Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Drop foot adalah kelemahan atau kegagalan fungsi dalam tibialis anterior yang dapat
menyebabkan keterbatasan gerak fungsional dan memperlambat kecepatan berjalan dan
eningkatan resiko jatuh. Drop foot terjadi karena gangguan pada peroneus. Drop food juga di
definisikan sebagai kelemahan ada pergelangan kaki dan jari kaki gerakan dorsifleksor. Lesi
yang terjadi mempengaruhi sistem saraf tepi dari lumbosacral radikula ke saraf peroneal.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi drop foot yaitu kista ganglion di roksimal
tibioffibular joint, kompresi tulang belakang, decubitus lateral, dislokasi artroplasti panggul total
dan gluteal hematoma, komplikasi dari operasi diskus, dan sebagainya (Aldemir, 2017).

Anatomi

Saraf peroneal superficial digambarkan sebagai salah satu cabang terminal saraf olitea
perineum atau lateral yang mengandung proyeksi saraf akar L4 dan L5.Dalam area poplitea,
saraf perineum mengikuti batas atas dan lateral sepanjang biseps otot femoris hingga mencapai
area posterior dari fibular head, perjalanan saraf peroneal dari sekitar fibular neck dan di bawah
otot peroneal dan membagi menjadi cabang-cabang terminal termasuk peroneal nerve. Saraf
peroneal melewati sepanjang kaki dibawah otot peroneal yang panjang dan saraf menginervasi
otot peroneal dan otot peroneal lateral untuk motorik (Pacha, 2003).

Gambar 1. A: jarak dari upper end of fibular head sampai ke lower eminence dari maleolus
lateral; b: cabang dari peroneal nerve ketika melewati superficial sural fascia; c: jarak dari
peroneal nerve berada di lateral maleolus; d:jarak dari peroneal nerve berdivisi ke lateral
maleolus mempersarafi jari-jari kaki.
(Sumber : Pacha, 2003)
Epidemiologi
Drop foot dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi neurologis. Beberapa sebab yaitu stroke,
cedera tulang belakang dan cedera otak. Kondisi seperti penyakit Parkinson, cerebral palsy atau
paraparesis spastic herediter juga dapat terjadi di drop foot (Graham, 2010). Beberapa kondisi
ortopedi di mana otot tidak digunakan atau lemah dapat menyebabkan drop foot dan
diperlukannya Functional Electrical Stimulation untuk koreksi drop foot selama saraf perineum
masih utuh dan jika kondisinya tidak berasal dari masalah di lumbar wilayah belakang. Berbagai
gangguan neurologis itu menyebabkan lesi neuron atas, dan variabilitas pada gejala, prevalensi
dan kejadian kaki terjatuh sulit untuk di perkirakan (Taylor, 2012). Stroke sebanyak 20%
menyebabkan drop foot. Drop foot dilaporkan terjadi sebesar 52% sampai 67% dengan pasien
yang memiliki UMN patologi (Franklin, 2014).

Drop foot lebih umum pada laki-laki dengan rasio, 2,8 : 1. Pada tahun 2009 di Amerika
dan Inggris terdapat kasus drop foot diseluruh rumah sakit dengan perbandingan 815 (45,59%)
lakilaki dan 972 (54,41%) perempuan (Roche, 2009). Pada 2009-2010 diperkirakan 670 (95%)
447 hingga 93 orang pasien di skotlandia berkonsultasi dengan dokter umum mengenai drop
foot, sesuai dengan tingkat poulasi 1.000 populasi 0,12 (D Scott, Information Analyst, ISD.
Personal communication, 13 Jul 2011).
Roche A, Gearóidó L, Coote S. Surface-applied functional electrical stimulation for orthotic and
therapeutic treatment of drop-foot after stroke: a systematic review. Phys Ther Rev. 2009;14(2):63-80.

Graham J. Foot drop: explaining the causes, characteristics and treatment. Br J Neurosc Nurs.
2010;6(4):168-72.

Taylor P. Functional electrical stimulation (FES) clinical service at the National Clinical FES Centre,
Salisbury District Hospital. 2011 [cited 2012 Jul 24]; Available from:
http://www.odstockmedical.com/sites/default/files/clinical-service-and-fes-summary.pdf

Etiologi

N. Peroneus communis mudah terkena cedera karena secara melingkar collum fibula dekat
periosteum hanya ditutupi oleh kulit dan jaringan subcutaneous. Penyebab yang sangat sering
adalah akibat dari luar seperti penekanan ada saraf, trauma terjepit antara caput fibula dan
condylus femur eksterna serta patella pada tungkai yang berlawanan (Aldemir, 2017)..

Tanda dan Gejala

Pada drop foot

Anda mungkin juga menyukai