Anda di halaman 1dari 10

MENGETAHUI PENGARUH KOEFISIEN VISKOSITAS

AKUADES TERHADAP VARIASI DIAMETER TABUNG


MENGGUNAKAN ADOBE AUDITION 1.5
M. Barkah Salim
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Metro
E mail: barkah_um@yahoo.co.id

Abstract: An experiment had been carried out to determine the viscosity coefficient of aquadest
(destilled water) by using Stokes falling ball method. The detection of the balltime during
the experiment is done using magnetic induction censor while the reading of induction time
data uses adobe audition 1.5 software. By doing this technique the measurement of
magnetic ball travel time can minimize the weakness of the ball falling travel measurement
which is usually done manually. In this experiment the determination of the coefficient of
viscosity by varying the diameter of the tube. The purpose of this experiment was to
determine the effect of tube diameter on the viscosity coefficient Based on the results of the
experiment, the bigger the tube diameter is, the smaller the viscosity coefficient will be. If
the tube diameter is bigger again, the viscosity coefficient will be flatter. So, viscosity
coefficient is always constant for each of the increase of tube diameter.
Key word : viscosity coefficient, induction censor, adobe audition 1.5

Latar Belakang Masalah Pengukuran dengan metode ini


Koefisien viskositas merupakan nilai biasanya dilakukan secara manual
kekentalan fluida. Semakin besar nilai sehingga memiliki beberapa
koefisien viskositasnya, maka semakin kelemahan, yaitu kesalahan dalam
kental pula fluida tersebut. Banyak pengamatan gerak bola akibat tidak
ilmuan yang meneliti tentang lurus pandangan (kesalahan paralak),
kekentalan fluida. Setiap ilmuan kelelahan atau kerusakan mata
memiliki caranya masing-masing pengamat, ketidak akuratan dalam
dalam menentukan nilai kekentalan mengukur waktu tempuh bola jatuh
fluida. Adapun cara yang lazim karena tidak tidak tepatnya pewaktu
digunakan dalam pengukuran koefisien saat bola mencapai target, dan
viskositas yaitu, alat ukur kekentalan ketelitian pewaktu.
kapiler, alat ukur kekentalan melelui Untuk mengatasi kelemahan tersebut
sebuah lubang saluran, alat ukur peneliti meminimalisasinya dengan
kekentalan suhu tinggi dengan menggunakan Adobe audition 1.5.
tingkatan pergeseran besar, alat ukur Sistem kerjanya yaitu memanfaatkan
kekentalan rotasi, alat ukur kekentalan soud card yang terpasang pada
bola jatuh, alat ukur kekentalan komputer. Sistem kerja dari sound card
getaran, alat ukur kekentalan ini yaitu mendeteksi arus yang masuk
ultrasonik. yang berasal dari microphone atau
Dari ketujuh percobaan di atas, semacamnya dan diterjemahkan dalam
percobaan yang relatif lebih mudah, bentuk intensitas suara dalam satuan
murah, dan dengan peralatan yang desibel (dB). Akan tetapi pada
terjangkau, yaitu pengukuran percobaan ini listrik yang dihasilkan
kekentalan dengan bola jatuh. bukanlah yang berasal dari suara,

JPF ISSN: 2337-5973 27


melainkan arus yang berasal dari GGL dapat dilakukan yaitu merubah jarak
induksi yang timbul akibat tempuh bola magnet dan merubah
bergeraknya bola magnet melewati diameter tabung.
suatu kumparan. Kumparan diletakkan
pada dua bagian, yaitu pada bagian atas A. Landasan Teori
dan kumparan pada bagian bawah pada Koefisien viskositas timbul dari
jarak L. Sehingga apabila bola magnet gesekan internal fluida. Fluida viskos
melewati kumparan tersebut maka akan cenderung bekerja pada permukaan
timbul dua intensitas yang dibaca oleh padat yang bersentuhan dengannya. Di
sound card. Intensitas pertama dekat permukaan terdapat lapisan batas
dibentuk ketika bola magnet melewati yang tipis. Gesekan pada fluida
kumparan pertama dan intensitas kedua menyebabkan tegangan geser ketika
terbentuk ketika bola magnet melewati lapisan dua batas fluida bergerak relatif
kumparan kedua. Program yang satu dengan yang lain, seperti ketika
digunakan untuk membaca intensitas fluida mengalir didalam lubang atau
tersebut yaitu adobe audition 1.5. sekitar rintangan.
program ini berfungsi sebagai perekam Pola yang ditempuh sebuah partikel
intensitas yang masuk ke sound card dalam aliran fluida disebut garis alir
pada setiap milisekonnya. Ketika (flow line). Jika seluruh pola aliran
terdeteksi adanya intensitas, maka akan tidak berubah terhadap waktu, aliran
terbentuk puncak gelombang. Apabila disebut aliran tunak (steady flow).
ada dua intensitas, maka akan Dalam aliran tunak tiap elemen
terbentuk dua puncak. Dua puncak mengikuti pola yang sama. Dalam
inilah yang akan diukur waktunya keadaan ini laju aliran fluida di
sebagai waktu tempuh bola magnet dan berbagai titik dalam ruangan cenderung
nilai koefisien viskositas dapat konstan, meskipun masing-masing
diketahui. Apabila nilai yang diperoleh partikel dapat berubah baik besar
cukup baik, beberapa variasi maka maupun arah selama bergerak.

(a) (b) (c) (d)


Gambar 1. (a), (b), dan (c) aliran laminar melalui berbagai bentuk rintangan. (d) aliran
melalui saluran dengan luas penampang bervariasi.

Gambar 1 memperlihatkan pola aliran sejumlah rintangan dan dalam saluran


dluida dari kiri ke kanan melalui yang berbeda-beda penampangnya.

28 JPF ISSN: 2337-5973


Pola-pola ini merupakan jenis-jenis F
Tegangan geser =
aliran laminar, dimana lapisan fluida A
yang terhalang mengalir lembut (4)
melaluinya dengan tunak. Pada laju Dalam fluida regangan geser selalu
aliran yang cukup tinggi, atau ketika bertambah dan tanpa batas sepanjang
permukaan batas menyebabkan tegangan diberikan. Tegangan tidak
perubahan laju mendadak, aliran bergantung pada regangan geser tetapi
menjadi tidak teratur dan kacau. Ini bergantung pada laju perubahan. Laju
disebut aliran turbulen (turbulent flow). perubahan juga disebut laju regangan.
Dalam aliran turbulen tidak terdapat v
pola keadaan tunak pola aliran berubah laju regangan =
L
secara kontinyu. (5)
Fluida apabila bergerak antara dua plat koefisien viskositas fluida,
paralel maka bagian bawah plat akan didefinisikan sebagai rasio tegangan
tetap diam, dan bagian atas bergerak geser, F/A, dan laju regangan :

dengan kecepatan konstan  . Fluida tegangan geser F / A
yang bersentuhan dengan masing-  
laju regangan v/L
masing permukaan memiliki kecepatan
(6)
yang sama dengan permukaan. Laju
Dengan mengatur kembali persamaan
aliran pada lapisan tengah fluida
(5), terlihat bahwa gaya yang
bertambah secara homogen dari satu
dibutuhkan untuk melakukan gerakan
permukaan kepermukaan yang lain,
berbanding lurus dengan laju:
sehingga lapisan fluida meluncur
v
dengan mulus satu sama lain atau F  A
disebut juga dengan laminar. L
Bagian fluida yang memiliki bidang (7)
tertentu, pada beberapa saat memiliki Dalam datuan SI, koefisien viskositas
bentuk berbeda dan semakin terdistorsi memiliki satuan yaitu
selama gerakan berlangsung. Artinya
fluida berada pada keadaan 1 N.m/[m2.(m/s)] = 1 N.s/m2 = 1 Pa.s
pertambahan regangan geser yang Dalam satuan cgs yang setara, 1
kontinu. Untuk mempertahankan dyn.s/cm2, adalah satu-satunya satuan
gerakan ini, harus diberikan gaya koefisien viskositas yang umum
konstan F dibagian kanan pada plat digunakan, atau disebut dengan poise,
atas untuk membuatnya tetap bergerak untuk menghormati ilmuan perancis
dan gaya dengan besar yang sama Jean Louis Marie Poiseuille :
kekiri pada plat bagian bawah untuk 1 poise = 1dyn.s/cm2 = 10-1 N.s/m2
mempertahankan agar tidak berubah. cpoise dan mikropoise juga sering
Jika A adalah luas permukaan masing- digunakan, misalnya untuk koefisien
masing plat, maka tegangan geser pada viskositas air 1,79 cpoise pada 0oC dan
fluida dinyatakan dengan 0,28 cpoise pada suhu 100 oC. untuk
koefisien viskositas terhadap berbagai
suhu seperti pada tabel 1 (Lide, 2005).

JPF ISSN: 2337-5973 29


Tabel 1. Koefisien viskositas untuk berbagai suhu
No Suhu mPa s Pa s poise cpoise
1 0 1,793 0,0018 0,01793 1,793
2 25 0,890 0,0009 0,00890 0,890
3 50 0,547 0,0005 0,00547 0,547
4 75 0,378 0,0004 0,00378 0,378
5 100 0,282 0,0003 0,00282 0,282

Gambar 1. Koefisien viskositas terhadap suhu


Koefisien viskositas minyak plumas umumnya dari 100 sampai 1000 poise, dan
koefisien viskositas udara pada 20oC adalah 0,0181 cpoise.

pipa

r1 r2
r3
r4
v4 selubung
v3
v2
v1

Gambar 2. Profil keadaan fluida didalam sebuah pipa

JPF ISSN: 2337-5973 30


Pada fluida Newtonian koefisien Hubungan yang lebih berguna pada
viskositas η tidak bergantung pada laju aliran fluida viskos adalah pernyataan
v, dan dari persamaan (7) gaya F untuk gaya F yang diberikan pada bola
berbanding lurus dengan laju. berjari-jari r yang bergerak dengan
Perhatikan gambar 4, gambar tersebut kelajuan v melalui fluida dengan
memperlihatkan bahwa laju pola aliran koefisien viskositas η. Ketika alirannya
untuk aliran laminer fluida viskos laminar, maka
dalam pipa silinder yang panjang. F  6rv (10)
Kecepatan terbesar adalah sepanjang Instrumen yang digunakan untuk
sumbu dan menjadi nol pada dinding mengukur koefisien viskositas cairan
pipa. Gerakan ini adalah menyerupai dapat diklasifikasikan ke dalam tujuh
gerakan sejumlah tabung konsentrik kategori alat ukur kekentalan kapiler,
yang meluncur relative satu terhadap alat ukur kekentalan malalui sebuah
yang lain, dengan tabung yang berada lubang, alat ukur kekentalan suhu
dipusat bergerak paling cepat, tinggi dengan tingkatan pergeseran
sedangkan tabung bagian luar diam. besar, alat ukur kekentalan rotasi, alat
Dengan menerapkan persamaan (7) ukur kekentalan bola jatuh, alat ukur
untuk elemen fluida berbentuk silinder kekentalan getaran, alat ukur
yang menggambarkan profil laju, maka kekentalan ultrasonic
p  p2 2
v 1
4L
 R  r2 Metode pengukuran koefisien
viskositas dengan menggunakan bola
(8) jatuh
Dengan v adalah laju aliran pada jarak Dalam alat ukur kekentalan bola jatuh,
r dari sumbu pipa yang berjari-jari R benda padat dibiarkan jatuh akibat
daimana p1 dan p2 adalah tekanan pada gravitasi melalui media kental. Setelah
kedua ujung pipa dengan panjang L. jangka waktu tertentu benda padat
laju pada setiap titik sebanding dengan mencapai kecepatan konstan yaitu
perubahan tekanan persatuan panjang, ketika gaya gravitasi diimbangi
(p2 - p1)/L atau dp/dx disebut gradien resistensi kental fluida. Dengan
tekanan. Untuk mendapatkan total laju mengukur kecepatan pusat benda
aliran volume, perhatikan cicin dengan jatuh, koefisien viskositas dapat
diameter dalam r, diameter luar r + dr, ditentukan. Meskipun benda padat dari
dan luas penampang dA = 2πr dr. Laju setiap bentuk dan ukuran dapat
aliran volume melalui elemen ini digunakan, geometri bola lebih baik
adalah vdA, total aliran volume didapat karena lebih sederhana untuk
dengan melakukan integrasi dangan r = menurunkan teori. Pada gambar 5,
0 sampai r = R. hasilnya adalah ditunjukkan sebuah bola jatuh melalui
dV   R 4  p1  p2  cairan homogen. Jika gerak bola
   
dt 8    L  cukup lambat, istilah inersia menjadi
diabaikan. Dalam kondisi ini dan
(9)
dengan asumsi bahwa medium fluida
Persamaan tersebut dikenal dengan
memiliki ekstensi yang tak terbatas,
persamaan Poiseuille
resistensi kental dengan gerakan bola

JPF ISSN: 2337-5973 31


yang bergerak dengan kecepatan v pejal bergerak pada suatu fluida, maka
adalah sama dengan kekuatan besar dari gaya gesek tersebut adalah:
pendorong karena perbedaan densitas Fges  6rb vb
antara bola dan cairan. (11)
Gaya gesek yang bekerja pada suatu
benda yang bergerak relatif terhadap dengan Fges adalah gaya gesek bola
suatu benda fluida akan sebanding terhadap cairan, η adalah koefisien
dengan kecepatan relatif benda viskositas fluida, rb adalah jari-jari
terhadap fluida. Apabila suatu benda bola, dan vb adalah kecepatan bola
bergerak.

Fterapung

Fges

vb

Gambar 3. Keadaan bola ketika didalam fluida


7. Jangka sorong
B. Tujuan 8. Kabel
Tujuan dari penelitian ini yaitu 9. Tabung paralon
mengetahui pengaruh koefisien 10. Bola magnet
viskositas aquades terhadap variasi
diameter tabung D. Prosedur Percobaan
1. Menentukan massa dan diameter
C. Alat dan Bahan bola magnet.
1. Kawat kumparan 2. Mengukur panjang tabung dan
2. Multimeter digital diameter tabung
3. Mikrometer skrup 3. Mengukur masa jenis air
4. Jepit buaya 4. Mengukur percepatan gravitasi
5. Kompas 5. Rangkaikan alat seperti pada
6. Mistar gambar berikut

32 JPF ISSN: 2337-5973


Gambar 4. Rangkaian percobaan

6. Menjatuhkan bola magnet dari Dari tabel 2, diketahui bahwa semakin


ujung tabung dan merekam jejak besar selisih antara diameter tabung
induksi magnet di sepanjang dengan bola, maka semakin cepat bola
tabung magnet bergerak jatuh karena adanya
7. Ulangi langkah 6 untuk diameter tekanan yang dialami bola magnet
tabung yang divariasi dari 2,26 cm, terhadap dinding tabung menyebabkan
2,94 cm, 3,39 cm dan 5,75 cm gesekan antara partikel air dengan
dinding bola magnet. Hal ini
E. Pembahasan ditunjukkan dari hasil percobaan dari
Hasil percobaan yang telah dilakukan, masing-masing tabung seperti
seperti ditampilkan pada tabel 2. ditunjukkan pada gambar5.

Tabel 2. Hasil analisis data untuk masing-masing tabung


No D (cm) v (m/s) η (cpoise) Re
1 2,26 ± 0,01 677,51 ± 226,14 0,61± 0,25 356317,40
2 2,94 ± 0,01 868,56 ± 289,96 0,47 ± 0,16 1225126,88
3 3,39 ± 0,01 1006,71 ± 336,53 0,41 ± 0,14 2337961,35
4 5,75 ± 0,01 1076,81 ± 359,33 0,38 ± 0,13 8671171,07

JPF ISSN: 2337-5973 33


Gambar 5. Grafik hubungan perubahan kecepatan
terhadap perubahan diameter tabung

Nilai koefisien viskositas yang Daftar Pustaka


didapatkan, diketahui bahwa seiiring
bertambah besarnya diameter tabung Bevington dan Robinson. 2003. Data
maka nilai koefisien viskositas akuades Reduction and Error Analysis for
semakin kecil, seperti ditunjukkan pada the Physical Sciences. New York :
gambar 5. Koefisien viskositas akuades The McGraw-Hill Companies.
semakin menurun disebabkan kerena ISBN. 0-07247227-8.
efek dari dinding tabung semakin
menghilang dengan bertambah Bradt, Hale. 2004. Astronomy Methode A
besarnya diameter tabung, sehingga Physical Approach to Astronomical
apabila diameter tabung sangat besar Observations. New York :
maka koefisien viskositas akuades Cambridge University Press
yang sebenarnya dapat diketahui Brizard, M, dkk. 2007. Design Of A High
Precision Falling Ball Viscosimeter.
Kesimpulan Paris : Review of Scientific
Dari percobaan yang telah dilakukan, Instruments 76. DOI.
diketahui bahwa koefisien viskositas 10.1063/1.1851471.
semakin kecil seiring dengan Budianto, Anwar. 2008. Metode
bertambah besarnya diameter tabung. Penentuan Koefisien Kekentalan Zat
Koefisien viskositas semakin mendatar Cair dengan Menggunakan Regresi
seiring dengan semakin besarnya Linear Hukum Stokes. Yogyakarta :
diameter tabung hingga didapatkan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir –
nilai viskositas yang sebenarnya Batan. ISSN. 1978-0176.
Fraden, Jacob. 2003. Handbook of
Modern Sendor Physics, Design,

34 JPF ISSN: 2337-5973


and Aplications. 3rd ed. San Diego : Wiley-Interscience Publication.
Soringer. ISBN 0-387-00750-4. ISBN 0-471-33232-1.
Hafiffaturahmi. 2012. Pembuatan Prasetyo, Nur, dkk. 2010. Pemanfaatan
Vikometer Stokes dengan Sensor Cahaya dan Limbah Lampu
Pemanfaatan Fotodioda Pada Uji Neon Sebagai Alat Peraga
Karakteristik Perubahan Suhu Sederhana Pengukuran Viscositas
Terhadap Viskositas Minyak Fluida. Jawa Tengah : Universitas
Plumas SAE 20W-50. Bandung : Muhammadiah Purworejo.
UPI. Priyanto, Aditya. 2012. Perbedaan
Kiosbukugema. 2011. Oli Mesin. aquades dengan air.
http://kiosbukugema.wordpress.com http://www.scribd.com
/2011/01/21/ oli-mesin-fungsi- /doc/77116280/Pebedaan-Aquades-
kegunaan-arti-simbol-dan-cara- Dengan-Air.
merawatnya/ Ramadhan, M. Firman. 2010. Ayunan
Leblanc, G.E, R.A. Secco, dan M. Kostic. Matematis. Yogyakarta :
1999. Viscosity Measurement on Universitas Ahmad Dahlan.
The Measurement, Instrumentation http://www.google.co.id/url?sa=t&r
and Sensors Handbook. U.S.A : ct=j&q=ayunan%20matematis
CRC press LLC. %20subeno%20&source=web&cd=
3&ved=0CCwQFjAC&url=http%3
Lide, David R., dkk. 2005. CRC
A%2F%2Fmfirmanramadhan.files.
Handbook of Chemistry and Physic.
wordpress.com%2F2010%2F06%2
New York : National Institute of
Fayunan-matematis-
Standards and Technology.
baru1.doc&ei=OvpXT72RO4WnrA
Mujiman. 2008. Simulasi Pengukuran e_8cWLDA&usg=
Nilai Viskositas Oli Mesran SAE 10 AFQjCNGXQxwuKpUSfJ3KlxAH
– 40 Dengan Penampilan LCD. 2HenKPVyBg&cad=rja.
Yogyakarta : AKPRIND. ISSN.
Setiawan, Iwan. 2009. Buku Ajar Sensor
1693-6930.
dan Transduser. Semarang :
Oktaviana, Mira. 2012. Studi Keakurasian UNDIP.
Viskosimeter Falling Ball dan
Shearer, Scout A. dan Jeremy R. Hudson.
Viskosimeter Ostwald Serta
2009. Fluid Mechanics Stokes’ Law
Pembuatan Program Komputer
and Viscosity. Kentucky :
Simulasi Viskosimeter. Surakarta :
Kentuscky collage and university.
UNS.
http://digilib.uns.ac.id/pengguna.ph Suciyati, Sri Wahyu dan Arif Sutarto.
p?mn= detail&d id=12188. 2009. Pemanfaatan Sensor Koil
Sebagai Detektor Pencatat Waktu
Phallas-Areny, Ramon, dan John G.
Pada Viskometer Metode Bola Jatuh
Webster. 2000. Sensor and Signal
Berbasis Computer. Lampung :
Conditioning. 2nd ed. Amerika : A
UNILA.

JPF ISSN: 2337-5973 35


Symon, Keith R. 1971. Mechanics Third
Edition. Philippines : Addison-
Wesley Publishing company. ISBN.
0-201-07392-7.
User Guide. 2003. Adobe Audition 1.5.
Amerika : Adobe Systems
Incorporated.
Webster, John G. 1999. The
Measurement, Instrumentation and
Sensors Handbook. United States :
CRC press LLC. ISBN. 0-8493-
2145-X. ISSN. 1523-3014.
Widada, Sri, dkk. 2012. Garis Gaya
Magnet. http://e-
dukasi.net/index.php?mod=
cript&cmd=Bahan%20Belajar/Mate
ri%20Pokok/view&id=337&uniq=3
365.
Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman.
(2002). FISIKA UNIVERSITAS.
Ed. 10 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
ISBN 979-688-472-0.
Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman.
(2003). FISIKA UNIVERSITAS.
Ed. 10 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
ISBN 979-688-473-9

36 JPF ISSN: 2337-5973

Anda mungkin juga menyukai