PEP
Glukosa 6 fosfat
Untuk meringkas kondisi selular saat katabolisme asam lemak dengan B oksidasi
didominasi:
1. Pemecahan acetyl CoA dihasilkan dari perombakan asam lemak
2. Jumlah oksaloasetat dikurangi karena molekul tersebut terkuras dari siklus asam
sitrat untuk membuat glukosa.
Hasilnya, melimpahnya acetylCoA, tetapi terganggu untuk masuk ke siklus asam
sitrat karena kekurangan oksaloasetat. Kelebihan acetyl CoA dialihkan untuk
membentuk badan keton (keton bodies).
acetoasetat
Acetyl CoA melimpah
D- -hydroxybutyrates
Acetone
Keton Bodies
Sumber: http://web.campbell.edu/faculty/nemecz/308_lect/lect7/fig07.jpg
Pada dua reaksi berturut-turut, 3 molekul acetylCoA berkombinasi untuk
membentuk B-hydroxy-B-methylglutary CoA (HMG CoA). Reaksi yang pertama,
dikatalisis oleh B-Ketothiolase, yang merupakan proses terbalik dari B oksidasi.
Acetoasetil CoA berkombinasi dengan acetyl Co A lain dalam suatu reaksi
yang dipromosikan oleh enzim HMG-CoA synthase. Produknya: HMG CoA,
dipecah oleh HMG CoA lyase menjadi asetoasetat dan acetyl CoA. Asetoasetat
merupakan produk yang dapat masuk ke 2 jalur reaksi yaitu
1. Dekarboksilasi akan menjadi aseton
2. Reduksi, akan menjadi D-B- hydroxybutyrate.
Sebagai catatan, hanya dua dari tiga produk badan keton yang biasanya
bersifat keton. Aseton, zat yang stabil dikeluarkan dari tubuh selama proses
bernapas dan mudah dikenali pada napas seseorang yang berpuasa atau pasien
diabet yang tidak diobati. Secara medis seseorang yang kelebihan badan keton
dalam darahnya mengalami kondisi ketosis. Biasanya 2 dari badan keton bersifat
asam kuat, sehingga ketosis dapat menyebabkan turunnya Ph darah, asidosis.
Asidosis yang tidak terobati dapat menyebabkan koma dan kematian.
Seseorang dalam kondisi asupan rendah karbohidrat, rendah asupan lemak
termasuk dalam gelaja ketotik yang ringan. Asupan makanan secara normal
seperti biasa efektif karena lemak akan digunakan sebagai sumber energi.
Meskipun kondisi ketotik yang ringan tidak berbahaya, namun beberapa
kerusakan psikologis dapat terjadi, misalnya dehidrasi, ketidakseimbangan
elektrolit tubuh, terlalu memforsir kerja ginjal, sulit konsentrasi dan pernapasan
terganggu karena mengandung aseton.
Sebagai tambahan, akan ada degradasi protein pada jariangan otot untuk mengisi
kembali suplai glukosa melalui sintesis dari asam amino. Seseorang yang menjaga
asupan karhidrat yang rendah, sehausnya banyak makan makanan yang
berprotein tinggi, rendah karbo, rendah lemak dan mengonsumsi banyak air dan
asupan vitamin dan garam.