Anda di halaman 1dari 3

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
2. Keluhan utama
Nyeri, keterbatasan aktivitas, gangguan sirkulasi, dan gangguan neurosensori, mati rasa,
edema, perdarahan
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Kapan timbul masalah, riwayat trauma, penyebab, gejala timbul tiba-tiba/perlahan,
lokasi, obat yang diminum, cara penanggulangan.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Kelainan muskuloskeletal (jatuh, infeksi, trauma, fraktur), cara penanggulangan,
dan penyakitnya (diabetes militus).
c. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
4. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
1) Kelemahan
2) Edema
3) Perdarahan perubahan warna kulit
4) Ketidakmampuan menggunakan sendi
b. Palpasi
1) Mati rasa
5. Riwayat psikososial
Reaksi emosional, citra tubuh, sistem pendukung.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri yang berhubungan dengan spasme otot, edema, kerusakan jaringan.
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan jaringan.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan eritema.
4. Risiko hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
C. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri yang berhubungan dengan spasme otot, edema, kerusakan jaringan.
a. Tujuan : Nyeri berkurang
b. Kriteria hasil :
1) Skala nyeri berkurang secara subjektif
2) Pasien dapat beristirahat
3) Klien tidak mengeluh nyeri
c. Intervensi
1) Kaji intensitas nyeri PQRST, porsi kecil tetapi sering.
2) Atur posisi nyaman untuk mengurangi tekanan dan mencegah otot-otot menjadi
tegang sehingga menurunkan rasa nyeri.
3) Anjurkan relaksasi/distraksi untuk menurunkan nyeri.
4) Anjurkan melakukan imajinasi untuk mengalihkan perhatian rasa nyeri.
5) Kolaborasi dengan dokter dalam terapi analgesik untuk mengurangi atau
menghilangkan nyeri.

2. Ganggugan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan jaringan.


a. Tujuan : Klien dapat melakukan aktivitas
b. Kriteria hasil :
1) Meningkatkan mobilitas pada tingkat yang paling mungkin
2) Pasien tampak tenang
c. Intervensi
1) Kaji derajat imobilitas
2) Dorong partisipasi pasa aktivitas terapeutik
3) Bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, kruk, dan tongkat
4) Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan klien
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan eritema.
a. Tujuan : Klien tidak mengalami gangguan integritas kulit
b. Kriteria hasil :
1) Tidak ada dekubitus
2) Kulit kering
c. Intervensi
1) Berikan terapi kinetik sesuai kebutuhan
2) Lakukan perubahan posisi
3) Inspeksi seluruh lapisan kulit
4) monitor suhu dan warna kulit
5) Kolaborasi dalam pengobatan
4. Hipertermi berhubungan dengan trauma
a. Tujuan : Klien tidak mengalami gangguan integritas kulit
b. Kriteria hasil :
1) Pasien tidak berkeringat lagi
2) Kulit tidak merah
3) Pasien tidak mengeluh panas
4) Pasien tidak dehidrasi
5) Suhu tubuh normal (36,5-37,5°C)
c. Intervensi :
1) Kaji TTV
2) Lakukan tindakan non farmakologi (kompres)
3) Pantau keseimbangan cairan
4) Monitor warna dan suhu kulit
5) Kolaborasi untuk penanganan demam akibat trauma

Anda mungkin juga menyukai