Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Nurrahmi, A.Md.

Kes
NPM : 19070527
Mata Kuliah : Tauhid
Dosen : H. Khairul Anam, S.H, M.Kes
Hari, tanggal : Sabtu, 26 Oktober 2019
No. Absen : 11
Tanda Tangan :

SOAL

1. Jelaskan pengertian Tauhid Rububiyah dan berikan 4 contoh tauhid rububiyah.

2. Jelaskan pengertian Tauhid Uluhiyah dan berikan 4 contoh tauhid uluhiyah.

3. Jelaskan pengertian Tauhid Asma Wassifat dan berikan 4 contoh Asma Wassifat.

4. Salah satu sebab seseorang melakukan kesyirikan adalah Al-Jahlu, Adaful Iman, dan

Taqlid. Jelaskan dan berikan 4 contoh dari masing-masing (Al-Jahlu, Adaful Iman, dan

Taqlid).

5. Jelaskan bahwa tauhid adalah sebagai dasar aqidah, syariat dan akhlak.

JAWABAN

1. Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan dan

pengurusan (dalil : Q.S Al-A’raf : 54). Contohnya adalah percaya Allah yang mampu

menciptakan, percaya Allah yang mengatur semua, percaya Allah yang memberi rezeki,

percaya Allah benar-benar mencurahkan kasih saying-Nya, percaya Allah yang berkuasa.

2. Tauhid uluhiyah adalah pengesaan Allah dalam ibadah, yakni bahwasanya hanya Allah

satu-satunya yang berhak diibadahi (dalil : Q.S Luqman : 30). Contohnya adalah sholat,

puasa, zakat, naik haji.


3. Tauhid Asma Wassifat adalah pengesaan Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat yang

menjadi milik-Nya (dalil : Q.S Asy-Syuura : 11). Contohnya adalah mensucikan dan

meninggikan Allah SWT dari sifat-sifat dan perkara-perkara yang menyerupai-Nya

dengan makhluk-Nya atau dari segala kekurangan, meyakini nama-nama dan sifat-sifat

Allah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits; tanpa

membatasinya dengan mengurang-ngurangi atau menambah-nambah, atau berpaling,

sekalipun sedikit, atau mengabaikannya, membuang jauh-jauh khayalan untuk

memvisualisasikan sifat-sifat Allah SWT.

4. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Al-Jahlu adalah kebodohan. Contohnya : ada sebagian orang yang datang ke kuburan

meletakkan telur dan kemudian besok harinya mengambil dengan harapan diberikan

nomor togel, sembahyang kepada makhluk tak bernyawa, mengatakan atau

menetapkan Allah mempunyai anak, menyembah malaikat atau nabi tertentu atau

menjadikan mereka sebagai arbab.

b. Ad’aful Iman adalah kelemahan iman. Contohnya : disuruh dukun membawa

kambing, tidak memperhatikan kualitas ibadah (beribadah yang penting selesai, yang

penting lepas kewajiban), banyak melakukan maksiat sampai akhirnya meremehkan

dan kecanduan, diam saja melihat kemunkaran, lalai dalam berdzikir dan berdoa

kepada-Nya.

c. Taqliid adalah mengikuti sesuatu yang tidak jelas sumbernya. Contohnya adalah

pada saat melayat dan mengantar jenazah kebanyakan pelayat memakai pakaian

warna hitam, seseorang yang melakukan gerakan ruku dan sujud ketika dia hanya

mengikuti pandangan guru ngajinya tanpa pernah tau dari mana dalil yang
melandasinya, mengikuti nenek moyang dan berpaling dari wahyu, mengikuti orang

yang tidak diketahui keahliannya dalam agama.

5. Aqidah, Syariat dan Akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam.

Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai

system kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan, menggambarkan

sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah sebagai system nilai berisi

peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistematika

yang menggambarkan arah dan tujuan yg hendak dicapai agama. Muslim yang baik

adalah orang yg memiliki aqidah yg lurus dan kuat yg mendorongnya untuk

melaksanakan syariah yg hanya ditujukan kepada Allah sehingga tergambar akhlak yg

terpuji pada dirinya. Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yg melakukan suatu

perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu

termasuk ke dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku beraqidah atau beriman, tetapi

tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yg

mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yg tidak lurus

disebut munafik. Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Qur’an disebut iman dan amal

saleh. Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian

syariah dan akhlak. Seseorang yg melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi

Aqidah, maka perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik

adalah perbuatan yg sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang

benar menurut Allah. Sedangkan perbuatan baik yg didorong oleh keimanan terhadap

Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah disebut amal saleh. Kerena itu didalam Al-

Qur’an kata amal saleh selalu diawali dengan kata iman.

Anda mungkin juga menyukai