Anda di halaman 1dari 46

Dampak Bimbel Secara Daring Terhadap Prestasi

Belajar Siswa-Siswi SMAN 1 Garut

Karya Tulis

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir di SMA Negeri 1 Garut

Disusun oleh :

Rofi Andalous

NIS. 192010278

XII MIPA 8

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GARUT

Jalan Merdeka No.91 Tarogong Kidul Telp. (0262) 233782 Garut

2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Dampak Bimbel Secara Daring Terhadap Prestasi


Belajar Siswa-Siswi SMAN 1 Garut

Oleh:

Rofi Andalous

NIS. 192010278

XII MIPA 8

Menyetujui,

Penanggung Jawab Program Guru Pembimbing

Gatot Imansyah,S.Pd Yudi Syarif Hidayatuloh,S.Pd


NIP. 19610818.198703.1.005 NIP. 19851118.200902.1.004

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Garut

Drs. Sumpena Permana Putra, S.H., M.M.Pd.


NIP. 19640320.199203.1.004
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas

berkat dan rahmat-Nya lah karya tulis yang berjudul “Dampak Bimbel

Secara Daring Terhadap Prestasi Belajar Siswa-Siswi SMAN 1

Garut” ini dapat diajukan untuk memenuhi tugas akhir di SMA Negeri

1 Garut.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak

mendapatkan arahan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada.

1. Bapak Drs. Sumpena Permana Putra, S.H., M.M.Pd. selaku

kepala sekolah SMA Negeri 1 Garut.

2. Bapak Gatot Imansyah, S.Pd. selaku penanggung jawab

program karya tulis ini.

3. Bapak Yudi Syarif Hidayatuloh, S.Pd. selaku guru pembimbing

yang telah dengan penuh kesabaran membimbing dan

memberikan arahan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan karya tulis ini dengan sebaik-baiknya.

4. Bapak M. Arief Ramdhan NH, S.Pd. selaku wali kelas penulis

pada saat duduk di kelas X MIPA 8

5. Ibu Nani, S.Pd. selaku wali kelas penulis pada saat duduk di

kelas XI MIPA 8
6. Bapak Drs. Rd. Hendra selaku wali kelas penulis pada saat

duduk di kelas XII MIPA 8

7. Kedua orang tua penulis, bapak Lili Suparli dan ibu Wiwi Winarti

yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, semangat,

dan bantuan materil sehingga penulis dapat sampai pada tahap

ini.

8. Kedua Kakak penulis, Novin Sovian dan Dewi Aprianti yang

telah menyediakan sarana prasarana juga selalu membantu

dan mendukung penulis dalam membuat karya tulis ini.

9. Keluarga penulis yang telah memberi semangat dan membantu

penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

10. Rigan Mubarok yang telah menyediakan sarana prasarana juga

selalu membantu dan menyemangati penulis dalam

penyusunan karya tulis ini.

11. Naufal Shafwan yang telah menyediakan sarana prasarana

juga selalu membantu dan menemani penulis dalam

pembuatan karya tulis iini

12. Ami Fahmi yang telah menyediakan sarana prasarana dalam

membantu penulis untuk membuat karya tulis ini.

13. Angga Dspk yang telah menyediakan sarana prasarana juga

menghibur penulis dalam penyusunan karya tulis ini.

14. Arsy Fauzan yang telah menyediakan sarana prasarana dan

menghibur penulis untuk menyusun karya tulis ini.


15. Keluarga besar Faiso 91 yang selalu memberikan semangat

dan menghibur penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

16. Semua platform media sosial yang selalu menemani dan

membuat penulis lebih semangat dalam menyusun karya tulis

ini.

17. Dan semua yang membantu penulis dalam pembuatan karya

tulis ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu.

Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam proses

penulisan maupun pembahasan karya tulis ini karena

sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semoga

karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca.

Garut, September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Pendidikan dari tahun ke tahun senantiasa mengalami

perubahan. Perubahan-perubahan tersebut seharusnya dapat

meningkatkan kompetensi siswa di bidang akademik maupun non

akademik. Prestasi belajar baik prestasi akademik maupun non-

akademik siswa perlu dipertimbangkan demi kemajuan negara agar

memiliki generasi masa depan yang lebih kompetitif.

Prestasi belajar siswa secara akademik sering menjadi acuan

masyarakat yang menilai secara subjektif bahwa siswa dengan nilai

yang baik dianggap memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibanding

siswa dengan nilai akademik yang rendah. Namun, dilihat dari

kenyataan yang ada yaitu kurangnya pemahaman siswa mengenai

konsep pelajaran dari mata pelajaran yang diajarkan. Siswa yang

belajarnya lebih banyak di sekolah daripada di rumah beranggapan

bahwa pelajaran di sekolah belum cukup membuat mereka

memahami konsep dan materi dari ke 16 mata pelajaran baik wajib

ataupun peminatan yang diajarkan, maka dari itu tidak sedikit siswa

yang memilih untuk melakukan bimbingan belajar.

Bimbingan belajar yang akhir- akhir ini banyak diikuti oleh

siswa-siswi sman 1 garut yaitu bimbingan secara daring. Maka dari itu
penulis membuat judul “Dampak Bimbingan Belajar secara Daring

terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Garut”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan,

pada akhirnya menimbulkan masalah yang dapat dirumuskan di

dalam beberapa pertanyaan-pertanyaan. Maka dari itu, penulis

merumuskan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Apakah siswa-siswi SMAN 1 Garut mengetahui bahwa

mengikuti bimbingan belajar secara daring dapat membantu

meningkatkan prestasi belajar?

2. Seberapa efektif bimbingan belajar secara daring dalam

membantu meningkatkan prestasi belajar siswa-siswi

SMAN 1 Garut?

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Bimbingan belajar secara daring berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa-siswi SMA Negeri 1 Garut

2. Penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah yaitu SMAN 1

Garut dan subjek penelitiannya adalah siswa-siswi SMAN 1

Garut

1.3 Tujuan Penelitian


Dibuatnya karya tulis ini mempunyai berbagai tujuan sebagai

berikut:

1. Bagi penulis yaitu untuk mengetahui dan menambah

wawasan mengenai dampak bimbingan belajar secara

daring terhadap prestasi belajar siswa-siswi SMA Negeri 1

Garut .

2. Bagi guru yaitu untuk memberikan informasi mengenai

dampak bimbingan belajar secara daring,sehingga guru di

sekolah dapat mengoptimalkan proses pembelajaran agar

siswa dapat memahami materi yang diajarkan secara

keseluruhan.

3. Bagi pelajar untuk memberikan informasi mengenai dampak

bimbingan belajar secara daring terhadap prestasi belajar

siswa SMA Negeri 1 Garut.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dibuatnya karya tulis ini penulis memiliki harapan

dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pengenalan dasar mengenai

bimbingan secara daring.

2. Untuk mengetahui dampak bimbingan belajar secara

daring terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 1

Garut.
1.5 Metode Penelitian

Dalam pembuatan karya tulis ini, dibutuhkan data-data yang

akurat guna mencapai target yang ditentukan. Dalam mengumpulkan

data-data serta informasi yang relevan, penulis menggunakan metode

penelitian berupa :

1. Metode Studi Pustaka

Dengan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai

buku sumber dan internet.

2. Metode Angket

Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh

responden.

1.6 Populasi dan Sampel

Penulis mengambil populasi yaitu kelas X, XI, dan XII MIPA.

Selain populasi, penulis juga mengambil sampel sebanyak 45 siswa

dimana terdiri dari kelas X yang mengikuti bimbel daring sebanyak 5

orang dan tidak mengikuti bimbel daring sebanyak 5 orang, kemudian

kelas XI yang mengikuti bimbel daring sebanyak 5 orang dan tidak

mengikuti bimbel daring sebanyak 5 orang, lalu yang terakhir terdiri

dari kelas XII yang mengikuti bimbel daring sebanyak 10 orang dan

yang tidak mengikuti bimbel daring sebanyak 15 orang.


1.7 Sistematika Penulisan

Dalam Penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan

sistematika penulisan yang rinci agar dapat mudah dipahami.

Sistematika penulisan karya tulis ini yaitu :

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Metode Penelitian

1.6 Populasi dan Sampel

1.7 Sistematika Penulisan


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Prestasi Belajar

2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu “prestasi” dan

“belajar”. Menurut (KBBI), Prestasi adalah suatu hasil yang telah

dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Sedangkan menurut

(KBBI), Belajar yaitu berusaha untuk memperoleh kepandaian atau

ilmu.

Arif Gunarso(1993: 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar

adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah

melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Djamarah

(2012: 23) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil dalam

perubahan diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh

peserta didik sebagai hasil yang sudah dicapai melalui pengalaman,

latihan, dan kerja kerasnya sehingga mendapatkan hasil yang optimal

dan memuaskan bagi peserta didik maupun orang tuanya.


2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Menurut Shertzer dan Stone (Winkle 1997: 591) secara garis

besar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar

dapat digolongkan menjadi dua bagian,yaitu:

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari

dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar dan

prestasi belajar.

Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

1) Faktor fisiologis, adalah faktor yang berhubungan

dengan kesehatan dan panca indra.

2) Faktor psikologis, berhubungan erat dengan

intelegensi, sikap dan motivasi yang timbul dalam

diri siswa tersebut.

2. Faktor Eksternal

Selain faktor-faktor yang ada dalam (internal) diri siswa,

adapun hal-hal lain dari luar diri siswa yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya sebagai

berikut:

1) Faktor lingkungan keluarga

Diantara faktor dari keluarga tersebut adalah cara

orang tua mendidik, relasi antara anggota


keluarga, keadaan keluarga, kepekaan orang tua,

keadaan ekonomi keluarga dan suasana rumah.

2) Faktor lingkungan sekolah

Sekolah sebagai tempat siswa melaksanakan

kegiatan belajar mengajar tentu sangat

berpengaruh terhadap prestasi belajar yang

diraih oleh siswa, diantara faktor di lingkungan

sekolah yaitu cara guru mengajar, fasilitas

pembelajaran, kurikulum, interaksi guru dengan

murid, disiplin sekolah dan media pendidikan.

3) Faktor lingkungan masyarakat

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak terlepas

dengan berinteraksi sesama manusia

dilingkungan masyarakat, oleh karena itu

lingkungan masyarakat juga turut andil dalam

mempengaruhi prestasi belajar siswa dari mulai

kegiatan siswa dilingkungan masyarakat, teman

bergaul dan gaya hidup dilingkungan

masyarakat.
2.2 Bimbingan Belajar

2.2.1 Pengertian Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar terdiri dari dua kata yaitu “bimbingan” dan

“belajar”. Secara umum bimbingan yaitu suatu proses pemberian

bantuan, arahan atau tuntutan, secara berkesinambungan dari

seorang tutor kepada individu yang membutuhkan. Sedangkan belajar

secara umum yaitu aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan

tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap

atau setiap hal dalam diri seseorang.

Menurut (Abin Syamsudin Makmum), “Bimbingan belajar

merupakan suatu proses pengenalan, pemahaman, penerimaan,

pengarahan, dan perwujudan penyesuaian sendiri”. Sedangkan

menurut (A J Jones), “Bimbingan belajar merupakan suatu proses

pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan

pilihan dan pemecahan masalah dalam kehidupannya”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan

bahwa bimbingan belajar adalah suatu bantuan, arahan atau tuntutan

yang diberikan oleh pembingbing kepada siswa dalam rangka

mencapai keberhasilan dalam belajar.


2.2.2 Jenis-jenis bimbingan belajar

Dikutip dari situs http://blog.umy.ac.id/ Bimbingan belajar

terbagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Bimbingan belajar kelembagaan

Salah satu lembaga swasta yang bergerak dalam

menjalankan bimbingan belajar bagi pelajar maupun individu.

Bimbingan belajar kelembagaan ini terdapat di beberapa daerah di

indonesia. Biasanya satu kelas dalam ruang belajar terdapat

maksimal 20 orang. Dalam satu hari, bisa terdapat 3-4 sesi belajar

dengan durasi masing-masing 1,5-2 jam. Biasanya peserta diajak

untuk mengerjakan try-out atau uijian sebelum memulai pembelajaran

baik sesi pagi maupun sore. Sifat pembelajaran yang intensif dan

fokus menjadikan bimbingan belajar ini biasanya diperuntukkan bagi

pejuang ujian masuk perguruan tinggi. Contohnya ada Ganesha

Operation, Nurul Fikri, BTA Group, Primagama, dan Neutron.

2. Bimbingan belajar privat

Pembelajaran di luar sekolah atau di luar jam kegiatan belajar

mengajar, tetapi tetap mengacu pada kurikulum sekolah. Bimbingan

belajar secara privat ini biasanya mengundang pembingbing ke rumah

seseorang yang membutuhkan bimbingan belajar. Contohnya ada

Kakak Alumni dari kampus ternama yang biasa membuka jasa

Bimbingan belajar secara privat.


3. Bimbingan belajar daring

Bimbingan belajar dengan cara membuka situs-situs bimbel

daring yang berisi berbagai topik atau materi. Terdapat beberapa situs

bimbel daring yang tidak berbayar yang dapat diakses oleh semua

orang. Namun, pengguna tidak bisa melakukan konsultasi personal

secara langsung dengan pembingbing. Maka dari itu pengguna

dituntut untuk dapat belajar secara mandiri. Contohnya ada Ruang

Guru, Zenius, Pahamify, dan Quipper.

4. Bimbingan Platform

Fasilitas penunjang pendidikan yang kegiatan belajar

mengajarnya tidak berharus tatap muka dengan pembingbing. Hal ini

berbeda dengan bimbingan belajar konvensional atau kelembagaan.

Bimbingan belajar secara daring menggunakan aplikasi atau website

sebagai media pembelajaran. Contohnya ada Cerebrum, Eduka

System, Ajak Gerak, dan WujudkanAsamu.


2.3 Tujuan Bimbingan belajar secara daring

2.3.1 Tujuan Bimbel daring

(Thahir & Hidriyanti, 2014) mengemukakan bahwa

Bimbingan belajar secara daring memiliki berbagai tujuan yang

nantinya dapat dirasakan oleh penggunanya seperti berikut ini:

1. Untuk membuat pengguna bimbingan belajar secara

daring khususnya anak sekolah untuk lebih memahami

dan mendalami materi yang diajarkan di sekolah dengan

adanya kuis maupun latihan soal yang terdapat dalam

bimbingan belajar secara daring. Latihan-latihan yang

disediakan dimulai dari tipe soal yang mudah sampai

sulit yang dapat mengukur sampai mana kemampuan

siswa dalam mengerjakan soal

2. Agar pengguna mengeluarkan biaya yang terjangkau

daripada bimbingan konvensional seperti kelembagaan.

Biaya bimbingan belajar secara daring yang terjangkau

tersebut dapat menarik perhatian siswa dan orang tua

siswa. Selain itu,terkadang terdapat potongan harga

untuk beberapa paket tertentu dalam aplikasi bimbingan

belajar. Harga paling murah yang ditawarka untuk paket

SD, SMP, dan SMA yaitu Rp. 250.000,00. dan harga

paling mahal yang ditawarkan untuk paket SD, SMP,


dan SMA yaitu Rp. 3.480.000,00. Harga tersebut hanya

untuk paket belajar saja. Terdapat beberapa layanan

yang disajikan dalam aplikasi bimbingan belajar secara

daring seperti menyewa Guru privat maupun paket

gabungan belajar secara daring dan tatap muka dimana

harganya tergantung penyewa atau suda ditentukan

oleh orang yang disewa.

3. Untuk mengefektifkan waktu belajar bagi pengguna

bimbingan belajar secara daring dengan waktu belajar

disekolah maupun dengan waktu untuk istirahat. Apalagi

beberapa guru memberikan pekerjaan rumah yang

harus dikerjakan siswa untuk memenuhi nilai di rapot

dimana pengerjaan pekerjaan rumah tersebut cukup

menyita waktu istirahat. Soal-soal pekerjaan rumah

terkadang ada yang sulit. Hal tersebut mengakibatkan

siswa harus berpikir cerdas untuk menjawab soal yang

sulit tersebut. Aplikasi bimbingan belajar secara daring

juga dapat membantu siswa dalam mengerjakan

pekerjaan rumah. Siswa yang dapat mengerjakan

pekerjaan rumah dengan waktu yang singkat, dapat

beristirahat dengan nyaman dan memiliki waktu istirahat

yang cukup.
4. Untuk menambah wawasan bagi pengguna bimbingan

belajar secara daring. Wawasan yang luas tersebut

dapat membantu siswa dalam menjawab soal-soal baik

itu soal yang tipe mudah sampai tipe sulit. Siswa yang

terus menerus menambah wawasannya dapat diyakini

bisa mengatasi masalah-masalah dalam hidupnya,

termasuk masalah tentang mata pelajaran di sekolah.

5. Melatih siswa agar disiplin terhadap waktu. Siswa yang

semakin bertumbuh dewasa terkadang mempunyai

banyak kegiatan yang biasa dilakukan. Kegiatan

tersebut bisa dilakukan siswa disekolah maupun diluar

sekolah. Hal tersebut mengharuskan siswa untuk dapat

mengatur waktu . Mengatur waktu dapat menumbuhkan

sifat disiplin dalam diri siswa. Bukan hanya disiplin

terhadap waktu saja, tetapi disiplin terhadap segala hal

yang dilakukan siswa.

6. Untuk membuat siswa tidak jenuh ketika menghadapi

persoalan dalam belajar. Bimbingan belajar daring bisa

dikatakan sebuah gabungan dari teknologi dan animasi

computer. Tampilan visual saat membuka video belajar

di aplikasi bimbingan belajar secara daring diyakini akan

membuat siswa tidak cepat bosan dan jenuh ketika

belajar. Hal tersebut juga dapat membuat siswa lebih


lama untuk belajar dan membuat pengetahuan siswa

menjadi lebih luas.

2.3.2 Pengaruh Bimbingan Belajar secara Daring

terhadap Prestasi Belajar Siswa

(Erica & Lasmono, 2019) mengemukakan bahwa pengaruh

bimbingan belajar secara daring terhadap prestasi belajar siswa

meliputi:

1. Pengaruh bagi pengguna atau khususnya bagi

siswa

Pengaruh bimbingan belajar secara online bagi pengguna

khususnya siswa yaitu untuk memberikan siswa materi tambahan

maupun materi yang sudah tertera dalam kurikulum kepada siswa

melalui aplikasi bimbingan belajar secara daring ini. Hal tersebut

dipercaya dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

khususnya dalam bidang akademik atau pencapaian nilai rapot siswa.

Nilai rapot yang didapat oleh siswa diyakini oleh bimbingan belajar

akan naik secara signifikan atau minimal tetap. Selain dari nilai rapot

siswa meningkat, diharapkan siswa dapat berprestasi di sekolah

dengan mengikuti perlombaan. Perlombaan yang dimaksud yaitu

dalam bidang akademik. Bidang akademik yang sering dilombakan

diantaranya yaitu mata pelajaran matematika, peminatan IPA seperti


fisika, biologi, dan kimia, peminatan IPS seperti geografi, ekonomi,

dan sebagainya.

Selain berpengaruh dalam segi prestasi akademik siswa,

bimbingan belajar secara daring berpengaruh terhadap kesehatan

mata penggunanya. Bimbingan belajar daring pastinya dilakukan oleh

penggunanya dengan menggunakan perangkat elektronik seperti

computer, laptop, smartphone, dan sebagainya. Pengguna biasanya

menghabiskan waktu cukup lama untuk menatap layar atau monitor

perangkat elektronik ketika belajar. Hal tersebut bisa saja membuat

mata siswa menjadi kelelahan. Bukan hanya merasakan kelelahan

mata, pengguna bisa saja memiliki penyakit miopi atau dikenal dengan

rabun jauh. Hal tersebut dikarenakan mata pengguna terkena radiasi

dari sinar yang dipantulkan oleh layar perangkat elektronik secara

berlebihan.

Bahkan terdapat beberapa kasus pengguna smartphone

terkena radiasi dari cahaya yang dipantulkan oleh monitor memiliki

berbagai penyakit yang cukup serius. Penyakit yang dimaksud yaitu

kanker, tumor otak, Alzheimer, sakit kepala, dan lain sebagainya.

Pengguna diwajibkan untuk tidak terlalu terpaku menatap layar

monitor dan juga diusahakan melihat monitornya tidak terlalu dekat.

Pengguna juga bisa beberapa menit sekali beristirahat agar mata tidak

kelelahan dan tidak terkena penyakit miopi atau yang lainnya.


2. Pengaruh bagi orang tua

Pengaruh negatif yang dirasakan orang tua pastinya

waktunya sosialisasi dengan anak pasti akan berkurang karena anak

tersebut jika belajar menggunakan bimbingan belajar secara daring

lebih fokus ke handphone daripada ke orang tuanya. Bukan hanya

waktu yang untuk bersosialisasi atau komunikasi dengan orang tua

saja yang berkurang, tetapi waktu pengguna untuk berkumpul

bersama keluarga maupun saudara-saudaranya juga ikut berkurang.

Apalagi siswa yang berada di semester akhir seperti siswa SD kelas

6, siswa SMP kelas 9, dan juga siswa SMA kelas 12 pastinya akan

fokus sekali untuk belajar. Selain dari pengaruh negatif, terdapat

pengaruh positif yaitu jika nilai anak menjadi lebih baik dari

sebelumnya, maka orang tua akan merasa bangga terhadap anaknya.

Bukan hanya nilai anak atau siswa yang meningkat di mata pelajaran

tertentu saja. Melainkan jika anak tersebut dapat diterima di sekolah

atau Universitas favorit, maka orang tuanya akan merasa bangga dan

senang dengan pencapaian akademik siswa atau anak tersebut.

3. Pengaruh bagi teman-teman pengguna

Pengaruh positif yang dirasakan oleh teman-teman

pengguna yaitu pastinya dapat mempengaruhi teman-temannya


untuk ikut berlangganan bimbingan belajar secara daring. Rasa

penasaran manusia pastinya harus segera dihilangkan, apalagi rasa

teman pengguna yang ingin tahu dan mencoba untuk berlangganan

bimbingan belajar secara daring. Bukan hanya itu, dengan bimbingan

belajar secara daring dapat membuat hubungan pengguna dengan

temannya yang ikut berlangganan bimbingan belajar secara daring

dapat membuat pengguna dengan temannya yang ikut berlangganan

bimbingan belajar secara daring menjadi lebih akrab. Contohnya

pengguna bisa belajar bersama dengan teman-temannya

menggunakan aplikasi bimbingan belajar secara daring. Hal tersebut

dapat membantu siswa untuk berdiskusi tentang materi atau soal yang

sulit dengan teman. Selain adanya pengaruh positif bagi teman

pengguna, terdapat pengaruh negatif yang dirasakan teman

pengguna yaitu kurangnya waktu untuk bersosialisasi karena

pengguna hanya fokus kepada handphone saat belajar dengan

bimbingan belajar secara online dan kurangnya waktu untuk bermain

dengan teman pengguna bimbingan belajar secara daring.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Dampak Positif Bimbingan Belajar secara Daring

terhadap Prestasi Belajar Siswa

Bimbingan belajar pasti memiliki dampak positif yang dapat

dirasakan. Dampak positif tersebut dirasakan oleh pengguna dan

berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa itu sendiri yaitu

sebagai berikut:

1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan lebih luas dan

lengkap. Dampak tersebut umumnya dirasakan oleh

pengguna bimbingan belajar secara daring yang mayoritas

penggunanya adalah siswa maupun siswi. Semua materi

pelajaran yang terdapat dalam aplikasi bimbingan belajar

secara daring dapat diunduh oleh penggunanya. Artinya,

semua pengguna bisa dengan bebas menentukan materi

apa yang ingin dipelajari. Sehingga pengguna diyakini dapat

lebih paham materi-materi dari dasarnya.

2. Mengefektifkan waktu belajar dengan waktu istirahat siswa

karena terkadang siswa yang mempunyai waktu belajar

disekolah yang relatif lama, merasa kelelahan jika harus

mengikuti bimbingan belajar setelah pulang sekolah atau


mengerjakan pekerjaan rumah. Namun, dengan mengikuti

bimbingan belajar secara daring, siswa dapat

menyesuaikan waktu belajar dan waktu istirahat di rumah.

Maka dar itu siswa dapat mengoptimalkan waktu belajarnya

dimanapun dan kapanpun sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan siswa.

3. Biaya bimbingan belajar secara daring yang relatif murah

sangat berpengaruh terhadap tingkat penggunaan aplikasi

bimbingan belajar secara daring. Hal itu dikarenakan

bimbingan belajar secara daring relatif mahal harganya.

Harga murah yang ditawarkan tergolong murah atau

tergantung pilihan pemberian fasilitas yang disediakan.

Contoh pilihan fasilitas tersebut yaitu terdapat paket yang

hanya berisi video dan latihan soal dan juga paket yang

menawarkan adanya pembingbing yang membingbingi

langsung pengguna dengan cara masuk ke grup.

Bimbingan belajar secara daring memiliki beberapa pilihan

materi sesuai jenjang pendidikan dan berapa lama masa

aktifnya sesuai pembelian yang pengguna beli. Harga yang

tergolong relatif murah tersebut dapat bermanfaat bagi

pengguna khususnya siswa jika ingin berlangganan

bimbingan belajar secara daring. Hal itu dillakukan agar

tidak membebani orang tua siswa dalam hal administrasi


atau keuangan. Nantinya siswa dapat dengan mudah

mengakses materi-materi sehingga prestasi akademik

maupun non-akademiknya diharapkan dapat lebih baik lagi.

