Anda di halaman 1dari 5

IKHTISAR MATERI BIOLOGI

SEMESTER 1

Oleh:

I Gusti Agung Krisna Swadistana


XII MIPA 8 / 05 / 14259

SMA Negeri 1 Singaraja


Tahun Ajaran 2020/2021
KD 3.1 “Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup”
1. Tiga kondisi lingkungan yang harus dijaga selama percobaan, yaitu suhu, cahaya, dan
Kelembaban
2. Fungsi perlakuan A ( penambahan larutan kultur lengkap) dapat meningkatkan laju
pertumbuhan dan perkembangan karena nutrisinya lengkap sehingga dapat diserap dengan
baik oleh tanaman jagung
3. Menurut saya, unsur L adalah unsur Ca (Kalsium) yang dimana unsur ini berfungsi dalam
merangsang pembentukan bulu-bulu akar. Kalsium pada batang dan daun bermanfaat untuk
menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah. Biasanya pada
tanaman, tanda-tanda tanaman yang kekurangan kalsium adalah tepi daun muda akan
berubah menjadi kuning karena klorisis. Sedangkan unsur M adalah unsur Kalium, yang
dimana apabila tanaman kekurangan kalium ditandai dengan daun mengkerut atau keriting
dan perkembangan akar lambat.
4. Botol harus steril dan ditutup kertas hitam karena botol yang steril dapat menghind ar i
adanya faktor lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Sedangkan tanaman yang ditutup dengan kertas hitam bertujuan agar dapat menjaga
kelembaban tanaman sehingga dapat tumbuh dengan maksimal.

KD 3.2 “ENZIM dan KATABOLISME”


1. Jawaban :
Hal itu dikarenakan dalam pembuatan roti ditambahkan yeast pada adonan tepung
yang menjadikan proses fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan
alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti,
sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Ternyata adonan roti bisa mengembang karena
dicampur dengan ragi. Ragi itu mengandung makhluk hidup bersel satu atau yang sering
kita sebut dengan mikroorganisme, yang masuk dalam kelompok fungi atau jamur. Ragi
yang biasa kita lihat adalah berbentuk cair atau butiran. Bagaimana caranya ragi bisa
membuat adonan roti mengembang? Ragi itu melakukan respirasi. Respirasi yang
dilakukan ragi adalah mengubah oksigen dan gula (glukosa) dari tepung menjadi
karbondioksida, air, dan energi. Respirasi ini bisa terjadi hanya di lingkungan yang terdapat
oksigen. Namun, saat tidak ada oksigen, ragi akan melakukan fermentasi.
Maka dari itu, Proses fermentasi bisa mengubah glukosa menjadi karbondioksida dan
alkohol (pada umumnya adalah ethanol). Nah, inilah yang sebenarnya terjadi saat proses
pembuatan roti. Saat adonan roti dipanggang atau dimasukkan dalam oven, alkohol yang
dihasilkan oleh ragi ini akan menguap.Sedangkan karbondioksidanya, masih tertinggal di
dalam adonan roti. Karbondioksida yang masih terperangkap di dalam adonan tersebutlah
yang membuat roti mengembang.
KD 3.3 “SUBSTANSI GENETIKA”
1. Jawaban :
Alasan mengapa polisi melakukan tes DNA karena tes DNA merupakan tes untuk
mengetahui seseorang dengan keakuratan hampir 100% untuk mengetahui pelaku
kejahatan atau mayat seseorang. jika menemukan sidik jari pelaku akan memudahka n
pelaku kejahatan untuk ditangkap, menentukan anak siapa dengan mengambil STR dari si
anak. kemudian anak dianalisis di laboratorium apakah urutannya sama atau tidak. proses
selanjutnya adalah melihat nomor kromosom misalnya pada hasil pemeriksaan, seorang
anak ditemukan pada kromosom nomor 3, urutannya adalah A G A C T dengan
pengulangan dua kali. jikalau seseorang yang mengaku orang tua kandung juga memilik i
pengulangan pada nomor kromosom yang sama, maka disimpulkan dari kedua orang
tersebut memiliki hubungan keluarga. seseorang bisa dikatakan memiliki hubungan darah
jika mempunyai 16 STR yang sama dengan keluarganya. Penggunaan DNA dalam proses
identifikasi memang merupakan alternatif yang akurat untuk pengenalan jati diri seseorang
yang tidak mungkin teridentifikasi lagi secara fisik karena telah hancur akibat ledakan atau
orang yang tidak diketahui identitasnya.
DNA merupakan molekul yang stabil dan tidak mudah terurai oleh gangguan fisik atau
kimia. selain itu, DNA yang dimiliki oleh suatu individu selalu sama profilnya, tidak peduli
dari bagian tubuh mana sampel diambil, asalkan terdapat sel tubuh yang ikut pada sampel
tersebut. sampel sample dikumpulkan dari tempat kejadian perkara serta uji kerabat atau
dari bank sampel yang menyimpan jaringan-jaringan pihak yang terlibat. untuk melakukan
profiling DNA harus dilakukan ekstraksi DNA dari sampel uji materi. sumber yang paling
umum adalah ekstrak atau sisa dari tubuh manusia seperti darah, sperma, kulit, dan
sebagainya. profil-profil DNA dari berbagai sampel akan dicocokkan sesuai dengan alur
pembuktian yang akan dibangun dari metode profiling (penanda genetik) yang digunakan.
sampel jaringan biologis yang mengandung sel diproses dan diekstrak dna-nya. DNA
merupakan molekul relatif stabil tidak cepat terurai meskipun sel-sel yang membawanya
mati. dengan demikian, penggunaannya sebagai alat forensik dapat diandalkan.
2. Jawaban :
Makhluk hidup termasuk manusia memiliki materi genetik berupa DNA (asam
deoksiribo nukleat). DNA terletak di kromosom pada inti sel. DNA menyimpan informa s i
tentang bentuk dan sifat makhluk hidup. DNA mengatur ini melalui pengaturan asam amino
dan kemudian protein apa yang terbentuk. Proteon ini adalah penyusun dari setiap sel
makhluk hidup. Pengaturan ini dilakukan melalui pembentrukan RNA (asam ribo nukleat).
RNA berbentuk rantai tunggal, berbeda dengan rantai heliks ganda pada DNA. RNA
memiliki empat basa nitrogen yang melekat pada pita rantainya: Cytosin (C), Urasil (T),
Adenin (A), dan Guanin (G). Basa nitrogen ini harus mengkodekan 20 jenis adam amino
berbeda. Sehingga kode ini memerlukan 3 basa. Setiap kombinasi berbeda dari 3 basa ini
akan menjadi kode tertentu yang menentukan asam amino mana yang dibentuk. Ada asam
amino yang terbentuk akibat lebih dari satu kode, namun satu kode hanya tepat membentuk
satu jenis asam amino. Misalnya asam amino Prolin dapat dibentuk oleh kode CCA, CCG,
CCC, dan CCU. Namun CCA hanya bisa membentuk Prolin saja.
Seringkali pada saat menterjemahkan kode ini terjadi kesalahan penterjemaha n.
Akibatnya asam amino yang terbentuk dapat berbeda dengan seharusnya. Misalnya CCA
yang seharusnya membentuk Prolin dapat disalah terjemahkan menjadi GCA yang
menghasilkan Alanin, atau CAC yang menghasilkan Histidin. Akibat kesalahan
penterjemahan ini, asam amino yang dihasilkan berbeda dengan yang diinginkan oleh
DNA. Perbedaan asam amino yang dihasilkan dapat membuat perubahan sifat fenotip pada
makhluk hidup. Pada manusia misalnya ini dapat mengakibatkan kondisi kelainan seperti
jumlah hemoglobin pada sel darah merah yang lebih rendah daripada seharusnya. Selain
itu, kesalahan dalam penerjemahan kode-kode genetika merupakan suatu mutasi.
Perubahan susunan DNA terjadi akibat perubahan satu basa saja pada DNA dapat
mengacaukan pesan-pesan genetika yang akan disampaikan. Terjadinya mutasi dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sifat yang diwariskan secara turun-temurun.

KD 3.4 “PEMBELAHAN SEL”


1. Sejak kita masih berada dalam kandungan, tubuh terus mengalami perubahan. Dari yang
bentuknya masih antah berantah terus mengalami perubahan sampai menjadi bentuk
manusia sempurna. Setelah lahir, kita terus tumbuh. Saat tubuh mengalami luka, sel-sel
bekerja untuk menutup luka tersebut. Semua itu tak akan bisa terjadi seandainya sel yang
ada dalam tubuh tidak mengalami perkembangan. Sel-sel terus memproduksi sel baru
dengan cara membelah dirinya. Tanpa adanya siklus sel tersebut, manusia tidak akan
tumbuh dan luka-luka tidak akan pernah sembuh. Reproduksi pun tidak mungkin terjadi.
Bahkan mungkin manusia sudah sejak dahulu kala mengalami kepunahan. Itulah mengapa
siklus sel penting bagi kita.
2. Yang akan terjadi jika manusia mempunyai kecepatan memperbanyak diri atau
berkembangbiak secepat sel bakteri, yaitu ruang terbuka akan habis untuk membuat hunia n,
persediaan makanan akan habis serta tidak adanya ketersediaan oksigen karena tumbuha n
semakin sedikit dan polusi yang tidak terkendali. Selain itu, terjadinya kepadatan penduduk
dan meningkatnya persaingan dalam berbagai hal.
3. Pembelahan meiosis berfungsi untuk membentuk sel gamet yang bersifat haploid, seperti
sel ovum dan sperma yang masing- masingnya memiliki 23 kromosom. Sel gamet harus
haploid karena akibat proses meiosis (pembelahan reduksi) yang mendahului
pembentukannya. Disamping itu, sel gamet atau tubuh bersifat haploid (n) karena berfungs i
untuk proses reproduksi pada sel tubuh atau somatik bersifat diploid (2n) karena pada saat
fertilisasi, sel gamet dari kedua induk akan menyumbangkan sel ovum dan sel spermanya
yang kemudian akan melebur dan menghasilkan anakan yang diploid (2n). Selain itu, sel
gamet bersifat haploid (n) karena dihasilkan melalui pembelahan meiosis.
Misalkan pada manusia :
Sel tubuh : 46 kromosom (2n)
Sel gamet : 23 kromosom (n) menghasilkan sel ovum, dan sel sperma
Sel ovum (n) + Sel sperma (n) fertilisasi Sel tubuh anakan (2n)
23 23 46
kromosom kromosom kromosom
Begitu juga yang terjadi pada hewan yang membedakannya hanyalah jumlah kromosom
namun sifatnya sama yaitu sel gamet indukan bersifat haploid yang ketika melebur akan
menghasilkan anakan/zigot yang bersifat diploid.

KD 3.5 “Herditas”
1. Keajaiban tersebut merupakan keadaan tumbuhan yang memiliki gen letal. Gen letal atau
gen kematian adalah gen yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian
individu yang dimilikinya. Ada gen letal yang bersifat dominan dan ada pula yang resesif.
Kematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat setelah kelahiran. Akan
tetapi, adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan kematian pada waktu
individu yang bersangkutan menjelang dewasa.
2. Menurut saya, tanaman tersebut memiliki albino. Pada tanaman albino tergolong letal
karena tak mengandung klorofil yang mutlak dibutuhkan untuk fotosintesis. Ini sering
dijumpai pada tanaman jagung. Karakter letal ini bersifat resesif oleh gen G-g . G = normal,
ada klorofil dan g = albino , tidak ada klorofil. Tanaman normal bergenotip GG. Yang
heterozigot Gg hidup terus sampai berbunga dan berbuah tapi kekuningan, yang homozigot
resesif gg mati waktu berkecambah berarti individu yang bergenotipe demikian tidak bisa
berketurunan. Sebagai contoh apabila jagung kekuningan dikawinkan sesamanya terdapat
benih yang memiliki ratio 2 (normal) : 1 (albino). Beberapa hari kemudian kecambah albino
mati dan yang tumbuh terus sampai dewasa dan berbuah memiliki ratio 1(normal) : 2
(kekuningan). Berikut ini merupakan persilangannnya :
P1: Gg >< Gg
(kekuningan) (kekuningan)
G1: G,g G,g
F1:
G g

G GG Gg

g Gg gg

Rasio genotipe F1 :
>> Kecambah = 1GG : 2Gg : 1gg
>> Dewasa = 2Gg : 1gg
Rasio fenotipe F1 :
>> Kecambah = 1 (normal) : 2 (kekuningan) : 1(albino)
>> Dewasa = 1 (normal) : 2 (kekuningan)

Anda mungkin juga menyukai