaja putri untuk
(continuity correction) terbukti ada melakukan pernikahan di usia minimal 20
hubungan yang signifikan antara usia ibu tahun atau bagi yang menikah di usia
dengan komplikasi kehamilan kurang dari 20 tahun untuk menunda
primigravida dan dapat dilihat dari nilai kehamilannya sampai usia 20 th. Dan pada
p.Value 0.000. Sedangkan odd rasio/ factor ibu yang baru menikah dan hamil saat usia
resiko (OR) yaitu 4,363 artinya ibu hamil ibu di atas 35 tahun agar lebih
yang memiliki usia yang beresiko memperhatikan kesehatan reproduksinya.
mempunyai resiko 4,363 kali mengalami Yaitu memastikan kondisi kesehatan ibu
komplikasi kehamilan primigravida. dan organ reproduksinya. Bila telah hamil
Menurut teori yang dikemukakan ibu diharapkan memeriksakan kesehatan
oleh Manuaba (2010) bahwa usia ibu yang ibu dan bayi secara teratur agar bila
beresiko dapat menyebabkan berbagai ditemukan resiko pada ibu dan janin segera
masalah kesehatan dan resiko pada dapat dideteksi lebih dini agar penanganan
kehamilan dan persalinan. dapat cepat dan akurat.
Manuaba, IBG. Prof. Dr., 2007, Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan,
* Alumni pada Prodi Kebidanan dan Keluarga Berencana untuk
Tanjungkarang Poltekes Kemenkes Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta, 507
Tanjungkarang halaman.
** Dosen pada Prodi kebidanan Mochtar, Rustam. Prof. Dr., 2008, Sinopsis
Tanjungkarang Poltekes Kemenkes Obstetri jilid I1, EGC, Jakarta, 453
Tanjungkarang. halaman.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan, Jakarta :
DAFTAR PUSTAKA Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Departemen Kesehatan RI, 2013. Profil Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai