Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah
atau mengerjakan. Dapat diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian , bangunan dan karya karya seni.
Bahasa sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia.
dalam
mengurusi
anak
karena
kendala
ekonomi
(sumber:
beritajogja.co.id). Hal ini disebabkan oleh biaya merawat anak sangat mahal
selain biaya sehari-hari, juga biaya pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Bagaimana dengan aborsi karena alasan ekonomi? Bukankah Allah telah
menjamin bahwa anak itu yang akan menambah rejeki . Dan janganlah kamu
membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi
rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah suatu dosa yang besar. (Qs. al-Israa: 31). Bahkan telah disebutkan juga
dalam surah Q.S. Al Isra:33 Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah melainkan dengan alasan yang benar. Menyikapi fenomena ini
suami istri hendaknya melakukan perencanaan mengenai kehidupan keluaganya
terlebih dahulu, sehingga melalui perencanaan kehidupan yang matang akan
dihasilkan kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.
Upacara
nyantri,
upacara
siraman,
Upacara
ngerik
upacara
Midodareni
berasal
dari
kata
widadari/bidadari.
Menurut
kepercayaan, pada malam hari, bidadari akan turun dan dapat memberi kecantikan
kepada calon pengantin perempuan. Pada Upacara Midodareni, calon pengantin
perempuan sejak jam 06.00 sore hingga jam 12.00 malam tidak boleh tidur dan keluar
dari kamar. Apabila ada tamu, maka tamu tersebut ditemui di dalam kamar. Calon
pengantin perempuan juga tidak boleh ketemu dengan tamu laki-laki, bahkan calon
pengantin laki-laki.
Dalam Upacara Midodareni, beberapa ubarampe yang disiapkan yaitu
kembar mayang sebanyak dua buah dan kelapa muda sebanyak dua buah, klemuk dua
buah yang diisi dengan berbagai bumbu, empon-empon, biji-bijian, ditutup dengan
kain motif bango tulak, kendhi berisi air sebanyak dua buah, sesaji komplit, dan di
kamar pengantin diberi wewangian seperti irisan pandan wangi, bunga mawar, jeruk
pecel, lengkuas, serai, dan parutan kunyit
Upacara Ijab adalah inti dari pelaksanaan upacara perkawinan. Dalam
Upacara Ijab, suatu perkawinan dinyatakan sah baik menurut hukum agama maupun
hukum negara. Dalam Upacara Ijab, pengantin laki-laki mengucapkan sumpah
kepada Allah yang disaksikan oleh kedua orang tua dan seluruh sanak keluarga.
Upacara Ijab juga dilengkapi ubarampe yang biasa disebut sanggan.
Upacara Panggih merupakan upacara simbolis bertemunya pengantin lakilaki dengan pengantin perempuan. Upacara ini dilaksanakan setelah Upacara Ijab.
Dalam Upacara Panggih, pengantin laki-laki didampingi oleh orang tua dan
keluarganya menuju rumah pengantin perempuan. Pengantin perempuan keluar kamar
didampingi oleh orang tua dan keluarga.
Adapun rangkaian dalam Upacara Panggih meliputi srah-srahan sanggan,
lempar-lemparan sirih, mencuci kaki dan memecah telur, kemudian kedua pengantin
berjalan bergandengan menuju pelaminan. Setelah sampai pelaminan dilanjutkan
dengan tahapan kacar kucur atau tampa kaya, dhahar walimah atau makan bersama,
dan kemudian diakhiri dengan sungkeman kepada orang tua kedua mempelai. Dalam
Upacara Panggih juga disiapkan ubarampe, diantaranya sanggan, untuk acara
lempar-lemparan sirih, untuk upacara kacar kucur dan untuk upacara dhahar
walimah (makan bersama) (Prasetyono, 2003).