Anda di halaman 1dari 8

PENGUJIAN ASAM AMINO SECARA KUALITATIF

Agita Delia Br Sebayang


Jurusan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha
Email : agita@student.undiksha.ac.id

Abstrak
Asam amino merupakan unit penyusun protein. Asam amino adalah asam karboksilat
yang mempunyai gugus amino. Dalam biokimia pengertiannya dipersempit: keduanya
terkait pada satu atom karbon (C) yang sama. Asam amino yang terdapat sebagai
komponen protein mempunyai gugus (-NH2). Asam-asam amino dapat diperoleh dari
protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein dalam tubuh kita. Dalam protein
terdapat 20 jenis asam amino standar berdasarkan gugus R-nya akan dapat diramalkan
sifat-sifat asam amino. Sebaliknya, berdasarkan sifat-sifat yang teridentifikasi akan dapat
diketahui gugus R yang terkandung dalam asam amino tersebut akan diketahui jenis asam
aminonya. Protein yang terdapat dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus
menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dibawa oleh darah kehati. Protein dari tubuh
dibentuk dari asam amino. Bila kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam
kotoglutarat yang dapat masuk kedalam siklus asam sitrat.

kata kunci: Uji kualitatif asam amino, protein

Abstract

Amino acids are the building blocks of protein. Amino acids are carboxylic acids that have an amino group. In
biochemistry the meaning is narrowed: both are linked to the same carbon atom (C). Amino acids found as protein
components have a (-NH2) group. Amino acids can be obtained from the protein we eat or from the degradation of
protein in our body. In protein there are 20 types of standard amino acids. Based on their R groups, the properties
of the amino acids can be predicted. On the other hand, based on the identified properties, it will be possible to
determine the R group contained in the amino acid and the type of amino acid. The protein contained in food is
digested in the stomach and intestines into absorbed amino acids which are carried by the blood to the liver. The
body's proteins are formed from amino acids. If excess amino acids are converted into cotoglutaric acid which can
enter the citric acid cycle.

Key words: Qualitative test of amino acids, protein


PENDAHULUAN

Asam amino adalah senyawa organik


yang menganduk setidaknya satu
kelompok amino (-NH2) dan kelompok
karboksil (-COOH). Asam amino adalah
unit penyusun protein. Gugus R adalah
gugus pembeda antara asam amino yang
satu dengan asam amino yang lain. Ada
asam amino yang hidrofob (seperti glisin
Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi
dan analin), hidrofil (seperti tirosin, lisin,
Anabolisme dan Katabolisme. Proses Metabolik
dan asam glutamat), ada yang bersifat asam
dan Katabolik juga terjadi dalam jaringan diluar
(asam glumat), bersifat basa (lisin), dan ada
hati. Asam amino yang terdapat dalam darah
juga yang mengandung belerang (sistein)
berasal dari tiga sumber yaitu absorpsi melalui
atau cincin aromatik (tirosin). Gugus R
dinding usus, hasil pengurain protein dalam sel dan
asam amino tersebut sangat berperan dalam
hasil sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi
menentukan struktur,kelarutan, serta fungsi
sebagai pengatur konsentrsi asam amino dalam
biologis. darah.
Protein adalah senyawa organik yang Dari sekitar dua puluhan asam amino yang kita
memiliki bobot molekul yang tinggi, dan kenal sekitar sepuluh macam tidak bisa dibentuk
merupakan polimer dari asam amino yang oleh tubuh manusia dan harus didatangkan dari

terhubung oleh adanya ikatan peptida. asupan makanan.Itulah yang disebut asam amino

