Anda di halaman 1dari 45

ANGGARAN OPERASIONAL

■PENYUSUNAN ANGGARAN JUALAN


■PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUK

Sumber:
M.Nafarin. Edisi. 3, Penganggaran Perusahaan
Jakarta, Salemba Empat

PENGANGGARAN PERUSAHAAN
DOSEN:
RIYANTHI IDAYU,SE.,M.Ak
KERANCUAN PENGINDONESIAAN ISTILAH DALAM
AKUNTING

Pola pikir pengimbuhan dalam struktur bahasa Indonesia.

Dasar Tingkah Pelaku Proses Hal/ Hasil


Tempat (Benda/Jasa)

Jual Menjual Penjual Penjualan Perjualan Jualan


(berjual); Sell (yang menjual); (proses (hal/tempat (hasil
seller menjual); menjual) menjual/yang
selling dijual); sales
PENGERTIAN ANGGARAN JUALAN (1)
Anggaran Jualan
Anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual.

Menjual (sell)
Menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu.

Penjualan (selling)
Proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk
didistribusikan ke tangan konsumen (pembeli).

Jualan (sales)
Adalah hasil penjualan atau hasil proses menjual.
Jadi, Penjualan memiliki arti yang berbeda dengan jualan
PENGERTIAN ANGGARAN JUALAN (2)
Anggaran Jualan
Merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam anggka dari produk yang akan
dijual perusahaan pada periode tertentu.
Jualan
merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut dapatan jualan (sales
revenues).
Jualan terdiri atas; jualan kotor dan jualan bersih.
Jualan bersih diperoleh setelah dikurangi dengan potongan dan retur.
Contoh:
Jualan kotor = Rp.11.000
Potongan jualan = Rp.750
Retur jualan = Rp.250 -
Rp. 1.000 -
Jualan bersih = Rp.10.000
PENGERTIAN ANGGARAN JUALAN (2)

Retur Jualan (sales return)


Adalah dikembalikannya sejumlah barang yang dijual oleh pembeli kepada
penjual akibat tidak sesuai dengan pesanan. Misalnya; terdapat cacat
tersembunyi, rusak, tidak sesuai ukuran, kualitas tidak sesuai.

Potongan Jualan (sales discount)


Adalah potongan harga jual yang diberikan penjual kepada pembeli. Misalnya;
mendapatkan potongan karena membeli dalam jumlah yang besar atau
membayar secara tunai.
MANFAAT ANGGARAN JUALAN (1)
Anggaran Jual
merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya
disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh
karena itu, anggaran jualan disebut dengan anggaran kunci.

Jualan bagi perusahaan merupakan dapatan, jika jualan lebih besar


dari beban (expenses) maka perusahaan memperoleh laba, dan
sebaliknya.

Agar perusahaan memperoleh laba yang maksimal, maka dapatan jualan


diusahakan setinggi-tingginya dan di tekan serendah-rendahnya.
MANFAAT ANGGARAN JUAL (2)
Caranya:
Untuk meningkatkan jualan dapat dilakukan dengan cara
 Meningkatkan kuantitas barang yang dijual.
 Menaikan harga jual per unit barang yang dijual.
 Menurunkan harga jual per unit untuk meningkatkan kuantitas
barang yang dijual.
 Menekan harga pokok barang jual per unit.
MANFAAT ANGGARAN JUAL (3)

Misalnya; semula harga pokok barang terjual per unit (beban) Rp. 6
dapat ditekan menjadi Rp.5, dengan demikian Laba dapat
ditingkatkan.

Contoh: Perhitungan harga pokok barang terjual;


 Semula = 1.000 unit x Rp.6 = Rp.6.000 (harga per unit Rp.10)
 Kuantitas & Harga Meningkat = 1.100 unit x Rp.5 = Rp.5.500 (harga per unit
Rp.11)
 Harga Turun & Kuantitas Meningkat = Rp.1.500 unit x Rp.5 = Rp.7.500 (harga
per unit Rp.9)
MANFAAT ANGGARAN JUAL (4)
Keterangan Semula Kuantitas dan Harga Turun dan
Harga Meningkat Kuantitas Meningkat
Kuantitas terjual 1.000 unit 1.100 unit 1.500 unit
Harga jual per unit Rp.10 Rp.11 Rp.9
Jualan Rp. 10.000 Rp.12.100 Rp.13.500
Harga Pokok Barang Rp. 6.000 Rp.5.500 Rp.7.500
Terjual
Laba Kotor Rp. 4.000 Rp.6.600 Rp.6.000
PENYUSUNAN ANGGARAN JUAL

(1) Ramalan Jual


(sales forecast)

(2) Menyusun Anggaran Jual

(3) Faktor yang


mempengaruhi anggaran
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN
JUAL
 Faktor Pemasaran.
 Faktor Keuangan (Modal Kerja).
 Faktor Ekonomis.
 Faktor Teknis.
 Faktor Kebijakan Perusahaan.
 Faktor Perkembangan Penduduk.
 Faktor Kondisi Negara.
 Faktor-faktor lainya.
(1) FAKTOR PEMASARAN

 Faktor pemasaran yang perlu dipertimbangkan, seperti:


a. Luas pasar; apakah bersifat lokal, regional, nasional, atau
internasional.
b. Keadaan persaingan; apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau
bebas.
c. Keadaan konsumen; bagaiman selera konsumen, tingkat daya
beli, apakah konsumen akhir, atau konsumen industri.
(2) FAKTOR KEUANGAN (MODAL KERJA)

 Yang perlu diperhatikan perusahaan. Mengenai kemampuan modal


kerja mendukung pencapaian target jualan yang dianggarkan,
seperti;
 Membeli bahan baku
 Membayar upah
 Biaya promosi produk
 dan lain-lain
(3) FAKTOR EKONOMIS
 Faktor ekonomis yang perlu diperhatikan perusahaan, dengan
meningkatnya jualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas), atau
sebaliknya.
Misal:
 Saat ini perusahaan mampu menjual 1.000 unit dengan harga jual per unit
Rp.100, harga pokok per unit Rp.80, beban usaha Rp.15.000, modal usaha
yang diperlukan Rp.20.000.
 Setelah itu perusahaan ingin meningkatkan jualan menjadi 1.200 unit, modal
usaha menjadi meningkat Rp.25.000, dan beban usaha meningkat menjadi
Rp.18.000. Harga jual dan harga pokok per unit tidak berubah.
 Pertanyaannya; Apakah dengan meningkatnya jualan dapat
meningkatkan rentabilitas ekonomis?
(3) FAKTOR EKONOMIS (1)
 Perhitungan rentabilitas ekonomis semula sebagai berikut:

Jualan 1.000 unit x Rp.100 = Rp.100.000


Harga pokok barang terjual 1.000 unit x Rp.80 = Rp. 80.000
Laba kotor = Rp. 20.000
Beban usaha = Rp. 15.000
Laba usaha = Rp. 5.000

Rentabilitas ekonomis = Rp. 5.000


Rp.20,000 modal usaha
= 25%
(3) FAKTOR EKONOMIS (2)
 Perhitungan rentabilitas ekonomis setelah jualan meningkat sebagai
berikut:

Jualan 1.200 unit x Rp.100 = Rp.120.000


Harga pokok barang terjual 1.200 x Rp.80 = Rp. 96.000
Laba kotor = Rp. 24.000
Beban usaha = Rp. 18.000
Laba usaha = Rp. 6.000

Rentabilitas ekonomis = Rp. 6.000


Rp.25.000  modal usaha
= 24%
(3) FAKTOR EKONOMIS (2)

 Jadi, pada perhitungan tersebut diatas;


Tampak bahwa jualan meningkat dari Rp.100.000 menjadi Rp.120.000 dan
laba usaha juga meningkat dari Rp.5.000 menjadi Rp.6.000, tetapi
rentabilitas ekonomis turun dari 25% menjadi 24%. Hal ini berarti rencana
untuk meningkatkan jualan dengan menambah modal usaha perlu dikaji
kembali (belum dapat disetujui).

 Faktor teknis yang perlu diperhatikan:


a. Kapasitas terpasang; seperti apakah mesin dan alat mampu
memenuhi target jualan yang dianggarkan.
b. Apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
RENTABILITAS

 Adalah Perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang


menghasilkan laba tersebut.

 Rasio Rentabilitas adalah rasio yang sering digunakan untuk


mengukur kemampuan dari suatu perusahaan dalam menghasilkan
laba atau keuntungan dari seluruh modal yang dimilikinya dalam
waktu periode tertentu.
RENTABILITAS (RE) & (RMS)

1) Rentabilitas Ekonomis (RE) 2) Rentabilitas Modal Sendiri


(RMS)
Laba
RE = 100% Laba
Modal Sendiri + Modal Asing RMS = 100%
Modal

EAT
EBIT RMS = 100%
RE = 100% MS
MS + MA
(4) FAKTOR KEBIJAKAN PERUSAHAAN

 Faktor kebijakan perusahaan; seperti kebijakan membuat produk


dengan kualitas nomor satu, sehingga kesempatan untuk menjual
produk nomor dua dan dua menjadi tertutup.

Contoh:
 Kebijakan untuk tidak memperluas pabrik, walaupun dari segi manajemen
menguntungkan tetapi karena perusahaan ini perusahaan keluarga, maka
dipandang dari sudut pemilik (keluarga). Hal ini berati akan ada pemilik modal baru
yang bukan keluarga.

 Jadi faktor kebijakan perusahaan dapat membatasi ruang gerak untuk menyusun
anggaran.
(5) FAKTOR PERKEMBANGAN PENDUDUK

 Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran,


misalnya peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu
formula, pakaian, mainan, dan lain-lain.
(6) FAKTOR KONDISI NEGARA

 Faktor kondisi politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan


juga mempengaruhi jualan.

Misalnya:
 Dalam keadaan perang (tidak aman) akan menghambat barang
yang dijual karena harus memiliki pemeriksaan yang ketat
bahkan dirampas.
 Atau barang yang dijual apakah tidak bertentangan dengan
sosial dan budaya masyarakat, apakah tidak menggangu
lingkungan, dan apakah tidak dibatasi oleh pearturan
pemerintah, kondisi keamanan secara masal terkait pademi
covid-19,dsb.
(7) FAKTOR LAINNYA

 Faktor lainnya yang perlu diperhatikan seperti apakah pada musim


tertentu anggaran jualan ditambah atau sampai berapa lama
anggaran yang disusun masih dapat dipertahankan.
ILUSTRASI PENYUSUNAN ANGGARAN JUALAN
 Data perusahaan Kecap Asli yang mempunyai data jualan kecap selama 5 tahun:
Perusahaan Kecap Asli
Jualan
Tahun 2011 – 2015
(dalam botol)

Triwulan
Tahun Setahun
I II III IV
2011 28 32 36 34 130
2012 32 35 38 40 145
2013 36 37 38 39 150
2014 40 40 42 43 165
2015 44 41 41 44 170
Jumlah 180 185 195 200 760
Rata-rata 36 37 39 40 -
% 23,68 24,34 25,66 26,32 100
 Daerah Penjualan, dengan perbandingan (2 : 1)

Banjarmasin (Bjm) Martapura (Mtp)


Jenis (perbadingan; 2) (perdandingan; 1)

Kecap sedang Rp.500 Rp.600

Kecap manis Rp.600 Rp.750

Kecap asin Rp.500 Rp.600


 Distribusi penjualan tiap jenis produk (barang) ditaksir:

Jenis % Taksiran
Kecap sedang 50%
Kecap manis 30%
Kecap asin 20%

 Dari data tersebut dibuatlah ramalan jualan tahun 2016 (metode


menggunakan kuadrat terkecil), sebagai berikut:
METODE KUADRAT TERKECIL
Tahap 1:

n Tahun Y X X2 XY
1 2011 130 0 0 0
2 2012 145 1 1 145
3 2013 150 2 4 300
4 2014 165 3 9 495
5 2015 170 4 16 680
Σ 760 10 30 1.620
RUMUS :

Keterangan:
ΣY = jumlah data historis
n = banyaknya waktu data
X = nilai pada setiap periode waktu
a = nilai Y pada titik 0
b = lereng garis lurus
Tahap 2:
Tahap 3:

 Ramalan Jualan Tahun 2016


 Ramalan jualan kecap tahun 2016 sebanyak 182 (pesamaan Y =
a + bX) botol untuk daerah Banjarmasin dan Martapura dengan
perbandingan 2 : 1.
 (3 = kecap sedang, kecap manis, kecap asin)

Perbandingan A:
Banjarmasin : 2/3 x 182 = 121 botol
Martapura : 1/3 x 182 = 61 botol +
Jumlah = 182 botol
Perbandingan B:

Banjarmasin: Martapura:

Kecap sedang = 50% x 121 = 61 botol Kecap sedang = 50% x 61 = 31 botol


Kecap manis = 30% x 121 = 36 botol Kecap manis = 30% x 61 = 18 botol
Kecap asin = 20% x 121 = 24 botol + Kecap asin = 20% x 61 = 12 botol +
Jumlah = 121 botol Jumlah = 61 botol

Jadi : 121 botol + 61 botol = 182 botol


Tahap 4: Ramalan Jual Triwulan Tahun 2016
61 botol
Tahap 5: Menyusun Anggaran Jualan Tahun 2016
RUMUS:
Metode Trend Moment:

1.
ΣY = n.a + b.Σx

2.
ΣXY = a.ΣX + b.ΣX2

3.
Y = a + bX
Metode Trend Moment:

 Prinsip – prinsip pengerjaan Metode Trend Moment;


1. Ketahanan barang minimal satu tahun.
2. Barang yang selalu diperlukan, seperti: sembako.
3. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan
sebagai data penjualan tahun yang lalu.
4. Jumlah data tahun lalu, baik tahun ganjil maupun genap tetap
diurut dari 0,1,2,3,...dst pada kolom X.
ILUSTRASI TREND MOMENT
Tahap 1:
Tahap 2:
Tahap 3 :
Metode Garis Lengkung

Untuk mencari ramalan penjualan dengan metode garis lengkung, cara


yang digunakan adalah cara eliminasi
Tabel ΣX = 0
Tahap 1: Mencari nilai c
Tahap 2 dan 3: Mencari nilai a dan b
Tahap 4 :
 Kemudian dengan nilai a= 153, b = 10, c = -0,71
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai