Anda di halaman 1dari 16

Keadaan Ketenagakerjaan Riau Februari 2021

No. 27/05/14/Th. XXII, 5 Mei 2021

BERITA
RESMI
STATISTIK PROVINSI RIAU

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau


Februari 2021
• Jumlah angkatan kerja Provinsi Riau pada Februari 2021
sebanyak 3,29 juta orang, naik 20,22 ribu orang dibanding
Februari 2020. Namun, kenaikan jumlah angkatan kerja tidak
Februari 2021: diiringi dengan kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) yang turun sebesar 1,17 persen poin.
Tingkat • Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Riau Februari
Pengangguran 2021 sebesar 4,96 persen, meningkat 0,04 persen poin
dibandingkan dengan Februari 2020.
Terbuka (TPT) • Penduduk Provinsi Riau yang bekerja sebanyak 3,12 juta
Provinsi Riau orang, naik sebanyak 18,01 ribu orang dari Februari 2020.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase
sebesar 4,96 terbesar adalah Perdagangan Besar Dan Eceran; Reparasi
persen. dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (4,02 persen poin).
Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (1,92 persen poin).
• Sebanyak 1,63 juta orang (52,06 persen) penduduk Provinsi
Riau bekerja pada kegiatan informal, naik 0,23 persen poin
dibanding Februari 2020.
• Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah
penganggur dan pekerja paruh waktu mengalami kenaikan
masing-masing sebesar 1,01 persen poin dan 0,92 persen poin.
• Pada Februari 2021, terdapat 315,28 ribu orang (6,31 persen)
penduduk usia kerja Provinsi Riau yang terdampak situasi
pandemi Covid-19, terdiri dari pengangguran karena Covid-19
(27,13 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena
Covid-19 (9,98 ribu orang), sementara tidak bekerja karena
Covid-19 (9,66 ribu orang), dan penduduk bekerja yang
mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (268,51
ribu orang).

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021 1


1. Perubahan Estimasi Data
Hasil SUPAS 2015 digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk sampai dengan tahun
2045 dan mengoreksi proyeksi hasil SP2010. Dengan adanya koreksi tersebut, maka sejak Sakernas
Agustus 2020 dan selanjutnya, penghitungan indikator menggunakan proyeksi hasil SUPAS 2015.
Untuk menjaga keterbandingan, penyajian series data dilakukan backcasting menggunakan
penimbang dari proyeksi penduduk hasil SUPAS 2015. Berbeda dengan sebelumnya yang
disajikan secara tahunan, data yang disajikan saat ini adalah adalah tiga titik periode semesteran
yaitu Februari 2020, Agustus 2020, dan Februari 2021. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan
perubahan dari dampak pandemi Covid-19 pada ketenagakerjaan.

2. Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja


Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk
usia kerja Provinsi Riau mengalami kenaikan dari 4,88 juta orang pada Februari 2020 menjadi 4,99
juta orang pada Februari 2021. Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat
seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Provinsi Riau. Sebagian besar penduduk usia
kerja Provinsi Riau yaitu 65,81 persen atau 3,29 juta orang merupakan angkatan kerja, selebihnya
merupakan penduduk bukan angkatan kerja.

Tabel 1
Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja Provinsi Riau, Februari 2020 - Februari 2021

Perubahan Perubahan
Status Keadaan Februari Agustus Februari
Satuan (Feb 2020- (Agus 2020-
Ketenagakerjaan  2020 2020 2021
Feb 2021) Feb 2021)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penduduk Usia Kerja ribu orang 4 877,91 4 946,11 4 995,60 117,69 49,50
Angkatan Kerja ribu orang 3 267,60 3 226,83 3 287,82 20,22 61,00
Bekerja ribu orang 3 106,73 3 022,99 3 124,74 18,01 101,75
Pengangguran ribu orang 160,87 203,84 163,08 2,22 (40,75)
Bukan Angkatan Kerja ribu orang 1 610,32 1 719,28 1 707,78 97,46 (11,50)
Sekolah ribu orang 438,89 416,16 437,87 (1,02) 21,70
Mengurus Rumah Tangga ribu orang 1 037,74 1 116,11 1 108,84 71,10 (7,27)
Lainnya ribu orang 133,69 187,01 161,07 27,38 (25,93)
Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT)
persen 4,92 6,32 4,96 0,04 (1,36)
Perkotaan persen 6,38 8,73 8,43 2,04 (0,31)
Perdesaan persen 3,93 4,69 2,64 (1,29) (2,05)
Laki-laki persen 4,30 6,32 4,82 0,52 (1,50)
Perempuan persen 6,07 6,31 5,21 (0,86) (1,10)
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK)
persen 66,99 65,24 65,81 (1,17) 0,57
Perkotaan persen 66,85 64,78 65,02 (1,83) 0,24
Perdesaan persen 67,08 65,56 66,36 (0,73) 0,80
Laki-Laki persen 84,88 83,25 82,83 (2,05) (0,43)
Perempuan persen 48,27 46,40 48,04 (0,23) 1,64
Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

2 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021


Komposisi angkatan kerja Provinsi Riau pada Februari 2021 terdiri atas 3,12 juta orang
penduduk yang bekerja dan 163,08 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari
2020 yaitu kondisi dimana belum terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia, terjadi peningkatan
jumlah angkatan kerja sebanyak 20,22 orang. Penduduk bekerja mengalami peningkatan sebanyak
18,01 ribu orang dan pengangguran meningkat sebanyak 2,22 ribu orang. Sementara itu apabila
dibandingkan kondisi Agustus 2020 (kondisi pandemi Covid-19) jumlah angkatan kerja meningkat
sebanyak 61 ribu orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 101,75 ribu orang dan pengangguran
turun sebanyak 40,75 ribu orang.
Peningkatan jumlah angkatan kerja Provinsi Riau tidak diiringi oleh kenaikan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap
banyaknya penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia
kerja yang aktif secara ekonomi disuatu negara/wilayah. TPAK pada Februari 2021 sebesar 65,81
persen, yaitu turun 1,17 persen poin dibanding Februari 2020 tetapi naik sebesar 0,57 persen
poin dibanding Agustus 2020. Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 82,83 persen
sedangkan TPAK perempuan hanya sebesar 48,04 persen. Apabila dibandingkan Februari 2020,
baik TPAK laki-laki maupun TPAK perempuan mengalami penurunan, tetapi jika dibanding Agustus
2020 TPAK perempuan mengalami kenaikan mencapai 1,64 persen poin.

3. Karekteristik Penduduk yang Bekerja


Bekerja merupakan kegiatan seseorang untuk memperoleh atau membantu memperoleh
pendapatan, keuntungan, maupun upah/gaji yang dilakukan paling sedikit satu jam dalam
seminggu terakhir. Untuk melihat struktur penduduk bekerja maka perlu diperhatikan
karakteristiknya. Karakteristik penduduk bekerja akan disajikan berdasarkan lapangan pekerjaan
utama, status pekerjaan utama, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan jumlah jam kerja
selama seminggu yang lalu.

3.1 Penduduk Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat menggambarkan
penyerapan masing-masing sektor dari seluruh penduduk Provinsi Riau yang bekerja. Berdasarkan
hasil Sakernas Februari 2021, tiga lapangan pekerjaan yang memiliki distribusi tenaga kerja
paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 35,36 persen; Perdagangan
Besar dan Eceran sebesar 20,74 persen; dan Industri Pengolahan sebesar 8,23 persen. Dominasi
lapangan pekerjaan ini masih sama dengan Februari 2020 maupun Agustus 2020.
Tiga kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan kontribusi terbesar jika
dibandingkan dengan Februari 2020 adalah Perdagangan (4,02 persen poin); Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial (0,47 persen poin); dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib (0,53 persen poin). Sementara tiga lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan
terbesar adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (1,92 persen poin); Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum (1,44 persen poin); dan Transportasi dan Pergudangan (1,44 persen poin).

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021 3


Apabila dibandingkan dengan Agustus 2020, tiga kategori lapangan pekerjaan yang
mengalami peningkatan kontribusi adalah Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (3,24 persen poin); Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib (1,25 persen poin); dan Jasa Pendidikan (1,03 persen poin). Sementara
tiga lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar adalah Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan (3,82 persen poin); Transportasi dan Pergudangan (1,03 persen poin); Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum (1,01 persen poin).

Gambar 1
Persentase Penduduk Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Provinsi Riau,
Februari 2020 - Februari 2021

us 2020
Februari 2021
A Pertanian 37,28 39,17 35,36
0,33 0,12 G Perdagangan 16,72 17,50 20,74
0,18 0,22 C Industri Pengolahan 8,60 7,62 8,23
0,17 0,38 P Jasa Pendidikan 6,51 5,78 6,81
0,71 0,59 O Administrasi Pemerintahan 5,06 4,34 5,59
1,12 0,90 F Konstruksi 5,49 4,78 5,35
I Akomodasi dan Makan Minum 6,64 6,20 5,19
1,01 0,94
R,S,T,U Jasa Lainnya 3,51 4,55 3,59
1,38 1,50
H Transportasi 3,96 3,55 2,52
1,63 1,97 Q Jasa Kesehatan 1,50 1,63 1,97
3,55 2,52 M,N Jasa Perusahaan 1,44 1,38 1,50
4,55 3,59 K Jasa Keuangan 0,98 1,01 0,94
6,20 5,19 B Pertambangan 1,01 1,12 0,90
4,78 5,35 J Informasi dan Komunikasi 0,70 0,71 0,59
L Real Estat 0,06 0,17 0,38
4,34 5,59
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,14 0,18 0,22
5,78 6,81 E Pengadaan Air 0,42 0,33 0,12
7,62 8,23
7,50 20,74 Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021
9,17 35,36
Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

3.2 Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama


Dari seluruh penduduk bekerja di Provinsi Riau pada Februari 2021, status pekerjaan utama
yang mendominasi adalah buruh/karyawan/pegawai (41,79 persen). Sementara penduduk yang
bekerja dengan status pekerja bebas di non pertanian memiliki persentase yang paling kecil yaitu
sebesar 3,21 persen. Dibanding Februari 2020, status pekerjaan yang mengalami penurunan
yaitu buruh/karyawan/pegawai (1,51 persen poin), berusaha sendiri (0,72 persen poin), berusaha
dibantu buruh tdk tetap/brh tdk dibayar (0,61 persen poin), pekerja keluarga (0,11 persen poin).
Apabila dibandingkan Agustus 2020, penurunan terjadi pada status berusaha sendiri (1,87 persen
poin), pekerja keluarga (1,50 poin persen), pekerja bebas pertanian (0,87 persen poin), pekerja
bebas non pertanian (0,49 poin persen).
Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk bekerja dapat dikategorikan menjadi
menjadi kegiatan formal dan informal. Penduduk yang bekerja pada kegiatan formal mencakup
mereka yang berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai sedangkan
sisanya dikategorikan sebagai kegiatan informal (berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak
tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, pekerja keluarga/tidak dibayar).

4 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021


Gambar 2
Persentase Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama dan
Kegiatan Formal/Informal Provinsi Riau, Februari 2020 - Februari 2021

STATUS PEKERJAAN UTAMA

Buruh/karyawan/pegawai 43,30 39,38 41,79

Berusaha sendiri 19,53 20,68 18,81 Formal


Informal
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja
keluarga/tidak 12,63 11,20 12,02

Pekerja keluarga/tidak dibayar 11,04 12,43 10,93

Pekerja bebas di pertanian 5,99 7,95 7,08

Berusaha dibantu buruh tetap/dibayar 4,87 4,65 6,15

Pekerja bebas di nonpertanian 2,64 3,70 3,21

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

KEGIATAN FORMAL/INFORMAL

51,83 55,97 52,06


48,17 47,94
44,03

Formal Informal Formal Informal Formal Informal

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

Pada Februari 2021, pekerja informal Provinsi Riau sebanyak 1,63 juta orang (52,06 persen)
sedangkan pekerja formal sebanyak 1,50 juta orang (47,94 persen). Persentase pekerja informal
naik 0,23 persen poin jika dibanding Februari 2020, tetapi apabila dibanding Agustus 2020 pekerja
informal turun sebesar 3,91 poin persen.

3.3 Penduduk Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Pada
Februari 2021, penduduk yang bekerja di Provinsi Riau masih didominasi oleh mereka yang
berpendidikan SD ke bawah yaitu sebanyak 30,65 persen. Sedangkan penduduk bekerja yang
berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas sebesar 15,84 persen. Kontribusi penduduk
bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama baik pada Februari 2020
maupun Agustus 2020.
Dibandingkan dengan Februari 2020, persentase penduduk bekerja di Provinsi Riau
mengalami penurunan pada pendidikan SD ke bawah (3,36 persen poin) dan SMA (0,06 persen
poin). Sementara apabila dibandingkan Agustus 2020 persentase penduduk bekerja turun pada
pendidikan SD ke bawah (2,34 persen poin) dan SMP (1,71 persen poin). Sedangkan penduduk
bekerja dengan pendidikan Diploma I/II/III dan Universitas mengalami peningkatan persentase
masing-masing sebesar 0,33 persen poin dan 1,87 persen poin.

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021 5


Gambar 3
Persentase Penduduk Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Provinsi Riau, Februari 2020-Februari 2021

SD ke Bawah 34,01 32,99 30,65

Sekolah Menengah Atas 24,35 23,53 24,14

Sekolah Menengah Pertama 17,09 19,77 18,06

Universitas 10,67 10,42 12,29

Sekolah Menengah Kejuruan 11,03 10,07 11,31

Diploma I/II/III 2,84 3,21 3,55

0,00 Februari 2020


10,00 20,00 30,00 40,00 0,00 Agustus
10,00 2020 30,00
20,00 40,00 0,00 Februari
10,00 20,00202130,00 40,00

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015


Setelah diurutkan
feb agst feb S
2020 2020 2021
Diploma I/II/III2,843342 3,214105 3,548488

3.4. Penduduk Bekerja menurut Jam Kerja


Sekolah Menengah11,03353
Kejuruan
10,06514 11,31464
Universitas 10,67495 10,41986 12,28807
Sekolah Menengah17,08841
Pertama19,7749 18,06365

Di Provinsi Riau, sebagian besar tenaga kerja bekerja sebagai pekerja penuh (jam kerja
Sekolah Menengah24,35267
Atas 23,53334 24,13568
SD ke Bawah 34,0071 32,99265 30,64947
100,00 100,00 100,00
minimal 35 jam per minggu) sebesar 62,14 persen pada Februari 2021. Sedangkan 37,86 persen
merupakan pekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam per minggu). Pekerja tidak
penuh dikelompokkan dalam dua kategori yaitu setengah pengangguran dan pekerja paruh
waktu, masing-masing sebesar 10,30 persen dan 27,57 persen. Pekerja tidak penuh mengalami
peningkatan sebesar 2,29 persen poin jika dibandingkan Februari 2020, tetapi mengalami
penurunan sebesar 3,51 persen poin dibandingkan Agustus 2020.

Gambar 4
Persentase Penduduk Bekerja menurut Jam Kerja Provinsi Riau,
Februari 2020–Februari 2021

64,95 59,63 63,16

9,15 11,87 10,02

25,90 28,50 26,82

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Pekerja Paruh Waktu Pekerja Setengah Penganggur Pekerja Penuh

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

3.4.1. Setengah Pengangguran menurut Jenis Kelamin


Setengah pengangguran adalah mereka yang jam kerjanya dibawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam per minggu), dan masih mencari atau menerima pekerjaan lain. Tingkat
setengah pengangguran pada Februari 2021 adalah sebesar 10,30 persen. Hal ini berarti dari
100 penduduk bekerja terdapat sekitar sepuluh orang yang termasuk setengah penganggur.
Dibandingkan Februari 2020, tingkat setengah pengangguran mengalami peningkatan sebesar
1,01 persen poin namun mengalami penurunan sebesar 1,87 persen poin dibandingkan dengan
Agustus 2020.

6 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021


Pada Februari 2021, tingkat setengah pengangguran laki-laki sebesar 11,07 persen,
sedangkan tingkat setengah pengangguran perempuan sebesar 8,12 persen. Dibandingkan
Februari 2020, baik tingkat setengah pengangguran laki-laki dan perempuan mengalami
peningkatan masing-masing 0,88 persen poin dan 0,92 persen poin. Namun jika dibandingkan
Agustus 2020, tingkat setengah pengangguran laki-laki dan perempuan mengalami penurunan
masing-masing sebesar 2,26 persen poin dan 1,01 persen poin.

Gambar 5
Tren Tingkat Setengah Pengangguran menurut Jenis Kelamin (persen)
Provinsi Riau, Februari 2020–Februari 2021
14,00
18,00 11,87
16,00 12,00

TPT Menurut Pendidikan


10,02
TPT Menurut Pendidikan

14,00 9,14 10,00


12,00 13,33
Sebelum diurutkan 8,00
10,00 11,07
8,00 10,18 6,00
Diploma I/II/III 9,13
Sekolah Menengah Kejuruan 6,00 8,12
7,20 4,00
Universitas
4,00
Sekolah Menengah Pertama 2,00
Sekolah Menengah Atas 2,00
SD ke Bawah 0,00 0,00
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021
Laki-Laki Perempuan Total

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

TOTAL Lk Pr
2020 2020 2021 2020 2020 2021 2020
3.4.2. Pekerja Paruh Waktu menurut Jenis Kelamin
Setengah Pengangguran
284096 (juta orang) 358869 313005 Setengah Pengangguran 206.302
(juta orang) 262962 77.79
222675 Setengah Penganggu
Pekerja Paruh804784
Waktu (juta orang) 861583 391.147
838199 Pekerja Paruh Waktu (juta orang) 443640 454075 Pekerja Paruh413.63
Waktu
Bekerja Pekerja paruh waktu3022988
3106731 adalah mereka yang
3124739 bekerja kurang
Bekerja dari 35 jam per
2.025.916 minggu, tetapi
1972123 tidak
2012350 Bekerja ######
mencari
% Setengah pekerjaan
Pengangguran
9,14 atau
terhadap tidak
Bekerja 11,87bersedia 10,02
menerima pekerjaan
% Setengah lain.
Pengangguran Tingkat
terhadap
10,18 pekerja
Bekerja13,33 paruh11,07
waktu
% Setengah Pengang
7,
% Pekerja Paruh25,90
Waktu terhadap Bekerja 28,50 26,82 % Pekerja Paruh Waktu terhadap
19,31 Bekerja 22,50 22,56 % Pekerja Paruh Wak
38,
Provinsi9,14
Riau pada Februari11,87 2021 sebesar 26,82 persen, yang berarti
10,02 10,18
dari 10013,33
orang penduduk
11,07 7,
bekerja0,87terdapat sekitar 27-1,85 orang pekerja paruh waktu. Dibandingkan 0,88 Februari
-2,26 2020, tingkat 0,
pekerja0,92paruh waktu mengalami -1,68 peningkatan sebesar 0,92 persen 3,26 poin sedangkan
0,07 dibanding -3,

Agustus 2020 mengalami penurunan sebesar 1,68 persen poin.


Pada Februari 2021, tingkat pekerja paruh waktu perempuan (34,53 persen) lebih tinggi
dibanding pekerja paruh waktu laki-laki (22,56 persen). Tingkat pekerja paruh waktu laki-laki
mengalami peningkatan baik dibandingkan Februari 2020 maupun Agustus 2020. Sedangkan
tingkat pekerja paruh waktu perempuan mengalami penurunan baik dibandingkan Februari 2020
maupun Agustus 2020.
Gambar 6
Tren Tingkat Pekerja Paruh Waktu menurut Jenis Kelamin (persen)
Provinsi Riau, Februari 2020–Februari 2021
80,00 30,00
28,50

26,82 28,00
TPT Menurut Pendidikan

60,00 25,90
TPT Menurut Pendidikan

26,00

40,00 24,00

38,27 39,77
22,50 22,56 22,00
19,31 34,53
20,00
20,00

0,00 18,00
Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Laki-Laki Perempuan Total

TOTAL Lk Pr
2020 Keterangan:
2020 Penghitungan dengan
2021 menggunakan penimbang 2020hasil proyeksi SUPAS
2020 2015 2021 2020
Setengah Pengangguran
284096 (juta orang) 358869 313005 Setengah Pengangguran 206.302
(juta orang) 262962 222675 77.794
Setengah Pengangguran (juta ora
Pekerja Paruh804784
Waktu (juta orang) 861583 391.147
838199 Pekerja Paruh Waktu (juta orang) 443640 454075 Pekerja Paruh######
Waktu (juta orang
Bekerja 3106731
% Setengah Pengangguran
9,14
% Pekerja Paruh25,90
Waktu terhadap Bekerja
3022988
terhadap Bekerja 11,87
28,50
3124739 Bekerja 2.025.916
10,02 % Setengah Pengangguran terhadap
10,18
26,82 % Pekerja Paruh Waktu terhadap
1972123
Bekerja13,33
19,31 Bekerja 22,50
2012350
Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021
11,07
22,56
Bekerja ######
% Setengah Pengangguran
7,20
% Pekerja Paruh 38,27
terha
Waktu terhadap
7
9,14 11,87 10,02 10,18 13,33 11,07 7,20
4. Karakteristik Penganggur
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur
tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya
pasokan tenaga kerja. TPT Provinsi Riau hasil Sakernas Februari 2021 sebesar 4,96 persen. Hal
ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar lima orang penganggur. Pada Februari
2021, TPT mengalami peningkatan sebesar 0,04 persen poin dibandingkan Februari 2020 namun
mengalami penurunan sebesar 1,36 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.

4.1. TPT menurut Jenis Kelamin


Pada Februari 2021, TPT laki-laki sebesar 4,82 persen, lebih rendah dibanding TPT
perempuan yang sebesar 5,21 persen. Dibandingkan Februari 2020, TPT laki-laki naik sebesar
0,52 persen poin dan dibanding Agustus 2020 turun 1,50 persen poin. Lain hal dengan TPT
perempuan yang terlihat menurun dibanding Februari 2020 dan Agustus 2020 masing-masing
turun 0,86 persen poin dan 1,10 persen poin.

Gambar 7
Tren Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Jenis Kelamin (persen)
Provinsi Riau, Februari 2020–Februari 2021

6,32

4,92 4,96
6,32 6,31
6,07

5,21
4,82
4,3

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021


Laki-laki Perempuan Total

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

4.2. TPT menurut Daerah Tempat Tinggal


Pada Februari 2021, TPT perkotaan di Provinsi Riau sebesar 8,43 persen atau terlihat tiga
kali lebih tinggi dari TPT di daerah perdesaan (2,64 persen). Dibandingkan Februari 2020, TPT
perkotaan naik sebesar 2,05 persen poin sedangkan dibanding Agustus 2020 terlihat turun 0,30
persen poin. Lain hal TPT Perdesaan mengalami penurunan dibanding Februari 2020 dan Agustus
2020 masing-masing sebesar 1,29 persen poin dan 2,05 persen poin.