Didalam protein terdapat 20 jenis asam esensial sering juga disebut asam amino

amino standar, yang berdasarkan gugus R- indisensable .Asam amino esensial ini diperlukan
untuk pertumbuhan tubuh. kakekurangan
nya akan dapat diramalkan jenis dan sifat-
kelompok asam amino ini akan menderita busung
sifat asam aminonya. Maka dari itu
lapar (kwashiorkor).berbeda dengan lemak atau
perbedaan satu asam amino dengan asam
karbohidrat yang bisa disimpan tubuh kita tidak
amino yang lain terletak pada rantai
dapatmenyimpan asam amino. Itu sebabnya asupan
sampingnya, yang bervariasi dalam
asam amino yang cukup dari makananselalu
struktur, ukiran, dan muatan listriknya.
diperlukan setiap hari.
Protein yang terdapat dalam makanan
dicerna dalam lambung dan usus menjadi
Adapun sifat-sifat asam amino yang penting:
asam-asam amino yang diabsopsi dan
1. Ampoter atau amfifrotik
dibawa oleh darah kehati.
Yaitu sifat asam amino yang dapat bersifat
sebagai asam (karena gugus COOH dan bersifat
sebagai basa gugus NH2)
2. Zwitter ion
Yaitu sifat asam amino yang memiliki 2 Kemudian bahan yang digunakan yaitu :
jenis muatan dan senyawanya jika reagen millon, larutan protein, larutan
dilarutkan dalam air. asam amino, reagen Hopkins-cole,
3. Otis aktif H2SO4 pekat, larutan ninhidrin 0,1 %,
Yaitu sifat asam amino yang dapat reagen Pb- Asetat, larutan NaOH,
memutar bidang caya terpolarisasi karena larutan sistein dan natrium nitroprusida.
asam amino memiliki ataom karbon kiral
(atom C hkiral) dimana atom khiral ini
Prosedur Kerja
atom C dapat mengikat 4 gugus yang
a. Uji Millon
berbeda kecuali glisin.
Langkah pertama yaitu reagen
METODE millon dibuat dengan cara 10 gram
Praktikum ini dilaksanakan dilaboratorium
merkuri nitrat ditambah dengan 20
kimia organik dan biokimia jurusan kimia mL HNO3 pekat kemudian
program studi kimia Universitas dilarutkan sampai larut dan uap
cokelat menjadi hilang, setelah itu
Pensisikan Ghanesa pada tanggal 7 Maret
diencerkan dengan 60 mL aquades.
2024, pukul 08:00-13:20 Wita.
Selanjutnya disiapkan 5 tabung
reaksi, tabung pertama diisi dengan 3
Alat dan Bahan mL albumin, tabung kedua diisi
Adapun alat yang digunakan dalam dengan 3 mL larutan tripsin, tabung
praktikum ini yaitu : pipet tetes, rak ketiga diisi dengan 3 mL larutan
tabung reaksi, tabung reaksi dan fenilalanin, tabung keempat diisi
pemanas. dengan 3 mL larutan triptopan dan
tabung

terakhir diisi dengan 3 mL adalah dibuat reagen

larutan glisin. Setelah itu hopkins-cole dengan

langkah selanjutnya adalah ke membuat larutan

dalam masing-masing tabung glioksalat 1 %.

reaksi ditambahkan 5 tetes Selanjutnya disiapkan 5

reagen millon kemudian tabung reaksi yang akan

dipanaskan dan diamati diisi dengan protein dan

perubahan yang terjadi. asam amino, tabung

b. Uji Hopkins-Cole pertama diisi dengan 2 mL

Pada uji ini langkah albumin, tabung kedua

pertama yang dilakukan diisi dengan 2 mL larutan


tripsin, tabung ketiga diisi glisin. Kemudian langkah
dengan 2 mL larutan selanjutnya ke dalam
fenilalanin, tabung masing-masing tabung
keempat diisi dengan 2 ditambahkan 5mL H2SO4
mL larutan triptopan dan pekat dan diamati
tabung terakhir diisi perubahan yang terjadi.
dengan 2 mL larutan

c. Uji Ninhidrin e. Uji Nitroprusida


Pada uji ini langkah
Uji ninhidrin diawali dengan
awal yang dilakukan adalah
pembuatan larutan 0,1 % ninhidrin.
dibuat larutan natrium
Setelah itu disiapkan juga 5 tabung
nitroprusida 1 % dan disiapkan
reaksi, tabung pertama diisi dengan 3
juga ammoniu hidroksida dan
mL albumin, tabung kedua diisi
kristal sistein. Dan setelah itu ke
dengan 3 mL larutan tripsin, tabung
dalam tabung reaksi
ketiga diisi dengan 3 mL larutan
dimasukkan beberapa sistein
fenilalanin, tabung keempat diisi
kemudian dilarutkan dengan 5
dengan 3 mL larutan triptopan dan
mL air dan kemudian. Setelah
tabung terakhir diisi dengan 3 mL
itu ke dalam tabung reaksi
larutan glisin. Lalu langkah
ditambahkan 0,5 ml larutan
selanjutnya adalah masing- masing
natrium nitroprusida 1% dan
tabung ditambahka 0,5 mL larutan
ditambahkan juga 0,5 Ml
ninhidrin 0,1 %. Setelah itu
ammonium
dipanaskan sampai mendidih dan di
hidroksida.Selanjutnya amati
amati perubahan yang terjadi.
perubahan yang terjadi.
d. Uji PbS
Uji ini diawali dengan pembbuatan
larutan Pb-Asetat 1 HASIL DAN PEMBAHASAN
%, larutan NaOH, dan larutan sistein
Dalam praktikum ini protein yang digunakan
1 %. Setelah itu disiapkan sebuah
adalah Albumin. Albumin adalah protein yang
tabung reaksi. Kedalam tabung
larut dalam air dan mengendap pada pemanasan.
reaksi dimasukkan 5 mL sistein dan
Albumin digunakan utuk segala jenis protein
ditambahkan 2 mL larutan NaOH
monomer yang dapat dilarutkan dalam air
dengan 2 tetes larutan Pb-Asetat
ataupun garam dan albumin terdiri dari rantai
kemudian dikocok dan dipanaskan
polipeptida tunggal (Manggabarani, 2008).
lalu diamati perubahan yang terjadi.
a. . Uji Millon HNO3 pekat yang kemudian diencerkan
dengan aquades
Uji millin dilakukan untuk
mengidentifikasi suatu protein yang Ketika direaksikan pereaksi millon gugus
mengandung tirosin. Jika uji positif pada fenol yang ada pada tirosinn akan
suatu sampel akan memberikan warna ternitrasi dan membentuk garam merkuri
merah. Pereaksi millon dibuat dengan yang menyebabkan terbentuknya
mereaksikan merkuri nitrat degnan kompleks merah (Poedjiadi, 2007)
1995). Dalam uji ini reagen yang digunakan
adalah ninhidrin. Ninhidrin adalah senyawa
b. Uji Hopkins-Cole hidrat dari triketon siklik yang apabila
Uji hopkins-cole bertujuan untuk mengidentifikasi bereaksi dengan asam amino akan
adanya asam amino dalam suatu sample atau menghasilkan kompleks warna ungu. Hanya
protein. Uji ini dapat digunakan untuk atom nitrogen dari zat warna ungu yang
mengidentifikasi keberadaan asam amino berasal dari asam amino, yang lain
triptopan karena gugus indol pada triptopan terkonversi menjadi aldehid dan
merupakan gugus yang dapat merespon uji karbondioksida (Hart, 2003).
hopkins-cole ini, dan juga gugus aldehid pada
asam glioksilik (reagen uji ini) dapat membantu d. Uji PbS
mengubah gugus indol menjadi senyawa berwarna Uji PbS merupakan uji yang digunakan untuk
ungu atau violet. Dari hasil uji yang telah mengidentifikasi senyawa asam amino yang
dilakukan hasil positif didapatkan pada albumin mengandung sulfur. Jika uji positif akan
dan triptopan. Triptopan merupakan asam amino ditandai dengan terbentuknya senyawa
yang dapat ditemukan dalam berbagai protein berwarna hitam dalam tabung reaksi. Warna
termasuk albumin, glatin dan kasein. hitam yang muncul sebagai akibat reaksi yang
terjadi antara sulfur dalam asam amino
dengan timbal sulfida (PbS). Pada uji yang
c.Uji Ninhidrin telah dilakukan terhadap sistein hasil
Uji ninhidrin adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan uji PbS positif, hal ini
mengidentifikasi keberadaan asam amino dikarenakan
bebas dalam suatu sampel. Asam amino bebas merupakan asam amino yang mengandung
dapat didefinisikan sebagai asam amino yang sulfur, sehingga uji ini memberikan hasil
gugus aminonya tidak terikat (Robinson, yaitu senyawa kompleks berwarna hitam.
hasilnya positif maka akan
e.Uji Nitroprusida membentuk warna kuning keorange.

Larutan sistein menghasilkan larutan


yang berwarna merah. Hal ini
disebabkan oleh adanya gugus KESIMPULAN
sulfidrit (-SH) bebas (sistein) yang
terkandung pada sampel dan Berdasarkan percobaan yang telah
memberikan warna kemerahan jika dilakukan dapat disimpulkan bahwa
direaksikan dengan natrium prusida. reaksi uji protein bermacam-macam
Prinsip dari uji ini adalah ketika tergantung asam amino yang akan
sistein direaksikan dengan natrium diidentifikasi. Seperti uji millon untuk
nitroprusida dan kemudian identifikasi tirosin, uji hopkins-cole
ditambahkan basa ammonium untuk
hidroksida akan melepaskan gugus (- identifikasi triptofan, uji ninhidrin
SH) atau tiol pada sistein. Sehingga untuk identifikasi asam amino secara
gugus (-SH) akan bereaksi dengan umum atau bebas, uji Pb-asetat untuk
natrium nitroprusida dan terbentuk identifikasi asam
senyawa berwarna merah. Jika amino yang mengandung sulfur dan
uji nitroprusida untuk
mengidentifikasi asam amino dalam Robinson, T. 1995. Kandungan
larutan protein seperti sistein. Organik Tumbuhan Tinggi.
Setiap uji yang dilakukan Padmawinata K, Penerjemah
menghasilkan warna larutan dan Bandung (ID) : ITB Press.
reaksi yang berbeda karena bahan-
bahan yang digunakan tiap uji
berbeda, sehingga akan berpengaruh LAMPIRAN
terhadap sifat serta
struktur dari produk yang dihasilkan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih


kepada Bapak Dr.I Nyoman Tika,
M.Si., dan Ibu Rachmadhani, S.Si.,
M.Si selaku dosen pengampu mata
kuliah pratikum Biokimia yang sudah
banyak membantu dan membimbing
kami dalam melaksanakan pratikum.
Terimkasih juga kepada bapak Dewa
Putu Subamia selaku laboran
dilaboratorium kimia
orgnik atas bantuan selama
melaksanakan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Poedhiadi. 2007. Dasar-Dasar


Biokimia. Jakarta (ID) : UI Press
Robinson, T. 1995. Kandungan
Organik Tumbuhan Tinggi.
Padmawinata K,
Penerjemah Bandung (ID) : ITB
Press.

Simamora A. 2015. Buku Ajar Blok 3


Biologi Sel 1 : Asam amino,
Peptida, dan Protein. Jakarta:
UKRIDA.

Natsir & Latifa. 2018. Analisis


Kandungan Protein Total Ikan Kakap
Merah dan Ikan Kerap bebek. Jurnal
Biology Science and Education, 7 : 1
:49-55

Manggobarani, dkk. 2028.


Karakteristik Kandungan Albumin
pada Jenis Ikan di Pasar Tradisional
Kota Makassar. Jurnal Dunia Gizi,
1:1:30-35

Anda mungkin juga menyukai