Anda di halaman 1dari 3

--TURKI--

1. ISTANA TOPKAPI
istana di Istanbul, Turki, yang merupakan kediaman resmi Sultan Utsmaniyah selama lebih dari
600 tahun (1465-1856).[1]
Pembangunan istana ini dimulai pada tahun 1459 atas perintah Sultan Mehmed II. Kompleks
istana terdiri dari empat lapangan utama dan banyak bangunan-bangunan kecil.

2. HAGIA SOPHIA
adalah sebuah tempat ibadah di Istanbul, Republik Turki. Dari masa pembangunannya pada
tahun 537 M sampai 1453 M, bangunan ini merupakan Katedral Ortodoks dan tempat
kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel,[1] kecuali pada tahun 1204 sampai 1261, ketika
tempat ini diubah oleh Pasukan Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah
kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel. Bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453
sampai 1931 pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani. Kemudian bangunan ini disekulerkan
dan dibuka sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki.[2] Kemudian
menjadi masjid kembali pada Jumat, 10 Juli 2020 setelah pengadilan Turki memutuskan bahwa
konversi Hagia Sophia pada tahun 1934 menjadi museum adalah ilegal. Keputusan ini membuka
jalan untuk kembali mengubah monumen tersebut menjadi masjid.

3. BLUE MOSQUE
Masjid ini dibangun antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian
menjadi nama masjid tersebut. Ia dimakamkan di halaman masjid. Masjid ini terletak di kawasan
tertua di Istanbul, di mana sebelum 1453 merupakan pusat Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran
Bizantin/Bizantium, yang berada di dekat situs kuno Hippodrome.
Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena warna cat interiornya didominasi warna biru.
Akan tetapi, cat biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli masjid, maka cat tersebut
dihilangkan. Sekarang, interior masjid ini tidak terlihat berwarna biru.
--SAFAWI—

1. KHAJU BRIDGE
adalah salah satu jembatan yang paling terkenal di Isfahan, Iran yang dibangun kembali oleh
Shah Abbas II berdasarkan pada dasar-dasar jembatan yang lama sekitar tahun 1650 yang
mempunyai luas 23 m2 ddengan panjang 105 meter dan lebar 14 meter.

2. NAQSH
Lapangan Naqsh-e Jehaan (atau Meidan Emam) terletak di pusat kota Isfahan Iran adalah
salah satu lapangan terbesar di dunia. Lapangan seluas sembilan hektare ini dikelilingi oleh
bangunan peninggalan Dinasti Shafawi. Secara resminya dikenal sebagai Medan Imam ( ‫میدان‬
‫)امام‬, dahulu bernama Medan Shah (‫)میدان شاه‬. Lapangan ini digambarkan pada sisi belakang uang
20.000 rial Iran.[1] Area ini dibangun antara 1598 sampai 1629 dan menjadi saksi akan kehidupan
sosial dan budaya di Persia pada era Safawi. Pada tahun [[1979]ni ] lapangan ini ditetapkan
sebagai situs sejarah penting dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.

3. GOLESTAN
adalah bekas kediaman resmi Dinasti Qajar sekaligus kompleks istana yang terletak
di Teheran, Iran.[1] Istana ini merupakan salah satu monumen tertua di Teheran dengan bagian
dalam (interior) yang sangat detail dan saat ini berstatus sebagai warisan dunia.[2][3] Istana ini
awalnya merupakan bagian dari Kubu Kota Teheran (Arg-e Saltanti) yang dibangun oleh Dinasti
Safawi. Pada 1785, Dinasti Qajar yang berkuasa memilih Teheran sebagai ibu kotanya dan
menjadikan bangunan Istana Golestan sebagai kediaman resmi keluarga kerajaan
--MUGHAL—

1. TAJ MAHAL
adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan
Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah mausoleum untuk
istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau
Mumtaz Mahal. Taj Mahal merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal.
Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa
kejayaannya. Pada 1631 istri ketiganya dan merupakan istri yang paling dicintainya wafat
sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka.
Pada tahun 1983 Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

2. BENTENG AGRA
Benteng Agra adalah sebuah benteng paling penting di India. Penguasa Mughal terkenal
seperti Babur, Humayun, Akbar, Jehangir, Shah Jahan dan Aurangzeb tinggal di sini, dan
memerintah negara dari sini. Pada masa itu, Di dalam benteng ini disimpan kekayaan
negara. Benteng ini juga pernah dikunjungi oleh duta negara asing, pelancong, dan orang-
orang penting.

3. adalah makam Maharaja Mughal Humayun di Delhi, India. Pembangunan makam ini


dilancarkan oleh istri pertama Humayun Bega Begum (Haji Begum)[1][2][3][4][5][6] pada tahun
1569-70. Bangunan ini dirancang oleh Mirak Mirza Ghiyas, seorang arsitek Persia yang
dipilih oleh Bega Begum.[7][8] Kompleks ini merupakan makam-kebun pertama di anak
benua India.

Anda mungkin juga menyukai