Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya Kerja dan K3

Ichsan Danu Nayuan


170104180064

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

ADMINISTRASI KEUANGAN PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PUBLIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melaksanakan suatu aktivitas pekerjaan, masalah keamanan
dan keselamatan kerja merupakah sebuah sistem penting yang harus
menjadi perhatian utama semua pihak. Keberhasilan dalam melaksanakan
pekerjaan tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Banyak
hal yang dijadikan sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan
sebuah pekerjaan. Pekerjaan dapat dikatakan berhasil apabila keamanan
dan keselamatan seluruh sumber daya yang ada dapat terjamin,
diselesaikan tepat waktu, serta memberikan keuntungan dan kepuasan
kepada semua pihak baik perusahaan ataupun pekerja didalamnya.

Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting,


karena dengan terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja yang berarti
dapat menekan biaya operasional dari pekerjaan. Apabila dalam
melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan bertambah biaya
pengeluaran, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan.
Dalam kasus kecelakan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya
menyangkut aspek finansial dana, tetapi yang menyebabkan cacat pada
pekerja bahkan mungkin meninggal dunia.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang


melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup dan masyarakat sekitar
dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak
asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Sistem manajemen
keselamatan kerja bertujuan untuk menciptakan sistem keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
tenaga kerja, dan lingkungan yang terintegrasi dalam rangka mencegah
dan mengurangi kecelakaan serta penyakit akibat kerja agar terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka
dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
A. Menjelaskan pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)!
B. Menjelaskan tujuan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)!
C. Menjelaskan Dasar Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)!
D. Menjelaskan penyebab adanya Kecelakaan Kerja!

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
A. Pengertian dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
B. Tujuan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
C. Dasar Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
D. Penyebab adanya Kecelakaan Kerja pada perusahaan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Keselamatan dalam pengertian umum adalah selamat dalam


melakukan dan melaksanakan pekerjaan apapun dan selamat dari bahaya
kecelakaan kerja yang mengakibatkan cidera atau kecacatan permanen
para pekerja yang menyebabkan kerugian bukan hanya pekerja tapi
perusahaan itu sendiri. Sedangkan Kesehatan kerja menurut pengertian
secara umum adalah suatu kondisi dimana pekerja selalu sehat tanpa ada
hal yang dapat menyebabkan penyakit, cidera, atau kerusakan pada
anggota tubuh selama didalam lingkungan kerja. Dari definisi yang sudah
dijelaskan dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja merupakan suatu
keadaan yang selalu aman dan selamat serta terbatas dari gangguan fisik,
mental serta emosi yang disebabkan oleh lingkungan kerja dan tujuan dari
kesehatan kerja itu sendiri agar masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan suatu permasalahan


yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi dan perusahaan saat
ini, karena mencakup permasalahan dari segi perikemanusiaan, biaya dan
manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra
organisasi itu sendiri. Semua hal tersebut memiliki tingkat kepentingan yang
sama besarnya walaupun sering terjadi perubahan dari perilaku, baik dalam
lingkungan internal maupun dari faktor eksternal organisasi dan
perusahaan.

Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah


dan bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena
berkaitan dengan kinerja perusahaan. Semakin baiknya manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja maka akan semakin kecil kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk menyediakan fasilitas dan manajemen K3 yang baik.

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang bebas


dari resiko kecelakaan atau dengan sebuah resiko yang relative sangat
kecil dibawah nilai tertentu. Sedangkan kesehatan kerja dapat diartikan
sebagai kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari ancaman bahaya yang
mengganggu proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera,
penyakiit, kerusakan serta gangguan lingkungan.

Menurut ahli, Mangkunegara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja


adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuan dan
kesempurnaan baik jasmani maupunn rohani dari tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, yang nantinya hasil karya dan
budaya dapat digunakan untuk menuju masyarakat adil dan Makmur.
Sedangkan, menurut OHSAS (2007) mendefinisikan Keselamatan dan
Kesehatan kerja merupakan faktor dan kondisi yang mempengaruhi pekerja
dalam seluruh aspek yang berada di lingkungan tempat kerja. Dari
beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah suatu program yang menjamin keselamatan dan
kesehatan pegawai di tempat kerja.

B. Tujuan dari adanya Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Berikut merupakan beberapa tujuan dari adanya Kesehatan dan


Keselamatan di lingkup kerja perusahaan :

1. Melindungi dan menjamin keselamatan dari setiap tenaga kerja serta


seluruh pihak yang ada di perusahaan baik secara fisik, sosial dan
psikologis.

4
2. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional
berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
3. Memastikan setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
sebaik-baiknya.
4. Untuk memastikan semua hasil produksi dapat terpelihara
keamanannya.
5. Membuat seluruh pihak merasa aman dan terlindungi selama
melaksanakan pekerjaan.

C. Dasar Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Berikut merupakan 4 dasar hukum dari Kesehatan dan Keselamatan


Kerja di Indonesia yang menjadi acuan dalam pelaksanaan :

1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970


Tentang Keselamatan Kerja, terdapat ruang lingkup dalam
pelaksanaannya, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan,
Pembinaan, Panitia Pembina dan Hak Kewajiban Tenaga kerja. Inti
dari aturan ini adalah adanya 3 unsur ruang lingkup dari pelaksanaan
K3, Adanya Tempat Kerja untuk keperluan suatu usaha, Adanya
Tenaga Kerja yang bekerja di lingkup tersebut, dan Adanya bahaya
kerja di lokasi tersebut.
2. Undang-Undang No 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pasal 86 dan 87. Pada pasal 86
ayat 1 yang berbunyi: “Setiap pekerja memiliki Hak untuk
memperoleh perlindungan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Sedangkan pada aspek ekonomi, pasal 86 ayat 2 yang berbunyi:
“Untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Pada bagian kewajiban penerapan terdapat pada pasal 87 yang
berbunyi: “Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen

5
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan Sistem
Manajemen Perusahaan.
3. Undang-Undang No 21 Tahun 2003
Tentang pengesahan ILO Convetion No. 81 Concerning Labour
Inspection in Industry and Commerce dengan persetujuan dari lebih
dari 100 negara termasuk Indonesia.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996
Tentang Sistem Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang
terdiri dari 10 Bab dan 12 Pasal yang berfungsi sebagai Pedoman
Penerapan Sistem Manajemen K3.

D. Penyebab adanya Bahaya Kerja pada Perusahaan

Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja memiliki beberapa


pendapat akan hal tersebut. Faktor umum yang menjadi penyebab
terjadinya kecelakaan adalah sebagai berikut :

1. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan


dan sikap.
2. Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatan
dan keselamatan pekerja.
3. Faktor sumber bahaya seperti perbuatan yang membahayakan
karena metode serta sikap kerja yang tidak sesuai.
4. Faktor kondisi dan keadaan yang menciptakan bahaya pada kerja
baik dari mesin, lingkungan, proses dan sifat pekerjaan yang menjadi
sumber dari masalah tersebut.

6
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan aspek paling penting
yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Setiap perusahaan harus
sadar terhadap kemungkinan yang terjadi dan adanya potensi dari bahaya
kecelakaan kerja, serta mencari solusi agar dapat mengurangi resiko dari
hal tersebut. Adanya peraturan dan dasar hukum yang dibentuk oleh
pemerintah merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap Tenaga
Kerja pada setiap perusahaan agar bisa menjamin kesehatan dan
keselamatan mereka selama bekerja. Dasar hukum tersebut yang nantinya
akan menjadi landasan yang harus dipatuhi serta pedoman bagi setiap
perusahaan dalam pelaksanaan kerja.
Dengan adanya tim pengawas dari pemerintah dapat meningkatkan
tingkat kepedulian dan keseriusan perusahaan dalam menerapkan K3 di
lingkup pekerjaan, serta dapat berguna untuk meningkatkan dukungan
pekerja yang juga akan meningkatkan komitmen pekerja terhadap
perusahaan. Adanya manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang
baik dapat menyadarkan kita bahwa K3 merupakan tanggung jawab kita
bersama baik dari sisi pekerja hingga perusahaan.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca dan
memberikan pengetahuan mengenai Budaya Kerja dan Kesehatan
Keselamatan Kerja. Saya mengetahui bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan dari segi penulisan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari pembaca sangat saya butuhkan agar makalah ini
bisa lebih baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ria. (2019). Kesehatan dan Keselamatan kerja.

Markus, Maydlin. (2018). Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


Kendari: Universitas Halu Oleo.

Johanes, Steven. (2017). Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja.


Jawa tengah: STEM Akamigas.

Prabu, Anwar. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Azmi. (2008). Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja. Medan: Univesitas Sumatera Utara.

Tarwaka. (2014). Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja.


Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai