Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

(Cara Menyusui Asi Yang Benar)

DOSEN PENGAMPU:
Ranti Lestari, M. Keb

DISUSUN OLEH:
Nama: Zhica Octavia Afriyanti
NIM: A.15.20.0054
Kelas: 1A

AKADEMI KEBIDANAN CIANJUR


2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Asuhan Kebidana Kehamilan “cara menyusui asi yang
benar”.
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan saya menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, saya harap semoga makalah asuhan kebidanan kehamilan ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Cianjur, 07 April 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada pemberian ASI sering terdapat masalah, baik pada teknik
pemberian ibu dan anatomi payudara ibu, serta kemampuan anak untuk
menghisap dan anatomi orofaringeal anak. Seringkali ketidakcukupan
jumlah susu sering dinilai sebagai suatu masalah, sehingga terjadi
pemberhentian pemberian ASI. Seringkali juga wanita mengeluh karena
luka pada puting susu, dimana hal ini terjadi karena posisi dan perlekatan
anak yang salah ketika menyusui. Dalam keadaan normal, wanita secara
fisiologis mampu untuk memproduksi susu yang cukup. Kurang nya
pengertian dan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan menyusui
menyebakan ibu-ibu mudah terpengaruh dan beralih kepada susu botol
(susu formula). Kesahatan/status gizi bayi/anak serta kelangsungan
hidupnya akan lebih baik pada ibu-ibu yang berpendidikan rendah. Hal ini
karena seorang ibu yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan
yang luas serta kemampuan untuk menerima informasi lebih tinggi.
Menyusui merupakan aktivitas yang sangat penting bagi ibu
maupun bayinya. Dalam proses menyusui terjadi hubungan yang erat dan
dekat antara ibu dan anak. Tentunya kaum ibu ingin dapat melaksanakan
aktivitas menyusui dengan nyaman dan lancar. Namun demikian,
terkadang hal-hal yang mengganggu kenyamanan dalam menyusui.
Masalah-masalah yang sering dialami oleh ibu sehubungan dengan
menyusui dan bagaimana mengatasinya akan dipaparkan pada pembahasan
kali ini.

B. Tujuan
Memberikan pengetahuan tentang cara menyusui ASI yang benar
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar
mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif
adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan
dalam tahap ASI eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi
dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI
merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehigga
dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World
Health Organization / Organisasi Kesahatan Dunia menyatakan bahwa
ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.
Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup
empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.

2. Cara Menyusui yang Benar


Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI
kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar
(Perinasia, 1994).
a. Posisi Badan Ibu dan Badan Bayi (DepKes RI, 2005)
1) Ibu duduk atau berbaring dengan santai.

2) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.

3) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara.
4) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
5) Dengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada dalam satu garis
dengan leher dan lengan bayi.
6) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan acara menekan pantat
bayi dengan lengan ibu.
b. Posisi Mulut Bayi dan Puting Susu Ibu (DepKes RI, 2005)
1) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang
dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari
telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola (kalang
payudara).

2) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan


cara menyentuh puting susu, menyentuh sisi mulut puting susu.

3) Tunggu samapi bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan


lidah ke bawah.
4) Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan
bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala.
5) Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan
dengan hidung bayi.
6) Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit-langit mulut
bayi.
7) Usahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi,
sehingga puting susu berada di antara pertemuan langit langit yang
keras (palatum durum) dan langit langit lunak (palatum molle).
8) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan
memerah sehigga ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak
dibawah kalang payudara.
9) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara
tidak perlu dipegang atau disangga lagi.

10) Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan hidung
bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal itu tidak
perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara
menekan pantat bayi dengan lengan ibu.
11) Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus-elus
bayi.
12) Cara Menyendawakan Bayi
a) Letakan bayi tegak lurus bersandar pada bahu ibu dan perlahan-
lahan diusap punggung belakang sampai bersendawa.
b) Kalau bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap,
udara akan keluar dari sendirinya.
c. Langkah-langkah Menyusui Yang Benar (DinKes, 2009)
1) Ibu mencuci tangan sebelum menyusui bayinya
2) Ibu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar
punggung kursi dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung
3) Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan puting susu dan aerola
sekitarnya
4) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku
ibu dan bokong bayi terletak pada lengan
5) Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan dengan meletekan
satu tangan bayi dibelakang ibu dan yang satu didepan, kepala bayi
menghadap ke payudara
6) Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
7) Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah serta tidak menekan puting susu dan areola
8) Ibu menyentuhkan puting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum
menyusui
9) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau
disangga lagi
10) Ibu menatap bayi saat menyusui
11) Pasca menyusui
a) Melepas isapan bayi dengan cara kelingking dimasukan ke
mulut bayi melalui sudut mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke
bawah
b) Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan pada puting susu dan areola, biarkan
kering dengan sendirinya
12) Menyendawakan bayi dengan
a) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu
kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan, atau
b) Bayi tertidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggung
nya ditepuk perlahan-lahan
13) Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya setiap saat bayi
menginginkan (on demand)
d. Lama dan Frekuensi Menyusui (Purwanti, 2004)
1) Menyusui bayi tidak perlu di jadwal, sehingga tindakan menyusui bayi
dilakukan saat bayi membutuhkan
2) ASI dalam lambung bayi kosong dalam 2 jam
3) Bayi yang sehat akan menyusu dan mengogongkan payudara selama
5-7 menit
e. Tanda Tanda Posisi Bayi Menyusui yang Benar (DepKes RI, 2005)
1) Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
2) Dada bayi menempel pada payudara ibu
3) Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara
(payudara bagian bawah)
4) Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
5) Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka
6) Sebagian areola tidak tampak
7) Bayi menghisap dalam dan perlahan
8) Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
9) Terkadang terdengar suara bayi menelan
10) Puting susu tidak terasa sakit atau lecet.
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Pemberian ASI merupakan aktivitas yang sangat penting
bagi ibu maupun bayi nya. Dalam proses menyusui terjadi
hubungan yang erat dan dekat antara ibu dan anak nya.
Terdapat banyak cara menyusui ASI yang benar diantaranya
posisi ibu dan bayi, posisi mulut bayi dan puting ibu, langkah-
langkah menyusui, lama dan frekuensi menyusui serta tanda-
tanda benar posisi bayi saat menyusu.

b. Saran
Bagi kita tenaga kesehatan sangat penting mengetahui
cara menyusui ASI yang benar. Karena demikian kita dapat
memberikan asuhan yang tepat pada ibu agar ibu memberikan
ASI dengan cara yang benar dan untuk ibu hamil dapat
dilakukan nya sendiri tanpa maupun dengan bantuan dari
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/slideplayer.info/amp/2628297/

https://www.google.co.id/amp/s/hellosehat.com/parenting/bayi/menyu
sui/posisi-menyusui-yang-benar/%3famp=1

Anda mungkin juga menyukai