Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan :
1) Pengertian Hipertensi
2) Penyebab dan faktor risiko Hipertensi
3) Penatalaksanaan Hipertensi
Hari/Tanggal : Minggu, 17 Oktober 2021
Waktu : 09.00 WITA-Selesai
Tempat : Lingkungan warga
Penyuluh : Mahasiwa

A. Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah pada pembuluh darah
vascular, tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh darah menyebabkan jantung harus
bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah
diatas nilai normal. Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90
mmHg.

Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus
pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti
biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer (Kemenkes, 2018), orang-
orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala yang dirasakan semakin parah
dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.Gejala yang sering dikeluhkan penderita
hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah,
epitaksis, dan kesadaran menurun (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016).

Hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko. Faktor-faktor risiko yang
menyebabkan hipertensi adalah umur, jenis kelamin, obesitas, alkohol, genetik, stres, asupan
garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit ginjal dan diabetes melitus (Depkes, 2018).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang
di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun
2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4
juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.Berdasarkan hasil Survey Mawas
Diri dari 50 kepala keluarga di lingkungan Banjar Batan Poh pada tahun 2020, menunukkan
jumlah penderita hipertensi memcapai (Kemkes, 2019).

Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada


penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan
terendah di Papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun
(31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%) (Kemkes, 2019).

Hasil SMD tersebut disampaikan dalam Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bersama
kepala lingkungan dan jajaran kader posyandu di lingkungan. MMD diadakan dengan tujuan
menyepakati tindakan atau upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah
kesehatan masyarakat di lingkungan yang bersangkutan. Berdasarkan MMD 1 disepakati
beberapa tindakan salah satunya yaitu memberikan edukasi mengenai Hipertensi di
lingkungan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah diberikan edukasi mengenai Hipertensi, masyarakat dapat mengenal dan
mengetahui tentang hipertensi dan penangannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan edukasi tentang hipertensi diharapkan masyarakat mengetahu tentang :
4) Pengertian Hipertensi.
5) Faktor Risisko Hipertensi
6) Tanda dan gejala Hipertensi
7) Penatalaksanaan Hipertensi
C. Rencana Kegiatan
1. Nama Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan Hipertensi di Banjar Batan Poh
2. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Minggu, 17 Oktober 2021
Waktu : 08.00-11.00 WITA
Tempat : Masing-masing rumah warga
3. Sasaran
Warga
4. Alat dan Media
Leaflet
5. Metode
Ceramah dan tanya jawab (diskusi).

Anda mungkin juga menyukai