Anda di halaman 1dari 5

Bencana Alam Gunung Meletus

Ilustrasi gunung meletus. (Photo by Marc Szeglat on Unsplash)

 Pernyataan Umum

Gunung meletus adalah sebuah bencana alam yang diakibatkan oleh meletusnya
gunung berapi. Gunung berapi bisa meletus sewaktu-waktu.
Lahar yang dikeluarkan oleh gunung berapi berbeda-beda. Ada yang menyemburkan
lahar panas ada juga yang mengeluarkan lahar dingin berupa lava dan material-
material lainnya.

 Urutan Sebab Akibat

Gunung berapi yang masih aktif bisa meletus kapan saja. Penyebab terjadinya gunung
meletus adalah ekstrusi magma, yaitu kegiatan magma yang telah mencapai
permukaan bumi.
Gunung meletus biasa terjadi di daerah-daerah dataran tinggi di mana ada gunung
berapi di sekitarnya. Gunung meletus juga bisa disebabkan oleh gempa bumi
(seisme).

 Interpretasi

Peristiwa alam gunung meletus ini tidak terjadi secara berulang-ulang. Jadi, jangan
takut atau khawatir berlebihan jika tinggal di daerah sekitar gunung berapi.
Kenali saja gejala-gejala bencana alam ini supaya bisa menyelamatkan diri sewaktu-
waktu dan jangan lupa selalu meminta pertolongan Tuhan.
Kemiskinan

Ilustrasi kemiskinan. (Image by Amber Clay from Pixabay)

 Pernyataan Umum

Pada 2019, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah orang miskin di Indonesia
diperkirakan mencapai hampir 25 juta orang. Jumlah yang banyak tentunya. Secara
ekonomi, yang dimaksud orang miskin adalah orang yang kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Mereka inilah yang disebut orang yang mengalami kemiskinan.

 Urutan Sebab Akibat

Kemiskinan dilihat dari sebabnya, ada dua macam kemiskinan. Pertama, ada
kemiskinan individual. Kemudian yang kedua, ada kemiskinan struktural.
Kemiskinan individual adalah kemiskinan yang dakibatkan oleh perilaku diri sendiri.
Misalnya, karena orang tersebut melakukan berbagai hal yang berisiko secara hitung-
hitungan logis bakal mengakibatkan kemiskinan.
Contohnya adalah orang yang miskin karena kalah judi, karena tidak bekerja namun
suka berfoya-foya, punya kemampuan bekerja tapi memilih menganggur, dan
sebagainya.
Sedangkan kemiskinan struktur adalah kemiskinan yang dialami orang-orang yang
sebetulnya sudah berusaha tidak miskin, namun struktur kehidupan memaksanya
untuk menjadi miskin. Kemiskinannya lebih disebabkan pada aturan yang diterapkan
dalam kehidupan atau ketiadaan privilege yang dimiliki.
Mereka ini adalah orang-orang yang tidak bisa mengakses pendidikan bagus untuk
meningkatkan kariernya karena pendidikan mahal, atau orang yang terlahir dari orang
tua miskin lalu terpaksa putus sekolah karena tidak ada yang
melakukan covering terhadap kebutuhan hidupnya.

 Interpretasi

Dari kedua macam penyebab kemiskinan ini, kita tidak bisa sembarangan
menghakimi orang yang miskin itu semuanya pemalas dan orang-orang yang bodoh,
karena tidak semua kasus kemiskinan karena itu. Bahkan lebih banyak karena
ketiadaan kesempatan. Untuk itulah, kita yang sekarang berkecukupan mesti peduli
dengan mereka.
Prosesi Pernikahan Upacara Adat Budaya Sunda

Identifikasi Fenomena (Pernyataan Umum)

Setiap suku budaya di Indonesia tidak terkecuali Sunda, memiliki budaya dan adat
prosesi pernikahan tersendiri yang berbeda dari suku lain. Prosesi tersebut merupakan
serangkaian kegiatan upacara yang memiliki berbagai simbol kebaikan bagi pasangan
mempelai. Lalu bagaimana budaya prosesi pernikahan adat sunda dilaksanakan?
Berikut adalah rangkaian penjelasannya.

Rangkaian Kejadian (Deretan Penjelas)

Prosesi pertama yang dilaksanakan adalah penjemputan calon pengantin pria oleh
pihak keluarga mempelai wanita. Prosesi ini tentunya dilakukan karena tuan rumah
dari pernikahan adat sunda memang dari pihak perempuan. Prosesi inu juga
merupakan bentuk penghormatan terhadap mempelai pria dengan menjemput dan
menyambutnya, berbeda dengan tamu yang hanya ditunggu kehadirannya saja.

Sesampainya di tempat acara pernikahan, calon mempelai pria disambut oleh ibu dari
calon mempelai wanita dengan mengalungkan bunga melati dilehernya. Kemudian,
calon mempelai wanita berjalan ke pelaminan sembari ditemani dan diapit oleh kedua
orang tua.

Selanjutnya, akad nikah dilaksanakan untuk meresmikan hubungan kedua mempelai.


Baik secara adat, hukum/negara, dan tentunya, agama.

Setelah akad nikah dilaksanakan maka kedua mempelai melakukan sungkeman


kepada orangtua. Hal ini dilakukan untuk meminta maaf terhadap berbagai kesalahan
dan simbol perpisahan karena kedua mempelai akan meninggalkan rumah orangtua
dan memulai keluarga baru dengan pasangannya.

Setelah sungkeman upacara adat dimulai dengan saweran. Yakni, pelemparan uang
logam, beras, kunyit, hingga permen terhadap pengantin yang dipayungi. Saweran
dibarengi nasihat-nasihat yang diiringi kidung dan tamu boleh memperebutkan koin
yang berserakan. Uang logam dan beras melambangkan kemakmuran. Sementara itu,
kunyit adalah simbol kejayaan. Sedangkan permen melambangkan manisnya
kehidupan berumah tangga.

Prosesi dilanjutkan dengan upacara Meuleum Harupat atau membakar batang harupat
oleh mempelai pria. Sesudah terbakar, batang harupat dimasukkan ke dalam kendi
berisi air yang dipegang mempelai wanita untuk diangkat kembali setelah padam dan
dipatahkan lalu dibuang. Prosesi ini bermakna kedua mempelai diharapkan senantiasa
memecahkan persoalan rumah tangga dengan cara bekerjasama. Mempelai wanita
yang memegang kendi air menyimbolkan peran istri untuk mendinginkan persoalan
yang membebani hati dan pikiran suami.
Upacara selanjutnya adalah  Nincak Endog atau menginjak telur. Mempelai pria
menginjak telur hingga pecah, kemudian sang istri akan membersihkan kaki sang
suami. Simbolnya sudah jelas bahwa ketika suami mengalami masalah sang istri akan
membantu memecahkannya.

Selanjutnya giliran orangtua yang melaksanakan upacara, yakni ritual ngaleupas japati
atau melepas merpati. Simbolnya bermakna pelepasan tanggung jawab orangtua
terhadap mempelai yang akan memulai keluarganya sendiri.

Kemudian upacara diambil alih kembali oleh kedua mempelai dengan adat Muka
Panto yang artinya buka pintu. Ritual diawali dengan mempelai pria yang mengetuk
pintu tiga kali, lalu dilakukan sahut-sahutan pantun dari luar dan dalam pintu rumah.

Pada akhirnya kedua mempelai kembali duduk di atas pelaminan sambil


melaksanakan upacara Huap Lingkup yang dilakukan dengan menyuapi pasangan
pengantin oleh kedua pasang orang tua. Prosesi ini melambangkan tidak adanya
perbedaan antara kasih sayang terhadap anak dan menantu.

Prosesi terakhir yang terakhir adalah Pabetot Bakak Hayam. Kedua pengantin saling
tarik-menarik ayam bakar dan yang berhasil mendapat bagian lebih besar harus
berbagi dengan pasangannya. Prosesi ini bermakna bahwa rezeki yang didapatkan
oleh istri atau suami harus dinikmati bersama.

Ulasan

Upacara adat pernikahan adalah budaya yang patut untuk dilestarikan oleh kita.
Melestarikannya bukan hanya dengan melaksanakannya saja, apalagi jika kita bukan
merupakan keturunan suku Sunda. Namun, menjaganya dapat berarti
mengapresiasinya dengan sungguh-sungguh dan mempelajari simbol-simbol
positifnya pula.

Anda mungkin juga menyukai