DOSEN PENGAMPU:
Ranti Lestari, M. Keb
DISUSUN OLEH:
Nama: Zhica Octavia Afriyanti
NIM: A.15.20.0054
Kelas: 1A
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pemberian ASI sering terdapat masalah, baik pada teknik
pemberian ibu dan anatomi payudara ibu, serta kemampuan anak untuk
menghisap dan anatomi orofaringeal anak. Seringkali ketidakcukupan
jumlah susu sering dinilai sebagai suatu masalah, sehingga terjadi
pemberhentian pemberian ASI. Seringkali juga wanita mengeluh karena
luka pada puting susu, dimana hal ini terjadi karena posisi dan perlekatan
anak yang salah ketika menyusui. Dalam keadaan normal, wanita secara
fisiologis mampu untuk memproduksi susu yang cukup. Kurang nya
pengertian dan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan menyusui
menyebakan ibu-ibu mudah terpengaruh dan beralih kepada susu botol
(susu formula). Kesahatan/status gizi bayi/anak serta kelangsungan
hidupnya akan lebih baik pada ibu-ibu yang berpendidikan rendah. Hal ini
karena seorang ibu yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan
yang luas serta kemampuan untuk menerima informasi lebih tinggi.
Menyusui merupakan aktivitas yang sangat penting bagi ibu
maupun bayinya. Dalam proses menyusui terjadi hubungan yang erat dan
dekat antara ibu dan anak. Tentunya kaum ibu ingin dapat melaksanakan
aktivitas menyusui dengan nyaman dan lancar. Namun demikian,
terkadang hal-hal yang mengganggu kenyamanan dalam menyusui.
Masalah-masalah yang sering dialami oleh ibu sehubungan dengan
menyusui dan bagaimana mengatasinya akan dipaparkan pada pembahasan
kali ini.
B. Tujuan
Memberikan pengetahuan tentang cara menyusui ASI yang benar
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar
mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif
adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan
dalam tahap ASI eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi
dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI
merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehigga
dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World
Health Organization / Organisasi Kesahatan Dunia menyatakan bahwa
ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.
Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup
empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
3) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara.
4) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
5) Dengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada dalam satu garis
dengan leher dan lengan bayi.
6) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan acara menekan pantat
bayi dengan lengan ibu.
b. Posisi Mulut Bayi dan Puting Susu Ibu (DepKes RI, 2005)
1) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang
dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari
telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola (kalang
payudara).
10) Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan hidung
bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal itu tidak
perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara
menekan pantat bayi dengan lengan ibu.
11) Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus-elus
bayi.
12) Cara Menyendawakan Bayi
a) Letakan bayi tegak lurus bersandar pada bahu ibu dan perlahan-
lahan diusap punggung belakang sampai bersendawa.
b) Kalau bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap,
udara akan keluar dari sendirinya.
c. Langkah-langkah Menyusui Yang Benar (DinKes, 2009)
1) Ibu mencuci tangan sebelum menyusui bayinya
2) Ibu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar
punggung kursi dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung
3) Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan puting susu dan aerola
sekitarnya
4) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku
ibu dan bokong bayi terletak pada lengan
5) Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan dengan meletekan
satu tangan bayi dibelakang ibu dan yang satu didepan, kepala bayi
menghadap ke payudara
6) Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
7) Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah serta tidak menekan puting susu dan areola
8) Ibu menyentuhkan puting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum
menyusui
9) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau
disangga lagi
10) Ibu menatap bayi saat menyusui
11) Pasca menyusui
a) Melepas isapan bayi dengan cara kelingking dimasukan ke
mulut bayi melalui sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke
bawah
b) Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan pada puting susu dan areola, biarkan
kering dengan sendirinya
12) Menyendawakan bayi dengan
a) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu
kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan, atau
b) Bayi tertidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggung
nya ditepuk perlahan-lahan
13) Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya setiap saat bayi
menginginkan (on demand)
d. Lama dan Frekuensi Menyusui (Purwanti, 2004)
1) Menyusui bayi tidak perlu di jadwal, sehingga tindakan menyusui bayi
dilakukan saat bayi membutuhkan
2) ASI dalam lambung bayi kosong dalam 2 jam
3) Bayi yang sehat akan menyusu dan mengogongkan payudara selama
5-7 menit
e. Tanda Tanda Posisi Bayi Menyusui yang Benar (DepKes RI, 2005)
1) Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
2) Dada bayi menempel pada payudara ibu
3) Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara
(payudara bagian bawah)
4) Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
5) Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka
6) Sebagian areola tidak tampak
7) Bayi menghisap dalam dan perlahan
8) Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
9) Terkadang terdengar suara bayi menelan
10) Puting susu tidak terasa sakit atau lecet.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pemberian ASI merupakan aktivitas yang sangat penting
bagi ibu maupun bayi nya. Dalam proses menyusui terjadi
hubungan yang erat dan dekat antara ibu dan anak nya.
Terdapat banyak cara menyusui ASI yang benar diantaranya
posisi ibu dan bayi, posisi mulut bayi dan puting ibu, langkah-
langkah menyusui, lama dan frekuensi menyusui serta tanda-
tanda benar posisi bayi saat menyusu.
b. Saran
Bagi kita tenaga kesehatan sangat penting mengetahui
cara menyusui ASI yang benar. Karena demikian kita dapat
memberikan asuhan yang tepat pada ibu agar ibu memberikan
ASI dengan cara yang benar dan untuk ibu hamil dapat
dilakukan nya sendiri tanpa maupun dengan bantuan dari
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/slideplayer.info/amp/2628297/
https://www.google.co.id/amp/s/hellosehat.com/parenting/bayi/menyu
sui/posisi-menyusui-yang-benar/%3famp=1