PEMERIKSAAN APUSAN DARAH TEPI

Persiapan pasien/ruangan :

Alat dan Bahan :

- 3 Objek glass
- Lanset atau jarum steril
- Spidol permanen
- Kapas alcohol
- Larutan methanol
- Larutan giemsa
- Botol siram berisi air bersih
- Labu semprot
- Rak pewarnaan/objek glass
- Microskop
- Minyak emersi
- Kapas
- Larutan desinfektan
- Mikroskop binokuler

Tujuan :

“baik ibu saya akan melakukan pemeriksaan apusan darah tepi dimana tujuannya untuk
mendeteksi dan mengidentifikasi ada tidaknya plasmodium atau parasite pada sediaan
apusan darah tepi ibu, biasanya pemeriksaan darah tepi ini diindikasikan pada pasien
dengan demam, suspect malaria, bhf, atau filariasis, pasien dengan gejala lemas atau lesu
itu kami sarankan untuk melakukan apusan darah tepi” apakah bersedia?apakah ada yang
kurang jelas/ingin ditanyakan?

Biasanya indikasi pemeriksaan ini kita lakukan pada pasien dengan gejala demam, lesu,
lemas, yang dicurigai malaria, bhf,atau filariasis

Prosedur :

Sebelum Pemeriksaan
- Informed consent
Nanti bu saya akan menusuk ujung jari ibu dengan lanset, mungkin akan sedikit nyeri
tapi saya usahakan nyerinya seminimal mungkin, apakah bersedia bu
- Cuci tangan rutin 6 langkah
- Handscoon steril
- Informed consent
- Beri label identitas (nama,umur, jenis kelamin, tgl pengambilan,jenis pemeriksaan,
 no registrasi)

Pemeriksaan
- Bersikan ujung jari pasien dengan kapas alcohol, biarkan mengering
- Menusuk jari tengah pasien dengan lanset steril
- Seka tetesan pertama dengan tissue/kapas kering
- Tekan jari dengan lembut
- Teteskan darah kedua ke permukaan objek glass pada bagian tengah dan pinggir
Apusan Darah tipis

- Letakkan objek glass diatas meja

- Ambil objek glass yang lain,sentuh darah pada objek glass dengan menggunakan
ujung objek glass yang kedua, yang berfungsi sebagai pendorong sehingga darah
akan menyebar ke semua permukaan objek glass

- Buat sudut 45o antara objek glass, kemudian dorong objek glass ke arah depan
dengan tetap mempertahankan sudut 45 derajat, dan ujung objek glass pendorong
tidak pernah terlepas dari objek glass yang berisi tetesan darah

- Apusan yang baik ialah apusan yang berbentuk lidah yang semakin mengecil
diujungnya
- Untuk acuan :
o apusan darah tipis ini digunakan untuk mengidentifikasi plasmodium dan
derajat parasitemia
o melihat sel dan morfologi dari sel yang terdapat dalam darah misalnya
menilai anomia mikrositik hipokrom akibat infestasi dari cacing atau infeksi
cacing tambang dan menghitung jumlah trombosit pada pasien dengan DBD
Apusan Darah Tebal
- Letakkan objek glass diatas meja yang sudah berisi tetesan darah kira2 sebesar
diameter 0,5 cm

- Ambil objek glass yang lain,sebarkan darah pada objek glass dengan menggunakan
ujung objek glass yang kedua,dengan menggunakan sudut yang tajam sampai kira2
besarnya 1 cm

- Acuannya :
o mengidentifikasi plasmodium dan mengetahui derajat parasitemia
o mengidentifikasi filaria
-
Pewarnaan Giemsa
- Kita letakkan objek glass apusan darah tipis dan tebal diatas rak pewarnaan atau rak
objek glass
- pada apusan darah tipis ,kita genangi metanol, biarkan hingga mengering
- pada apusan darah tebal, kita aliran air untuk melisiskan eritrosit, biarkan hingga
mengering
- kedua objek glass apusan darah tipis dan tebal, kita teteskan larutan giemsa, biarkan
sampai 30 menit lalu bilas dengan air mengalir sampai bersih
- keringkan kedua objek glass dengan posisi miring
Identifikasi Parasit dengan mikroskop (Apusan Darah Tipis)
Apusan darah Tipis
- letakkan mikroskop binokuler diatas meja yang rata, cek kebersihannya, jika kotor
bersihkan dengan tissue lensa
- letakkan preparat objek glass pada meja objek di mikroskop
- dilihat dengan pembesaran 10x,sampai jelas dan melihat sel2 darah merah/eritrosit
- jika objek sudah fokus, ganti pembesaran lensa sampai ke pembesaran 100x dengan
menggunakan minyak emersi
- kita putar mikrometer sampai fokus kemudian identifikasi eritrosit yang
mengandung plasmodium yaitu stadium skizon,tropozoit dan gametosit
- perhatikan ada bintik schuffner atau bintik maurer pada eritrosit
- kemudian kita lakukan pemeriksaan pada 200 lapangan pandang dan nilai apakah
yang kita dapatkan
- acuan identifikasi untuk apusan darah tipis, parasit yang dapat kita temukan ialah
plasmodium yang terletak didalam eritrosit

ACUAN IDENTIFIKASI
- Parasit yang dapat ditemukan adalah Plasmodium yang terletak didalam erithrocyt.
- plasmodium akan tampak dengan kromatin berwarna merah dan sitoplasmanya
berwarna ungu pucat kebiruan
- eritrosit normal berwarna abu2 pucat agak ungu
- neutrofil berwarna sama dengan inti ungu tua dan memiliki granula pada sitoplasma
- eritrosit yang mengandung plasmodium akan berbeda bentuk dan ukurannya
- dinding eritrosit normal
- kromatin dari plasmodium berwarna ungu kemerahan, dengan sitoplasma berwarna
ungu kebiruan
- bintik schuffner terlihat pada eritrosit yang mengandung plasmodium vivax atau
 plasmodium ovale
- bintik maurer terlihat pada eritrosit yang mengandung cincin besar plasmodium
falciparum
- pada plasmodium vivax dan plas oval bintik2 schuffner nya bisa terlihat
- kita hitung jumlah eritrosit yang mengandung plasmodium dalam 500 eritrosit yg
terlihat untuk menilai derajat parasitemianya
- dimana parasitemia = jumlah eritrosit yg mengandung plas dibagi 500 eritrosit dikali
100

Identifikasi Parasit dengan mikroskop (Apusan Darah Tebal)

- karena eritrosit sudah kita lisiskan maka eritrosit tidak akan tampak lagi
- kita lihat dengan lensa objektif 10x, jika objek sudah fokus, kita teteskan preparat 1
tetes dengan minyak emersi,kemudian kita fokuskan ke lensa 100x
- dan putarlah mikrometer sampai fokus dimana akan nampak tampak latar belakang
yang bersih dan Plasmodium akan tampak dengan chromatin berwarna merah dan
sitoplasma berwarna ungu pucat kebiruan.
- lakukan pemeriksaan 100 lapangan pandang dan catat apa yang ditemukan

ACUAN IDENTIFIKASI
- plasmodium akan tampak dengan kromatin berwarna merah dan sitoplasma
berwarna ungu pucat kebiruan
- pada plasmodium vivax dan plasmodium oval bintik schuffner bisa terlihat,
- mikrofilaria juga bisa tampak dengan pemeriksaan darah tebal dengan pembesaran
10x