4. Bisa memperoleh ilmu dengan bimbingan belajar secara

daring dimanapun dan kapanpun karena jika siswa

mempunyai banyak waktu luang, maka bisa dimanfaatkan

oleh siswa itu untuk belajar dengan aplikasi khususnya

bimbel secara daring. Sehingga hal tersebut dapat

meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mengelola atau

mengatur waktu dalam belajar.

5. Nilai raport siswa khususnya nilai kognitif menjadi

meningkat dari sebelumnya. Hal yang dijanjikan jika kita

berlangganan aplikasi bimbingan belajar secara daring

yaitu nilai di raport akan meningkat dari nilai sebelumnya.

Artinya, aplikasi bimbingan belajar secara daring tersebut

diyakini telah memberikan materi-materi pelajaran yang

optimal dan bermanfaat. Materi-materi tersebut juga dapat

diakses dengan mudah oleh siswa itu sendiri.

6. Membantu siswa memahami lebih dalam tentang materi-

materi yang belum dipahami di sekolah dengan video

menarik dalam bimbingan belajar secara daring. Beberapa

aplikasi bimbingan secara daring menampilkan video

menarik khususnya RuangGuru menjagokan virtual animasi


yang menyenangkan dan Zenius menjagokan pembahasan

materi yang super friendly dimana topik bahasannya ibarat

bahasa sehari-hari, terdapat latihan-latihan soal pula yang

dapat siswa kerjakan setelah menonton video

pembelajaran. Hal tersebut dapat siswa lakukan agar dapat

memahami materi dengan cara mengerjakan soal yang

disediakan.

3.2 Dampak Negatif Bimbingan Belajar secara Daring

terhadap Prestasi Belajar Siswa

Selain memiliki dampak positif, bimbingan belajar secara

daring memiliki dampak negatif yaitu sebagai berikut:

1. Berkurangnya kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial

dengan pembingbing atau pengajar di sekolah maupun

diluar sekolah. Terdapat fasilitas dalam bimbingan belajar

secara daring yang hanya disediakan video pembelajaran

dan latihan soal. Sehingga jika terdapat pengguna yang

kurang paham dengan penjelasan yang diberikan oleh

pembingbing tidak dapat bertanya langsung. Akhirnya

siswa tersebut masih belum memahami materi yang kurang

dipahami olehnya.

2. Jika siswa ingin belajar dengan aplikasi bimbingan belajar

secara daring melalui handphone dikhawatirkan siswa tidak


akan membukanya. Banyaknya aplikasi yang tersedia di

dalam handphone terkadang membuat siswa menjadi

malas untuk belajar dengan aplikasi bimbingan belajar

secara daring. Terdapat kasus lainnya yaitu siswa tersebut

sudah membuka aplikasi bimbingan belajar secara daring,

tetapi terdapat hal yang dapat mengganggu konsentrasi

dan fokus siswa. Hal yang dimaksud yaitu jika terdapat

pesan atau notifikasi yang muncul di layar handphone dan

mengakibatkan siswa tersebut membuka aplikasi lain dan

tidak melanjutkan belajar di aplikasi bimbingan belajar

secara daring.
3.3 Hasil Penelitian

Perolehan data dari jawaban yang diberikan responden

dalam angket dengan rumus sebagai berikut:

𝑭
𝑷= × 𝟏𝟎𝟎%
𝒏
Keterangan: P = Persentase

F = Frekuensi jumlah responden

n = Jumlah jawaban responden

Tabel 3.3.1

Jenis Kelamin Responden

Jawaban Frekuensi Persentase

Laki-laki 8 17,8%

Perempuan 37 82,2%

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 8 responden berjenis kelamin

laki-laki dengan persentase sebesar 17.8% dan 37 responden

berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar

82,2%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan

bahwa mayoritas dari responden berjenis kelamin perempuan

dengan persentase 82,2%.


Tabel 3.3.2

Mengikuti Bimbel

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya 38 84,4%

Tidak 7 15,6%

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 38 responden yang

menjawab Ya dengan persentase sebesar 84,4% dan 7

responden yang menjawab Tidak dengan persentase sebesar

15,6%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan

bahwa mayoritas dari responden yang menjawab Ya dengan

persentase sebesar 84,4%.

Tabel 3.3.3

Jenis bimbel yang diikuti

Jawaban Frekuensi Persentase

Luring 19 42,2%

Daring 19 42,2%
Tidak Mengikuti 7 15,6%

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 19 responden mengikuti

bimbel secara Luring dengan persentase sebesar 42,2%, 19

responden mengikuti bimbel secara Daring dengan persentase

sebesar 42,2%, dan 7 responden Tidak Mengikuti Bimbel dengan

persentase sebesar 15,6%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat

disimpulkan bahwa mayoritas dari responden Luring dan Daring

memiliki kesamaan dengan persentase sebesar 42,2%.

Tabel 3.3.4

Umur Responden

Jawaban Frekuensi Persentase

< 17 tahun 17 37,8%

17 tahun 21 46,7%

> 17 tahun 7 15,6%

Jumlah 45 100%
Dari 45 responden, sebanyak 17 responden berumur <17

tahun dengan persentase sebesar 37,8%, 21 responden berumur 17

tahun dengan persentase sebesar 46,7%, dan 7 responden berumur

>17 tahun dengan persentase sebesar 15,6%. Berdasarkan data yang

diperoleh, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berumur 17

tahun dengan persentase sebesar 46,7%.

Tabel 3.3.5

Pengetahuan responden tentang Bimbingan Belajar secara daring

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya 42 93,3%

Tidak 3 6,7%

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 42 responden menjawab Ya

dengan persentase sebesar 93,3%, dan sebanyak 3 responden yang

menjawab Tidak dengan persentase sebesar 6,7%. Berdasarkan data

yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

mengetahui bimbingan belajar secara daring dengan persentase

sebesar 93,3%.
Tabel 3.3.6

Responden yang Pernah atau Sedang berlangganan Bimbingan

Belajar secara Online

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya 38 84,4%

Tidak 7 15,6%

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 38 responden menjawab Ya

dengan persentase sebesar 84,4% dan 7 responden menjawab Tidak

dengan persentase sebesar 15,6%. Berdasarkan data yang diperoleh,

dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden pernah atau sedang

berlangganan bimbingan belajar secara daring dengan persentase

sebesar 84,4%.
Tabel 3.3.7

Alasan Responden Berlangganan Bimbingan Belajar secara Daring

Jawaban Frekuensi Persentase

Harganya lebih 11 24,4%

terjangkau

Lebih efisien untuk 14 31,1%

mengatur waktu

istirahat dan belajar

di rumah

Lebih praktis 20 44,4%

digunakan dan

dianapun dan

kapanpun

Tidak perlu bertatap 0 0%

muka dengan

pembingbing

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 11 responden menjawab

harganya lebih terjangkau dengan persentase sebesar 24,4%, 14


responden menjawab lebih efisien untuk mengatur waktu istirahat dan

belajar di rumah dengan persentase sebesar 31,1%, 20 responden

menjawab lebih praktis digunakan dimanapun dan kapanpun dengan

persentase sebesar 44,4% dan tidak ada responden yang menjawab

tidak perlu bertatap muka dengan pembimbing. Berdasarkan data

yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

menjawab Bimbingan belajar secara daring lebih praktis digunakan

dimanapun dan kapanpun dengan persentase sebesar 44,4%.

Tabel 3.3.8

Pengetahuan Responden mengenai Siswa-siswi SMA Negeri 1

Garut yang berlangganan Bimbingan Belajar secara Online

Jawaban Frekuensi Persentase

Banyak 13 28,9%

Cukup banyak 30 66,7%

Kurang banyak 2 4,4%

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 13 responden menjawab

banyakdengan persentase sebesar 28,9%, 30 responden menjawab

cukup banyak dengan persentase sebesar 66,7%, dan 2 responden


menjawab kurang banyak dengan persentase sebesar 4,4%.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

mayoritas respondn menjawab cukup banyak siswa-siswi SMA

Negeri 1 Garut yang berlangganan bimbingan belajar secara daring

dengan persentase sebesar 66,7%.

Tabel 3.3.9

Pendapat Responden tentang Pentingnya Bimbingan Belajar

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat penting 29 64,4%

Cukup penting 16 35,6%

Tidak penting 0 0%

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 29 responden menjawab sangat

penting dengan persentase sebesar 64,4%, 16 responden menjawab

cukup penting dengan persentase sebesar 35,6%, dan tidak ada

responden yang menjawab tidak penting dengan persentase sebesar

0%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden menjawab bimbingan belajar Sangat penting

untuk dilakukan dengan persentase sebesar 0%.


Tabel 3.3.10

Pendapat Responden tentang Bimbingan Belajar yang baik untuk

Dilakukan

Jawaban Frekuensi Persentase

Bimbingan belajar 11 24,4%

kelembagaan

Bimbingan belajar 11 24,4%

secara daring

Bimbingan belajar 23 51,1%

privat

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 11 responden menjawab

bimbingan belajar kelembagaan dengan persentase sebesar 24,4%,

11 responden menjawab bimbingan belajar secara daring dengan

persentase sebesar 24,4%, dan 23 responden menjawab bimbingan

belajar privat dengan persentase sebesar 51,1%. Berdasarkan data

yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden

menjawab bimbingan belajar privat lebih baik dari bimbingan belajar

lainnya dengan persentase sebesar 51,1%.


Tabel 3.3.11

Dampak yang dirasakan Responden Ketika Berlangganan

Bimbingan Belajar secara Daring

Jawaban Frekuensi Persentase

Ya 28 62,2%

Mungkin 15 33,3%

Tidak 2 4,4%

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 28 responden menjawab Ya

dengan persentase sebesar 62,2%, 15 responden menjawab Mungkin

dengan persentase sebesar 33,3%, dan 2 responden menjawab Tidak

dengan persentase sebesar 4,4%. Berdasarkan data yang diperoleh,

dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menjawab Ya

mengenai dampak yang dirasakan ketika berlangganan bimbingan

belajar secara daring dengan persentase sebesar 62,2%.


Tabel 3.3.12

Dampak Positif yang Dirasakan oleh Responden Jika Pernah atau

Sedang Berlangganan Bimbingan Belajar secara Online terhadap

Prestasi Belajar

Jawaban Frekuensi Persentase

Nilai mata pelajaran 8 17,8%

tertentu meningkat

Lebih memahami 37 82,2%

mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah

Mendapat kejuaraan 0 0%

dalam bidang

akademik

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 8 responden yang menjawab nilai

mata pelajaran tertentu meningkat dengan persentase sebesar

17,8%, 37 responden menjawab lebih memahami mata pelajaran

yang diajarkan di sekolah dengan persentase sebesar 82,2%, dan

tidak ada responden yang menjawab mendapat kejuaraan dalam


bidang akademik. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden menjawab dampak positif

bimbingan belajar secara daring terhadap prestasi belajar secara

daring terhadap prestasi belajar yaitu lebih memahami mata pelajaran

yang diajarkan di sekolah dengan persentase sebesar 82,2%.

Tabel 3.3.13

Dampak Negatif yang dirasakan oleh Responden jika pernah atau

sedang Berlangganan Bimbingan belajar secara daring terhadap

prestasi belajar

Jawaban Frekuensi Persentase

Nilai mata pelajaran 4 8,9%

tertentu menurun

Tidak memahami 12 26,7%

materi pelajaran

yang diajarkan

Tidak ada 29 64,4%

perubahan nilai

kognitif

Jumlah 45 100%
Dari 45 responden, sebanyak 4 responden menjawab nilai

mata pelajaran tertentu menurun dengan persentase sebesar 8,9%,

12 responden menjawab tidak memahami materi pelajaran yang

diajarkan dengan persentase sebesar 26,7% dan 29 responden

menjawab tidak ada perubahan nilai kognitif dengan persentase

sebesar 64,4%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden menjawab dampak negatif bimbingan

belajar secara daring terhadap prestasi belajar siswa yaitu tidak ada

perubahan nilai kognitif dengan persentase sebesar 64,4%.

Tabel 3.3.14

Cara responden dalam mengefektifkan waktu belajar disekolah

maupun di rumah jika pernah atau sedang berlangganan bimbingan

belajar secara daring

Jawaban Frekuensi Persentase

Jika ada waktu 22 48,9%

luang seperti libur

sekolah

Setelah pulang 22 48,9%

sekolah
Di sekolah jika ada 1 2,2%

jam kosong

Jumlah 45 100%

Dari 45 responden, sebanyak 22 responden menjawab jika ada

waktu luang seperti libur sekolah dengan persentase sebesar 48,9%,

22 responden menjawab setelah pulang sekolah dengan persentase

sebesar 48,9%, dan 1 responden menjawab di sekolah jika ada jam

kosong atau guru yang tidak masuk ke kelas dengan persentase

sebesar 2,2%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden menjawab cara mengefektifkan waktu

belajar di sekolah dan di rumah jika pernah atau sedang

berlangganan bimbingan belajar secara daring yaitu Jika ada waktu

luang seperti libur sekolah dan Setelah pulang sekolah dengan

persentase yang sama yaitu sebesar 48,9%.


3.4 Cara Mengefektifkan Waktu dengan Bimbingan Belajar

secara Daring

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan

pengguna atau siswa yang berlangganan bimbingan belajar

secara daring untuk mengefektifkan waktu yaitu sebagai

berikut:

1. Jika terdapat waktu luang seperti libur sekolah, dapat

dimanfaatkan oleh pengguna atau siswa untuk belajar

melalui aplikasi bimbingan belajar secara daring.

2. Belajar dengan aplikasi bimbingan belajar secara

daring setelah pulang sekolah.

3. Jika terdapat waktu luang di sekolah yaitu ketika guru

tidak masuk ke kelas, dapat dimanfaatkan oleh siswa

untuk belajar dengan aplikasi bimbingan belajar secara

daring. Siswa juga dapat belajar secara perorangan

maupun perkelompok atau bersama teman-temannya

dengan aplikasi bimbingan belajar secara daring.

4. Siswa diharapkan setiap hari belajar di rumah untuk

mempersiapkan materi pelajaran yang akan dibahas

besok atau jika terdapat ulangan maupun tugas. Hal ini

bertujuan agar siswa dapat memahami lebih dalam lagi

tentang materi pelajaran di sekolah atau di luar

sekolah.
5. Memanfaatkan beberapa jam waktu luang untuk

istirahat sebelum belajar agar otak kembali segar dan

dapat berpikir jernih.

6. Jika terdapat kesempatan untuk belajar, pengguna

atau siswa bisa langsung belajar. Apabila hal itu tidak

dilakukan, dikhawatirkan siswa jadi tidak belajar atau

menunda-nunda waktu untuk belajar. Selain itu, jika

terdapat kesempatan untuk istirahat sejenak sepulang

sekolah atau saat ada waktu luang, maka bisa

dimanfaatkan oleh siswa itu sendiri.

7. Siswa dapat tidur lebih awal saat malam hari, kemudian

siswa dapat bangun pukul dini hari untuk belajar.

Banyak orang khususnya siswa merasa bahwa jika

belajar saat dini hari otak mereka akan lebih fokus dan

dapat lebih mudah untuk memahami materi pelajaran.

Sesudah belajar saat dini hari, siswa bisa kembali tidur

atau beristirahat dan mempersiapkan diri untuk pergi

ke sekolah maupun beraktifitas.

Anda mungkin juga menyukai