Pergub No. 1 Tahun 2018 Lampiran Iii - 0
Pergub No. 1 Tahun 2018 Lampiran Iii - 0
Keterangan rumus:
PLLK = Persentase luas lahan kritis
LK = Luas lahan kritis dan sangat kritis (ha)
A = Luas DAS (ha)
Keterangan tambahan:
LK diperoleh dari hasil inventarisasi lahan kritis oleh BPDAS dengan
kriteria sesuai SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998. Kelas kekritisan
lahan yang dimasukkan dalam perhitungan ini adalah kategori kritis
dan sangat kritis.
Keterangan tambahan:
LV diperoleh dari hasil interpretasi citra satelit, foto udara dan
data Badan Pertanahan Nasional, BAPLAN Kementerian
Kehutanan, BAPPEDA.
Tabel 3. Kriteria Penilaian Kondisi Lahan berdasarkan Persentase
Penutupan Vegetasi
Dimana,
CP = nilai tertimbang pengelolaan lahan dan tanaman pada
DAS tertentu
CPi = nilai pengelolaan lahan dan tanaman pada unit lahan ke i
Ai = luas unit lahan ke i (ha) pada DAS tertentu
A = luas DAS (ha)
Variasi nilai C dan P dapat dilihat pada Tabel 4. berikut ini.
Tabel 4. Variasi Nilai C dan P
Sumber: Hammer W.I. 1980 dan Wood, S.R. and F.J.Dent 1983.
Kriteria penilaian CP tersaji di dalam Tabel. 5 berikut.
Keterangan rumus:
IPA = Indeks penggunaan air
Total kebutuhan air = kebutuhan air untuk irigasi + DMI
+penggelontoran kota
DMI = domestic, municiple & industry
Qa = debit andalan
Kriteria penilaian Indeks Penggunaan Air tersaji di dalam Tabel 8.
berikut.
Tabel 8. Kriteria Penilaian Indeks Penggunaan Air (IPA)
3. Sosial Ekonomi dan Kelembagaan
Keterangan rumus:
IKL = Indeks ketersediaan lahan
A = Luas baku lahan pertanian di dalam DAS
P = Jumlah KK petani di dalam DAS
Cara/rumus perhitungan:
Keterangan rumus:
PTH = persentase luas liputan vegetasiterhadap luas Kawasan
Lindung di dalam DAS
Keterangan tambahan:
Yang termasuk kawasan lindung adalah Hutan Lindung dan Hutan
Konservasi (Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Buru,
Tahura,Taman Wisata Alam dan Taman Nasional)dan kawasan
lindung lainnya. Data diperoleh dari BKSDA, BTN, BPN dan BPKH.
Kriteria penilaian kawasan lindung tersebut, dengan klasifikasi yang
tersaji di dalam Tabel 15 berikut.
b) Kawasan Budidaya
Keterangan rumus:
LKB = persentase luas lahan dengan kemiringan lereng 0-
25%terhadap luas Kawasan Budidaya di dalam DAS
Tabel 1.2. Status Mutu Kualitas Air Menurut Sistem Nilai STORET
di Stasiun 1 sungai Ciliwung bagi peruntukan Golongan C (PP
No. 20/1990) Satuan
Parameter Baku Hasil Pengukuran Skor
Mutu
Maksimu Minimum Rata-rata
m
FISIKA
1 TDS mg/l 289 179,4 224,2
2 Suhu air C normal + 24,15 20,5 22,06 0
3
3 DHL mhos/c 82,6 72 76,3
m
4 Kecerahan M 0,46 0,35 0,41
KIMIA
a. Anorganik
1 Hg mg/l 0,002 0,0296 0,0006 0,0082 -8
2 As mg/l 0,5 0,0014 Tt 0,0004 0
3 Ba mg/l 1,5 17,401 11,239 15,3665
4 F mg/l 0,01 0,51 0,28 0,4138 0
5 Cd mg/l nihil Tt Tt Tt 0
6 Cr (VI) mg/l 0,0036 Tt 0,0009 -8
7 Mn mg/l 0,033 Tt 0,083
8 Na mg/l 15,421 5,1672 11,024
9 NO3-N mg/l 12,28 0,04 63,4675
10 NO2-N mg/l 0,06 1 0,0075 0,3996 -8
11 NH3-N mg/l 0,02 1,53 Tt 0,576 -8
12 pH 6-8.5 7,83 6,72 7,41 0
13 Se mg/l 0,05 Tt Tt Tt 0
14 Zn mg/l 0,02 0,0457 Tt 0,0114 -2
15 CN mg/l 0,01 Tt Tt Tt 0
16 SO4 mg/l 4 2, 14,175
17 H2S mg/l 0,002 0
1,27 2
0,0014 0,3354 -8
18 Cu mg/l 0,02 0,008 Tt 0,0043 0
19 Pb mg/l 0,03 0,2456 Tt 0,1451 -8
20 RSC mg/l 3,42 2,42 2,985
21 BOD5 mg/l 42,51 22,97 32,92
22 COD mg/l 62,2 34,32 48,08
23 Minyak mg/l 0, Tt Tt Tt 0
dan 5
24 PO
lemak
4 mg/l 2,28 0,02 0,7167
25 Phenol mg/l 0,001 Tt Tt Tt 0
26 Cl2 mg/l 0,003 1,3315 0,0003 0,3383 -8
27 B mg/l 2,103 0,81 1,4575
28 COD mg/l 0,1242 0,0145 0,0653
29 Ni mg/l Tt Tt Tt
30 HCO3 mg/l - - -
31 CO2-bebas mg/l 11,88 7,92 9,24
32 Salinitas 0/00 0,02 0 0,015
33 DO mg/l >3 9, 8 8,433 0
b. Organik 1
1 Aldrin mg/l Tt Tt Tt
2 Dieldrin mg/l Tt Tt Tt
3 Chlordane mg/l Tt Tt Tt
4 DDT mg/l 0,002 Tt Tt Tt 0
5 Detergent mg/l 0, Tt Tt Tt 0
6 Lindane mg/l 2 Tt Tt Tt
7 PCB mg/l Tt Tt Tt
8 Endrine mg/l 0,004 Tt Tt Tt 0
9 BHC 0,21 Tt Tt Tt 0
MIKROBIOL
O GI
1 Coliform Jml/1 15x10^ 2.5x10^ 7.125x10
tinja 00 6 6 ^6
ml
7
2 Total Jml/1 15x10^ 2.5x10^ 8.375x10
coliform 00 6 6 ^6
Jumlah Skor ml -58
II.
Definisi
Jika Lij menyatakan konsentrasi parameter kualitas air
yang dicantumkan dalam Baku Peruntukan Air (j), dan Ci
menyatakan konsentrasi parameter kualitas air (i) yang
diperoleh dari hasil analisis cuplikan air pada suatu lokasi
pengambilan cuplikan dari suatu alur sungai, maka PIj adalah
Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j) yang merupakan fungsi
dari Ci/LijPIj = (C1/L1j,
C2/L2j,…,Ci/Lij)…………………………………….……...(2-1) Tiap
nilai Ci/Lij menunjukkan pencemaran relatif yang
diakibatkan oleh parameter kualitas air. Nisbah ini tidak
mempunyai satuan. Nilai Ci/Lij = 1,0 adalah nilai yang kritik,
karena nilai ini diharapkan untuk dipenuhi bagi suatu Baku
Mutu Peruntukan Air. Jika Ci/Lij >1,0 untuk suatu
parameter, maka konsentrasi parameter ini harus dikurangi
atau disisihkan, kalau badan air digunakan untuk peruntukan
(j). Jika parameter ini adalah parameter yang bermakna bagi
peruntukan, maka pengolahan mutlak harus dilakukan bagi air
itu.
Pada model IP digunakan berbagai parameter kualitas air, maka
pada penggunaannya dibutuhkan nilai rata-rata dari
keseluruhan nilai Ci/Lij sebagai tolok-ukur pencemaran,
tetapi nilai ini tidak akan bermakna jika salah satu nilai
Ci/Lij bernilai lebih besar dari 1. Jadi indeks ini harus
mencakup nilai Ci/Lij yang maksimum
PIj = {(Ci/Lij)R,(Ci/Lij)M}
…………………………………..…….…..(2-2) Dengan (Ci/Lij)R
: nilai ,Ci/Lij rata-rata
(Ci/Lij)M : nilai ,Ci/Lij maksimum
Jika (Ci/Lij)R merupakan ordinat dan (Ci/Lij)M merupakan
absis maka PIj
merupakan titik potong dari (Ci/Lij)R dan (Ci/Lij)M
dalam bidang yang dibatasi oleh kedua sumbu tersebut.