8 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021


Gambar 8
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Daerah Tempat Tinggal (persen)
Provinsi Riau, Februari 2020–Februari 2021

6,32

4,92 4,96

8,73
8,43

6,38

4,69
3,93

2,64

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021


Perkotaan Perdesaan Total

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

4.3. TPT menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan


Pada Februari 2021, TPT Provinsi Riau dari tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA)
merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar
7,56 persen. Sedangkan TPT yang paling rendah adalah mereka dengan pendidikan Diploma I/II/
III yaitu sebesar 2,34 persen.
Dibandingkan Februari 2020, TPT kategori pendidikan yang mengalami peningkatan adalah
tamatan Universitas, SMA, dan SMK masing-masing naik sebesar 1,64 persen poin, 0,86 persen
Februari
poin, dan 0,37 persen poin. Namun jika 2020 Agustus
dibandingkan 2020 Februari
Agustus 2021
2020 masing-masing kategori
2,97 3,53 2,42 -0,55
SD ke bawah
pendidikan mengalami penurunan seiring dengan turunnya TPT Provinsi Riau. Penurunan paling-1,10
SMP 5,49 4,86 4,01 -1,48 -0,85
besar adalah pada tamatan Diploma I/II/III yaitu sebesar 4,64 persen poin.
SMA 6,70 8,95 7,56 0,86 -1,40
SMK 5,83 10,51 6,20 0,37 -4,30
Diploma I/II/III Gambar
4,45 9 6,98 2,34 -2,11 -4,64
Tingkat Pengangguran
Universitas Terbuka (TPT) menurut
5,17 Pendidikan
7,05 yang Ditamatkan
6,80 (persen)
1,64 -0,24
Provinsi Riau, Februari 2020–Februari 2021

10,51
8,95
7,56
6,70 6,98 7,05 6,80
5,83 6,20
5,49
4,86 5,17
4,01 4,45
3,53
2,97
2,42 2,34

SD ke bawah SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas


Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021 9


5. Pandemi Covid-19 dan Ketenagakerjaan di Provinsi Riau
Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 dikelompokkan menjadi empat komponen
yaitu: a) Pengangguran Karena Covid-19; b) Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19;
Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19; dan d) Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan
Jam Kerja Karena Covid-19. Kondisi a) dan b) merupakan dampak pandemi Covid-19 pada mereka
yang berhenti bekerja, sedangkan kondisi c) dan d) merupakan dampak pandemi Covid-19 yang
dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja.

Tabel 2
Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Provinsi Riau,
Agustus 2020–Februari 2021
Perubahan
Agustus Februari
Komponen Ags 2020-Feb
2020 2021
2021
(1) (2) (3) (4)
ribu orang ribu orang ribu orang
a. Pengangguran2 Karena Covid-19 35,40 27,13 (8,27)
b. Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19
3
10,60 9,98 (0,62)
c. Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19
4
28,60 9,66 (18,94)
d. Penduduk Bekerja yang Mengalami
446,31 268,51 (177,8)
Pengurangan Jam Kerja Karena Covid-19
Total 520,92 315,28 (205,65)
Penduduk Usia Kerja (PUK) 4 946,11 4 995,60 49,49
Persentase terhadap PUK 10,53% 6,31% (4,22)

Keterangan:
1. Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
2. Pengangguran Karena Covid-19 adalah penganggur yang pernah berhenti bekerja karena Covid-19 dari Februari 2020
3. Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena Covid-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja dan pernah
berhenti bekerja karena Covid-19 dari Februari 2020
4. Sementara Tidak Bekerja Karena Covid-19 adalah penduduk bekerja namun karena Covid-19 menjadi sementara tidak bekerja

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa penduduk usia kerja yang terdampak Covid- 19 pada
Februari 2021 sebanyak 315,28 ribu orang, mengalami penurunan sebanyak 205,65 ribu orang
atau sebesar 39,48 persen dibandingkan dengan Agustus 2020. Komposisi penduduk usia kerja
yang terdampak Covid-19 terdiri dari 27,13 ribu orang pengangguran karena Covid-19; 9,98 ribu
orang Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19; 9,66 ribu orang sementara tidak bekerja
karena Covid-19; dan 268,51 ribu orang penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam
kerja karena Covid-19. Keempat komponen tersebut mengalami penurunan dibandingkan
Agustus 2020. Penurunan terbesar terdapat pada komponen penduduk bekerja yang mengalami
pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 177,80 ribu orang.
Pada Februari 2020, penduduk usia kerja di Provinsi Riau yang terdampak Covid-19 terdiri
dari laki-laki sebanyak 154,23 ribu orang dan perempuan sebanyak 161,04 ribu orang. Kontribusi
perempuan terdampak Covid-19 lebih besar dibandingkan laki-laki terutama pada komponen
BAK karena Covid-19 yang seluruhnya adalah perempuan. Kontribusi komponen BAK karena
Covid-19 mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2020 yang sebelumnya sebesar 83,32
persen.

10 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021


Agustus 2020 Februari 2021
Laki-laki PerempuanLaki-laki Perempuan 22.296 13.106

Pengangguran Karena Covid-19 1.768 8.830


62,98 37,02 74,24 25,76
BAK Karena Covid-19 16,68 83,32 0,00 100,00 11.271 17.333
Sementara Tidak Bekerja Karena
39,40Gambar 10 62,04 258.085 188.229
Covid-19 60,60 37,96
Dampak Covid-19
Pengurangan Jam Kerja Karena terhadap Penduduk Usia Kerja Provinsi Riau
Covid-19 menurut Jenis Kelamin (persen), Agustus 2020–Februari 2021 293.420 227.498
57,83 42,17 47,71 52,29

Februari 2021
Agustus 2020

25,76
37,02 37,96
42,17
60,60 52,29

83,32
100,00
74,24
62,98 57,83 62,04
47,71
39,40
16,68
0,00
Pengangguran BAK Karena Sementara Tidak Pengurangan Jam Pengangguran BAK Karena Sementara Tidak Pengurangan Jam
Karena Covid-19 Covid-19 Bekerja Karena Kerja Karena Karena Covid-19 Covid-19 Bekerja Karena Kerja Karena
Covid-19 Covid-19 Covid-19 Covid-19
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

Apabila dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja terdampak Covid-19
di Provinsi Riau pada Februari 2021 terdiri dari penduduk perkotaan sebanyak 183,81 ribu
orang dan penduduk perdesaan sebanyakAgustus 131,462020
ribu orang. Pada 2021
Februari setiap komponen, kontribusi
penduduk perkotaan yang terdampakPerkotaan lebih banyak dari Perkotaan
Perdesaan penduduk perdesaan. Pada komponen
Perdesaan 26.721 8.681
pengangguran karena Covid-19, kontribusi penduduk perkotaan yang terdampak mencapai 73,61
Pengangguran Karena Covid-19 7.304 3.294
75,48
persen atau tiga kali lipat lebih dibanding penduduk 24,52 73,61
perdesaan. 26,39
BAK Karena Covid-19 68,92 31,08 78,03 21,97 13.062 15.542
Sementara Tidak Bekerja Karena
Covid-19 Gambar
45,66 11
54,34 78,26 21,74
259.815 186.499

Dampak
Pengurangan Covid-19
Jam Kerja Karena terhadap Penduduk Usia Kerja Provinsi Riau
306.902 214.016
menurut Daerah Tempat Tinggal
Covid-19 58,21 (persen),
41,79 Agustus
55,30 2020–Februari
44,70 2021

Februari 2021
Agustus 2020

21,97 21,74
24,52 31,08 26,39
54,34 41,79 44,70

75,48 73,61 78,03 78,26


68,92
58,21 55,30
45,66

Pengangguran BAK Karena Sementara Tidak Pengurangan Jam Pengangguran BAK Karena Sementara Tidak Pengurangan Jam
Karena Covid-19 Covid-19 Bekerja Karena Kerja Karena Karena Covid-19 Covid-19 Bekerja Karena Kerja Karena
Covid-19 Covid-19 Covid-19 Covid-19
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

Keterangan: Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021 11


Lampiran 1
Penjelasan Teknis

1. Konsep dan definisi yang digunakan dalam Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
mengacu pada Labour Force Concept International Labour Organizations/ILO.
2. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas.
3. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun
sementara tidak bekerja) dan pengangguran.
4. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah,
mengurus rumah tangga, atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
5. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit
selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus
dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan
pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
6. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan,
dan kegiatannya terdiri dari: mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, tidak mencari
pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa),
dan tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja.
7. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap
jumlah penduduk usia kerja.
8. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap
jumlah angkatan kerja.
9. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus
berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja
bebas, dan pekerja keluarga. Sementara penduduk yang bekerja pada sektor formal
adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/
karyawan/pegawai.
10. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam
seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sementara
pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan
terdiri dari:
• Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu
dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu
disebut setengah pengangguran terpaksa).
• Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu
tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain
(dahulu disebut setengah pengangguran sukarela).

12 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021


11. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan, terdiri dari:
• Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung risiko
secara ekonomis, diantaranya dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang
telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan
pekerja dibayar maupun pekerja tak dibayar.
• Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar adalah
bekerja atau berusaha atas risiko sendiri, dengan mempekerjakan buruh tidak
tetap/pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar.
• Berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar adalah berusaha atas risiko sendiri
dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/karyawan/pegawai tetap
yang dibayar.
• Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau
instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik
berupa uang maupun barang.
• Pekerja bebas di pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/
majikan/ institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan
terakhir) di usaha pertanian baik yang berupa usaha rumah tangga maupun
bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau
imbalan baik berupa uang maupun barang, baik dengan sistem pembayaran
harian maupun borongan.
• Pekerja bebas di nonpertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/ institusi yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan
terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik
berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian
maupun borongan.
• Pekerja keluarga/tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu
orang lain yang berusaha (baik ART atau bukan) dengan tidak mendapat upah/
gaji, baik berupa uang maupun barang.

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021 13


Lampiran 2
Karakteristik Penduduk Bekerja Provinsi Riau, Februari 2020 - Februari 2021

