Anda di halaman 1dari 3

Nama : Legita Veronika

Nim : 193030303130

1. Program Audit Pemeriksaan Biaya Dibayar Di Muka


 Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas Biaya
dibayar dimuka dan pajak dibayar di muka. Jika akuntan publik dapat
meyakinkan dirinya bahwa internal control atas Biaya berjalan efektif, maka
luasnya pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat dipersempit.
 Untuk memeriksa apakah Biaya dibayar dimuka yang mempunyai kegunaan
untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai Biaya tahun berjalan.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian expired (masa
manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai Biaya tahun berjalan.
 Untuk memeriksa apakah penyajian Biaya dalam laporan keuangan sudah
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (paybudi)/
PSAK. Biasanya Biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat
kurang dari atau sama dengan satu tahun disajikan sebagai harta lancar,
sedangkan yang masa manfaatnya lebih dari satu disajikan sebagai aktiva tak
lancar.
 Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemunutan pajak yang sah dan lengkap bisa di perhitungkan sebagai
kredit pajak pada akhir periode.

2. Prosedur Audit Pemeriksaan Biaya Dibayar Di Muka


 Prosedur pemeriksaan untuk compliance test
1) Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dan pajak dibayar di muka:
o Dalam hal ini internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan
setara kas:
- Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar
di muka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.
- Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang.
- Apakah bukti setoran pajak, faktur masukan pajak, bukti pemotongan
pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih.
- Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan
rapih.
o Lakukan tes transaksi atas biaya dan pajak dibayar dimuka yang
digunakan sebagai sampel biasanya adalah bukti pengeluaran kas dan
bank dan sampel cukup terpilih secara random.
2) Tarik kesimpulan.

 Prosedur pemeriksaan subtantive sewa dibayar dimuka (prepaid rent)


1) Minta rincian prepaid rent per tanggal laporan neraca.
2) Cek ketelitian perhitungan matematis.
3) Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal laporan neraca.
4) Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5) Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan
periksa lease agreement.
6) Cocokkan total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar biaya
sewa.
7) Buat ulasan audit adjustment jika diperlukan.

 Prosedur pemeriksaan substantive premi asuransi dibayar dimuka (prepaid


insurance) 
1) Minta rincian prepaid rent per tanggal laporan neraca.
2) Cek ketelitian perhitungan matematis.
3) Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal laporan neraca dengan saldo buku
besar prepaid insurance
4) Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan
tahun berjalan, perhatikan apakah ada discount untuk pembayaran tersebut.
5) Lakukan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan.
6) Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian
prepaid insurance.
7) Cocokkan total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya
asuransi.
8) Periksa apakah nilai pertanggungan cukup atau tidak.
9) Periksa apakah di dalam polis asuransi terdapat Bank Clause
10) Buat ulasan audit adjustment jika diperlukan.

 Prosedur pemeriksaan substantive prepaid advertising 


1) Minta rincian prepaid advertising per tanggal laporan neraca.
2) Cek footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar dan
saldo awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
3) Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian .
4) Periksa kebenaran pembebanan ke biaya.

 Prosedur pemeriksaan substantive prepaid taxes


1) Minta rincian prepaid taxes per tanggal laporan neraca.
2) Cek footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar.
3) Untuk PPh, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT PPh
badan.
4) Untuk PPN, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT masa.

3. Teknik Audit Pemeriksaan Biaya Dibayar Di Muka


Contoh: Sewa dibayar di muka adalah salah satu contoh beban dibayar di muka.
Misalnya ada jasa penyewaan ruko. Saat salah satu ruko laku tersewa, sewa itu akan
tercatat sebagai harta. Tetapi seiring waktu berjalan menuju akhir periode sewa, harta
ini akan tercatat sebagai beban. Beban ini akan dibukukan di akhir periode akuntansi.
Beban dibayar di muka dapat dicatat dalam bentuk harta (sewa dibayar di muka) atau
beban (beban sewa).
Contohnya pada tanggal 1 Agustus 2011, dibayar sewa ruko untuk masa 1 tahun
sehargaRp.60.000.000. Ketika dibukukan sebagai harta akan terlihat seperti ini:
Sewa ruko dibayar dimuka Rp60.000.000
Kas Rp60.000.000

Sedangkan untuk jumal penyesuaiannya, kita harus melihat periode akuntansi sang
perusahaan sendiri. Misalkan akhir periodenya adalah 31 Desember 2011, maka sewa
ruko yang menjadi beban pada 31 Desember 2011 adalah 5/12 x Rp.60.000.000 =
Rp.25.000.000. Inilah jurnal penyesuaiannya:
Beban sewa ruko Rp25.000.000
Sewa ruko dibayar dimuka Rp25.000.000

Bila transaksi sewa dibayar di muka dicatat sebagai beban, maka jurnalnya akan
terlihat seperti ini:
Beban sewa ruko Rp60.000.000
Kas Rp60.000.000
Lalu, untuk membuat jurnal penyesuaiannya kita harus menghitung bagian dari sewa
itu yang masih menjadi sewa dibayar di muka pada akhir periode akuntansi. Atau
dengan kata lain, sisa nilai dari waktu penyewaan ruko. Yaitu, 7/12 x Rp.60.000.000
Rp.35.000.000. Inilah jurnal penyesuaiannya:
Sewa dibayar dimuka Rp35.000.000
Beban sewa Rp35.000.000

Anda mungkin juga menyukai