(Ci/Lij)R
PI
j
(Ci/Li
j)M
III. Prosedur
Penggunaan
IV. Contoh
Perhitungan
APBD/APBN
3 Pengawasan Pelaksanaan Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Hidup
Bagi Pelaku Usaha/Kegiatan
APBD/APBN
4 Pemantauan dan Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Penggunaan Bahan Perusak Hidup
Ozon (BPO)
APBD/APBN
5 Penaatan Sanksi Administrasi Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
terhadap izin lingkungan Hidup
dan/atau izin PPLH oleh
usaha/kegiatan
APBD/APBN
6 Verifikasi permohonan izin Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
pengumpulan limbah B3 skala Hidup
provinsi
APBD/APBN
7 Penerimaan, penelaahan, dan Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
verifikasi pengaduan Hidup
masyarakat
APBD/APBN
PROGRAM PENINGKATAN 1 Pemberdayaan masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
PENGOLAHAN SAMPAH hukum adat kearifan lokal Hidup
PEMELIHARAAN DAN PENINGKATAN dalam perlindungan dan
KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP pengelolaan lingkungan hidup
APBD/APBN
2 Penyusunan Rencana Induk Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Pengelolaan konservasi Hidup
keanekaragaman hayati
APBD/APBN
3 Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Masyarakat dalam perlindungan Hidup
dan pengelolaan lingkungan
Hidup
APBD/APBN
4 'Implementasi upaya adaptasi Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
dan mitigasi perubahan iklim Hidup
melalui program kampung iklim
(Proklim)
APBD/APBN
5 'Pemberian Penghargaan Bidang Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup
APBD/APBN
6 Peningkatan peran serta Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
masyarakat dalam pengelolaan Hidup
persampahan melalui kemitraan
bersama PKK Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
APBD/APBN
Peningkatan tutupan lahan PROGRAM PENINGKATAN TATA KELOLA Persentase jumlah kebijakaan Penyusunan Rencana Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
LINGKUNGAN HIDUP berkaitan dengan tutupan lahan yang perlindungan dan pengelolaan Hidup
diimplementasikan lingkungan hidup (RPPLH)
APBD/APBN
Penyusunan Dokumen Reviu Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Rencana perlindungan dan Hidup
pengelolaan lingkungan hidup
(RPPLH) APBD/APBN
Penyusunan Kajian Daya Dukung Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
dan Daya Tampung Lingkungan Hidup
Hidup
APBD/APBN
Penyusunan Dokumen Reviu Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Daya Dukung dan Daya Tampung Hidup
Lingkungan Hidup
APBD/APBN
'Analisis data dan informasi Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup
APBD/APBN
Peningkatan tutupan lahan PROGRAM PENINGKATAN Fasilitasi peningkatan Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan
PENGENDALIAN DAN PENATAAN pembangunan Ruang Terbuka Hidup
LINGKUNGAN HIDUP Hijau dan Hutan Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
APBD/APBN
B. Penyusunan kebijakan dan implementasi PROGRAM PENGEMBANGAN Pertambahan Kebijakan Perlindungan Dinas Pertanian Dinas Pertanian
perlindungan lahan pertanian PRASARANA, SARANA PERTANIAN DAN Lahan Pertanian Berkelanjutan yang di
berkelanjutan PENYULUHAN PERTANIAN implementasikan
APBD/APBN
C. Pengembangan Kawasan Strategis PROGRAM PENATAAN RUANG DAN Persentase Jumlah Regulasi Penataan Dinas PU PR Dinas PU PR
Industri PERTANAHAN Ruang yang diimplementasikan
APBD/APBN
Pengembangan Kawasan Strategis PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER Persentase penyediaan volume air Dinas PU PR Dinas PU PR
DAYA AIR baku di kawasan Strategis Industri
APBD/APBN
Persentase panjang talud yang Dinas PU PR Dinas PU PR
terbangun di kawasaan Strategis
APBD/APBN
Peningkatan, pemeliharaan dan PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER Pertumbuhan volume air baku Dinas PU PR Dinas PU PR
pembangunan infrastruktur air baku DAYA AIR
APBD/APBN
Pengembangan Pengelolaan kawasan PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER Panjang sungai yang dinormalisasi Dinas PU PR Dinas PU PR
rawan bencana alam DAYA AIR pada daerah rawan bencana
APBD/APBN
panjang penahan tanah akibat erosi Dinas PU PR Dinas PU PR
APBD/APBN
Persentase Panjang Penahan Abrasi Dinas PU PR Dinas PU PR
Pantai
APBD/APBN
D. Peningkatan tata kelola dan nilai tambah PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase Perusahaan pertambangan 1 Pembinaan dan Pengawasan Dinas ESDM Dinas ESDM
produk sumber daya mineral; PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN non logam yang menerapkan good Kegiatan Usaha Pertambangan
LOGAM DAN BATUAN mining practices Mineral Bukan Logam dan
Batuan
APBD/APBN
Peningkatan tata kelola dan nilai tambah PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase Perusahaan pertambangan Pembinaan dan Pengawasan Dinas ESDM Dinas ESDM
produk sumber daya mineral; PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM logam yang menerapkan good mining Kegiatan Usaha Pertambangan
practices Mineral Logam APBD/APBN
Peningkatan penyelenggaraan PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase lahan kritis di arel IUP yang Inventarisasi dan pemetaan Dinas ESDM Dinas ESDM
perlindungan dan pengelolaan PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM di reklamasi, kawasan lahan terganggu oleh
lingkungan yang berwawasan lingkungan aktifitas pertambangan di dalam
dan berkelanjutan dan di luar Izin Usaha
Pertambangan (IUP)
APBD/APBN
Nilai jaminan reklamasi Verifikasi dan evaluasi terhadap Dinas ESDM Dinas ESDM
dokumen Rencana Reklamasi
(RR)
APBD/APBN
Peningkatan penyelenggaraan PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase luas lahan yang tidak Inventarisasi dan pemetaan Dinas ESDM Dinas ESDM
perlindungan dan pengelolaan PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM terganggu di areal ULP kawasan lahan terganggu oleh
lingkungan yang berwawasan lingkungan aktifitas pertambangan di dalam
dan berkelanjutan dan di luar Izin Usaha
Pertambangan (IUP)
APBD/APBN
Peningkatan tata kelola dan nilai tambah PROGRAM PENINGKATAN Persentase cadangan Mineral bukan Penyelidikan kebumian di Dinas ESDM Dinas ESDM
produk sumber daya mineral; PENGELOLAAN GEOLOGI DAN AIR logam dan batuan yang potensial Provinsi Kepulauan Bangka
TANAH Belitung APBD/APBN
Kajian inventarisasi potensi Dinas ESDM Dinas ESDM
mineral ikutan timah
APBD/APBN
Peningkatan penyelenggaraan PROGRAM PENINGKATAN Persentase cadangan air tanah yang 1 Survey Geolistrik untuk Dinas ESDM Dinas ESDM
perlindungan dan pengelolaan PENGELOLAAN GEOLOGI DAN AIR potensial yang dapat dimanfaatkan pendugaan lapisan akuifer
lingkungan yang berwawasan lingkungan TANAH bawah permukaan APBD/APBN
dan berkelanjutan
Peningkatan penyelenggaraan PROGRAM PENINGKATAN Persentase pemenuhan Air Tanah 2 DED dan pembangunan fasilitas Dinas ESDM Dinas ESDM
perlindungan dan pengelolaan PENGELOLAAN GEOLOGI DAN AIR dilokasi yang rawan air pemakaian Air Tanah
lingkungan yang berwawasan lingkungan TANAH APBD/APBN
dan berkelanjutan Dinas ESDM Dinas ESDM
APBD/APBN
E. Pengembangan Pelabuhan dan Kawasan PROGRAM PENINGKATAN TATA KELOLA Presentase luas areal kawasan hutan Penyelesaian usulan perubahan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
Strategis HUTAN DAN PEMANFAATAN HUTAN yang dikelola di Kawasan strategis status kawasan hutan / TORA
APBD/APBN
Pengembangan Perhutanan Sosial PROGRAM PENINGKATAN TATA KELOLA Persentase hasil hutan bukan kayu Pengembangan Hasil Hutan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
HUTAN DAN PEMANFAATAN HUTAN yang dikembangkan Bukan Kayu
APBD/APBN
Pemanfaatan Kawasan Hutan Dinas Kehutanan
APBD/APBN
Expo Pengembangan dan Dinas Kehutanan
Promosi Hasil Hutan
APBD/APBN
Pengembangan Pengelolaan kawasan PROGRAM PENINGKATAN Persentase DAS kritis yang di kelola Pembinaan dan Pegelolaan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
rawan bencana alam PENGELOLAAN DAS DAN Daerah Aliran Sungai
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
APBD/APBN
Pemenuhan Kewajiban Dinas Kehutanan
Rehabilitasi DAS bagi Pemegang
Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan (IPPKH)
APBD/APBN
Pengendalian kualitas air PROGRAM PENINGKATAN Persentase Kawasan ekosistem Identifikasi, Inventarisasi dan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SDA essensial (%) Pemanfaatan Kawasan
DAN EKOSISTEM ekosistem essensial
APBD/APBN
pengendalian kualitas udara PROGRAM PENINGKATAN Persentase penurunan Kawasan Hutan Pengendalian Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SDA yang terbakar dan Lahan
DAN EKOSISTEM
APBD/APBN
Peningkatan tutupan lahan PROGRAM PENINGKATAN Persentase luas kawasan hutan yang Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
PENGELOLAAN DAS DAN bervegetasi (%)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
APBD/APBN
Pembangunan sumber benih Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
dan konservasi ex situ Gaharu
dan Pelawan
APBD/APBN
Penyelenggaraan Rehabilitasi Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
Hutan dan Lahan
APBD/APBN
Pembangunan Ruang Terbuka Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
Hijau Kompleks Perkantoran
Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung
APBD/APBN
Pengembangan Perhutanan Sosial PROGRAM PENINGKATAN Persentase luas kawasan Perhutanan Pengembangan Perhutanan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
PENGELOLAAN DAS DAN Sosial (%) Sosial
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
APBD/APBN
Penyelenggaraan Penyuluhan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
Kehutanan
APBD/APBN
Penumbuhan dan Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
pengembangan kelompok
pecinta alam/pramuka
APBD/APBN
Peningkatan penyelenggaraan PROGRAM PENINGKATAN persentase penanganan tindak pidana Penertiban Pelanggaran Tindak Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
perlindungan dan pengelolaan PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SDA kehutanan Pidana Kehutanan
lingkungan yang berwawasan lingkungan DAN EKOSISTEM
dan berkelanjutan
APBD/APBN
Pengembangan Pengelolaan kawasan PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN Persentase kegiatan pengelolaan Penyusunan Rencana Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
rawan bencana alam TEKNIS TATA KELOLA DISHUT hutan oleh UPTD KPH (%) Pengelolaan Kawasan Hutan
APBD/APBN
Peningkatan penyelenggaraan PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN Jumlah Kawasan Hutan yang dikelola Pelayanan Teknis UPTD KPHP Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
perlindungan dan pengelolaan TEKNIS TATA KELOLA DISHUT
lingkungan yang berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan
APBD/APBN
Peningkatan kesadaran masyarakat PROGRAM KECIPTAKARYAAN DAN Persentase cakupan pelayanan akses Dinas Perumahan Rakyat Dinas Perumahan
terhadap kesehatan PERMUKIMAN air minum di kawasan strategis dan Kawasan Rakyat dan Kawasan
provinsi Permukiman Permukiman
APBD/APBN
Persentase sarana air limbah yang Dinas Perumahan Rakyat Dinas Perumahan
layak di kawasan strategis Provinsi dan Kawasan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Permukiman
APBD/APBN
Persentase pengurangan titik Dinas Perumahan Rakyat Dinas Perumahan
genangan air di Kawasan Strategis dan Kawasan Rakyat dan Kawasan
Provinsi Permukiman APBD/APBN Permukiman
Persentase sarana pelayanan Dinas Perumahan Rakyat Dinas Perumahan
persampahan di Kawasan Strategis dan Kawasan Rakyat dan Kawasan
Provinsi Permukiman APBD/APBN Permukiman
Persentase sarana pelayanan Dinas Perumahan Rakyat Dinas Perumahan
persampahan di Kawasan permukiman dan Kawasan Rakyat dan Kawasan
kumuh Provinsi Permukiman Permukiman
APBD/APBN
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto.
ERZALDI ROSMAN