Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN UJIAN PRAKTIK

FISIKA

“PLTS ( PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA”

Disusun Oleh

NAMA : RISQI EKA SARI

NO ABSEN : 28

KELAS : XII IPS 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGER NALUMSARI

TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022


MERANGKAI PLTS

I. TUJUAN
a. Mengetahui hubungan antara Radiasi sinar matahari pada panel surya tertentu
dengan arus listrik yang di timbulkan.
b. Menentukan frekwensi sinar matahari yang di pakai solar sel untuk efek foto listrik.

II. TEORI DASAR


Efek Fotolistrik
Peristiwa efek fotolistrik pertama kali diamati oleh fisikawan asal Jerman, Heinrich
Hertz tahun 1887. Peristiwa ini berkaitan dengan suatu permukaan logam yang
disinari oleh cahaya. Hasil dari penyinaran ini nantinya akan melepas elektron dari
permukaan logam. Elektron yang lepas ini dapat diketahui karena muncul arus listrik.
Munculnya arus listrik karena cahaya ini kemudian disebut sebagai efek fotolistrik.

Menurut Young, cahaya adalah gelombang yang mampu melepaskan elektron karena
adanya transfer energi dari cahaya ke elektron. Energi elektron yang lepas dari
permukaan logam akan dipengaruhi oleh intensitas cahaya, yakni seberapa terang
cahaya tersebut menyinari permukaan logam. Semakin terang cahayanya, semakin
besar energi elektronnya.

Namun kenyataannya, energi elektron yang lepas tidak dipengaruhi oleh intensitas
cahaya. Sebanyak apapun cahaya yang disorot ke permukaan logam, tidak
mempengaruhi energi elektron yang lepas, namun jumlah elektron yang lepas. Ketika
permukaan logam disinari cahaya yang redup, jumlah elektron yang keluar akan
sedikit. Sebaliknya, ketika permukaan logam disinari oleh cahaya yang terang, jumlah
elektron yang keluar juga akan banyak. Namun, tingkat energi yang dikeluarkan akan
tetap sama.
Tingkat energi akan berubah jika frekuensi cahaya berubah. Semakin besar frekuensi
cahayanya, semakin besar pula energi elektron yang dihasilkan. Ini menunjukkan
bahwa intensitas cahaya hanya berpengaruh pada jumlah elektron yang lepas, bukan
energinya. Ini bertentangan dengan teori gelombang cahaya yang menyatakan bahwa
intensitas cahaya berpengaruh pada jumlah energi elektron.
III. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Panel surya
2. controler
3. watmeter
4. Stopwach
5. aki kering atau kapasitor
6. Power inverter
7. benan listrik misalnya kipas angin
8. kabel penghubung

IV. PROSEDUR KERJA


1. Merangkai PLTS seperti gambar
2. Untuk keamanan rangkaian pastikan rangkaian bawah betul ,baru kemudian di
rangkai dengan panel surya .
3. lakukan Pendataan lewat alat ukur dan sesuai dengan kemiringa panel dan kondisi
matahari
4. cata data yang di peroleh
V. PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
a. PENGOLAHAN DATA
Grafik L-T

No Sudut Arus Energi T (waktu)


. Panel
1 90° 0,96 A 6,4 1s
2 60° 0,97 A 6,5 1s
3 45° 0,96 A 10,27 1s
Waktu : 10,05
b. Pembahasan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan

b. Saran

Sebaiknya melakukan percobaan secara berulang-ulang, karena jika hanya


melakukan satu kali percobaan , tingkat ketepatannta akan berkurang. Percobaan
harus teliti dan cermat dalam mengamati waktu dan menghitung energi dari sianar
matahari yang terjadi, karena akan berpengaruh arus yang timbul. Jika dalam
perhitungan ada kesalahan atau terjadi kesalahan , maka akan berpengaruh terhadap
besarnya frekwensi yang di butuhkan pada efek foto listrik.

DAFTAR PUSTAKA
Bakti, S. 2007. Desain Instrument Elektronik untuk Mengukur Gravitasi Muatan dengan
Prinsip Bandul matematis. Mataram: Gravity

Giancoli, D . 2007. Fisika. Jakarta: Erlangga

Halliday.2005. Fisika dasar. Jakarta: Erlangga

Tripler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi ke III Jilid 2 . Jakarata:
erlangga

fatma zahra di 23.25

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai