Anda di halaman 1dari 20

ASAM AMINO

TIM DOSEN PRAKTEK FARMAKOGNOSI 2021


DEFINISI ASAM AMINO
• Asam amino adalah senyawa organik yang
memiliki atom nitrogen (N), tetapi tidak termasuk
ke dalam senyawa golongan alkaloid.
• Asam amino termasuk metabolit primer
• Asam memiliki 2 macam gugus : gugus amino dan
karboksilat
• Rumus asam amino sebagai berikut
O

R CH2 C OH
NH
• Gugus karboksilat ini menyebabkan asam amino
disebut senyawa dipolar (zwitter ion).
JENIS ASAM AMINO
Ada 2 jenis asam amino:
1. Asam amino protein ( jumlah 20)
2. Asam amino non protein ( jumlah lebih dari 200 jenis)
Jenis asam amino yang selalu terdapat dalam tumbuhan : γ-aminobutirat ( GABA).
Senyawa amina lainnya dalam tumbuhan
• Dalam tumbuhan mempunyai senyawa amina lainnya (memiliki
gugus amina) selain dari asam amino, yang berasal dari proses
dekarboksilasi asam amino.
• Termasuk di dalamnya adalah : monoamina alifatik, poliamin
alifatik, dan amina aromatik.
• Amina alifatik bersifat mudah menguap (volatile) diantaranya:
metilamin, heksilamin. metilamin

• Senyawa diamin dan poliamin keatsirian (mudah menguapnya


rendah), jika terdapat dalam konsentrasi tinggi berbau busuk.
Sifat-sifat asam amino
• Berbentuk padat berwarna putih
• Kelarutan dalam air lebih besar jika dibandingkan dalam pelarut organik.
• Titik leleh sangat tinggi, dan jika dipanaskan terlalu tinggi akan
terurai/terdekomposisi.
• Bersifat amforter: dengan asam membentuk garam, dengan basa membentuk
ester yang bersifat lebih menguap dibandingkan dengan asam bebasnya.
• pH isoelektrik (pH 5-6), pH sekitar 7,5 untuk asam amino yang bersifat basa
Struktur senyawa amin dan asam amino yang
terdapat pada tumbuhan
Pengelompokan asam amino berdasarkan
polaritasnya:
1. Non polar : alanine (ala), isoleusin (Ile), Leusin ( Leu), methionine (Met),
fenilalanin ( Phe), Prolin (Pro), Triptofan (try), Valin (val).
2. Netral polar: asparagin ( Asn), Sistein (Cys), glutamin (Gln), glysin (Gly),
Serin (Ser), treonin (Thr), tirosin (Tyr).
3. Bermuatan positif: arginine (Arg), Histidin (His), Lisin ( Lis).
4. Bermuatan negatif : asam aspartate (Asp), asam glutamate (Glu),
Penggolongan asam amino yang lain
• Asam amino pembentuk protein : arginine, asparagin, glisin, histidine, leuysin,
isoleusin,lisin, sistein, dan metionin.
• Asam amino bukan pembentuk protein: alanin( sumber nitrogen dan biasanya
terdapat pada biji).
• Berdasarkan struktur asam amino aromatik: fenilalanin, tirosin, triptofan.
Alifatik: lisin dan ornithine. Asam amino ini berperan dalam biosintesis
alkaloid.
Triptofan Tirosin Fenilalanin
Biosintesis Asam amino
• Biosintesis fenilalanin dan tirosin dalam tumbuhan dimulai dari asam korismat
menjadi prefenat melalui reaksi : Claisen rearrangement dengan bantuan
enzim khorismat mutase.
• Profenat dirubah menjadi L-arogenat dengan katalisis enzim profenat amino
transferase.
• L-arogenat dirubah menjadin tirosin oleh enzim arogenat-dehidrogenase.
• Biosintesis ini berbeda dengan yang terjadi pada bakteri dan jamur.
Peptida
• Senyawa yang terdiri dari dua atau lebih senyawa asam amino yang
digabungkan dengan ikatan peptida dengan mengeluarkan molekul air.
• Pepetida sederhana terdiri dari: 2 molekul asam amino sedangkan yang lebih
komplek ( lebih dari 2 asam amino) disebut protein, yang memiliki bobot molekul
dari rendah hingga tinggi dan masing-masing memiliki sifat fisika, kimia dan efek
farmakologi yang berbeda.
Antibiotik
• Senyawa antibiotik ada yang mengandung
asam amino. Diantaranya:
1. Gramisidin yang dihasilkan oleh Bacillus
Gramisidin
brevis mengandung asam amino D-
fenilalanin dan L-ornitin, prolin, leusin dan
valin.
2. Aktinomisin yang dihasilkan oleh bakteri
Streptomyces spp memiliki ikatan peptide
lakton dan mengandung asam amino non
protein D-valin, L-valin termetilasi, sarkosin.
Aktinomisin
Manfaat asam amino dan protein
• Tanaman yang mengandung protein lebih banyak dimanfaatkan
sebagai bahan pangan daripada pengobatan
• Contoh tanaman yang banyak mengandung protein : Abrus precatorius

1. Trigonella foenum-graceum mengandung protein 50% dan


alkaloid trigonelin dan mucilage, Tanaman Medicago sativa
banyak mengandung protein.
2. Abrus precatorius mengandung abrin yang bersifat toksik, risin
pada tanaman jarak, dan robin pada tanaman Robinia pseudo-
acacia mengandung senyawa yang bersifat racun yang
mengandung atom N di dalamnya.
Robinia pseudo-acacia
Penggolongan Protein
• Protein sederhana  bila dihidrolisis menghasilkan asam amino
• Protein konjugasi  konbinasi protein dan non protein
• Protein turunan  hasil degradasi suatu protein
IDENTIFIKASI ASAM AMINO

1. UJI NINHIDRIN (Untuk mengetahui adanya asam amino pada suatu sampel)
• Caranya :
Masukan 1 ml sampel ke tabung reaksi, lalu ditambahkan 0,5 ml larutan
Ninhidrin 1%
Panaskan dalam air mendidih di waterbath selama 10 menit, perhatikan
perubahan warna yang terjadi
Hasil positif ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna biru/keunguan
yang disebabkan molekul ninhidrin yang bereaksi dengan NH3 setelah asam
amino mengalami oksidasi.
2. UJI BIURET

Untuk mengetahui adanya senyawa dengan ikatan peptide (Protein)


Caranya :
Masukan 1 ml sampel ditambah 1 ml larutan NaOH 10%, kocok hingga
homogen
Tambahkan 1 tetes larutan CuSO4, kocok, lihat warna yang terjadi
Jika belum terbentuk warna lembayung (ungu) atau merah muda, tambahkan
lagi 1 tetes CuSO4 (maksimum hingga 10 tetes)
3. UJI XANTOPROTEIN

Untuk mengetahui adanya asam amino yang mengandung inti benzene


Caranya :
Masukan 1 ml sampel dan 0,5 ml HNO3 pekat ke tabung reaksi
Panaskan di waterbath dengan hati – hati, karena endapan akan kembali
larut dan warna menjadi kuning
Dinginkan dibawah air mengalir dan tambahkan HNO3 pekat tetes demi
tetes. Warna nya akan berubah menjadi kuning tua atau jingga jika hasilnya
positif
4. UJI MILLON

Untuk mengetahui adanya asam amino tirosin, sampel yang bisa digunakan hanya
Albumin.
Caranya :
Masukan 2 ml sampel dan 2 – 3 tetes pereaksi Millon pada tabung reaksi, kocok
hingga homogen
Panaskan dalam air mendidih di waterbath selama 5 menit, akan berubah
menjadi warna merah
5. UJI DENATURASI PROTEIN

A. Dengan Pemanasan :
Masukkan 2 ml sampel ke tabung reaksi, lalu panaskan di air mendidih di waterbath,
perhatikan endapan / kekeruhan

B. Dengan Asam Kuat


Masukkan 2 ml sampel ke tabung reaksi, lalu tambahkan 0,5 ml H2SO4 pekat melalui
dinding tabung. Amati, apakah ada endapan / kekeruhan.

C. Dengan Logam Berat


Masukkan 2 ml sampel ke tabung reaksi, lalu tambahkan tetes demi tetes larutan
reagen AgNO3 2%; HgCl2 2%; Pb-Asetat 2%; CuSO4 2%. Perhatikan apakah ada
endapan / kekeruhan
6. IDENTIFIKASI ASAM AMINO DENGAN ENZIM

Sampel : Susu pasteurisasi


Enzim : Papain dan Bromelin
Caranya :
 Siapkan 2 tabung reaksi, masing – masing tabung di isi dengan 9 ml susu
 Tabung A ditambahkan 1 ml enzim papain, lalu kocok hingga homogen
 Tabung B ditambahkan 1 ml enzim bromelin, lalu kocok hingga homogen
 Panaskan di waterbath dengan suhu 40℃, selama 30 menit, setiap 5 menit sekali dicek, apakah
terbentuknya gumpalan pada masing – masing sampel. Catat waktu nya dimulai dari enzim
dimasukan ke tabung hingga terbentuknya gumpalan. Dan bandingkan gumpalan antara kedua
tabung
 Setelah 30 menit, semua tabung diangkat, lalu diukur pH nya, dibandingkan dengan pH susu
sebelum ditambahkan enzim. pH susu adalah 7, pH yang sudah ditambahkan enzim biasanya
menjadi lebih asam.
LINK YOUTUBE IDENTIFIKASI ASAM
AMINO

1. https://www.youtube.com/watch?v=j53cnLvPN1Y
2. https://www.youtube.com/watch?v=SZF6JfryGzA
3. https://www.youtube.com/watch?v=o1AHeWzB0gw

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai