Materi Penyuluhan
1. Pengertian hipertensi
CDC (2020) menyebutkan beberapa faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai
berikut:
a. Genetik
Seseorang dengan riwayat keluarga hipertensi yang berada pada lingkungan yang
sama meningkatkan risiko terkena hipertensi. Risiko tersebut semakin meningkat
ketika faktor genetik disertai dengan gaya hidup yang tidak sehat misalnya merokok
dan pola makan yang tidak sehat.
b. Usia
c. Diet
Diet yang tidak sehat yaitu telalu tinggi natrium dan rendah kalium dapat
meningkatkan tekanan darah. Makanan tinggi natrium tersebut sebagian besar
diperoleh dari makanan olahan yang mudah dijumpai di pasaran saat ini. Kurangnya
asupan potassium dan kalium dapat menurunkan fungsi tubuh dan meningkatkan
tekanan darah.
d. Aktivitas fisik
Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mempertahankan kesehatan jantung
dan pembuluh darah selain itu, melakukan aktivitas fisik juga dapat menjaga berat
badan dan mencegah obesitas sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
e. Minum alkohol
Minum alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Wanita dianjurkan minum alkohol tidak lebih dari satu gelas per hari sedangkan
laki-laki dianjurkan minum alkohol tidak lebih dari dua gelas per-harinya.
f. Merokok
Merokok merupakan faktor yang dapat mengganggu fungsi jantung dan pembuluh
darah. Zat-zat yang terkandung dalam rokok dapat menurunkan elastisitas pembuluh
darah dan menurunkan kadar oksigen yang beredar di dalam
Menurut Kemenkes (2018) tanda dan gejala hipertensi yaitu sakit kepala, nyeri
tengkuk, vertigo, jantung berdebar debar, mudah lelah pandangan kabur, telinga
berdenging, dan mimisan.
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu terapi non farmakologi
dan farmakologi. Terapi nonfarmakologi dapat dilakukan dengan modifikasi gaya
hidup sedangkan terapi farmakologi dilakukan dengan menggunakan satu obat
antihipertensi atau kombinasi beberapa obat seperti golongan obat yang digunakan
dalam pengobatan hipertensi yaitu deuretik untuk meningkatkan ekskresi cairan dan
natrium dalam tubuh melalui sistem pengaturan ginjal, Beta Blockers untuk
menurunkan kerja jantung dalam memompa darah dengan menghambat produksi
hormon adrenalin, Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI) yaitu golongan
obat antihipertensi yang menghambat pembentukan angiostensin II pada tubuh.