Anda di halaman 1dari 34

ANGGARAN OPERASIONAL

PENYUSUNAN ANGGARAN JUALAN


▪PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUK

Sumber:
M. Nafarin, Edisi.3, Penganggaran Perusahaan
Jakarta, Salemba Empat

PENGANGGARAN PERUSAHAAN
DOSEN:
RIYANTHI IDAYU,SE.,M.Ak
Arti Produk dan Produksi

 Produksi (production) adalah proses mengolah produk.


 Produk (product) adalah hasil produksi (arti luas meliputi barang &
jasa), dibagi menjadi:
 Produk jadi (finished goods); produk yang siap untuk dijual.
 Produk dalam proses (work-in-proces); produk yang masih
dalam penyelesaian.
Arti Produktivitas
 Produktivitas (productivity) adalah kemampuan (daya) untuk menghasilkan
sesuatu.
Keluaran
Produktivitas = x 100%
Masukan

Contoh:
 Tahun 2014 perusahaan menghasilkan produk (output) sebanyak 1.000 unit dan
menggunakan BB (input) sebanyak 1.000.000 ton. Sedangkan pada tahun 2015
perusahaan tersebut menghasilkan sebayak 1.200 unit dan menggunakan BB
sebanyak 1.500.000 ton. Apakah dengan hasil produksi yang tinggi
meningkatkan produktivitas?
Tahun Ouput Input Produktivitas
2014 1.000 unit 1.000.000 ton 0,1 %
2015 1.200 unit 1.500.000 ton 0,08 %

Hasil produksi yang tinggi belum tentu menciptakan peningkatan


produktivitasnya. Tahun 2015 perusahaan menghasilkan produk yang lebih tinggi
yaitu 200 unit dibandingkan tahun 2014. Namun produktivitasnya justru menurun
sebanyak 0,02%.
Pengertian Anggaran Produk
 Anggaran Produk
ANGGARAN PRODUK (PRODUCT BUDGET) : anggaran untuk
membuat produk jadi dan produk dalam proses dari suatu
perusahaan dalam periode tertentu.
• Produk jadi (finished goods) adalah produk yang siap untuk
dijual.
• Produk dalam proses (work in proces) adalah produk yang masih
dalam penyelesaian.

 Anggaran produk disusun berdasarkan anggaran penjualan dan


anggaran persediaan produk.
Penyusunan Anggaran Produk

 Penyusunan anggaran produk dapat dilakukan dengan cara;


 Mengutamakan stabilitas produk,
 Mengutamakan stabilitas persediaan,
 Gabungan antara stabilitas produk dan persediaan serta
disesuaikan dengan keperluan manajemen
Mengutamakan Stabilitas Produk
 Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan
anggaran produk maka tingkat persediaan dibiarkan berfluktuasi (berubah)
dengan syarat persediaan awal dan akhir sesuai dengan rencana semula,
disisi lain pola produk juga harus konstan (stabil).

 Namun jika dalam suatu periode jumlah keseluruhan produk dibagi sama
dalam masing-masing periode yang lebih pendek tidak menghasilkan
bilangan bulat maka hanya beberapa periode produk yang konstan (stabil).

 Dalam penyusunan anggaran produk dililustrasikan dua jenis perusahaan


yang memproduksi satu macam produk dan bermacam produk.
Pengertian Anggaran Produksi

 Anggaran produksi adalah suat perencanaan secara terperinci


mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode
yang akan datang, yang di dalamnya mencakup rencana mengenai
jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan
dilakukan.

 Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi


adalah proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu
dianggarkan, tetapi dijadwalkan.
Kegunaan Anggaran Produksi (1)

 Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi


kerja, dan pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di
divisi produksi harus bekerja berdasar anggaran produksi. Di
samping itu anggaran produksi berguna untuk:
1) Menunjang kegiatan penjualan,
2) Menjaga tingkat persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di
minta oleh konsumen,
3) Mengendalikan kegiatan produksi agar dapat meneipta harga
pokok produksi yang serendah – rendahnya.
Kegunaan Anggaran Produksi (2)
 Secara umum anggaran produksi berguna sebagai pedoman
kerja, pengkoordinasian kerja dan pengawasan kerja.
 Sedangkan secara khusus anggaran produksi dapat berguna
sebagai.
1) Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat
disediakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
2) Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara
mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil.
3) Mengatur produksi agar biaya produksi dapat ditekan seminimal
mungkin.
Tujuan dari Anggaran Produksi
 Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai berikut :
a) Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil
yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan
persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang
diinginkan.
b) Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap
mempunyai market share tertentu.
c) Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada
tingkat efisien tertentu.
d) Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan
kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran
Produksi (1)
 Aggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran
penjualan menentukan (1).anggaran penggunaan bahan,
(2).anggaran pembelian bahan, (3).anggaran biaya upah buruh atau
anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan (4).anggaran biaya
ovehead pabrik.

 Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang


menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan
penentuan waktu produksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran
Produksi (2)
 Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran produksi antara lain adalah :
 Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan,
 Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk
teknologi yang digunakan,
 Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan,
penggupahan, dan pemutusan hubungan kerja,
 Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
 Modal kerja untuk menjalankan proses produksi
Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam
Penyusunan Budget Produksi (1)
A. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai
pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan:
a. Penjualan tahun lalu bisajadi patokan
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
c. Syarat pembayaran barang yang dijual
d. Pemilihan saluran distribusi
e. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f. Modal kerja yang dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
g. Fasilitas yang dimiliki perusahaan
h. Kebijaksanaan perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain
Faktor-faktor Internal dan Eksternal dalam
Penyusunan Budget Produksi (2)
B. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal/faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh terhadap
perusahaan:
a. Persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran masyarakat
f. Agama, adat istiadat dan kebijaksanaan masyarakat
g. Kebijaksanaan pemerintah
h. Keadaaan perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan
tehnologi
Penyusunan Anggaran Produksi (1)

 Dalam penyusunan anggaran produksi yang


 Mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu
kebutuhan selama 1 tahun,
 Kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya.
 Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar
produksi tetap stabil.
Penyusunan Anggaran Produksi (2)

 Penyusunan anggaran produksi tergantung pada anggaran


penjualan. Dalam kondisi pasar persaingan sempurna, anggaran
penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun anggaran
produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi
dan anggaran laba operasi.
Penyusunan Anggaran Produksi (3)
 Manajer produksi sebelum melaksanakan kegiatan menyusun anggaran
produksi dalam unit dan anggaran persediaan barang jadi dalam unit.
 Langkah-Langkah Pelaksanaan Anggaran Produksi
Di samping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang dilakukan
dalam rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya:
A. Tahap perencanaan
a) Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam
penyusunan bagian produksi.
b) Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.
Penyusunan Anggaran Produksi (4)
B. Tahap pelaksanaan
a) Menentukan kapan barang diproduksi.
b) Menentukan dimana barang akan diproduksi
c) Menentukan urut-urutan proses produksi
d) Menetukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk
mencapai efisiensi
e) Menyusun progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh, service
dan peralatan.
f) Menyusun standar produksi
g) Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.
Faktor-Faktor yang Harus diPertimbangkan (1)
 Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang
yang akan dihasilkan,beberapa faktor harus dipertimbangkan.
Faktor –faktor tersebut berupa :
a) Fasilitas Pabrik
Progam-progam produksi harus selalu dikaitkan dengan fasilitas tersedia dalam
pabrik serta selalu selalu mempertimbangkan efisiensi penggunaan fasilitas
tersebut.
b) Fasilitas Pergudangan
Beberapa jenis barang membutuhkan system penyimpanan secara khusus karna
sifat-sifatnya yang khusus pula. Produksi yang terlalu jauh melebihi kemampuan
gudang untuk menyimpannya akan mengakibatkan resiko-resiko,yang tentu saja
menimbulkan biaya bagi perusahaan.
Faktor-Faktor yang Harus diPertimbangkan (2)
c) Stabilitas Tenaga Kerja
Beberapa jenis barang mempunyai sifat permintaan yang musiman. Dengan
berdasarkan pada anggaran penjualan,pada bulan-bulan tertentu dimana volume
penjualan diperkirakan tinggi mungkin perusahaan harus memaksakan diri dalam
berproduksi. Dalam hal ini perusahaan dapat menambah buruhnya atau
menambah jam kerja buruh setiap harinya. Apabila buruh yang diperlukan sebagai
tambahan mudah didapat maka tidak ada masalah yang dapat mempengaruhi
kelancaran prose produksi. Tetapi bila buruh tidak mudah di dapat, berarti stabilitas
kerja diperusahaan itu terganggu. Ini dapat dihindarkan dengan membuat
perencanaan produksi secara hati-hati dan membuat kebijaksanaan dalam hal
persediaan dengan lebih teratur.
Faktor-Faktor yang Harus diPertimbangkan (3)
d) Stabilitas bahan mentah
Apabila bahan mentah yang dipakai tidak selalu tersedia dipasar hal itu dapat
membahayakan kelancaran proses produksi. Karna itu kebijaksanaan dalam
pembelian barang mentah sangat perlu diperhatikan.
e) Model yang digunakan
Besar kecilnya modal kerja yang tersedia akan mempunyai pengaruh terhadap
besar kecilnya volume produksi dan kebijaksanaan persediaan. Dengan kata lain
kebijaksanaan produksi harus diseimbangkan dengan kemampuan financial.
Pendekatan Stabilitas Produksi Dalam Penyusunan Anggaran
Produksi (1)

ILUSTRASI: (Satu Macam Produk)


Sebuah perusahaan Kecap Asli yang hanya memproduksi satu jenis kecap dan
jualan tahun 2016 tiap triwulan dianggarkan. Dengan triwulan I = 43 botol, triwulan
II = 45 botol, triwulan III = 47 botol, triwulan IV = 47 botol, sehingga setahun = 182
botol. Direncanakan sediaan produk jadi awal sebayak 13 botol dan sediaan
produk jadi akhir sebanyak 15 botol.

Dari data tersebut, dapat disusun anggaran produk tiap triwulan dengan
mengutamakan stabilitas produk sebagai berikut :
Langkah 1. Menghitung Tingkat Produksi
Uraian Jumlah

Jualan setahun 182 botol

Sediaan produk jadi akhir 15 botol

Produk siap jual 197 botol

Sediaan produk jadi awal 13 botol

Jumlah 184 botol

Anggaran produk tiap triwulan = 184 / 4 = 46 botol

“Tampak bahwa produk jadi stabil (konstan), yaitu 46 botol tiap triwulan
karena anggaran produk 184 botol setahun dapat dibagi 4 triwulan
menghasilkan bilangan bulat 46”.
Langkah 2:
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)

Triwulan
Keterangan Setahun
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir +
16 17 16 15 15
(-)
3. Produk siap jual
59 62 63 62 197

4. Sediaan awal (-)


13 16 17 16 13
+
5. Produk jadi
46 46 46 46 184
Pendekatan Stabilitas Produksi Dalam Penyusunan Anggaran
Produksi (2)
 ILUSTRASI: (Bermacam Produk)
Akan tetapi apabila produk dalam setahun dibagi 4 triwulan menghasilkan bilangan pecah.
Sedangkan satuan dalam botol tidak boleh pecah maka hanya beberapa triwulan yang
produknya konstan (stabil)

Contoh:
 Produk setahun 183 botol dibagi 4 triwulan = 45,75 botol. Bila dibulatkan per triwulan
menjadi 46 botol, berarti setahun 4 x 46 = 184 botol, artinya kelebihan 1 botol karena
setahunnya hanya 183 botol. Hal ini berarti ada satu triwulan yang menghasilakan produk
sebanyak 45 botol, sedangkan 3 triwulan lainnya menghasilkan produk masing-masing 46
botol.
 Produk terendah 45 botol adalah untuk jualan terendah 43 botol pada triwulan I.
 Persediaan akhir = 14 botol sedangkan tingkat jualan tidak berubah, maka anggaran produk
Perusahaan Kecap Asli sebagai berikut :
Pendekatan Stabilitas Produksi Dalam Penyusunan Anggaran
Produksi (2)

 Taksiran sediaan produk jadi awal dan sediaan produk jadi akhir

Jenis Kecap Sediaan Awal Sediaan Akhir


Sedang (S) 4 botol 7 botol
Manis (M) 3 botol 3 botol
Asin (A) 3 botol 5 botol
Total (T) 10 botol 15 botol
Perusahaan Kecap Asli
Anggaran Produk
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)

Triwulan
Keterangan Setahun
I II III IV
1. Jualan 43 45 47 47 182
2. Sediaan akhir + (-) 15 16 15 14 14
3. Produk siap jual 58 61 62 61 196
4. Sediaan awal (-) + 13 15 16 15 13
5. Produk jadi 45 46 46 46 183
Anggaran Jualan Perusahaan Kecap Asli pada tahun 2016 dapat dibuat secara
ringkas :

Perusahaan Kecap Asli


Anggaran Jualan
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
(dalam botol)

Tiwulan
Setahun
Jenis I II III IV
Kecap
B M T B M T B M T B M T B M T

Sedang 14 7 21 15 8 23 16 8 24 16 8 24 61 31 92

Manis 9 4 13 9 4 13 9 5 14 9 5 14 36 18 54

Asin 6 3 9 6 3 9 6 3 9 6 3 9 24 12 36

Jumlah 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 13 47 121 61 182

B = Banjarmasin, M = Martapura, T = Total


 Maka dapat disusun anggaran produk sebagai berikut :
Uraian Jumlah
Jualan tahun 2016 182 botol
Sediaan produk jadi akhir 15 botol
Produk siap jual 197 botol
Sediaan produk jadi awal 10 botol
Anggaran produk tahun 2016 187 botol

 Bila anggaran produk dibuat setahun dalam tiap triwulan, maka produk
tiap triwulan = 187/4 = 46,75 botol atau dibulatkan 40 botol tiap
triwulannya. Bila diproduksi tiap triwulan = 40 botol maka dalam
setahun diproduksi hanya 160 botol (yaitu; 4 x 40). Dengan demikian,
terdapat kekurangan = 187 – 160 = 27 botol.

 Kekurangan 27 botol ini ditambahkan pada tingkat jualan tertinggi pada


tahun tersebut, yaitu triwulan II, III, IV Masing-masing mendapat
tambahan 9 botol (yaitu; 27/3).
 Jadi, pada triwulan II, III, IV diproduksi masing-masing 49 botol (yaitu;40 + 9),
sehungga:
Triwulan II, III, IV = 147 botol  (49 botol x 3 triwulan)
Triwulan I diproduksi = 40 botol +
Produk jadi setahun = 187 botol

 Berdasarkan pebandingan jualan, maka rincian produknya sebagai berikut :


Triwulan I
Kecap sedang = (21 / 43) x 40 = 20 botol
Kecap manis = (13 / 43) x 40 = 12 botol
Kecap asin = (9 / 43) x 40 = 8 botol +
Jumlah produk Triwulan I = 40 botol
 Jualan kecap triwulan II, III, IV untuk masing-masing jenis kecap berjumlah :
Kecap sedang = 23 + 24 + 24 = 71 botol
Kecap manis = 13 + 14 + 14 = 41 botol
Kecap asin =9+9+9 = 27 botol +
Jumlah = 139 botol

 Rincian produk triwulan II, III, IV masing-masing sebagai berikut :


Kecap sedang = (71 / 139) x 49 = 25 botol
Kecap manis = (41 / 139) x 49 = 14 botol
Kecap asin = (27 / 139) x 49 = 10 botol +
Jumlah = 49 botol
 Dari perhitungan tersebut di atas dibuatlah anggaran produk yang mengutamakan
stabilitas produk, sebagai berikut :
Triwulan
Setahun
Keterangan I II III IV

S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T

Jualan 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
Sediaan akhir
3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 7 3 5 15 7 3 5 15
+
Kebutuhan 24 15 11 50 28 16 12 56 30 17 13 60 31 17 14 62 99 57 41 197
Sediaan awal
4 3 3 10 3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 4 3 3 10
(-)
Produk jadi 20 12 8 40 25 14 10 49 25 14 10 49 25 14 10 49 95 54 38 187

 Terlihat pola produk konstan (stabil) pada triwulan II, III, IV yaitu masing-masing total
produk sebanyak 49 botol dan hanya triwulan I produk total sebanyak 40 botol.
Seharusnya tiap triwulan total produk jumlahnya sama, tetapi karena produk setahun
dibagi 4 tidak menghasilkan bilangan bulat, maka produk triwulan I berbeda dengan
produk triwulan lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai