Anda di halaman 1dari 10

PENGUJIAN ASAM AMINO SECARA

KUALITATIF
Eunike Sharon Br Barus
Jurusan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha
Email : sharoneunike1411@gmail.com

Abstrak
Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung setidaknya satu kelompok
amino (-NH2) dan kelompok karboksil (-COOH).Asam amino ini merupakan bahan
penyusun protein.Rumus umum asam amino adalah:
Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan asam amino yang lain.
Ada asam amino yang hidrofob (seperti glisin dan alanin), hidrofil (contohnya tirosin, lisin,
dan asam glutamat), ada yang bersifat asam (asam glutamat), bersifat basa (lisin), dan ada
pula yang mengandung belerang (sistein) atau cincin aromatik (tirosin).Gugus R asam
amino tersebut sangat berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, serta fungsi biologis
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi asam-asam amino yang terdapat pada larutan
protein secara kualitatif melalui uji Millon, Hopkins-Cole, uji Ninhidrin, uji PbS dan uji Nitroprusida.
Berdasarkan hasil percobaan menujukkan bahwa pada sampel tirosin dan albumin telur positif
mengandung asam amino melalui uji millon, hal ini dikarenakan adanya gugus fenol. Kemudian sampel
triptofan dan albumin telur menunjukkan hasil positif mengandung asam amino melalui uji Hopkins -
Cole karena adanya gugus fungsi.

kata kunci: uji kualitatif asam amino, protein, gugus pembeda asam amino

Abstract

Amino acids are organic compounds that contain at least one group amino (-NH2) and carboxyl
group (-COOH). This amino acid is an ingredient protein constituents. The general formula of
amino acids is: The R group is the distinguishing group between one amino acid and another.
There are amino acids that are hydrophobic (such as glycine and alanine), hydrophilic (eg
tyrosine, lysine, and glutamic acid), some are acidic (glutamic acid), alkaline (lysine), and there
are also containing sulfur (cysteine) or aromatic rings (tyrosine). Acid R group These amino are
instrumental in determining structure, solubility, and biological function The purpose of this lab
is to qualitatively identify amino acids found in protein solutions through Millon, Hopkins-Cole
test, Ninhydrin test, PbS test and Nithrorcide test. Based on the results of the experiment showed
that the tyrosine and egg albumin samples were positive for amino acids through the millon test,
this was due to the presence of phenol groups. Then tryptophan and egg albumin samples showed
positive results containing amino acids through the Hopkins- test Cole due to the presence of
functional groups.

Keywords: qualitative test of amino acids, proteins, amino acid differentiating groups
PENDAHULUAN

Asam amino adalah unit penyusun


protein. Asam amino ialah asam
karboksilat yang mempunyai gugus amino.
Dalam biokikmia sering kali pengertiannya
dipersempit. Keduanya terikat pada satu
atom karbon (C) yang samasenyawa
organik yang memiliki gugus fungsi
karboni (-COOH) dan amina (-NH2)
Dari sekitar dua puluhan asam amino yang kita
dengan rantai samping (gugus R). Asam
kenal sekitar sepuluh macam tidak bisa dibentuk
amin merupakan unit penyusun protein.
oleh tubuh manusia dan harus didatangkan dari
Unsur nitrogen adalah unsur utama protein
asupan makanan.Itulah yang disebut asam amino
sebanyak 16% dari berat protein. Molekul
esensial sering juga disebut asam amino
protein juga mengandung fosfor, belerang,
indisensable .Asam amino esensial ini diperlukan
dan ada jenis protein yang mengandung
untuk pertumbuhan tubuh. kakekurangan
unsur logam seperti tembaga dan besi.
kelompok asam amino ini akan menderita busung
(Winarno 2004).
lapar (kwashiorkor).berbeda dengan lemak atau
Protein merupakan adalah senyawa organik karbohidrat yang bisa disimpan tubuh kita tidak
yang memiliki bobot molekul yang tinggi, dapatmenyimpan asam amino. Itu sebabnya
dan merupakan polimer dari asam amino asupan asam amino yang cukup dari

yang terhubung oleh adanya ikatan peptida. makananselalu diperlukan setiap hari

Asam amino dapat diperoleh dari protein-


protein yang kita makan atau dari hasil
degradasi protein dalam tubuh kita. di alam
METODE
terdapat ratusan asam amino dan 01
Percobaan (praktikum) ini
diantaranya umum ditemukandalam tubuh
dilaksanakan di laboratorium kimia
manusia sebagai komponen protein. protein
organik dan biokimia jurusan kimia
dibangun oleh asam amino yang
diklasifikasikan menjadi asam amino
esensial dan asam amino non esensial.
keduapuluh asam amino ini penting bagi
kehidupan karena diperlukan oleh semua
selsekaligus berperan dalam proses
metabolisme (Simamora 2015). Berikut
merupakan struktur umum dari asam amino
:
program studi kimia pada tanggal 7 Maret 2024 , pukul

Universitas Pendidikan Ganesha 08.00-13.20 Wita.

Alat dan Bahan terakhir diisi dengan 3 mL


Adapun alat yang digunakan dalam larutan glisin. Setelah itu
praktikum ini yaitu : pipet tetes, rak langkah selanjutnya adalah ke
tabung reaksi, tabung reaksi dan dalam masing-masing tabung
pemanas. Kemudian bahan yang reaksi ditambahkan 5 tetes
digunakan yaitu : reagen millon, reagen millon kemudian
larutan protein, larutan asam amino, dipanaskan dan diamati
reagen Hopkins-cole, H2SO4 pekat, perubahan yang terjadi.
larutan ninhidrin 0,1 %, reagen Pb- b. Uji Hopkins-Cole
Asetat, larutan NaOH, larutan Pada uji ini langkah pertama
sistein dan natrium nitroprusida. yang dilakukan adalah dibuat
reagen hopkins-cole dengan
Prosedur Kerja membuat larutan glioksalat 1 %.
a. Uji Millon Selanjutnya disiapkan 5 tabung
Langkah pertama yaitu reagen reaksi yang akan diisi dengan
millon dibuat dengan cara 10 protein dan asam amino, tabung
gram merkuri nitrat ditambah pertama diisi dengan 2 mL
dengan 20 mL HNO3 pekat albumin, tabung kedua diisi
kemudian dilarutkan sampai dengan 2 mL larutan tripsin,
larut dan uap cokelat menjadi tabung ketiga diisi dengan 2 mL
hilang, setelah itu diencerkan larutan fenilalanin, tabung
dengan 60 mL aquades. keempat diisi dengan 2 mL
Selanjutnya disiapkan 5 tabung larutan triptopan dan tabung
reaksi, tabung pertama diisi terakhir diisi dengan 2 mL
dengan 3 mL albumin, tabung larutan glisin. Kemudian
kedua diisi dengan 3 mL larutan langkah selanjutnya ke dalam
tripsin, tabung ketiga diisi masing-masing tabung
dengan 3 mL larutan fenilalanin, ditambahkan 5mL H2SO4 pekat
tabung keempat diisi dengan 3 dan diamati perubahan yang
mL larutan triptopan dan tabung terjadi.
c. Uji Ninhidrin Pada uji ini langkah awal yang

Uji ninhidrin diawali dengan dilakukan adalah dibuat larutan

pembuatan larutan 0,1 % natrium nitroprusida 1 % dan

ninhidrin. Setelah itu disiapkan disiapkan juga ammoniu

juga 5 tabung reaksi, tabung hidroksida dan kristal sistein.

pertama diisi dengan 3 mL Dan setelah itu ke dalam tabung

albumin, tabung kedua diisi reaksi dimasukkan beberapa

dengan 3 mL larutan tripsin, sistein kemudian dilarutkan

tabung ketiga diisi dengan 3 mL dengan 5 mL air dan kemudian.

larutan fenilalanin, tabung Setelah itu ke dalam tabung

keempat diisi dengan 3 mL reaksi ditambahkan 0,5 ml

larutan triptopan dan tabung larutan natrium nitroprusida 1

terakhir diisi dengan 3 mL % dan ditambahkan juga 0,5 Ml

larutan glisin. Lalu langkah ammonium hidroksida.

selanjutnya adalah masing- Selanjutnya amati perubahan

masing tabung ditambahka 0,5 yang terjadi.

mL larutan ninhidrin 0,1 %.


Setelah itu dipanaskan sampai HASIL DAN PEMBAHASAN

mendidih dan di amati Dalam percobaan ini, dilakukan titrasi


perubahan yang terjadi. formal asam amino. Titrasi formal asam
d. Uji PbS amino merupakan titrasi asam amino atau
Uji ini diawali dengan campuran asam amino dalam keberadaan
pembbuatan larutan Pb-Asetat 1 formaldehida. Asam amino yang
%, larutan NaOH, dan larutan digunakan merupakan hasil degradasi

sistein 1 %. Setelah itu dari gelatin (polipeptida) yang

disiapkan sebuah tabung reaksi. didegradasi menggunakan enzim protease

Kedalam tabung reaksi yaitu tripsin. Adapun prinsip dari


percobaan ini mengikuti kenyataan
dimasukkan 5 mL sistein dan
bahwa suatu protein mengikuti teori
ditambahkan 2 mL larutan
zwitter ion, dimana suatu asam amino
NaOH dengan 2 tetes larutan
walaupun memiliki dua sisi aktif (gugus
Pb-Asetat kemudian dikocok
–COOH dan gugus amina –NH 2 ),
dan dipanaskan lalu diamati
sehingga dapat dititrasi menggunakan
perubahan yang terjadi.
asam dan basa. Namun kenyataannya,
e. Uji Nitroprusida
gugus ammonium dari asam amino
merupakan buffer pada pH tinggi (di atas
pH 11) sehingga tidak mungkin untuk
Albumin digunakan segala masing diambil

jenis protein monomer yang sebanyak 2ml dan

dapat dilarutkan dalam air diletakkan kedalam

ataupun garam dan albumin tabung reaksi. Uji ini

terdiri dari rantai polipeptida dapat digunakan untuk

tunggal (Manggabarani, 2008). mengidentifikasi

a. Uji Millon keberadaan asam amino

Uji millin dilakukan triptopan. Tyrosin

menggunakan larutan setelah dicampurkan

albumin telur, glisin, tidak ada perubahan

tirosin, triptofan,dan warna tetap putih ketika

fenilalanin masing ditambahkan H2So4

masing diambil 2 ml dan menjadi warn bening

diletakkan kedalam kekuningan, triptolan

tabung reaksi. Tyrosin setelah dicampur tak ada

yang awalnya bewarna perubahan wrna ketika

bening kemudian stelah ditambahkan H2So4

dipanaskan menjadi suhu nya menjadi panas

warna merah dan larutan dan terdapat endapan

keruh atau bewarna hita dibawah dan kuning

merah keruh. kecoklatan diatas, glisin

Fenilalanin setelah tidak ada perubahan

dipanaskan tetap bening warna ketika

tidak ada perubahan ditambahkan H2So4

warna. Albumin setelah larutan menjadi

dipanaskan terdapat panas,fenil alanin tidak

endapan coklat pada ada perubahan warna

bagian atas tabung ketika ditambahkan


H2So4 berubah warna
b. Uji Hopkins-Cole menjadi warna ungu
Uji hopkins-cole
(Annonymous, 2012)
dbuat
menggunakan
larutan albumin
telur, glisin,
triptofan,dan
fenilalanin masing
(Hart, 2003).
Uji Ninhidrin
c. Uji PbS
Uji ninhidrin adalah uji
Uji PbS merupakan uji
yang digunakan untuk
yang digunakan untuk
mengidentifikasi
mengidentifikasi
keberadaan asam amino
senyawa asam amino
bebas dalam suatu
yang mengandung
sampel. Asam amino
sulfur. Jika uji positif
bebas dapat
akan ditandai dengan
didefinisikan sebagai
terbentuknya senyawa
asam amino yang gugus
berwarna hitam dalam
aminonya tidak terikat
tabung reaksi. Warna
(Robinson, 1995).
hitam yang muncul
Tyrosin ditambah
sebagai akibat reaksi
dengan ninhidrin tidak
yang terjadi antara
terjadi perubahan warna
sulfur dalam asam
tetap menjadi warna
amino dengan timbal
putih sesudah
sulfida (PbS). Pada uji
dipanaskan enjadi warna
yang telah dilakukan
ungu daan terdapat
terhadap sistein hasil
endapan putih, triptolan
menunjukkan uji PbS
ditambahkan dengan
positif, hal ini
ninhidrin tidak terjadi
dikarenakan sistein
perubahan warna
merupakan asam amino
sesudah dipanaskan
yang mengandung
menjadi warna kuning
sulfur, sehingga uji ini
kecoklatan, glisin
memberikan hasil yaitu
ditambahkan dengan
senyawa kompleks
ninhidrin tidak ada
berwarna hitam. Reaksi
perubahan warna
dipanaskan menjadi
warna ungu, fenilalanin
tidak ada perubahan
ketika dipanaskan
menjadi warna bungu
kebiruan dan terdapat
endapan albumin
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah


d. Uji nitroprusida
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Prinsip dari uji ini
reaksi uji protein bermacam-macam
adalah ketika sistein
tergantung asam amino yang akan
direaksikan dengan
diidentifikasi. Seperti uji millon untuk
natrium nitroprusida dan
identifikasi tirosin, uji hopkins-cole untuk
kemudian ditambahkan
identifikasi triptofan, uji ninhidrin untuk
basa ammonium
identifikasi asam amino secara umum atau
hidroksida maka
bebas, uji Pb-asetat untuk identifikasi asam
ammonium hidroksida
amino yang mengandung sulfur dan uji
akan melepaskan gugus
nitroprusida untuk mengidentifikasi asam
–SH atau tiol pada
amino dalam larutan protein seperti sistein.
sistein. Sehingga gugus
Setiap uji yang dilakukan menghasilkan
–SH ini akan bereaksi
warna larutan dan reaksi yang berbeda
dengan natrium
karena bahan-bahan yang digunakan tiap
nitroprusida dan
uji berbeda, sehingga akan berpengaruh
terbentuk senyawa
terhadap sifat serta struktur dari produk
berwarna merah.
yang dihasilkan.
Menurut literatur jika
hasilnya positif maka
akan membentuk wara
kuning ke oranye
DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. 2012. Biokimia Paper Asam
Amino. http://ub.ac.id//
.
Hard Horald et al. 2003. Kimia Organik.
Seminar Setiati Achmadi,
Penerjemah : Jakarta (ID) :
Erlangga. Terjemahan dari Organic
Chemistry
Natsir & Latifa. 2018. Analisis Kandungan
Protein Total Ikan Kakap Merah
dan Ikan Kerap bebek. Jurnal
Biology Science and Education, 7 :
1 : 49-55
Manggobarani, dkk. 2028. Karakteristik
Kandungan Albumin pada Jenis
Ikan di Pasar Tradisional Kota
Makassar. Jurnal Dunia Gizi,
1:1:30-35
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
Tumbuhan Tinggi. Padmawinata K,
Penerjemah Bandung (ID) : ITB
Press.
Simamora A. 2015. Buku Ajar Blok 3
Biologi Sel 1 : Asam amino,
Peptida, dan Protein. Jakarta:
UKRIDA.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai