1. MANUAL
A. Ombrometer Observatorium
Tipe observatorium adalah alat penakar hujan manual yang menggunakan gelas ukur
untuk mengukur curah hujan. Alat ini banyak digunakan di Indonesia dan menjadi alat
standar.
Ombrometer observatorium ini memiliki beberapa kelebihan.
Mudah dipasang
Gampang dioperasikan
Pemeliharaan relatif mudah
Tapi, tentu ada juga kekurangan ketika kita menggunakan alat ini.
Jika air hujan yang tertampung dan diukur kurang dari 0,25 mm, maka itu tidak
dianggap sebagai air hujan. Bisa jadi itu embun yang tertampung di dalam
ombremeter.
Air yang tertangkap di corong terkumpul masuk dan diterima salah satu
dari s epasang wadah (bucket).Bila capasitas wadah (umumnya 0,5 mm hujan)
telah tercapai maka wadah menjungkit ke arah dirinya untuk membuang isinya.
Sementara wadah pasangannya menggantikan sebagai penerima air dari
corong.Begitu seterusnya sampai hujan berhenti.Ketika menjungkit, magnit
memicu sensor yang ditransformasi menjadi data digital yang kemudian disimpan
dalam data logger dan atau dikirimkan lewat telemetri.ARR tipping bucket yang
ada umumnya sistem digital, sistem analog pernah ada tetapi sulit
dijumpai.Kapasitas wadah (bucket) umumnya 0,5 mm hujan, bila berjungkit
sekali berarti hujan 0,5 mm, bila 2 kali berarti 1 mm, dst.