Tujuan prosedur ini adalah untuk menetapkan sistem audit yang sistematis guna
memastikan terselenggaranya Sistem Manajemen Mutu.
Prosedur ini mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan audit internal dan tindak-
lanjut yang ditentukan.
3.0 REFERENSI
4.0 DEFINISI
Proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria audit
dipenuhi
5.0 PROSEDUR
5.2.1 Semua unsur standar dalam Sistem Manajemen Mutu diaudit oleh Auditor
yang ditunjuk. Program Audit Berkala yang berisi no. audit, unsur standar,
auditee, waktu audit, serta auditor harus dibuat oleh Wakil Manajemen
Mutu.
5.2.2 WMM membuat jadwal audit yang memuat tanggal, waktu, Unit/bagian
yang diaudit, unsur standar yang terkait, dan nama auditor.
Frekuensi audit ditentukan oleh Wakil Manajemen Mutu yaitu setiap 6 ( Enam ) bulan .
5.2.4 Audit dapat dilakukan di luar jadwal sesuai dengan kebutuhan atau bila
ditemukan masalah. Hal ini harus diberitahukan kepada Unit/bagian yang
akan diaudit.
5.3.1 Auditor yang ditunjuk harus yang pernah memperoleh pelatihan audit yang
memenuhi syarat.
5.3.2 Catatan pelatihan auditor harus dipelihara oleh Wakil Manajemen Mutu.
5.3.3 Sedapat mungkin auditor ditunjuk dari mereka yang mempunyai
senioritas/pengalaman yang cukup untuk menjaga kewibawaan audit.
5.4.2 Auditor harus menemui Kepala Bagian yang bersangkutan paling lambat 1
(satu) hari atau sesuai standar waktu yang ditentukan oleh Wakil
Manajemen Mutu, sebelum waktu audit yang telah ditentukan.
5.4.3 Auditor menyiapkan check list audit yang diperlukan sesuai dengan bagian
dan unsur-unsur yang akan diaudit sebagai pedoman pelaksanaan audit.
5.4.4 Hasil audit dilaporkan pada lembar Laporan Audit dan foto copy lembar
tersebut diserahkan kepada Kepala Unit/Bagian yang diaudit, sedangkan
lembar aslinya diserahkan kepada Wakil Manajemen Mutu sebagai arsip.
Apabila hasil audit ditemukan ketidak-sesuaian, maka Kepala Unit/Bagian yang bersangkutan harus
menetapkan Koreksi dan tindakan koreksi serta batas waktu pelaksanaannya yang disetujui
5.4.5 auditor. Baik auditee maupun auditor harus menandatangani hasil
pengamatan audit pada Laporan Audit .
5.4.6 Wakil Manajemen Mutu harus melengkapi Log Status Audit dengan hasil-
hasil audit untuk kemudian dipergunakan guna memantau perkembangan
tindak-lanjutnya sampai persoalan audit dapat dinyatakan selesai oleh
Manajemen.
5.4.7 Setelah batas waktu pelaksanaan koreksi yang ditetapkan lewat, maka Wakil
Manajemen Mutu menugaskan auditor yang sama atau yang lain untuk
melakukan verifikasi pada pelaksanaan tindakan koreksi.
5.5.1 Bila tindakan koreksi ternyata belum dilakukan atau tidak efektif, maka audit
tindak-lanjut harus dilakukan untuk memeriksa pelaksanaan tindakan koreksi
yang diperlukan.
5.5.2 Pelaksanaan audit harus sesuai dengan butir 5.4 dokumen ini, tetapi audit
harus dibatasi pada ketidak-sesuaian yang dijumpai sebelumnya.
5.5.3 Manajemen yang bersangkutan harus meninjau hasil audit tindak-lanjut. Bila
memuaskan, persoalan audit dapat dinyatakan ditutup.
Keefektifan sistem audit internal harus ditinjau paling sedikit sekali setahun. Wakil
Manajemen Mutu harus bertanggung-jawab bagi tinjauan tersebut dan juga untuk
mengadakan penyempurnaan pelaksanaan audit yang dapat dilakukan.
6.0 DOKUMENTASI
JADWAL Tahun :
AUDIT INTERNAL
No Referensi Unit Kerja J F M A M J J A S O N D
Nomor : Tanggal :
LAPORAN AUDIT INTERNAL
BAGIAN/AUDITEE : Auditor :
URAIAN KETIDAKSESUAIAN(KTS) :
KOREKSI :
TINDAKAN KOREKSI :
PenaggungJawab/Auditee: Tanggal :
TINJAUAN TERHADAP TINDAKAN KOREKSI:
KESIMPULAN :