Anda di halaman 1dari 29

1

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

1. Data Umum

a. Nama KK : Tn. H

b. Umur : 39 Tahun

c. Agama : Islam

d. Alamat : Kelurahan Sabilambo, Kec. Kolaka, Kab. Kolaka

e. Pekerjaan KK : PNS

f. Pendidikan KK : S-1

g. Komposisi Anggota Keluarga :

Nama L/ Umur Hubungan Pendidikan Status Imunisasi Penyakit


P dengan BCG Polio DPT Campak /
KK
Keluhan
Ny. N P 35 Istri Tidak - - - - Tidak
Tahun Sekolah ada

An. P L 13 Anak SMP ✓ ✓ ✓ ✓ Tidak


Tahun ada

An. R P 6 Anak TK ✓ ✓ ✓ ✓ Tidak


Tahun ada

An. T P 3 Anak - ✓ ✓ ✓ ✓ Tidak


Tahun ada
Tabel 3.1. Hasil Pendataan Komposisi Keluarga

h. Genogram :

orang tua suami orang tua istri

1 5

X X X X X X
39 X
X 3
saudara 4 6 7 8 9 10 5
2
-
suami
13
6 3 saudara istri

Gambar 3. 1. Genogram

keterangan: anak pasien 1. Sesak napas


2. Jatuh dari pohon
: Laki-laki X : Meninggal 3. Kecelakaan lalu lintas
4. Tidak ditahu penyebab
5. Ketuaan
: Perempuan : Abortus 6. Diare
7. Panas tinggi
: Klien : Tinggal serumah
8. Meninggal sebelum lahir
9. Meninggal  1 jam setelah lahir

i. Tipe Keluarga

Keluarga klien merupakan tipe Extended Family yang terdiri dari ibu,

anak, dan cucu.

j. Suku Bangsa
Keluarga Tn. H termasuk suku bangsa Tolaki, dan bahasa yang

digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Tolaki.

k. Agama

Agama yang dianut keluarga Tn. H adalah agama Islam. Didalam

keluarga tidak ada perbedaan agama, antara anggota keluarga terlihat taat

dalam menjalankan ibadahnya dan dalam keluarga agama dijadikan

sebagai dasar keyakinan dalam kehidupan.

l. Status Sosial Ekonomi

Tn. H berpenghasilan Rp. 4.000.000,00 per bulan.

m. Aktifitas Rekreasi Keluarga

Dalam keluarga Tn. H jarang melakukan aktivitas rekreasi keluarga,

kadang-kadang menghabiskan waktu seharian di rumah untuk

menghilangkan kepenatan-kepenatan yang ada.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga Tn. H saat ini adalah tahap keluarga dengan

anak Remaja dimana anak pertama sudah usia 13 tahun.

a. Tugas Perkembangan Keluarga

1) Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi :

Menurut keluarga selama ini tugas perkembangan dapat terpenuhi

dengan baik

2) Tugas Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Tidak ada tugas yang belum terpenuhi.


b. Riwayat keluarga inti

Tn. H mengatakan saat ini yang dirasakan adalah nyeri seperti ditusuk-

tusuk pada daerah epigastrum dan mengatakan tidak ada nafsu makan,

serta mual

c. Riwayat keluarga sebelumnya

Dalam keluarga Tn. H sebelumnya tidak ada yang menderita penyakit

dispepsia seperti yang dialami Tn. H saat ini, orang tua Tn. H atau bapak

Tn. H meninggal karena stroke.

3. Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

1. Luas : 8 m x 18 m

2. Jenis : Permanen

- Kamar tidur :5

- Ruang tamu :1

- Ruang keluarga : 1

- Ruang dapur :1

3. Sirkulasi udara dan Pencahayaan : Ventilasi tiap ruangan cukup

4. Pemanfaatan ruangan rumah : perabot tertata pada tempatnya

5. Kebersihan ruangan : Cukup Bersih


6. Lantai : Semen

7. Jarak septic tank dengan sumur : ± 10 meter

8. Sumber air minum : PDAM

9. Pembuangan limbah : Melalui SPAL

10. Pembuangan sampah : di bakar

b. Denah Rumah

Keterangan :
8
WC 1. Ruang tamu

7 2. Kamar tamu
5
3. Kamar tuan rumah
6 4. Kamar anak
18 m
4 5. Kamar anak
6. Ruang istirahat / keluarga
3 7. Kamar pembantu
8. Dapur / WC
1
2 9. // : pintu < : jendela

8m

Gambar 3.2. Denah Rumah

c. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RT /RW/Dusun

Hubungan anggota keluarga Tn. H dengan tetangga sekitar baik, dan

aturan atau norma dalam lingkungan daerah tempat tinggal Tn. H

ditentukan bersama-sama dengan jalan musyawarah.

d. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Tn. H tinggal di daerah Kelurahan Sabilambo sejak Tn. H

masih kecil dan keluarga tidak pernah pindah-pindah tempat tinggal.

e. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat

Keluarga Tn. H melakukan sosialisasi dengan masyarakat seperti setiap

malam Jum’at secara rutin mengikuti yasinan, dan klien juga mengikuti

kegiatan senam lansia setiap hari Jum’at, keluarga Tn. H sangat akrab

dengan lingkungan sekitar.

f. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga Tn. H memanfaatkan fasilitas kesehatan modern yaitu rutin

memeriksakan kesehatan kepada petugas kesehatan atau ke tempat

pelayanan kesehatan atau Puskesmas.

11. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi Keluarga

Dalam berkomunikasi sehari – hari menggunakan bahasa daerah

tolaki dan bahasa Indonesia. Pola komunikasi yang digunakan oleh

keluarga yaitu pola terbuka antara Tn. H, anak-anaknya dan Istrinya Ny.

N. Keluarga yang dominan berbicara di rumah Tn. H, dalam

berkomunikasi tidak ada masalah.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam mengambil keputusan biasanya dilakukan oleh anak ke-2 Tn.

H dengan jalan musyawarah untuk mencapai kesepakatan demi

kepentingan keluarga.
c. Struktur Peran

Keluarga Tn. H tidak pernah mengeluh tentang peran masing-

masing. Ny. N menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, dan

yang bertugas sebagai pencari nafkah adalah Tn. H.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Dalam keluarga Tn. H tidak ada nilai atau norma tertentu yang dianut

oleh keluarga yang bertentangan dengan kesehatan.

12. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Hubungan dengan keluarga harmonis, keluarga merasa nyaman

dengan keadaan saat ini, antara keluarga saling menghargai, meng-

hormati, dan tidak saling memaksakan kehendak.

b. Fungsi Sosialisasi

Hubungan keluarga Tn. H dengan tetangga sekitar bejalan dengan

baik tidak pernah ada pertengkaran dengan tetangga sekitar, kegiatan

kemasyarakatan yang diikuti oleh anggota keluarga Tn. H adalah

yasinan setiap malam Jum’at.

c. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn. H tidak memiliki rencana untuk menambah keluarga

baru dan tidak ada upaya yang dilakukan untuk mengendalikan jumlah

keluarga. Pandangan keluarga terhadap pendidikan seks yaitu keluarga


menganggap pendidikan seks pada anak-anak harus disesuaikan pada

usia anak.

d. Fungsi Ekonomi

Dengan gajinya tiap bulan, Tn. H mengatakan sudah cukup untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga

Masalah/Penyakit : Dispepsia

1) Kemampuan keluarga mengenal masalah

Keluarga Tn. H kurang mengerti tanda dan gejala, akibat lanjut

serta perawatan bagi penderita dispepsia.

2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan

yang tepat

Tn. H mengatakan sudah ± 1 bulan menderita penyakit dispepsia

dan tiap tanggal 24 setiap bulannya Tn. H rutin memeriksakan diri

ke Puskesmas untuk mengetahui perkembangan penyakit dan untuk

mendapatkan pengobatan yang sesuai. Keluarga selalu memberikan

dorongan kepada Tn. H untuk memeriksakan kesehatannya dan

keluarga merasa senang karena Tn. H selalu mengikuti apa yang

dianjurkan oleh keluarga.

3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga Tn. H menganggap kesehatan merupakan hal yang

sangat penting dan karena berkaitan dengan kehidupandan apabila

salah satu anggota keluarga ada yang sakit, keluarga segera

mengatasinya dengan membawa ke Puskesmas terdekat.

4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan/memelihara

lingkungan yang sehat untuk perawatan anggota keluarga yang

sakit

Keluarga Tn. H kurang mengerti tentang manfaat dan

pemeliharaan kebersihan lingkungan bagi kesehatan lingkungan

luar rumah yang kurang terawat banyak sampah plastik dan daun-

daun, dalam rumah klien rapi, namun Tn. H tetap menjaga faktor

resiko yang menyebabkan terjadinya luka.

5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

di masyarakat

Keluarga Tn. H mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada dan juga mengetahui manfaat yang diperoleh

dari fasilitas kesehatan yaitu tempat mendapatkan pelayanan

kesehatan yang efisien. Keluarga Tn. H percaya terhadap petugas

kesehatan sebagai pemberi pelayanan dengan sarana fasilitas yang


ada. Keluarga Tn. H belum pernah mengalami pengalaman yang

kurang baik terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan

yang ada terjangkau oleh keluarga Tn. H.

13. Stres dan Koping Keluarga

a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang

1) Stressor jangka pendek (< 6 bln)

Keluarga Tn. H khawatir dengan Tn. H yang masih sakit dispepsia.

2) Stressor jangka panjang (> 6 bln)

Tn. H memikirkan keadaan dimasa tuanya.

b. Respon keluarga terhadap stressor dan Mekanisme Koping yang

digunakan

1) Respon keluarga terhadap stressor

Dalam keluarga Tn. H apabila ada permasalahan diselesaikan

secara bersama-sama dan berpasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Strategi koping yang digunakan

Keluarga selalu memberi dorongan dan semangat terhadap Tn. H

untuk selalu berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan.

c. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga Tn. H tidak pernah mengatasi masalah secara disfungsional

karena anggota keluarga Tn. H selalau terbuka terhadap semua persoalan

yang dihadapi sehingga setiap masalah dapat dicarikan jalan keluar secara

bersama-sama.
14. Pemeriksaan Fisik

N Aspek Yang Tn. H Ny.N An. P An.R An.T


o Diperiksa
1 Penampilan wajah Baik Baik Baik Baik
berkerut,
pucat
2 Kesadaran Baik Baik Baik Baik Baik
3 Tanda-tanda
Vital
130/90 mmhg 120/80 120/80
a. Tekanan
mmhg mmhg
darah
36ºC 36ºC 36ºC 36ºC 36ºC
b. Suhu
80x/m 60x/m 60x/m 74x/m 74x/m
c. Nadi
20x/m 20x/m 20x/m 24x/m 18x/m
d. Respirasi
4 Kepala
Hitam Hitam Hitam Hitam Hitam
a. Rambut
Putih Putih Putih Putih Putih
b. Kulit
Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
c. Kepala
Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak
d. Massa/nyeri
ada ada ada ada
5 Mata
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
a. Bentuk
Ananemis Ananemis Ananemis Ananemis Ananemis
b. Konjungtiva
Anikterik Anikterik Anikterik Anikterik Anikterik
c. Sclera
Anikterus Anikterus Anikterus Anikterus Anikterus
d. Lensa
Isokor Isokor Isokor Isokor Isokor
e. Refleks
pupil
Jelas Jelas Jelas Jelas Jelas
f. Fungsi
penglihatan
6 Hidung
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
a. Bentuk
Letak tengah Letak Letak Letak Letak
b. Septum
Tidak ada tengah tengah tengah tengah
nasal
Tidak teraba Tidak Tidak Tidak Tidak
c. Secret/linder
Tidak ada ada ada ada ada
d. Nyeri/massa
Baik Tidak Tidak Tidak Tidak
e. Pernapasan
teraba teraba teraba teraba
cuping
Tidak Tidak Tidak Tidak
hidung
ada ada ada ada
f. Fungsi
Baik Baik Baik Baik
penciuman
7 Mulut
sendawa bau Bersih Bersih Bersih Bersih
a. Keadaan
asam
Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab
b. Mukosa

32 32 22 18 7
c. Jumlah
Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak
gigi
ada ada ada ada
d. Caries
- - - - -
e. Ovula
Baik Baik Baik Baik Baik
f. Fungsi
pengecapa
n
8 Telinga

a. Bentuk
b. Arikula Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
c. Serumen
Normal Normal Normal Normal Normal
d. Fungsi
pendengaran Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih

Normal Normal Normal Normal Normal

9 Leher
Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak
a. Vena
ada ada ada ada
jugularis
Baik Baik Baik Baik Baik
b. Refleks
menelan
Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak
c. Kelenjar
ada ada ada ada
getah
bening
10 Dada/paru
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
a. Bentuk
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
b. Pergerakan
Sonor kiri Sonor kiri Sonor kiri Sonor Sonor
sama sama sama kiri sama kiri sama
Dengan dengan dengan dengan dengan
kanan kanan kanan kanan kanan
c. Perkusi
Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
d. Auskultasi
Irama Irama Irama Irama Irama
paru
terartur terartur terartur terartur terartur
e. Auskultasi
jantung
1 Abdomen
1 Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
a. Bentuk
b. Massa perut Tidak Tidak Tidak Tidak
gembung ada ada ada ada
nyeri tekan
c. Nyeri
abdomen, Tidak Tidak Tidak Tidak
tekan
distensi ada ada ada ada
sering
hiperaktif/feris Tidak Tidak Tidak Tidak
taltik usus (-) ada ada ada ada
d. Bising usus
1 Ekstremitas
2 Normal Normal Normal Normal Normal
a. Bentuk
Normal Normal Normal Normal Normal
b. Deformitas
Normal Normal Normal Normal Normal
c. Pergerakan
- - - - -
d. Tonus
Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak
e. Oedema
Tidak ada ada ada ada ada
f. Varises
normal Tidak Tidak Tidak Tidak
g. Kekuatan
Tidak ada ada ada ada ada
otot
kekakuan normal normal normal normal
h. Ekstremita
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
s atas dan
kekakuan kekakuan kekakuan kekakuan
bawah
1 Antropometri
3 159 cm 159 cm 159 cm 159 cm 159 cm
a. TB
53 kg 53 kg 53 kg 53 kg 53 kg
b. BB
Tabel 3.2. Hasil pemeriksan Fisik

15. Harapan Keluarga


Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yaitu dapat mem- berikan

pelayanan yang lebih baik pada masyarakat.

B. Analisa Data

No Data focus Etiologi Masalah

1. Ds : Iritasi pada mukosa Nyeri akut


lambung
• Klien mengatakan
nyeri pada abdomen
atas (epigastrium)
• Klien mengatakan
nyeri pada abdomen
karena tidak ada
makan
• Klien mengatakan
nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
• Klien mengatakan
nyerinya bisa berjam-
jam
• Klien mengatakan
nyeri saat
abdomennya ditekan
DO :

• Klien tampak meringis


kesakitan
• Skala nyeri 5
2. Ds : Anoreksia Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
• Klien mengatakan
kebutuhan tubuh
tidak nafsu makan
• Klien mengatakan
hanya menghabiskan 5
sendok makan
• Klien mengatakan
mual
DO:

• Mukosa bibir klien


tampak kering
• Abdomen terdengar
hipertimpani
3. DS: Kurangnya Ketidakefektifan
pengetahuan tentang manajemen
• Keluarga mengatakan
penyakit,penyebab,dan kesehatan
kurang mengerti tanda
gejalanya berhubungan
dan gejala akibat
dengan kurang
lanjut serta perawatan
pengetahuan
bagi penderita
dyspepsia
• Keluarga Tn.H kurang
mengerti tetang
manfaat dan
pemeliharaan
lingkungan bagi
kesehatan
Tabel 3.3. Hasil Analisa Data
C. Skala Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Nyeri

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurang

pengetahuan

D. Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung

2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan anoreksia

3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurang

pengetahuan

E. Rencana Tindakan Keperawatan

Rencana Keperawatan
No Diagnosa
NOC NIC

1. Nyeri akut Nyeri akut teratasi 1. Kaji status nyeri


berhubungan selama 3 hari perawatan 2. Observasi TTV
dengan iritsi dengan kriteria evaluasi : 3. Berikan Kompres
pada mukosa • Klien tidak lagi Hangat
lambung merasa adanya nyeri 4. Berikan posisi yang
• Klien tidak lagi nyaman
tampak meringis 5. Ajarkan teknik non
kesakitan farmakologi (teknik
• Skala nyeri 1 nafas dalam)
2. Ketidak Ketidakseimbangan 1. Kaji status nutrisi
seimbangan nutrisi kurang dari 2. Timbang BB tiap hari
nutrisi kurang kebutuhan tubuh teratasi 3. Ajarkan makan sedikit
dari kebutuhan selama 3 hari perawatan tapi sering
tubuh dengan kriteria evaluasi : 4. kaji sejauh mana
berhubungan • Klien mengatakan ketidakadekuatan nutrisi
dengan menghabiskan porsi
Anoreksia makanan yang
disediakan RS
• Klien mengatakan
tidak mual lagi
• Mukosa bibir tampak
lembab
• Abdomen terdengar
timpani
3. Ketidakefektifan Ketidakefektifan 1. kaji tingkat
manajemen manajemen kesehatan pengetahuan pasien
kesehatan teratasi selama 3 hari terkait dengan proses
berhubungan perawatan dengan penyakit dyspepsia
dengan kurang Kriteria Hasil : 2. jelaskan tanda dan
pengetahuan • klien mampu gejala yang umm dari
memonitor tanda dan dyspepsia
gejala penyakit 3. edukasi pasien
dyspepsia mengenai tindakan
• klien mampu untuk
menghindari mengontrol/meminimal
kebiasaan yang dapat kan gejala dyspepsia
memicu sakitnya
Tabel 3.4. Rencana Tindakan keperawatan

F. Implementasi Keperawatan Keluarga

N Diagnosa
Tgl/jam Implementasi
o Keperawatan

1. 07 Nyeri akut 1. mengkaji status nyeri


februari berhubungan hasil: klien mengatakan nyeri pada
2019 dengan iritsi pada abdomen, nyeri seperti ditusuk-tusuk
mukosa lambung selama berjam-jam
2. mengobservasi TTV
TD: 130/90
Nadi: 80 x/mnt
Suhu: 36ºC
Pernapasan: 20 x/menit
3. Memberikan kompres hangat
Hasil: klien mengatakan nyeri berkurang
dan merasa nyaman
4. Memberikan posisi yang nyaman
Hasil: klien mengatakan nyaman dengan
posisi semifowler
5. Mengajarkan teknik non farmakologi
(teknik nafas dalam)
Hasil: klien melakukan relaksasi nafas
dalam
2. 07 Ketidak 1. mengkaji status nutrisi
februari seimbangan Hasil: Klien mengatakan hanya dapat
2019 nutrisi kurang dari menghabiskan 5 sendok makan
kebutuhan tubuh 2. mengobservasi penyebab tidak nafsu
berhubungan makan
dengan Anoreksia hasil: Klien mengatakan tidak nafsu
makan karena mual
3. menganjurkan makan sedikit tapi sering
Hasil: klien mengatakan apabila tidak
mual dan nyeri akan makan
3. 07 Ketidakefektifan 1. mengkaji tingkat pengetahuan pasien
februari manajemen terkait dengan proses penyakit
2019 kesehatan dyspepsia
berhubungan hasil : klien Nampak belum mengetahui
dengan kurang tentang dyspepsia
pengetahuan 2. menjelaskan tanda dan gejala yang
umum dari dyspepsia
hasil : klien belum mampu menyebutkan
gejala dyspepsia
3. memberikan edukasi pasien mengenai
tindakan mengontrol/meminimalkan gejala
dyspepsia

Hasil : klien tampak memperhatikan


1 08 Nyeri akut 4. mengkaji status nyeri
februari berhubungan Hasil: Klien mengatakan masih terasa
2019 dengan iritsi pada nyeri tetapi sudah berkurang
mukosa lambung 5. mengobservasi TTV
Hasil: tanda tanda vital:
TD: 130/80
N: 80x/mnt
S: 36,4ºC
P: 20 x/mnt
6. Memberikan kompres hangat
Hasil: klien mengatakan memberikan
kompres hangat merasa nyeri berkurang
7. Memberikan posisi yang nyaman
Hasil: klien mengatakan nyaman dengan
posisi semifowler
8. Mengajarkan teknik non farmakologi
(teknik relaksasi nafas dalam)
Hasil: klien tampak melakukan
2 08 Ketidak 1. mengkaji status nutrisi
februari seimbangan hasil: klien mengatakan sudah mampu
2019 nutrisi kurang dari menghabiskan setengah dari porsinya
kebutuhan tubuh 2. mengobservasi penyebab tidak nafsu
berhubungan makan
dengan Anoreksia hasil: klien mengatakan mual sudah
mulai berkurang
3. menganjurkan makan sedikit tapi sering
hasil: klien tampak mengerti
3. 08 Ketidakefektifan 1. mengkaji tingkat pengetahuan pasien
februari manajemen terkait dengan proses penyakit
2019 kesehatan dyspepsia
berhubungan hasil : klien sudah mulai mengetahui
dengan kurang tentang dyspepsia
pengetahuan 2. menjelaskan tanda dan gejala yang
umum dari dyspepsia
hasil : klien Nampak mampu
menyebutkan gejala dyspepsia
3. memberikan edukasi pasien mengenai
tindakan mengontrol/meminimalkan
gejala dyspepsia
Hasil : klien tampak memperhatikan
1 09 Nyeri akut 1.Mengkaji status nyeri
februari berhubungan Hasil: Klien mengatakan sudah tidak
2019 dengan iritsi pada nyeri
mukosa lambung 1. Mengobservasi TTV
Hasil: tanda tanda vital:
TD: 120/80
N: 80x/mnt
S: 36,2ºC
P: 20 x/mnt
2. Memberikan kompres hangat
Hasil: klien mengatakan memberikan
kompres hangat ketika nyeri dirasakan
lagi
4. Memberikan posisi yang nyaman
Hasil: klien mengatakan nyaman dengan
posisi semifowler
5. Mengajarkan teknik non farmakologi
(teknik relaksasi nafas dalam)

Hasil: klien tampak melakukannya


2 09 Ketidak 1. Mengkaji status nutrisi
februari seimbangan Hasil: klien mengatakan sudah mampu
2019 nutrisi kurang dari menghabiskan makannya
kebutuhan tubuh 2. Mengobservasi penyebab tidak nafsu
berhubungan makan
dengan Anoreksia Hasil: klien mengatakan sudah tidak
merasakan mual
3. menganjurkan makan sedikit tapi sering
hasil: klien tampak mengerti

3. 09 Ketidakefektifan 1. mengkaji tingkat pengetahuan pasien


februari manajemen terkait dengan proses penyakit
2019 kesehatan dyspepsia
berhubungan hasil : klien sudah mengetahui tentang
dengan kurang dyspepsia
pengetahuan 2. menjelaskan tanda dan gejala yang
umum dari dyspepsia
hasil : klien telah mampu menyebutkan
gejala dyspepsia
2) memberikan edukasi pasien mengenai
tindakan mengontrol/meminimalkan
gejala dyspepsia
Hasil : klien tampak memperhatikan

Tabel 3.5. Implementasi Keperawatan Keluarga

G. Evaluasi Keperawatan Keluarga

No Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1. 07 Nyeri akut S:
februari berhubungan dengan - klien mengatakan nyeri pada
2019 iritsi pada mukosa abdomen dan nyerinya seperti
lambun ditusuk-tusuk selama berjam-
jam.
- Klien mengatakan ketika
dikompres hangat dan
melakukan teknik relaksasi
nafas dalam nyeri berkurang
O:
- klien tampak meringis
kesakitan.
- Skala nyeri 5
- Tanda vital:
TD: 130/90 mmhg
N: 80 x/menit
S: 36ºC
P: 20 x/menit
A:
Masalah Belum teratasi
P: Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
2. 07 Ketidak seimbangan S :
februari nutrisi kurang dari - klien mengatakan hanya dapat
2019 kebutuhan tubuh menghabiskan 5 sendok makan
berhubungan dengan - klien mengatakan tidak nafsu
Anoreksia makan karena mual dan nyeri
O:
- Klien nampak lemah
- Mukosa bibir klien tampak
kering dan abdomen terdengar
hipertimpani
A:
Masalah Belum Teratasi

P:
Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
3. 07 Ketidakefektifan S:
februari manajemen kesehatan - Klien mengatakan belum
2019 berhubungan dengan mengetahui tentang dyspepsia
kurang pengetahuan O:
- Klien Nampak bingung
- Klien Nampak belum mengerti
- Klien tidak mampu
menyebutkan tanda dan gejala
dyspepsia
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan

1 08 Nyeri akut S:
februari berhubungan dengan - klien mengatakan masih terasa
2019 iritsi pada mukosa nyeri tetapi sudah berkurang
lambung - Klien mengatakan ketika
dikompres hangat dan
melakukan teknik relaksasi
nafas dalam nyeri mulai
berkurang
O:
- klien tampak meringis
- Skala nyeri 3
- Tanda vital:
TD: 130/80 mmhg
N: 80 x/menit
S: 36,4ºC
P: 20 x/menit
A:
Masalah Belum teratasi
P: Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
2 08 Ketidakseimbangan S:
Februari nutrisi kurang dari - klien mengatakan sudah
2019 kebutuhan tubuh mampu menghabiskan
berhubungan dengan setengah dari porsi makannya
Anoreksia - klien mengatakan mual sudah
berkurang
O:
- Klien nampak lemah
- Mukosa bibir klien tampak
kering
A:
Masalah Belum Teratasi
P:
Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
3. 08 Ketidakefektifan S:
februari manajemen kesehatan - Klien mengatakan sedikit
2019 berhubungan dengan mengetahui tentang dyspepsia
kurang pengetahuan O:
- Klien mampu menyebutkan
tanda dan gejala dyspepsia
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan
1 09 Nyeri akut S:
februari berhubungan dengan - klien mengatakan sudah tidak
2019 iritsi pada mukosa nyeri
lambun - Klien mengatakan
memberikan kompres hangat
ketika nyeri dirasakan lagi
O:
- klien tampak baik
- Skala nyeri 1
- Tanda vital:
TD: 120/80 mmhg
N: 80 x/menit
S: 36,2ºC
P: 20 x/menit
A:
Masalah Teratasi
P:
Intervensi Dipertahankan
2 09 Ketidak seimbangan S :
februari nutrisi kurang dari - klien mengatakan sudah
2019 kebutuhan tubuh mampu menghabiskan
berhubungan dengan makannya
Anoreksia - klien mengatakan tidak mual
lagi
O:
- Klien nampak baik
- Mukosa bibir klien tampak
lembab
A:
Masalah Teratasi
P:
Intervensi Dipertahankan
3. 09 Ketidakefektifan S:
februari manajemen kesehatan - Klien mengatakan sudah
2019 berhubungan dengan mengetahui tentang dyspepsia
kurang pengetahuan O:
- Klien Nampak telah
mengetahui tanda dan gejala
dyspepsia
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dipertahankan
Tabel 3.6 : Evaluasi Keperawatan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai

  • Sampah 4
    Sampah 4
    Dokumen3 halaman
    Sampah 4
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Sampah 1
    Sampah 1
    Dokumen3 halaman
    Sampah 1
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Sampah 3
    Sampah 3
    Dokumen3 halaman
    Sampah 3
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Sampah 5
    Sampah 5
    Dokumen3 halaman
    Sampah 5
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Komplikasi Sampah 5
    Komplikasi Sampah 5
    Dokumen10 halaman
    Komplikasi Sampah 5
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Bed Rest
    Bed Rest
    Dokumen10 halaman
    Bed Rest
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Komplikasi Sampah 7
    Komplikasi Sampah 7
    Dokumen10 halaman
    Komplikasi Sampah 7
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Komplikasi Sampah 1
    Komplikasi Sampah 1
    Dokumen10 halaman
    Komplikasi Sampah 1
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Komplikasi Sampah 2
    Komplikasi Sampah 2
    Dokumen10 halaman
    Komplikasi Sampah 2
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Komplikasi Sampah 6
    Komplikasi Sampah 6
    Dokumen10 halaman
    Komplikasi Sampah 6
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen11 halaman
    Pathway
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Komplikasi
    Komplikasi
    Dokumen11 halaman
    Komplikasi
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • 1470 2667 1 SM
    1470 2667 1 SM
    Dokumen4 halaman
    1470 2667 1 SM
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus RSCM
    Laporan Kasus RSCM
    Dokumen85 halaman
    Laporan Kasus RSCM
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Tinjauan Pustaka
    BAB 2 Tinjauan Pustaka
    Dokumen26 halaman
    BAB 2 Tinjauan Pustaka
    Sigit Kurniawan
    Belum ada peringkat