:
Petugas (Memanggil masuk Penggugat, Tergugat dan kuasa hukumnya)
Sidang “Kepada Saudara DR SITTI HIKMAWATTY dan Kuasa Hukumnya serta
Saudara PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, berkedudukan di Istana
Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara No. 3, Jakarta Pusat. Kemudian
memberikan hak subtitusi kepada ST. BURHANUDDIN jabatan Jaksa
Agung, dan Kuasa Hukumnya, dipersilahkan memasuki ruang sidang.”
(Setelah pihak Penggugat masuk, Petugas Sidang menutup pintu Ruang
Sidang)
:
Hakim “Sesuai dengan berita acara persidangan, maka agenda sidang hari ini
Ketua adalah pemeriksaan alat-alat bukti berupa surat atau dokumen.“
Kuasa “Terima kasih Majelis Hakim, saya akan tetap melanjutkan jalannya
Tergugat persidangan.”
Hakim “Baiklah, karena perdamaian belum tercapai maka persidangan ini akan
Ketua kami lanjutkan, saudara Kuasa Hukum Penggugat bukti-bukti apa saja
yang akan saudara ajukan?”
Kuasa “Terima kasih Majelis Hakim saya akan mengajukan bukti-bukti berupa
Penggugat surat-surat dan dokumen-dokumen.”
Hakim “Saudara Tergugat bukti-bukti apa saja yang akan saudara ajukan?”
Ketua
Kuasa “Terima kasih Majelis Hakim saya juga akan mengajukan bukti-bukti
Tergugat berupa surat-surat dan dokumen.”
Hakim “Bahwa, sesuai ketentuan PASAL 135 HIR bahwa siapa yang
Ketua mendalilkan berarti dia harus membuktikan. Oleh karena itu, Saudara
Kuasa Hukum Penggugat silahkan menyerahkan Alat Bukti berupa surat-
surat dan dokumen-dokumen…”
Hakim “Saudara Tergugat silahkan saudara tunjukan daftar bukti surat saudara.”
Ketua