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021 Perubahan Perubahan


Feb 2020–Feb Ags 2020–Feb
Karakteristik Penduduk
2021 2021
Bekerja
ribu persen ribu persen ribu persen ribu persen ribu persen
orang (%) orang (%) orang (%) orang poin orang poin
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
SD ke Bawah 1 056,51 34,01 997,36 32,99 957,72 30,65 (98,79) (3,36) (39,65) (2,34)
Sekolah Menengah Pertama 530,89 17,09 597,79 19,77 564,44 18,06 33,55 0,98 (33,35) (1,71)
Sekolah Menengah Atas 756,57 24,35 711,41 23,53 754,18 24,14 (2,39) (0,22) 42,77 0,60
Sekolah Menengah Kejuruan 342,78 11,03 304,27 10,07 353,55 11,31 10,77 0,28 49,29 1,25
Diploma I/II/III 88,34 2,84 97,16 3,21 110,88 3,55 22,55 0,71 13,72 0,33
Universitas 331,64 10,67 314,99 10,42 383,97 12,29 52,33 1,61 68,98 1,87
Jumlah 3 106,73 100,00 3 022,99 100,00 3 124,74 100,00 18,01 - 101,75 -
Lapangan Pekerjaan Utama
A. Pertanian, Kehutanan,
1 158,20 37,28 1 184,20 39,17 1 104,82 35,36 (53,38) (1,92) (79,38) (3,82)
Perikanan
B. Pertambangan dan Penggalian 31,35 1,01 33,81 1,12 28,01 0,90 (3,35) (0,11) (5,81) (0,22)
C. Industri Pengolahan 267,03 8,60 230,21 7,62 257,15 8,23 (9,87) (0,37) 26,94 0,61
D. Pengadaan Listrik dan Gas 4,23 0,14 5,48 0,18 6,92 0,22 2,69 0,09 1,45 0,04
E. Pengadaan Air 12,98 0,42 9,96 0,33 3,88 0,12 (9,09) (0,29) (6,07) (0,21)
F. Konstruksi 170,47 5,49 144,47 4,78 167,18 5,35 (3,30) (0,14) 22,71 0,57
G. Perdagangan Besar dan Eceran 519,54 16,72 529,13 17,50 648,22 20,74 128,68 4,02 119,09 3,24
H. Transportasi dan Pergudangan 123,01 3,96 107,22 3,55 78,72 2,52 (44,30) (1,44) (28,50) (1,03)
I. Akomodasi dan Makan Minum 206,14 6,64 187,47 6,20 162,22 5,19 (43,92) (1,44) (25,25) (1,01)
J. Informasi dan Komunikasi 21,60 0,70 21,36 0,71 18,36 0,59 (3,23) (0,11) (3,00) (0,12)
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 30,33 0,98 30,48 1,01 29,37 0,94 (0,96) (0,04) (1,11) (0,07)
L. Real Estat 1,75 0,06 4,99 0,17 11,84 0,38 10,09 0,32 6,85 0,21
M, N. Jasa Perusahaan 44,87 1,44 41,72 1,38 47,00 1,50 2,13 0,06 5,28 0,12
O. Administrasi Pemerintahan 157,35 5,06 131,15 4,34 174,55 5,59 17,20 0,52 43,40 1,25
P. Jasa Pendidikan 202,35 6,51 174,69 5,78 212,77 6,81 10,42 0,30 38,08 1,03
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan
46,58 1,50 49,20 1,63 61,54 1,97 14,96 0,47 12,34 0,34
Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya 108,97 3,51 137,46 4,55 112,20 3,59 3,23 0,08 (25,26) (0,96)
Jumlah 3 106,73 100,00 3 022,99 100,00 3 124,74 100,00 18,01 - 101,75 -
Status Pekerjaan Utama
Berusaha sendiri 606,88 19,53 625,30 20,68 587,87 18,81 (19,01) (0,72) (37,42) (1,87)
Berusaha dibantu buruh tidak
392,25 12,63 338,64 11,20 375,60 12,02 (16,65) (0,61) 36,96 0,82
tetap
Berusaha dibantu buruh tetap 151,38 4,87 140,53 4,65 192,22 6,15 40,85 1,28 51,69 1,50
Buruh/karyawan/pegawai 1 345,27 43,30 1 190,39 39,38 1 305,78 41,79 (39,49) (1,51) 115,39 2,41
Pekerja bebas di pertanian 185,97 5,99 240,41 7,95 221,39 7,08 35,42 1,10 (19,03) (0,87)
Pekerja bebas di nonpertanian 81,96 2,64 111,85 3,70 100,32 3,21 18,36 0,57 (11,54) (0,49)
Pekerja keluarga/tak dibayar 343,02 11,04 375,86 12,43 341,56 10,93 (1,46) (0,11) (34,30) (1,50)
Jumlah 3 106,73 100,00 3 022,99 100,00 3 124,74 100,00 18,01 - 101,75 -
Status Pekerjaan Formal/Informal
Formal 1 496,65 48,17 1 330,93 44,03 1 498,01 47,94 1,36 (0,23) 167,08 3,91
Informal 1 610,08 51,83 1 692,06 55,97 1 626,73 52,06 16,65 0,23 (65,33) (3,91)
Jumlah 3 106,73 100,00 3 022,99 100,00 3 124,74 100,00 18,01 - 101,75 -
Pekerja Penuh/Tidak Penuh
Pekerja Penuh (≥ 35 jam*)) 2 017,85 64,95 1 802,54 71,73 1 973,54 63,16 (44,32) (1,79) (1 122,98) (8,57)
Pekerja Tidak Penuh (1-34 jam) 1 088,88 35,05 1 220,45 28,27 1 151,20 36,84 62,32 1,79 (69,25) 8,57
- Setengah Penganggur 284,10 9,15 358,87 8,31 313,01 10,02 28,91 0,87 (45,86) 1,70
- Pekerja Paruh Waktu 804,78 25,90 861,58 19,96 838,20 26,82 33,42 0,92 (23,38) 6,87
Jumlah 3 106,73 100,00 3 022,99 100,00 3 124,74 100,00 18,01 - (1 192,22) -
Keterangan:
Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
*) termasuk sementara tidak bekerja

14 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021


Lampiran 3
Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Provinsi (persen),
Februari 2020-Februari 2021

Provinsi Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021 Perubahan Perubahan


Feb 2020–Feb 2021 Ags 2020–Feb 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 5,40 6,59 6,30 0,90 (0,29)
Sumatera Utara 4,71 6,91 6,01 1,29 (0,90)
Sumatera Barat 5,25 6,88 6,67 1,42 (0,21)
Riau 4,92 6,32 4,96 0,04 (1,36)
Jambi 4,26 5,13 4,76 0,50 (0,37)
Sumatera Selatan 3,90 5,51 5,17 1,28 (0,34)
Bengkulu 3,08 4,07 3,72 0,64 (0,35)
Lampung 4,26 4,67 4,54 0,28 (0,13)
Kepulauan Bangka Belitung 3,35 5,25 5,04 1,69 (0,21)
Kepulauan Riau 5,98 10,34 10,12 4,14 (0,22)
DKI Jakarta 5,15 10,95 8,51 3,36 (2,44)
Jawa Barat 7,71 10,46 8,92 1,21 (1,54)
Jawa Tengah 4,20 6,48 5,96 1,76 (0,52)
D.I. Yogyakarta 3,38 4,57 4,28 0,90 (0,29)
Jawa Timur 3,60 5,84 5,17 1,57 (0,67)
Banten 7,99 10,64 9,01 1,02 (1,63)
Bali 1,25 5,63 5,42 4,17 (0,21)
Nusa Tenggara Barat 3,04 4,22 3,97 0,93 (0,25)
Nusa Tenggara Timur 2,64 4,28 3,38 0,74 (0,90)
Kalimantan Barat 4,47 5,81 5,73 1,25 (0,08)
Kalimantan Tengah 3,33 4,58 4,25 0,93 (0,33)
Kalimantan Selatan 3,67 4,74 4,33 0,65 (0,41)
Kalimantan Timur 6,72 6,87 6,81 0,09 (0,06)
Kalimantan Utara 5,71 4,97 4,67 (1,04) (0,30)
Sulawesi Utara 5,34 7,37 7,28 1,94 (0,09)
Sulawesi Tengah 2,93 3,77 3,73 0,80 (0,04)
Sulawesi Selatan 5,70 6,31 5,79 0,09 (0,52)
Sulawesi Tenggara 3,10 4,58 4,22 1,11 (0,36)
Gorontalo 3,29 4,28 3,41 0,12 (0,87)
Sulawesi Barat 2,39 3,32 3,28 0,89 (0,04)
Maluku 6,71 7,57 6,73 0,03 (0,84)
Maluku Utara 4,09 5,15 5,06 0,97 (0,09)
Papua Barat 6,78 6,80 6,18 (0,60) (0,62)
Papua 3,42 4,28 3,77 0,35 (0,51)
Total 4,94 7,07 6,26 1,32 (0,81)
Keterangan:
Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
Sumber: Diolah dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2020, Agustus 2020, dan Februari 2021

Lampiran 4
Dampak Covid-19 terhadap Penduduk Usia Kerja Provinsi Riau,
Agustus 2020–Februari 2021
Jenis Kelamin Daerah Tempat Tinggal
Total
Komponen Laki-laki Perempuan Perkotaan Perdesaan
Ags 2020 Feb 2021 Ags 2020 Feb 2021 Ags 2020 Feb 2021 Ags 2020 Feb 2021 Ags 2020 Feb 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
ribu ribu ribu ribu ribu ribu ribu ribu ribu ribu
orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang
a. Pengangguran Karena 22,30 20,14 13,11 6,99 26,72 19,97 8,68 7,16 35,40 27,13
Covid-19
b. Bukan Angkatan Kerja(BAK) 1,77 0,00 8,83 9,98 7,30 7,78 3,29 2,19 10,60 9,98
Karena Covid-19
c. Sementara Tidak Bekerja 11,27 5,99 17,33 3,67 13,06 7,56 15,54 2,10 28,60 9,66
Karena Covid-19
d. Penduduk Bekerja yang
Mengalami Pengurangan 258,09 128,10 188,23 140,41 259,82 148,50 186,50 120,01 446,31 268,51
Jam Kerja Karena Covid-19
Total 293,42 154,23 227,50 161,04 306,90 183,81 214,02 131,46 520,92 315,28

Penduduk Usia Kerja (PUK) 2528,63 2552,56 2417,48 2443,04 2006,25 2027,51 2939,85 2968,09 4946,11 4995,60

Persentase terhadap PUK 11,60 6,04 9,41 6,59 15,30 9,07 7,28 4,43 10,53 6,31

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021 15


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau,
Februari 2020 – Februari 2021
(persen)

6,32
4,92 4,96
TPT Perkotaan tiga
kali lebih besar 8,73 8,43
dari TPT perdesaan
6,07 6,38 6,32 6,31
pada Februari 5,21
4,69 4,82
2021 4,3 3,93
2,64

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021


Laki-laki Perempuan Perkotaan Perdesaan Total

Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja


Provinsi Riau, Februari 2021

“Lebih dari 315 ribu (6,31%)


Pengangguran karena 27,13 penduduk usia kerja Provinsi
COVID-19 ribu orang Riau mengalami dampak
COVID-19”
Bukan Angkatan Kerja 9,98
(BAK) karena COVID-19 ribu orang

Sementara Tidak Bekerja 9,66


karena COVID-19 ribu orang

Pengurangan Jam Kerja 27,13


karena COVID-19 ribu orang

Keterangan:
1. Penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi SUPAS 2015
2. Pengangguran Karena COVID-19 adalah penganggur yang pernah berhenti bekerja karena COVID-19 dari Februari 2020
3. Bukan Angkatan Kerja (BAK) Karena COVID-19 adalah penduduk usia kerja yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja dan pernah berhenti bekerja karena COVID-19 dari Februari 2020
4. Sementara Tidak Bekerja Karena COVID-19 adalah penduduk bekerja namun karena COVID-19 menjadi sementara tidak bekerja

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-
Provinsi Riau
Jl. Pattimura No.12, Pekanbaru Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat
Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan,
Drs. Misfaruddin, M.Si mengomunikasikan, dan/atau menggandakan
Kepala BPS Provinsi Riau sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
Ub. Rini Apsari, M.Si komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.
Kordinator Fungsi Statistik Sosial
Telepon: 0761-23042 psw.540
E-mail: riniapsari@bps.go.id

16 Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai