Anda di halaman 1dari 26

COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)

Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

STRATEGI DIGITAL MARKETING BAGI UMKM (USAHA MIKRO KECIL DAN


MENENGAH) UNTUK BERSAING DI ERA PANDEMI

Demaz Fauzi Hadi1, Kiki Zakiah2

Pascasarjana Universitas Islam Bandung1


email: demaz.fauzi@gmail.com1
Pascasarjana Universitas Islam Bandung2
email: kikizakiahdarmawan@gmail.com2

ABSTRAK
Pandemi Covid-19 membawa dampak yang besar bagi perkembangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). UMKM harus mencari strategi yang tepat agar tetap bertahan. Salah satu strategi
di masa pandemi ialah digital marketing yang memungkinkan pelaku UMKM dapat memasarkan
produknya tanpa terkendala kebijakan-kebijakan selama pandemi.

Penelitian mengenai strategi digital marketing bagi UMKM untuk bersaing di era pandemi ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Penelitian deskriptif yaitu
mengumpulkan data berdasarkan faktor-faktor yang menjadi pendukung terhadap objek penelitian.
Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti
dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
bagaimana teknik, unsur, proses dan kegiatan pelaku UMKM dalam menggunakan digital marketing
untuk bersaing di masa pandemi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih sedikit UMKM yang memanfaatkan digital marketing
(15,08%) sebagai strategi untuk meningkatkan penjualan dan memerlukan pemahaman digital
marketing. Berdasarkan analisis penelitian, UMKM yang sudah menggunakan digital marketing
mampu bertahan bahkan meningkatkan penjualan tanpa mengandalkan toko konvensional.

Kata kunci: digital marketing, UMKM, covid-19, marketplace, bisnis

ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has had a major impact on the development of Micro, Small and Medium
Enterprises (MSMEs). MSMEs must find the right strategy to survive. One of the strategies during
the pandemic is digital marketing which allows MSME actors to market their products without being
constrained by policies during the pandemic.

Research on digital marketing strategies for MSMEs to compete in this pandemic era uses qualitative
methods with an analytical descriptive approach. Descriptive research is collecting data based on
the factors that support the object of research. Qualitative research deals with ideas, perceptions,
opinions, beliefs of the people to be studied and all of them cannot be measured by numbers. The
purpose of the study was to find out how the techniques, elements, processes and activities of MSME
actors in using digital marketing to compete during the pandemic.

The results show that there are still a few MSMEs that use digital marketing (15.08%) as a strategy
to increase sales and require an understanding of digital marketing. Based on research analysis,
MSMEs that already use digital marketing are able to survive and even increase sales without relying
on conventional stores.

Keywords: digital marketing, MSMEs, covid-19, marketplace, business

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 32
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

1. LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia mendapatkan kejutan pada awal kuartal pertama 2020, tepatnya pada
tanggal 3 Maret 2020. Pasalnya, covid-19 menjadi kenyataan pahit yang mesti dihadapi bahkan
sampai tahun berganti. Pandemi ini banyak mengubah lini kehidupan di berbagai sektor, termasuk
sektor ekonomi. Pada era ini banyak penerapan peraturan yang seolah berbenturan dengan
kepentingan ekonomi.
Terkait Pandemi covid-19, dikeluarkanlah PP Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar dengan maksud membatasi pergerakan orang dan barang yang mengharuskan
masyarakat jika tidak ada keperluan mendesak diharapkan untuk berdiam diri dirumah (Hardilawati,
2020). Selanjutnya, pemerintah membuat kebijakan PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan
Mayarakat). Salah satu masyarakat yang paling merasakan dampak kebijakannya adalah pelaku UMKM
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Macetnya pertumbuhan ekonomi, Pemutusan Tenaga Kerja (PHK), rasa takut keluar rumah
serta menurunnya daya beli masyarakat menengah ke bawah membuat pelaku UMKM kesulitan
mendapatkan pembeli. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asosiasi Business Development
Service Indonesia (ABDSI) terhadap 6.000 UMKM di seluruh Indonesia pada bulan Apri-Mei 2020,
sebanyak 36,7 persen UMKM tidak ada penjualan, 26,6 persen penjualannya turun lebih dari 60
persen selama pandemi. Tentu harus ada strategi yang tepat di tengah pandemi supaya UMKM tetap
bisa menjual produknya dan mendapatkan keuntungan. Salah satu strategi di masa pandemi ialah
digital marketing yang memungkinkan pelaku UMKM dapat memasarkan produknya tanpa
terkendala kebijakan-kebijakan selama pandemi.
Mengapa harus digital marketing? Menurut data Facebook, 74% pengguna internet di
Indonesia menggunakan ponsel pintar. Hal ini berimbas kepada tren pemasaran jauh sebelum
pandemi, apalagi tren pemasaran sebenarnya sudah beralih dari transaksi konvensional menjadi
transaksi digital dengan bertambahnya fitur uang non tunai di marketplace seperti Gopay atau
lahirnya aplikasi khusus seperti OVO, Dana, Sakuku dan sejenisnya.
Digital marketing adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara
online dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring sosial. Dunia maya kini tak lagi
hanya mampu menghubungkan orang dengan perangkat, namun juga orang dengan orang lain di
seluruh penjuru dunia (Mustika, 2019). Digital marketing biasanya terdiri atas pemasaran interaktif
dan terpadu untuk memudahkan interaksi antara produsen, perantara pasar dan calon konsumen.
Digital marketing di satu sisi, memudahkan pebisnis memantau dan menyediakan segala
kebutuhan dan keinginan calon konsumen, di sisi lain calon konsumen juga bisa mencari dan
mendapatkan informasi produk yang diinginkan hanya dengan cara menjelajah dunia maya sehingga
mempermudah proses pencariannya tanpa perlu keluar rumah. Digital marketing mampu menjangkau
semua masyarakat di manapun mereka berada tanpa terhalang batasan geografis ataupun waktu,
bahkan di saat pandemi Covid-19 ini berlangsung. Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi tanpa perlu
khawatir harus berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
Lalu bagaimana kaitan digital marketing dengan pelaku UMKM di Indonesia? Berdasarkan
hasil riset McKinsey, baru sekitar 30% usaha di Indonesia yang menggunakan instrumen digital
dalam mengembangkan usahanya. Melihat hal ini, dapat kita simpulkan bahwa potensi digital
marketing di Indonesia masih sangat besar (Sulaksono, 2020). Padahal kita tahu, UMKM memiliki
peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia terutama dalam penciptaan
lapangan kerja dan pemberdayaan industri rumahan untuk mendapatkan penghasilan sehari-hari.
UMKM menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif.
UMKM merupakan usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti
tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan) pekerja, dan penggunaan modal usaha relatif sedikit serta
teknologi yang digunakan cenderung sederhana. (Ananda & Susilowati, 2019).
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia tahun 2018
menunjukkan bahwa jumlah unit usaha UMKM 99,9% dari total unit usaha atau 62,9 juta unit. Daya
serap UMKM 97% dari total penyerapan tenaga kerja, 89% di antaranya ada pada sektor mikro, dan
dapat menyumbang 60% terhadap produk domestik bruto (Awali, 2020). Keberadaan UMKM
diharapkan dapat memacu perekonomian di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi karena dampak
pandemi covid 19.

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 33
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

Pemanfaatan digital marketing memberikan harapan baru bagi UMKM untuk bertahan di
tengah pandemi dan berkembang menjadi pusat kekuatan ekonomi karena era digital memang tidak
dapat dihindari. Pengembangan media promosi berbasis online dengan menggandeng layanan
pembelian berbasis aplikasi. Penggunaan aplikasi memberikan peluang untuk memperluas jangkauan
pasar dan menjadi media penting untuk berkomunikasi dengan pelanggan seperti pada masa covid
yang interaksi dengan pelanggan menjadi terbatas (Narto & HM, 2020). Perkembangan teknologi
digital memungkinkan para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara online dan
melakukan transaksi melalui sistem perbankan secara online pula. Ini tentu memudahkan transakasi
di tengah kebijakan masa pandemi yang membatasi interaksi langsung antar pedagang dan pembeli.
Media sosial merupakan sarana digital marketing yang paling mudah untuk dimanfaatkan
saat ini. Pemanfatan media sosial untuk pemasaran online lebih mudah dipelajari daripada pembuatan
situs yang memerlukan keahlian khusus. Hal ini dapat menjadi stimulan perkembangan
kewirausahawanan dan keberlangsungan UMKM. Selain biaya yang murah dan tidak perlunya
keahlian khusus dalam melakukan inisiasi awal, media sosial dianggap mampu berinteraksi secara
langsung dengan calon konsumen (engagement).
Oleh karena itu, tidak heran jika salah satu strategi pelaku UMKM untuk menghadang efek
domino pandemi saat ini lebih menitikberatkan pemanfaatan media sosial dibanding dengan
pengembangan sebuah situs. Data yang dilansir dari We are Social, sebuah agensi digital marketing
di Amerika, menyebutkan bahwa 5 besar media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia
per Januari 2021 adalah Youtube (93,8%), Whatsapp (87,7%), Instagram (86,6%), Facebook (85,5%)
dan Twitter (63,6%). Maka, pemanfaatan media sosial sebagai strategi untuk bersaing di era pandemi
perlu ditekuni oleh pelaku UMKM.

Gambar 1. Media Sosial Terlaris di Indonesia per Januari 2021

Sumber: wearesocial.com (2021)

Sri Widowati, Country Head Facebook Indonesia, menyampaikan bahwa pengguna


Facebook di Indonesia membuka halaman Faceboook milik mereka rata-rata 80 kali sehari. Ia juga
mengungkap data bahwa sebanyak 45% pengguna internet di Indonesia lebih suka berbelanja secara
online (Purwana et al., 2017). Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya. Hal ini jelas mencerminkan perilaku
masyarakat Indonesia yang semakin mengarah ke gaya hidup digital.
Gambar di atas merupakan temuan 2021 mengenai kecenderungan masyarakat dalam
penggunaan jejaring sosial. Januari 2019 pengguna internet di Indonesia telah mencapai 56% dari
total penduduk Indonesia, mengalami kenaikan dari bulan Februari 2018 sebanyak 143,26 juta jiwa

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 34
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

atau setara 54,7 persen penduduk di Indonesia telah terjangkau internet (Maulidasari & Damrus,
2020). Berikut ini adalah gambaran mengenai aktifitas belanja online yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia pada tahun 2019.

Gambar 2. Kegiatan E-Commerce di Indonesia 2019


Sumber: wearesocial.com (2019)
Dari gambar dapat terlihat bahwa sampai Januari 2019, sebanyak 93% pengguna internet di
Indonesia melakukan pencarian barang atau jasa secara online, 90% pengguna mengunjungi toko
online melalui berbagai perangkat, 86% pengguna melakukan transaksi online dari berbagai
perangkat (laptop dan smartphone), 76% pengguna melakukan transaksi online melalui perangkat
smartphone dan 37% pengguna melakukan transaksi melalui PC atau laptop. Penjelasan di atas
menunjukan bahwa potensi belanja online berkembang cukup signifikan di Indonesia dan tentu harus
diimbangi dengan pemasaran secara digital pula oleh pelaku UMKM.
Sayangnya, peluang ini tidak diikuti oleh perubahan perspektif mayoritas pelaku UMKM dan
individu yang terlibat dalam dunia digital marketing. Meski perusahaan besar, kecil maupun individu
kini sudah mulai menggunakan digital marketing dan media sosial sebagai salah satu alat berpromosi
atau mendekatkan diri kepada konsumen, namun di lapangan jumlahnya masih sangat terbatas.
Pemanfaatan pemasaran melalui digital masih belum maksimal jika dibandingkan dengan pertumbuha
jumlah pengguna internet yang drastis.
Merujuk hal di atas, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menegaskan bahwa saat ini
UMKM harus benar-benar dapat memanfaatkan internet sebagai bagian dari strategi pemasaran
maupun branding produk. Puspayoga pun meyakini bahwa penggunaan internet dapat meningkatkan
penjualan produk, untuk selanjutnya dapat diikuti dengan peningkatan produksi dan produktivitas.
Tantangan kontinuitas dan kualitas produk yang dipasarkan, pelaku UMKM dapat hadapi dengan
baik akan membuatnya sukses dan cepat berkembang.
Memang pada prakteknya, para pelaku UMKM terhadang kendala masih minimnya
pengetahuan mereka terhadap digital marketing dan electronic commerce (e-commerce). Potensi
pemanfaatan digital marketing ini terutama di era pandemi mengharuskan masyarakat untuk melek
teknologi, oleh karena itu diperlukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi ini agar laju perekonomian bisa tetap berjalan menghadapai situasi apapun termasuk
pandemi covid 19.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana
pelaku UMKM menggunakan digital marketing sebagai strategi untuk bersaing di tengah masa
pandemi. Maka peneliti menentukan judul penelitian: “Strategi Digital Marketing bagi UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk Bersaing di Era Pandemi”.

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 35
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu
pendekatan kualitatif untuk memahami dan mendeskripsikan makna peraturan analisis yang
terkandung dalam strategi digital marketing bagi UMKM. Peneliti menggunakan metodologi ini
untuk menekankan pada suatu kejadian atau hal terpenting dari suatu fenomena berupa kejadian atau
fenomena yang sedang diteliti.
Secara rinci kualitatif memberikan ruang kepada peneliti untuk mengeksplorasi secara
deskriptif tentang fenomena yang diteliti, sehingga diperoleh sebuah kebijakan untuk melakukan
tindakan atau sikap (Sari, 2020). Penelitian kualitatif melihat pada latar belakang alamiah secara
nyata, memposisikan manusia sebagai pelaku penelitian, melakukan analisis informasi secara
induktif, yang lebih mementingkan proses daripada hasil penelitian. Penelitian dilakukan dan
disetujui oleh peneliti dan subjek penelitian.
Metode analisis kualitatif adalah metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu kegiatan daripada melihat permasalahan untuk
penelitian yang umum. Metode penelitian ini lebih menekankan terhadap teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu membahas masalah secara fakta perfakta karena metodologi kulitatif lebih
menenkankan bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari kasus masalah lainnya.
Tujuan dari metodologi penelitianini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam
terhadap suatu penelitian yang sedang dikaji. Penelitian kualitatif berfungsi sebagai kategori
substantif dan hipotesis dalam penelitian kualitatif.
Metode pendekatan deskriptif kualitatif adalah metode pengolahan informasi dengan cara
menganalisa faktor - faktor yang berkaitan dengan objek penelitian dengan penyajian informasi
secara lebih mendalam terhadap objek penelitian. Secara umum peneliti menemukan sumber data
primer dan sekunder untuk mendukung pelaksanaan penelitian. Sumber primer didapatkan melalui
wawancara dengan beberapa pelaku UKMK yang telah menggunakan digital marketing untuk
memasarkan produknya dan berhasil meningkatkan penjualan sementara sumber sekunder
didapatkan dari jurnal, buku dan kajian pustaka yang berhubungan dengan digital marketing bagi
UMKM.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
a. Presentase Pengaruh Pandemi terhadap Keberlangsungan UMKM
Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap segala aspek
kehidupan, tak terkecuali bagi pelaku UMKM Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM). Seperti
dibahas sebelumnya, UMKM memiliki peran penting dalam mempertahankan perekonomian
bangsa. Tak hanya itu, UMKM juga menyerap 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja dan
menyumbang sebesar 60,34% terhadap produkdomestik bruto (PDB) Indonesia.
Menurut Putri Tanjung, Staf Khusus Presiden dan Chief of CXO CT Corp, 48% UMKM
hanya bisa bertahan maksimal tiga bulan saja di era pandemi. Mereka juga tidak bisa melanjutkan
bisnisnya karena kesulitan modal dan turunnya penjualan.(www.cnbcIndonesia.com)
Semua sektor merasakan efek domino dari pandemi ini. Pada tahun 2020 hampir 48%
UMKM dapat bertahan maksimal tiga bulan. Jika pandemi terus berlanjut, maka 80% UMKM tidak
akan memiliki uang dan tidak ada tabungan lebih dari 60%. Dengan besarnya jumlah pelaku
UMKM, maka dampak pandemi ini akan sangat terasa. Bahkan, ini dapat menghambat
pertumbuhan perekonomian nasional.

b. Data pemanfaatan digital marketing oleh pelaku UMKM


Menurut data statistik tahun 2019 (Statistik, 2019) Badan pusat statistik Indonesia telah
mendata pengguna ecommerce sebanyak 3.504 kepala keluarga di 101 daerah di seluruh provinsi
yang ada di Indonesia. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hanya sekitar 15,08%

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 36
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

dari keseluruhan yang menggunakan usaha e-commerce. Hal ini berbanding terbalik dengan
kepala keluarga yang tidak menggunakan usaha e-commerce yaitu sebanyak 84.92%. (Fadly,
2020).
Merujuk pada temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha e-commerce yang ada di
Indonesia masih tergolong sedikit. Banyak pelaku UMKM yang masih nyaman dengan
penyelenggaraan usaha konvensionalnya, padahal di era pandemi saat ini perlu adanya terobosan
usaha di mana usaha konvensional dialihkan menjadi usaha daring. Usaha fashion seperti
pakaian, jilbab, kemeja masih banyak diminati sebagai usaha online dengan presentase sebesar
22,11% padahal dengan pemanfaatan teknologi informasi ini, perusahaan mikro, kecil maupun
menengah dapat memasuki pasar global. (Sedyastuti, 2018).

Gambar 3. Pengguna Digital Marketing


Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia (2019)

Sistem pemasaran online dirasa dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatmengingat


jumlah pengguna internet di Indonesia tiap tahunnya semakin banyak. Para UMKM yang
memaksimalkan penggunaan digital marketing dapat meningkatkan penjualan dan laba. Untuk
bertahan ditengah pandemi Covid-19, para pelaku usaha dapat menyiasatinya dengan mulai fokus
pada pemasaran digital melalui website yang dijadikan e-commerce, social media dan search
engine (Wella & Chairy, 2020). Yang juga perlu menjadi perhatian adalah, umumnya konsumen
saat ini telah menjadi pengguna media sosial, terutama konsumen usia muda.
Adapun berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh strategi digital marketing terhadap
minat beli konsumen yang berdasarkan studi kasus pada toko online shop Azzam Store, diketahui
bahwa strategi digital marketing dan minat beli konsumen dinilai cukup baik dengan total rata-
rata skor 336,67 untuk strategi pemasaran online dan 343,33 untuk minat beli konsumen.
Dari penelitian tersebut juga bisa disimpulkan bahwa koefisien antara strategi pemasaran
online dengan minat beli konsumen mempunyai hubungan yang sangat erat. Jika penjual maupun
konsumen di sini mempunyai hubungan yang baik maka halini bisa menjadi faktor utama dalam
peningkatan minat pembelian pada pelaku UMKM.

3.2 PEMBAHASAN
Covid 19 memberi banyak Pekerjaan Rumah (PR) bagi pelaku UMKM, bukan hanya sekadar
mencari keuntungan tapi bagaimana bertahan di tengah gempuran gelombang resesi. Salah satu cara
yang efektif ialah menggunakan strategi digital marketing yang masih sedikit digunakan pelaku

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 37
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

UMKM. Media sosial yang sering dan digunakan adalah YouTube, Facebook, Instagram, Twitter
dan media sosial lainnya. Selain itu, digital marketing juga bisa menggunakan marketplace seperti
Gojek, Grab atau Shopee. Media digital marketing yang telah disebutkan akan terus perkembangan
sehingga harus dapat dipahami oleh para pelaku UMKM.
Penelitian yang dilakukan menyatakan digital marketing memberi pengaruh positif dan hasil
signifikan dalam peningkatan kinerja penjualan UMKM. 70 persen pelaku UMKM yang sudah
menggunakan digital marketing menyatakan bahwa digital marketing akan menjadi strategi utama
dalam pemasaran, sebaliknya toko kovensional hanya akan menjadi pelengkap. Hal ini terjadi karena
kemudahan dan kemampuan digital marketing dalam menjangkau lebih banyak konsumen.
Pernyataan ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh yang mengatakan bahwa
pelaku UMKM harus bisa menumbuhkan keberanian dalam mencoba hal baru seperti digital
marketing untuk dapat terus mengembangkan usahanya dengan membuat akun media sosial dan
secara rutin melakukan promosi atau bekerjasama dengan marketplace sehingga akan percaya diri
dan mengasah kreatifitas dalam pemasaran produk. Adopsi penggunaan marketplace sebagai sarana
jual produk UMKM merupakan upaya dalam mempertahankan maupun meningkatkan omset
penjualan. Peningkatan omset jual ini terkait dengan menurunnya biaya operasional ketika
menggunakan sarana digital. (Santoso, 2020).
Penggunaan media sosial sebagai pintu awal digital marketing dalam memasarkan produk
harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam pemasaran agah hasilnya maksimal dalam
menjaring konsumen dan melakukan transaksi. Langkah untuk memenangkan persaingan adalah
dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat sasaran baik dari segi kualitas, harga, maupun
daya saing atas produk yang dihasilkannya. (Maskarto, 2021). Berikut ini beberapa strategi digital
marketing yang bisa dilakukan oleh UMKM dalam menggunakan media sosial:
1) Konten yang menarik dan interaktif

a. Publikasi foto dan video produk di akun media sosial secara intensif. Algoritmamedia
sosial adalah menaikkan akun media sosial yang memiliki trafic tinggi, karena itu
publikasian foto dan video produk secara intensif akan membantu mempertemukan
pelaku UMKM dengan target konsumennya di media sosial. Penggunaan media sosial
juga disesuaikan dengan segmen produk yang dimiliki.
b. Memanfaatkan Facebook ads, Instagram ads, YouTube ads, Twitter ads, Google
adsense yang dapat dengan mudah diakses oleh pelaku UMKM melalui media sosial.
Penggunaan ads (iklan) di media sosial walaupun membutuhkan modaldi awal namun
keuntungan yang didapatkan sebanding bahkan bisa jauh lebih besar dari modal yang
dikeluarkan. Hal ini karena penggunaan ads dapat menjangkau konsumen secara lebih
terarah dengan kriteria yang sudah kita tentukan sebelumnya dari mulai usia, asal kota,
pekerjaan, jenis kelamin bahkanakun apa yang sering dilihat oleh target konsumen.
c. Membuat dan merilis video produk pemasaran kemudian ditayangkan melalui akun
media sosial atau melakukan live promosi produk yang dijual sehingga dapat dilihat
oleh konsumen yang mengikuti media sosial pelaku UMKM. Strategi ini jika dilakukan
secara benar dan konsisten akan berpengaruh positif terhadap usaha yang dijalankan.
d. Melibatkan konsumen di dalam pemilihan produk yang dijual (jenis, warna, model),
melakukan edukasi dan pengenalan terhadap kualitas produk usaha secara intensif dan
efektif di media sosial. Selain itu penggunaan kata-kata kreatif, tulisan hipnotis
(hypnowriting/copywriting) dan menggunakan hastag (#) yang sesuai produk akan lebih
memudahkan konsumen menemukan produk. Dengan hal ini nantinya akan terbentuk
kesadaran merek dan dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk
yang dicari.
2) Mempelajari pengembangan konten marketing
Pertumbuhan E-Commerce pun sangat pesat di Indonesia sampai membuat pola belanja
masyarakat bergeser ke arah elektronik atau online shopping, yang memunculkan permasalahan
baru, dampak dari keadaan tersebut mengakibatkan terdapat gerai ritel di Indonesia berhenti
beroperasi secara signifikan beberapa tahun kebelakang. (Suswanto & Setiawati, 2020). Konten

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 38
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

marketing harus menjadi fokus utama pelaku UMKM mengingat pentingnya konten dalam media
sosial, search engine atau market place. Banyak pelaku UMKM yang masih belum memahami
pentingnya konten marketing yang melandasi digital marketing. Konten merupakan dasar strategi
dan sangat penting untuk menciptakan brand awareness dan menambah traffic media sosial.

3) Mengembangkan mobile marketing


Pengguna ponsel pintar terus meningkat setiap hari. Hal ini menyebabkan konten marketing untuk
aplikasi mobile menjadi sebuah keharusan yang harus dikembangkan pelaku UMKM setelah
mempunyai pelanggan loyal yang cukup banyak. Konten marketing dari aplikasi mobile tersebut
berupa produk, informasi promosi atau fitur pembelian produk yang dicari konsumen. Karena itu,
pelaku UKM sebaiknya secara bertahap membuat atau mengembangkan website dan blog.

4) Pengintegrasian digital marketing


Media sosial dan konten yang disajikan memiliki peranan penting pada hasil pencarian. Google
telah menciptakan Google+ dengan berbagai tujuan dan manfaat termasuk salah satunya adalah
untuk menangkap sinyal sosial lintas media digital. Untuk itu, pelaku UMKM harus memastikan
setiap digital marketing dapat menjangkau konsumen melalui beberapa media sosial secara
terintegrasi supaya konten marketing tersebar secara maksimal.
Konten satu media sosial dengan media sosial lainnya memiliki keterkaitan atau menggunggah
konten yang sama terutama pada Instagram, Facebook dan Twitter dengan format yang
disesuaikan dengan sosial media yang digunakan. Trusov dalam jurnal yang ditulis oleh Indika &
Jovita (2017) mengatakan bahwa WOM elektronik dan iklan melalui media sosial membantu
pemasaran serta menarik konsumen dengan harga yang rendah dan lebih cepat. (Katrin & Vanel,
2020).

5) Pemasaran berkesinambungan
Penggunaan digital marketing dapat menciptakan pemasaran berkesinambungan. Hal ini yang
diharapkan pelaku UMKM. Kenyataannya adalah segala sesuatu yang ditemukan secara online
melalui media sosial, dan penelusuran melalui Google membutuhkan SEO (optimasi mesin
pencari) yang konsisten, membuat konten dan memasarkan sehingga semuanya terintegrasi
menjadi pemasaran berkesinambungan yang akan terus menerus memberikan hasil bagi pelaku
UMKM.

6) Efektifitas pemasaran personalisasi


Pemasaran di media konvensional seperti koran dan televisi menjadi kurang efektif karena
kejenuhan pengguna media tersebut. Info atau konten yang disajikan tidak menyasar langsung
kepada konsumen yang dicari. Dengan adanya pemasaran personalisasi di media sosial, situs e-
commerce, email dan website yang menyesuaikan dengan iklan dan pengguna demi
kepentingankonsumen, yang terjadi adalah ketika ada seseorang yang mengunjungi toko online
sebanyak satu kali dan di kemudian waktu berkunjung lagi, website akan tahu siapa pengunjung
tersebut karena telah ada rekam jejak sebelumnya.
Email yang datang berikutnya telah dipersonalisasi dan dikaitkan dengan produk yang telah
konsumen kunjungi ketika berbelanja online. Web akan menangkap kebiasaan para konsumen
seperti membaca data dari jejak browsing konsumen, kemudian menyajikan informasi yang
relavan. Tren yang satu ini didorong oleh teknologi dengan menggunakan big data yang erat berkaitan
dengan strategi digital marketing sehingga dapat meningkatkan efektivitas pemasaran pelaku
UMKM. Hal ini sudah seharusnya dipelajari para pelaku UMKM agar dapat semakin meneguhkan
posisinya di era pandemi.

7) Kelebihan penggunaan digital marketing bagi pelaku UMKM

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 39
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

Strategi digital marketing dianggap sebagai solusi para pelaku UMKM dalam menghadapi
persaingn di era pandemi, hal ini karena digital marketin memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

a. Mampu menghubungkan produsen dan konsumen melalui dunia maya. Digital marketing
dapat menghubungkan tanpa perlu melakukan tatap muka, bahkan tanpa perlu tahu siapa
konsumen yang menghubungi. Jejak rekam digital lah yang akan menyimpan data
konsumen untuk selanjutnya dikelola oleh pelaku UMKM.
b. Menghasilkan tingkat penjualan yang lebih tinggi karena penggunaan digital marketing
semakin meminimalisir batasan jarak dan waktu. Tidak perlu ada waktu yang dihabiskan
konsumen untuk mendatangi toko, hanya dengan jari tangan pembelian produk bisa
dilakukan saat itu juga.
c. Biaya digital marketing jauh lebih hemat dibandingkan iklan di media lain semisal media
cetak, televisi, atau radio. Dengan biaya yang lebih hemat, digital marketing mampu
meraup keuntungan yang lebih banyak daripada penggunaan iklan di media lain.
d. Digital marketing membuat penjual bisa melayanani secara real time pelanggannya.
Menghubungkan pelaku UMKM dengan para konsumen melalui ponsel pintar di mana
pun dan kapan pun. Pelaku UMKM tidak perlu berdiam di satu tempat atau terus-terusan
berada di toko untuk melayani pelanggan.
e. Menghasilkan keuntungan yang nominalnya lebih besar daripada biaya promosi yang
telah dikeluarkan. Inilah salah satu hal utama yang didapat dari pelaku UMKM yang
menggunakan digital marketing. Penggunaan ads dengan harga minim dapat
menghasilkan keuntungan berlipat-lipat
f. Membantu pelaku UMKM menstabilkan posisi sebuah merk di mata konsumen dari merk
lain atau sejenisnya sebagai pesaing, karena semakin tinggi traffic pembelian suatu
produk otomatis akan menaikkan merk tersebut di internet.
g. Membantu para pelaku UMKM untuk bersaing dengan perusahaan besar tanpa harus
memiliki modal atau tempat yang besar.
h. Memberikan peluang yang lebih luas kepada para pelaku UMKM untuk melakukan
branding produknya sehingga dikenal lebih luas dan mendapatkan tempat tersendiri di
hati konsumen.

Pelaku UMKM yang menggunakan digital marketing diharapkan selalu belajar dan berfikir
terbuka terhadap teknologi yang terus berkembang. Pengguna digital marketing harus
mempertimbangkan media yang cocok dan cara berkomunikasi yang tepat segmentasi pasar dipilih,
sehingga digital marketing akan lebih efektif dan tidak salah sasaran.
Selain digital marketing, pelaku UMKM pun harus memperhatikan kualitas produknya.
Bentuk peningkatan kualitas produk yang bisa dilakukan adalah kontrol kualitas atau QA (Quality
Control) yang lebih detail dan menjamin kebersihan serta keamanan produk. Selain itu, pelaku
UMKM harus menyesuaikan ketahanan dan kemasan produk karena semakin banyak penjualan harus
semakin ditingkatkan ketahanan dan kemasan produknya.

4. KESIMPULAN
Pandemi covid 19 banyak menimbulkan masalah baru di berbagai bidang dan mempengaruhi
perekonomian sehingga mengurangi pendapatan. UMKM adalah salah pihak yang mengalami
dampak penurunan pendapatan. Strategi digital marketing menjadi salah satu solusi yang tepat dalam
mempertahankan operasional bisnis UMKM. Digital marketing juga bisa menjadi strategi yang
efektif untuk meningkatkan penjualan pelaku UMKM.
Peningkatan penjualan ini bisa dilihat dari banyaknya pemasaran melalui media sosial dan
market place yang efektif untuk menarik perhatian konsumen. Pelaku UMKM perlu menggunakan
digital marketing untuk memperoleh pendapatan seperti sebelum terjadi pandemi covid 19. Beberapa
hal yang perlu dikuasai pelaku UMKM dalam menggunakan digital marketing adalah pengunaan
media sosial atau market place, konten marketing, mobile marketing, pengintegrasian digital

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 40
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)

marketing, pemasaran berkesinambungan dan pemasaran personalisasi.

Oleh karena itu, strategi digital marketing bagi pelaku UMKM menjadi salah satu solusi yang
tepat dan tidak bertentangan dengan kebijakan di era pandemi. Selain itu, strategi digital marketing
juga diharapkan untuk memenangkan persaingan di era pandemi.

5. DAFTAR PUSTAKA

Ananda, A. D., & Susilowati, D. (2019). Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Berbasis Industri Kreatif di Kota Malang. Jurnal Ilmu Ekonomi, X(X), 120–142.
Awali, H. (2020). Urgensi Pemanfaatan E-Marketing Pada Keberlangsungan Umkm Di Kota
Pekalongan Di Tengah Dampak Covid-19. BALANCA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 2(1),
1–14. https://doi.org/10.35905/balanca.v2i1.1342
Fadly, S. (2020). MEMBANGUN PEMASARAN ONLINE DAN DIGITAL BRANDING DITENGAH
PANDEMI COVID-19. 5, 213–222. https://apjii.or.id/
Hardilawati, W. laura. (2020). Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal
Akuntansi Dan Ekonomika, 10(1), 89–98. https://doi.org/10.37859/jae.v10i1.1934
Katrin, K., & Vanel, Z. (2020). Strategi Pemasaran Komunikasi Digital Marketing Platform (Cashbac)
Untuk Meningkatkan Daya Beli Konsumen. SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 14.
https://doi.org/10.35308/source.v6i1.1753
Maskarto, L. N. R. (2021). Penerapan Strategi B isnis di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal IKRA-ITH
Ekonomika, 4(1), 122–127.
Maulidasari, C. D., & Damrus, D. (2020). Dampak Pemasaran Online Di Era Covid-19. Jurnal Bisnis
Dan Kajian Strategi Manajemen, 4(2), 233–245. http://jurnal.utu.ac.id/jbkan/article/view/2620
Mustika, M. (2019). Penerapan Teknologi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran
Snack Tiwul. JSAI (Journal Scientific and Applied Informatics), 2(2), 165–171.
https://doi.org/10.36085/jsai.v2i2.352
Narto, N., & HM, G. B. (2020). Penguatan Strategi Pemasaran Pudak di Tengah Pandemi Covid-19
untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Gresik. Jurnal
INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 6(1), 48–54.
https://doi.org/10.30656/intech.v6i1.2195
Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 1–17. https://doi.org/10.21009/jpmm.001.1.01
Santoso, R. (2020). Review of Digital Marketing & Business Sustainability of E-Commerce During
Pandemic Covid19 In Indonesia Corona Virus atau lebih dikenal dengan COVID-19 telah
mengubah peta , perilaku , yang pada era yang paling terdampak . Ribuan pelaku UMKM adanya
pande. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 5(2), 36–48. https://e-journal.unair.ac.id/JIET
Sari, S. P. (2020). Strategi Meningkatkan Penjualan di Era Digital. Scientific Journal Of Reflection :
Ekonomic, Accounting, Management Business, 3(3), 291–300.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3930698
Sedyastuti, K. (2018). Analisis Pemberdayaan UMKM Dan Peningkatan Daya Saing Dalam Kancah
Pasar Global. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 2(1), 117–127.
https://doi.org/10.31842/jurnal-inobis.v2i1.65
Sulaksono, J. (2020). Peranan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Umkm)
Desa Tales Kabupaten Kediri. Generation Journal, 4(1), 41–47.
https://doi.org/10.29407/gj.v4i1.13906
Suswanto, P., & Setiawati, S. D. (2020). Strategi Komunikasi Pemasaran Shopee Dalam Membangun
Positioning Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Indonesia. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi,
3(2), 16–29. http://52.221.78.156/index.php/linimasa/article/view/2754
Wella, S. F., & Chairy, C. (2020). Implementasi Sustainability Sebagai Alat Pemasaran Pada Era
Pandemi Covid-19. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 4(2), 343.
https://doi.org/10.24912/jmieb.v4i2.8284

http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 41
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Kumawula, Vol. 4, No.1, April 2021, Hal 108 – 123


DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v4i1.32361
ISSN 2620-844X (online)
Tersedia online di http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/index

PENGEMBANGAN USAHA UMKM DI MASA PANDEMI MELALUI


OPTIMALISASI PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN MEDIA
DIGITAL
1*Sam'un Jaja Raharja, 2Sari Usih Natari

Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
*Korespondensi : s.raharja2017@unpad.ac.id

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic has hit many countries, including Indonesia. Covid-19 has had an impact in various
sectors including Micro, Small and Medium Enterprises, including a decline in sales. Community Service
Activities are carried out to provide guidance in overcoming these impacts through the use and management of
appropriate digital media. By using and managing digital media, it is hoped that business actors can determine the
right type of digital media for the product being marketed, increasing public awareness and interest regarding the
product. The method used is virtual training using Zoom Meeting. The material for this activity is a strategy for
the use and management of digital media, optimization of digital marketing and product branding to improve the
ability to create interesting content, promotion and as an alternative media for service businesses. The digital media
used include Instagram, Facebook, WhatsApp, GrabFood/Go-Food, Tokopedia and other platforms.
The results of the activity show that the training and guidance provided has a positive impact on business actors
with an increase in knowledge about digital media, an increase in knowledge of various media that can be used
and an increase in skills in the use and management of digital media in branding. Recommendations that can be
conveyed are the existence of a sustainable development program for business actors so that they can implement
and manage digital media optimally.
Keywords: MSMEs, Covid-19, social medial, digital media, digital marketing, branding

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 telah melanda banyak negara, termasuk Indonesia. Covid-19 telah menimbulkan dampak di
berbagai sektor termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah diantaranya yakni turunnya jumlah penjualan.
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dilakukan untuk memberi bimbingan dalam mengatasi dampak tersebut
melalui penggunaan dan pengelolaan media digital yang sesuai. Dengan menggunakan dan mengelola media
digital, diharapkan para pelaku usaha dapat menentukan jenis media digital yang tepat untuk produk yang
dipasarkan, meningkatkan awareness serta ketertarikan masyarakat mengenai produk. Metode yang digunakan
adalah pelatihan secara virtual menggunakan Zoom Meeting. Materi kegiatan berupa ini adalah strategi
penggunaan dan pengelolaan media digital, optimalisasi digital marketing serta branding produk untuk
meningkatkan kemampuan pembuatan konten yang menarik, promosi serta sebagai media alternatif bagi pelaku
usaha bidang jasa. Media digital yang digunakan antara lain Instagram, Facebook WhatsApp, GrabFood/Go-Food,
Tokopedia dan platform lainnya.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan dan bimbingan yang diberikan memberikan dampak positif bagi
para pelaku usaha dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang media digital, peningkatan pengetahuan
berbagai media yang dapat digunakan dan adanya peningkatan keterampilan dalam penggunaan dan pengelolaan
media digital dalam branding. Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah adanya keberlanjutan program
pembinaan bagi para pelaku usaha sehingga dapat menerapkan dan mengelola media digital secara optimal.
Kata kunci: UMKM, Covid-19, media sosial, media digital, pemasaran digital, branding

108
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Salah satu langkah yang dapat


PENDAHULUAN
dilakukan oleh pelaku UMKM adalah dengan
Pandemi Covid-19 memberi dampak melakukan optimalisasi digital marketing
pada ketidakstabilan ekonomi, termasuk Usaha terutama dalam sektor peningkatan social
Mikro Kecil Menengah (UMKM). Secara media marketing, online advertising, video
umum, mayoritas dari pelaku UMKM marketing, search engine marketing, dan
mengalami penurunan pendapatan bahkan pengelolaan website. Dengan melakukan
kebankrutan akibat pandemi Covid-19 digitalisasi pemasaran, pelaku UMKM
(Sugiarti, Sari, & Hadiyat, 2020). Menghadapi diharapkan dapat meningkakan penjualan dan
hal demikian diperlukan strategi bagi UMKM online engagement untuk mengembangkan
untuk tetap bertahan dan dapat skala usaha di tengah pandemi Covid- 19.
mengembangkan bisnisnya di tengah pandemi Nadya (2016) menjelaskan bahwa ketepatan
Covid-19. Aspek utama yang sangat dalam pemilihan media yang sesuai dengan
berdampak bagi pelaku UMKM salah satunya perkembangan teknologi, sesuai dengan
adalah penurunan jumlah penjualan yang kecenderungan perilaku konsumen dalam
membuat kondisi keuangan UMKM dalam media elektronik, dengan sendirinya
kondisi krisis. Pembatasan kegiatan sosial memberikan opini yang menimbulkan
membuat UMKM sulit untuk bergerak pertimbangan bagi calon konsumen lain untuk
mengembangkan skala usaha jika hanya melakukan pembelian.
memanfaatkan metode konvensional tersebut. Pandemi Covid-19 membatasi para
Pelaku usaha telah melakukan berbagai cara konsumen untuk membeli produk UMKM
merespon kondisi sulit ini untuk secara langsung. Adanya pandemi ini juga
mempertahankan usahanya. menyebabkan banyaknya peraturan yang
Kurangnya mobilitas massa di sekitar dikeluarkan oleh pemerintah, seperti larangan
pasar tentu menghambat laju promosi yang untuk berkerumun dan adanya Pembatasan
berpengaruh kepada tingkat penjualan. Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi tersebut
Mengatasi hal tersebut, pemasaran secara menyebabkan para mitra kesulitan dalam
online melalui media merupakan langkah tepat melayani konsumen yang biasanya berkumpul
yang harus dilakukan oleh para pelaku usaha di lapak para mitra UMKM. Tabel berikut ini
(Suswanto & Setiawati, 2020; Gu, Han, & beberapa dampak yang dialami oleh UMKM
Wang, 2020). akibat PSBB.

109
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Berdasarkan berbagai permasalahan tepat serta sesuai dengan produk yang ingin
yang terjadi pada para mitra UMKM dapat dipasarkan melalui media digital (3)
disimpulkan bahwa mereka membutuhkan meningkatkan awareness bagi masyarakat
pendampingan maupun pelatihan dalam hal mengenai produk yang dijual oleh UMKM dan
pemasaran digital/online dan cara branding ketertarikan calon konsumen untuk melakukan
produk para mitra ke pasar yang lebih luas. pembelian produk (4) mengoptimalkan digital
Branding produk serta strategi pemasaran yang marketing untuk meningkatkan skala usaha (5)
baik sangat dibutuhkan dalam upaya dapat memiliki pemahaman dan
meningkatkan kembali penjualan serta mengimplementasikan social media marketing,
pendapatan para mitra UMKM. Maka dari itu, online advertising, dan photo/video editing (6)
upaya yang dilakukan untuk mengembalikan pelaku UMKM dapat meningkatkan brand
serta meningkatkan penjualan serta pendapatan engagement dari media sosial yang dimiliki dan
para mitra UMKM yakni dengan melakukan dapat mengoptimalkan brand awareness
pendampingan serta pelatihan mengenai melalui visual konten (7) meningkatkan skala
branding produk serta strategi pemasaran bisnis mitra UMKM di masa pandemi (8)
online/digital marketing (pemasaran pada Memperluas tingkat edukasi pelaku bisnis
platform online). Kegiatan pendampingan serta UMKM tentang penggunaan teknologi digital
pelatihan tersebut dilakukan secara dan pemasaran secara digital (9) UMKM
daring/online melalui Zoom Meeting. memperoleh pengetahuan dan pemahaman
Kondisi ini menjadi salah satu alasan mengenai branding produk serta pemasaran
untuk membantu memberdayakan pelaku online (10) UMKM mendapat keterampilan
UMKM dengan melakukan bantuan berupa tambahan mengenai cara mem-branding
pendampingan dalam pemanfaatan serta produk mereka serta pemasaran online untuk
optimalisasi penggunaan media digital untuk memperluas pasar (11) Dampak pelatihan
melakukan promosi secara masif agar dapat diharapkan dapat meningkatkan penjualan
memberikan dampak yang signifikan terhadap produk dan pendapatan UMKM di masa
awareness target konsumen dengan harapan pandemi Covid-19.
dapat meningkatkan penjualan produk mitra Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh
UMKM. Oktaviani dan Rustandi (2018) Yacub dan Mustajab (2020), digital marketing
menyatakan bahwa digital marketing berperan menggunakan Instagram dan Facebook
dalam membangun brand awareness yang memiliki pengaruh signifikan terhadap brand
dilakukan dengan mengelola media sosial awareness.
Instagram sebagai upaya membangun Berdasarkan uraian permasalahan,
awareness. kondisi yang dihadapi dan tujuan serta manfaat
Kegiatan ini bertujuan untuk (1) kegiatan, maka kegiatan ini dilaksanakan
mengetahui kondisi dan permasalahan yang dengan judul “Pengembangan UMKM di
dialami para mitra UMKM (2) memberikan Masa Pandemi Optimalisasi Penggunaan dan
solusi dalam mengatasi permasalahan yang Pengelolaan Media Digital”.
tengah dihadapi para mitra UMKM (3) Pelatihan diberikan kepada UMKM
membantu meningkatkan penjualan serta mitra yang menjadi subjek dalam pelaksanaan
memperluas pasar para mitra UMKM melalui KKNM Integratif. Para peserta tersebar di 17
kegiatan pelatihan yang diberikan (4) (tujuh belas) lokasi: Kota Bandung, Kabupaten
memberikan usulan strategi marketing untuk Bandung, Kabupaten Bandung Barat,
mengatasi masalah yang dihadapi UMKM Sumedang, Kabupaten Sukabumi, Kota Bekasi,
ditengah pandemi Covid-19. Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor,
Sedangkan manfaat bagi UMKM Kabupaten Karawang, Kuningan, Tasikmalaya,
antara lain (1) UMKM dapat menggunakan dan Jakarta Timur, Kota Depok, Tangerang,
mengelola media digital untuk meningkatkan Tangerang Selaatan, Jakarta Timur dan Jakarta
usaha (2) menentukan jenis media sosial yang Selatan

110
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Konsep UMKM
Menurut Rudjito (2003), UMKM
Terkait dengan pandemi Covid-19, Han dan
adalah usaha yang membantu perekonomian
Nigg (2011) menyatakan bahwa UMKM
Indonesia. Sebab melalui UMKM akan
kurang siap untuk mengelola risiko. UMKM,
membentuk lapangan kerja baru dan
khususnya di negara berkembang tidak
meningkatkan devisa negara melalui pajak
memiliki budaya dan sistem manajemen risiko
badan usaha. Kwartono (2007) menambahkan
maupun kelangsungan bisnis. Hal ini sejalan
UMKM ialah kegiatan ekonomi rakyat yang
dengan yang dinyatakan oleh Liu et al. (2013)
memiliki kekayaan bersih maksimal Rp
mengacu kepada krisis ekonomi 2008. Krisis
200.000. 000,00 dimana tanah dan bangunan
ekonomi 2008 di seluruh dunia dan berdampak
tempat usaha tidak diperhitungkan.
pada UMKM di hampir setiap negara
UMKM adalah unit usaha produktif
menyebabkan penutupan UMKM secara besar-
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
besaran, pengurangan skala dan jumlah usaha
perorangan atau badan usaha di semua sektor
jumlah usaha baru. UMKM rentan terhadap
ekonomi. Pada prinsipnya, pembedaan antara
risiko bencana di empat bidang: modal, tenaga
Usaha Mikro (UM), Usaha Kecil (UK), Usaha
kerja, logistik, dan pasar (Liu, Xu, & Han,
Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB)
2013).
umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak
Kossyva et al (2014) menambahkan
termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata
bahwa hampir 50% UMKM di Belgia dan
per tahun, atau jumlah pekerja tetap
Belanda, misalnya, mengalami keterlambatan
(Tambunan, 2012). Secara terperinci, konsep
dalam penerimaan pembayaran mereka
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Kossyva, Sarri, & Georgopoulos, 2014).
mengacu kepada Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2018 tentang UMKM, disajikan dalam
tabel berikut;

111
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Sementara itu, Kementerian Koperasi


Pengangguran struktural yang tinggi juga UKM menyatakan bahwa dari seluruh UMKM
menurunkan permintaan barang dan layanan yang terdata di Kemenkop UKM, dilaporkan
memberikan dampak bagi UMKM secara sejumlah 56% UMKM mengaku mengalami
signifikan (Alegre & Chiva, 2013). Kejadian penurunan pada hasil omzet penjualan akibat
bencana juga dapat merusak dan mengganggu pandemi Covid-19, 22% lainnya mengalami
jaringan rantai pasokan dimana banyak UMKM kesulitan dalam mendapatkan
terlibat. Risiko tersebut menurunkan nilai aset, pembiayaan/kredit, 15% mengalami
mengganggu operasional, meningkatkan biaya permasalahan dalam distribusi barang, dan 4%
produksi dan mengurangi pendapatan serta sisanya melaporkan kesulitan mendapatkan
potensi pertumbuhan jangka panjang bahan baku mentah. Seluruh UMKM yang
(Linnenluecke & Griffiths, 2010). terdata dalam riset ini, komposisi UMKM yang
Sektor lain yang berdampak pada bergerak dalam industri mikro menempati
UMKM adalah industri pariwisata. Industri ini angka 87,4% (Mahmud, 2020).
merupakan salah satu industri yang terdampak Meskipun pandemi Covid-19
oleh penyebaran Covid-19. Di Bali telah terjadi memunculkan beberapa masalah, di sisi lain ada
40.000 pembatalan hotel dengan kerugian kesempatan yang juga muncul. Banyak UMKM
mencapai 1 triliun rupiah setiap bulan (Pratiwi, dan koperasi bisamemanfaatkan teknologi
2020) Lesunya sektor pariwisata memiliki efek informasi dan komunikasi mengingat
domino terhadap sektor UMKM. Berdasarkan perdagangan elektronik pada 2020 mencapai
data yang diolah P2E LIPI, dampak penurunan US$ 130 miliar. Transaksi perdagangan
pariwisata terhadap UMKM yang bergerak elektronik meningkat secara drastis, antara lain
dalam usaha makanan dan minuman mikro produk kesehatan meningkat 90%, produk
mencapai 27%. Sedangkan dampak terhadap penunjang hobi naik 70%, makanan naik 350%,
usaha kecil makanan dan minuman sebesar dan makanan herbal naik 200% (Amri, 2020).
1,77%, dan usaha menengah di angka 0,07%.
Media Online
Pengaruh virus Covid-19 terhadap unit
Media online disebut juga dengan digital
kerajinan dari kayu dan rotan, usaha mikro akan
media adalah media yang tersaji secara online
berada di angka 17,03%. Untuk usaha kecil di
di internet. Pengertian media online secara
sektor kerajinan kayu dan rotan 1,77% dan
umum, yaitu segala jenis atau format media
usaha menengah 0,01%. Sementara itu,
yang hanya bisa diakses melalui internet
konsumsi rumah tangga juga akan terkoreksi
berisikan teks, foto, video, dan suara
antara 0,5% hingga 0,8% (Pratiwi, 2020).
(Irwansyah, 2011). Dalam pengertian umum

112
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

ini, media online juga bisa dimaknai sebagai internet dan bisa memfasilitasi saluran akses
sarana komunikasi secara online. Dengan beragam bidang (Susanti, Gunawan, &
pengertian media online secara umum ini, maka Sukaesih, 2019).
email, mailing list (milis), website, blog, Penggunaan media sosial dapat
Whatsapp, dan media sosial masuk dalam memfasilitasi seperti konten, komunikasi dan
kategori media online. percakapan. Platform media sosial dapat di
Media online adalah sebutan umum kelompokan kedalam beberapa kategori besar:
untuk sebuah bentuk media yang berbasis • Publikasi Web: (a) Microbologging (Twitter,
telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya Phurk), (b) Blogs (Wordpress, Blogger), (c)
terdapat portal, website (situs web), radio- Wiki (Wikispaces, PBwiki) dan (d) Mashup
online, TV-online, pers online, mail-online, dan (Googel Maps, Popurls).
lain-lain, dengan karakteristik masing-masing • Jejaring sosial
sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan Aplikasi yang memungkinkan pengguna
user memanfaatkannya. untuk membuat dan membangun koneksi
Media online memiliki beberapa dengan berabagai informasi pengguna lainya.
kekuatan yang tidak dimiliki oleh media cetak Ada beberapa platform. Umumnya jaringan
dan media elektronik (McLuhan, 2011), yaitu : sosial sebagi berikut: (a) Alat media sosial
a) Terdapat link untuk menawarkan (Facebook, Linkedin, Google) (b) Social
pengguna (user) dalam membaca Bookmark (Delicious, Digg), (c) Virtual
informasi secara online. Words (Second Life, Opensim), (d)
b) Konsumen dapat melihat informasi baru Crowdsourcing/social voting (Ideascale,
secara up to date. chaordix).
c) Informasi dapat diperbaharui secara luas • File Sharing dan Penyimpanan
secara online. Sebuah layanan hosting file atau penyediaan
d) Terdapat fitur membuat konten, foto, video penyimpanan file secara online yang di
dan suara yang mudah secara online. rancang khusus untuk menyimpan konten.
e) Dapat menyimpan data secara online tanpa Platform untuk menyipan file meliput; (a)
terbatas waktu. Pepustakaan foto (flickr, Picasa) (b) Video
Penggunaan internet yang mulai merambah Sharing (YouTube, Vimeo), (c) Audio
berbagai kalangan dapat membuat orang-orang Sharing (Podcast, Itunes), (d) Penyimpanan
banyak menghabiskan waktu secara virtual (Google Documents, Drop.io, Myspace) (e)
(McQuail, 2011). Hal ini menyebabkan media Manajemen Konten (Sharepoint, Drupal).
secara online mulai banyak mengembangkan
Pemasaran Digital
platform-platform baru dalam memenuhi
Pemasaran digital adalah pemasaran
kebutuhan masyarakat, seperti chat room, game
menggunakan internet sebagai media
online, dan lain sebagainya.
pemasaran. Pemasaran digital sangat membantu
Media Sosial UMKM karena kemampuan baru konsumen
Menurut Zarella (2011), media sosial dalam mengikuti arus digitialisasi. Dengan
merupakan paradigma media baru dalam adanya digital marketing komunikasi dan
konteks industri pemasaran. Sedangkan transaksi dapat di lakukan setiap waktu atau
menurut Asmaya (2015) media sosial real time dan bisa diakses di seluruh dunia, serta
merupakan platform yang mampu membantu seseorang juga dapat melihat berbagai barang
dan memfasilitasi berbagai kegiatan seperti melalui internet. Sebagian besar sebuah
mengintegrasikan situs web, interaksi sosial, informasi mengenai berbagai produk sudah
dan pembuatan konten berbasis komunitas. tersedia di internet dalam kemudahan
Kehadiran media sosial menandakan pemesanan dan kemampuan konsumen dalam
pergeseran arah dalam penggunaan media membandingkan sebuah produk dengan produk
komunikasi yang sekarang serba berbasis lainnya.

113
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Menurut Kotler (2018) pemasaran online Selanjutnya Murdjito (2012) menambahkan


(e-marketing) adalah saluran yang dapat tahapan-tahapan yang perlu diikuti yaitu: (1)
dijangkau seseorang melalui komputer dan analisis situasi masyarakat (2) identifikasi
modem. Modem menghubungkan komputer masalah (3) menentukan tujuan kerja (4)
dengan jalur telepon sehingga komputer rencana pemecahan masalah (5) pendekatan
menjangkau beragam layanan informasi online. sosial (6) pelaksanaan kegiatan (7) evaluasi
Sedangkan menurut Bala (2018) e-marketing kegiatan dan hasil. Mengacu kepada pendapat
adalah melakukan bisnis online yang bentuknya Murdjito tersebut maka metode dan tahapan
paling jelas adalah menjual produk kepada kegiatan diuraikan sebagai berikut;
konsumen secara online. . 1) Analisis situasi dalam bentuk kegiatan awal
Menurut Irmawati (2011) model bisnis dengan melakukan analisis situasi UMKM
dalam layanan bisnis online (e-marketing) di masa pandemi. Dalam hal ini dilakukan
terbagi atas 6 (enam) jenis, antara lain: analisis situasi dan pengamatan terhadap
a) Connectivity dampak pandemi terhadap kondisi mitra
Bisnis yang berbasis layanan akses internet UMKM.
kepada pelanggannya. 2) Identifikasi masalah yaitu dengan
b) Context mengidentifikasi permasalahan-
Bisnis yang memberikan layanan dengan permasalahan apa saja yang dihadapi oleh
berupa informasi dan hiburan. UMKM terkait dengan kegiatan atau
c) Content aktivitas bisnis mereka selama pandemi.
Bisnis yang memberikan layanan dengan Lingkup identifikasi mengacu kepada 4
basis berupa teks atau gambar sebagai inti (empat) fungsi utama bisnis yaitu:
bisnisnya. pemasaran, keuangan, produksi dan
d) Communication sumberdaya manusia. Hasil identifikasi
Layanan komunikasi berbasis internet masalah mengerucut kepada permasalahan
dengan menggunakan media interaktif. utama mitra UMKM yaitu menurunnya
e) Community penjualan produk maupun jasa. Secara
Bisnis yang membngun komunitas digital teoritis masalah penjualan merupakan
dengan media message, board, web chat, bagian dari pemasaran. Dengan demikian,
maupun penyedia web mail. masalah utama mitra UMKM adalah
f) Commerce masalah pemasaran.
Model bisnis yang melakukan aktivitas 3) Menentukan tujuan kerja yaitu menentukan
bisnis berbasis internet. apa yang ingin dicapai dari atau perubahan-
Pemasaran digital yang semakin perubahan yang ingin dihasilkan melalui
berkembang dan berkaitan erat dengan media kegiatan in. Dalam hal ini tujuan kerja
sosial sangat mempermudah konsumen adalah meningkatkan Kembali aktivitas
mendapatkan informasi yang diinginkan. bisnis mitra UMKM khususnya penjualan
Instagram merupakan salah satu media sosial yang mengalami penurunan karena adanya
yang masuk dalam kategori jejaring sosial yang wabah pandemi Covid-19.
dapat diakses dengan mudah, dan dapat 4) Rencana pemecahan masalah terkait
memberikan informasi. dengan bentuk kegiatan pengabdian pada
masyarakat (PPM). Sebetulnya banyak
METODE sekali bentuk PPM seperti KKN, desa
Menurut Murdjito (2012) metode binaan, Pengabdian Lingkar Kampus
penbadian pada masyarakat ialah suatu pola (PLK), kerjasama, kemitraan, pelatihan dan
sistim Tindakan yang akan dilakukan, ataupun lain-lain. Berkaitan dengan kegiatan
urutan atau tahapan-tahapan yang perlu dalam pengembangan UMKM di masa Pandemi,
menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat bentuk kegiatan sebagai pemecahan
masalah adalah pelatihan.

114
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

5) Pendekatan sosial, dalam hal ini berupa dilakukan secara kombinasi (hybrid) melalui
perlakuan terhadap mitra sebagai subjek tatap muka dengan menerapkan protokol
kegiatan. Hal ini dikarenakan masalah yang Kesehatan yang ketat dan melalui Zoom
akan dipecahkan adalah masalah yang (daring).
dihadapi oleh mitra berupa lesunya usaha Secara garis besar tema yang disampaikan
yang ditandai dengan menurunnya kepada khalayak adalah sebagai berikut
penjualan dan lain. Dalam pendekatan • Digital Marketing dan Promosi melalui
sosial ini mitra UMKM benar-benar media digital
dilibatkan dalam perencanaan kegiatan • Pemanfaatan Teknologi Digital sebagai
melalui pendekatan personal terhadap mitra Alat Pengembangan dan Pemasaran
dalam bentuk pengisian formulir, • Strategi Pemasaran: Branding dan
wawancara dan beberapa diantaranya Digitalisasi Produk, Identitas Produk
berdialog secara langsung 7) Evaluasi
6) Pelaksanaan kegiatan, dalam hal ini adalah Pasca pelatihan dan bimbingan, dilakukan
kegiatan pelatihan pemasaran. Mengingat evaluasi terhadap mitra untuk melihat
dalam suasana pandemi Covid-19, maka respons dan manfaat dari hasil pelatihan
kegiatan dilaksanakan secara virtual/online. dan bimbingan tersebut serta adanya
Waktu pelaksanaan ditetapkan pada peningkatan baik pengetahuan maupun
minggu ke-4 Januari. Karena dilaksanakan keterampilan dari para mitra UMKM.
secara daring, maka narasumber maupun Selain itu juga untuk menilai tingkat
peserta berada di lokasi masing-masing. pemahaman dan kepuasan dari pelatihan.
Dalam kegiatan ini pihak yang terlibat Evaluasi juga untuk melihat apakah ada
adalah narasumber, peserta dan Tim dampak dari pemberian pelatihan tersebut
pelaksana yaitu mahasiswa peserta KKNM dan dapat menciptakan inovasi secara
periode Januari-Februari 2021 mandiri setelah diberikan pelatihan.
Mengacu kepada identifikasi masalah,
maka masalah utama mitra UMKM adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah pemasaran. Hasil identifikasi bahwa
1. Gambaran Kondisi dan Tingkat
semua mitra mengalami kesulitan dalam hal
Pengetahuan Peserta Sebelum Pelatihan
penjualan, menurunnya volume penjualan dan
tidak adanya konsumen. Sementara mengacu Khalayak sasaran kegiatan ini tersebar
kepada tujuan kerja adalah meningkatkan di berbagai wilayah yakni di Bandung,
kembali aktivitas bisnis melalui penjualan atau Sumedang dan Jabodetabek sesuai dengan
pemasaran, maka pemecahan masalah yang domisili masing-masing mitra. Mitra yang
dipilih adalah pelatihan yang terkait dengan menjadi khalayak sasaran sebanyak 40 (empat
pemasaran dalam bentuk bagaimana puluh) orang berada di tempat tinggal atau
meningkatkan penjualan. Dengan demikian tempat usaha masing-masing. Pada bagian ini
pemecahan masalahnya adalah dengan mendeskripsikan gambaran umum kondisi dan
mengadakan pelatihan pemasaran melalui tingkat pengetahuan para mitra UMKM di
alternatif strategi pemasaran. Dalam hal ini daerah masing-masing.
penggunaan media sosial merupakan salah satu a. Media sosial yang diketahui mitra
saluran pemasaran yang dinilai dapat efektif Salah satu kekuatan pendorong
dalam memasarkan produk.. terdepan dan pembangunan ekonomi di
Pelatihan diberikan dalam bentuk dengan Indonesia adalah pengembangan
pemberian edukasi bagi mitra UMKM yang UMKM di setiap daerah Indonesia.
sesuai dengan kebutuhan atau yang diinginkan Dalam membantu pengembangan
oleh mitra peserta kegiatan. Pelatihan diberikan UMKM tersebut dapat dibantu dengan
kepada 40 (empat puluh) mitra yang tersebar di adanya media sosial yang menjadi
berbagai daerah. Kegiatan pelaksanaan trend tahun 2021 ini. Hal ini

115
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

diakibatkan adanya pencegahan Covid- perusahaan sehingga tujuan untuk


19 yang masih tinggi dan meningkatkan penjualan diharapkan dapat
perkembangan digital yang semakin tercapai.
digemari masyarakat. Untuk itu, perlu b. Media sosial yang digunakan mitra
melakukan survei terkait pengetahuan UMKM
media sosial yang dimiliki oleh pelaku Pengertian media online secara
UMKM beberapa daerah di Indonesia umum, yaitu segala jenis atau format
dengan kegiatan PPM ini. media yang hanya bisa diakses melalui

internet berisikan teks, foto, video, dan


suara. Dengan pengertian media online
Berdasarkan hasil survei diatas, secara umum ini, maka email, mailing
dapat diketahui bahwa media sosial yang list (milis), website, blog, whatsapp,
diketahui mitra UMKM di beberapa daerah dan media sosial masuk dalam kategori
di Indonesia adalah Instagram. Instagram media online. Khusus media sosial
sendiri sering digunakan sebagai sarana yang sering digunakan oleh masyarakat
promosi untuk meningkatkan minat beli Indonesia memiliki instensitas cukup
konsumen. Hal ini sesuai dengan strategi tinggi dibandingkan media online
promosi yaitu membujuk, merangsang lainnya. Media sosial tersebut yaitu
konsumen agar mau membeli produk

116
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Instagram, TikTok, Beetalk, Facebook, Berdasarkan hasil survei di atas,


Twitter dan lain sebagainya. dapat diketahui bahwa hal penting yang
Berdasarkan hasil survei di atas, harus ada dalam media sosial oleh mitra
dapat diketahui bahwa media sosial UMKM adalah foto. Foto merupakan
yang digunakan mitra UMKM tertinggi hal penting visual tersirat dalam
adalah Instagram. Instagram menyampaikan informasi produk
merupakan media informasi yang kepada konsumen. Gambar yang
dapat dengan mudah menampilkan foto menarik dalam foto menjadi kunci
yang digunakan mitra UMKM. Fitur penting dalam menarik konsumen
foto dalam Instagram pun memiliki dalam penjualanan yang dilakukan oleh
banyak desain menarik untuk diedit, mitra UMKM. Foto produk dari para
dengan tujuan agar konsumen tertarik mitra UMKM dimasukkan ke dalam
untuk membeli produk yang dijual oleh media sosial yang sering digunakan
mitra UMKM. Hal ini sesuai dengan yaitu Instagram. Di mana hal ini sesuai
media sosial yang diketahui oleh para dengan pernyataan sebelumnya,
mitra UMKM sebelumnya, yaitu Instagram sering digunakan dalam
Instagram. Sehingga kegiatan bisnis kegiatan bisnis para mitra UMKM.
para mitra UMKM lebih banyak d. Manfaat media sosial yang
menggunakan Instagram. digunakan mitra UMKM
c. Hal penting yang harus ada dalam Salah satu desain media online
media sosial yang paling umum diaplikasikan dalam
Media online disebut juga dengan praktik jurnalistik modern dewasa ini
digital media adalah media yang tersaji adalah berupa situs berita. Media sosial
secara online di internet. Dalam merupakan paradigma media baru
pengertian umum ini, media online juga dalam konteks industri pemaasaran.
bisa dimaknai sebagai sarana Penggunaaan media sosial juga
komunikasi secara online. Salah menjadi media digital marketing
satunya adalah media sosial yang tertinggi pada tahun 2021. Manfaat
menjadi tren akhir-akhir ini. Namun yang dihasilkan dari penggunaan media
ada beberapa hal penting yang harus sosial sangat banyak dan beragam.
diperhatikan dalam menggunakan Diantaranya adalah meminimalisasi
media sosial, yaitu profil usaha, bahasa biaya operasional, memudahkan
yang menarik, foto, kualitas produk dan transaksi, menguntungkan,
kemasan produk. memudahkan penjualan, hemat tempat,

117
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

sistem serba online dan mempermudah


promosi.

e. Hal penting dalam pengelolaan


Berdasarkan hasil survei di atas,
media sosial yang digunakan mitra
dapat diketahui bahwa manfaat media
UMKM
sosial yang dirasakan dan digunakan
Media sosial merupakan platform
oleh mitra UMKM tertinggi adalah
yang mampu membantu dan
bertujuan untuk mempermudah
memfasilitasi berbagai kegiatan seperti
promosi. Selain mudah dan ekonomis
mengintegrasikan situs web, interaksi
dalam promosi, media sosial juga
sosial, dan pembuatan konten berbasis
memiliki fitur-fitur desain menarik
komunitas. Begitu banyaknya media
dalam menggapai target konsumen
sosial seiring perkembangan jaman
lebih banyak dibandingkan secara
hingga tahun 2021 ini, maka fitur
konvensional. Ditambah lagi
konten yang ditampilkan pun beragam.
masyarakat era 2021 ini, sudah banyak
Kata-kata yang digunakan, waktu saat
mengenal digital dan gadget yang
memposting, postingan yang menarik,
menjadi kebutuhan sehari-hari.
foto yang menarik dan tampilan profil
Sehingga promosi sering dilakukan
usaha.
dalam media sosial oleh para mitra
UMKM, seperti Instagram, Whatsapp
dan Facebook.

118
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Berdasarkan hasil survei di atas, Evaluasi dari kegiatan ini selama


dapat diketahui bahwa konten dalam sebulan ini dapat dilihat dari adanya
pembuatan media sosial yang peningkatan pengetahuan dan keterampilan
digunakan oleh mitra UMKM tertinggi mitra setelah pelatihan pengembangan
adalah tampilan profil. Tampilan profil UMKM. Pengetahuan tersebut dapat
ini menjadi sangat penting bagi mitra dirasakan menambah wawasan dari mitra
UMKM karena dapat mewakilkan UMKM masing-masing.
identitas terhadap usaha yang akan di Berdasarkan hasil evaluasi dampak di
promosikan melalui media sosial. atas, dapat diketahui bahwa peningkatan
Setelah itu, waktu saat memposting pengetahuan dan keterampilan mitra
menjadi langkah kedua yang cukup setelah pelatihan pengembangan UMKM
penting bagi mitra dalam memberikan ini dirasakan sangat baik. Hal ini terbukti
informasi update kepada konsumen. sebesar 48,78% memilih skala 5 dalam
Tampilan profil yang dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
oleh para mitra UMKM, sering mitra setelah dilakukan pelatihan.
menggunakan Instagram sebagai media Peningkatan pengetahuan dan keterampilan
sosialnya. Di mana Instagram memiliki tersebut berupa penggunaan media sosial
kemudahan dalam mendesain fitur profil untuk bisnis, yaitu Instagram Ads,
dan menampilkan update produk dari Whatsapp Business dan Facebook khusus
para mitra UMKM. Hal ini sesuai dengan akun bisnis. Selain itu, banyak juga
pengetahuan dan intensitas penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang
media sosial yang sering digunakan oleh berhasil meningkatkan keterampilan yang
para mitra. diperoleh para mitra UMKM yaitu
penggunaan e-commerce dan ojek online
Analisis Dampak Pelatihan
(Gojek dan Grab) yang dapat menunjang
Pembahasan selanjutnya adalah bagaimana
bisnis para mitra UMKM.
dampak yang terjadi atas pemberian pelatihan
b. Dampak pemasaran dan penjualann
dan pendampingan yang dilakukan setelah
yang dirasakan oleh mitra UMKM
pelaksanaan pelatihan. Analisi meliputi
Strategi pemasaran dan penjualanan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan,
memiliki tujuan untuk membujuk,
peningkatan pemasaran dan hal lainnya yang
merangsang konsumen agar mau membeli
berkaitan
produk perusahaan sehingga tujuan untuk
a. Peningkatan pengetahuan dan
meningkatkan penjualan diharapkan dapat
keterampilan mitra
tercapai. Sehingga dampak yang dihasilkan

119
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

diharapkan dapat meningkatkan c. Tingkat Kepuasan mitra terhadap solusi


penjualanan produk yang dihasilkan oleh melalui Pelatihan
para mitra UMKM. Pemasaran merupakan sistem kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menentukan harga, promosi, dan


Berdasarkan hasil evaluasi di atas, mendistribusikan barang yang dapat
dapat diketahui bahwa sebesar 51,21% memuaskan keinginan dan mencapai target
memilih skala 4. Di mana dampak yang pasar dan sesuai dengan tujuan bisinis
dirasakan setelah diberikan pelatihan perusahaan. Kepuasan tersebut dapat
mengenai digital marketing dapat membuat dan membangun koneksi dengan
meningkatkan pemasaran dan penjualan berbagai informasi pengguna lainnya
produk oleh para mitra UMKM. Pelatihan terhadap produk yang dimiliki oleh mitra
digital marketing yang diberikan salah UMKM.

satunya adalah dengan edukasi penggunaan Berdasarkan hasil evaluasi di atas,


Instagram Ads, Whatsapp Business dan dapat diketahui bahwa sebesar 56,09%
Ojek Online (Go-jek dan Grab). Dampak memilih skala 5. Hal ini berarti kepuasan
tersebut berupa manfaat dari penggunaan mitra terhadap solusi dalam
media sosial, yaitu meminimalisasi biaya mengembangkan usahanya sangat tinggi.
operasional, memudahkan transaksi, Kepuasan ini diperoleh dari keberhasilan tim
menguntungkan, memudahkan PPM antara dosen dan mahasiswa dalam
penjualanan, hemat tempat, sistem serba membimbing para mitra selama sebulan
online dan mempermudah promosi. dengan pemberian pelatihan dan arahan

120
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

yang disesuaikan dengan kebutuhan masing- berarti selama pelatihan Pengembangan


masing mitra UMKM. Sehingga kepuasan UMKM berlangsung, pengetahuan dan
tersebut dapat berupa edukasi dan praktik keterampilan para mitra UMKM dapat
langsung dalam menggunakan media sosial meningkat. Selama berlangsungnya
dalam menunjang bisnis para mitra UMKM. pelatihan, setiap mitra akan diawali dengan
d. Peningkatan pengetahuan dan wawancara terkait dengan kebutuhan yang
keterampilan mitra pasca pelatihan diinginkan dalam mengembangkan
Kemampuan baru konsumen dalam bisnisnya. Setelah itu, baru dilakukan
mengikuti pelatihan dalam bentuk pelatihan berupa digital marketing yang
pemantauan terhadap transaksi yang disesuaikan jenis media sosial yang ingin
dilakukan setiap waktu atau real time dan digunakan. Selain itu, hal ini dikarenakan
yang bisa diakses oleh para mitra UMKM team-work dari tim PPM selama pelatihan
secara online. Hal ini dikarenakan para mitra berlangsung.
UMKM berada di 20 tempat berbeda. e. Pengaruh digital marketing pada
Pemantauan menunjukkan bahwa ada Pengembangan UMKM saat ini
peningkatan pengetahuan dan keterampilan Pemasaran digital adalah pemasaran
para mitra. menggunakan internet untuk sebagai media
pemasaran. Pemasaran digital sangat

membantu mitra UMKM karena


Berdasarkan hasil evaluasi dan kemampuan baru dalam mengikuti arus
pemantauan di atas, dapat diketahui bahwa digitialisasi. Sehingga pengaruh yang
sebesar 53,65% memilih skala 5. Hal ini diberikan pun sangat baik meningkatkan

121
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

penjualanan produk yang dimiliki oleh para melakukan adaptasi perusahaan guna
mitra UMKM. meningkatkan skala usaha sekaligus menjaga
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, kelangsungan usaha. Rekomendasi lainnya
dapat diketahui bahwa sebesar 68,29% adalah peningkatan materi lebih tinggi
memilih skala 5 untuk pengaruh digital (advance) untuk pelatihan selanjutnya. Dengan
marketing pada pengembangan UMKM demikian peserta dapat mengetahui lebih jauh
saat ini. Pengaruh digital marketing oleh strategi pemasaran yang tepat dengan branding
para mitra UMKM sangat dirasakan serta digitalisasi produk, baik selama maupun
terhadap pengembangan usahanya, pandemi dan sesudah masa pandemi.
terutama dari segi pemasaran dan
penjualanan. Hal ini dibuktikan dari UCAPAN TERIMAKASIH
pengetahuan dan penggunaan media sosial Ucapan terima kasih disampaikan
yang digunakan oleh para mitra UMKM kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
cukup tinggi. Terutama dengan Masyarakat Universitas Padjadjaran yang
menggunakan Instagram sebagai salah satu mendukung pendanaan kegiatan ini dan para
media sosial yang sering digunakan para mahasiswa peserta KKNM Integratif Semester
mitra UMKM untuk dapat menunjang Ganjil 2020-2021 atas dukungan selama
pemasaran dan penjualanan produk. Selain kegiatan proses pengumpulan data.
itu digital marketing dapat digunakan
dalam mempermudah promosi dengan DAFTAR PUSTAKA.
pembuatan profil usaha para mitra UMKM.
Adi, M Kwartono. 2007. Analisis Usaha Kecil
SIMPULAN DAN REKOMENDASI dan Menengah. Yogyakarta:Andi Offset.
Alegre, J., & Chiva, R. (2013). Linking
Pandemi Covid-19 sangat Entrepreneurial Orientation and Firm
berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, Performance: The Role of
termasuk UMKM. Dampak tersebut tidak Organizational Learning Capability and
terbatas aspek produksi tetapi juga aspek Innovation Performance. Journal of
pemasaran. Pada saat yang bersamaan, banyak Small Business Management, 51(4),
UMKM yang belum memahami teknik digital 491–507.
https://doi.org/10.1111/jsbm.12005
marketing yang efektif sebagai solusi di masa
pandemi ini. Kegiatan pelatihan secara virtual Amri, A. (2020). Dampak COVID-19 Terhadap
dimaksudkan untuk membantu mitra dalam UMKM Di Indonesia. Jurnal Brand, 2
(1) hal 123-130 .
memanfaatkan teknik digital marketing seperti
meningkatkan pemasaran melalui media sosial, Asmaya, F. (2015). Pengaruh penggunaan
online advertising, dan branding. Berdasarkan media sosial facebook terhadap perilaku
prososial remaja di kenagarian koto
hasil evaluasi menunjukkan bahwa optimalisasi
Bangun. Jom FISIP, hal 1-15.
penggunaan dan pemanfaatan media digital
telah mampu meningkatkan pengetahuan dan Bala, M., & Verma, D. (2018). A Critical
keterampilan mitra dan memberikan dampak Review of Digital Marketing .
International Journal of Management,
pada peningkatan pemasaran 8(10), pp 321–339.
Pelatihan pemanfataan media digital
dalam pengembangan UMKM terbukti Han, Z., and J. Nigg. 2011. The influences of
business and decision makers’
bermanfaat dan dapat meningkatkan characteristics
pengetahuan dan keterampilan mitra. Oleh on disaster preparedness—A study on the
karena itu, direkomendasikan agar metode 1989 Loma Prieta Earthquake.
pendampingan kepada mitra yang berkelanjutan International
untuk dapat menjadi solusi dalam Journal of Disaster Risk Science 2(4) pp
meningkatkan skala bisnis dan juga siap untuk 22–31.

122
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

Irwansyah. 2011. Corporate and Marketing Implementasi Digital Marketing dalam


Communication. Jakarta: Puskombis Membangun Brand Awareness. Jurnal
Universitas Mercu Buana. PRofesi Humas, 3(1), hal 1-20
Irmawati, D. (2011). Pemanfaatan E-commerce Pratiwi, M.I. (2020). Dampak COVID-19
Dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Terhadap Perlambatan Ekonomi Sektor
Bisnis Edisi Ke-VI (November), hal 95– UMKM. Jurnal Ners, 4 (2), hal 30 – 39.
112.
Raharja, S.J. dan Adiprihadi, D. (2020).
Kotler, Philip And Gary Armstrong., 2018., Dampak Pandemik Covid-19 Terhadap
Principle Of Marketing, 17e Global UMKM di Kota Bandung. Laporan
Edition, Pearson Education Limited, Akhir Penelitian.
New York.
Rudjito. (April 2003). Strategi pengembangan
Kossyva, D., Sarri, K., & Georgopoulos, N. UMKM Berbasis Sinergi Bisnis, dalam
(2014). Co-opetition: a Business Strategy Makalah yang disampaikan pada seminar
for Smes in Times of Economic Crisis. peran perbankan dalam memperkokoh
South-Eastern Europe Journal of ketahanan nasional kerjasama Lemhanas
Economics, 12(1), pp 89–106 RI dengan BRI
Linnenluecke, M., & Griffiths, A. (2010). Sugiarti, Y., Sari, Y., & Hadiyat, M. A. (2020).
Beyond Adaptation: Resilience for Peranan E-Commerce untuk
Business in Light of Climate Change and Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro
Weather Extremes. Business & Society, Kecil dan Menengah (UMKM) Sambal
49(3), pp 477–511. di Jawa Timur. Jurnal Kumawula:
https://doi.org/10.1177/0007650310368 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
814 3(2), 298–309.
https://doi.org/https://doi.org/10/24198/k
Liu, Z., Xu, J., & Han, B. T. (2013). Small- and
umawula.v3i2.28181
medium-sized enterprise post-disaster
reconstruction management patterns and Susanti, S., Gunawan, W., & Sukaesih, S.
application. Natural Hazards, 68(2), pp (2019). Pengembangan Pemasaran
809– 835. Bordir dan Kelom Geulis Tasikmalaya
Melalui Media Sosial. Jurnal Kumawula:
McLuhan, Marshall. 2011. Understanding
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
Media. London: Routledge Classics.
2(3), 248–261.
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi https://doi.org/http://10.24198/kumawul
Massa. Jakarta: Salemba Humanika. a.vli3.25256
Muhammad, Sy. (2020). Dampak Pandemi Suswanto, P dan Setiawati,S. D., (2020).
Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia. Membangun Strategi Komunikasi
NU Online. Pemasaran dalam Membangun
https://www.nu.or.id/post/read/123247/d Positioning di Tengah Pandemi Covid-19
ampak-pandemi-Covid-19-terhadap- di Indonesia. Lini Masa: Jurnal Ilmu
umkm-di-indonesia (diakses pada 30 Komunikasi, 3(2), hal 16-29.
Desember 2020)
Tambunan, T.H. (2012) Usaha Mikro Kecil dan
Murdjito. G. (2012), Metode Pengabdian Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting,
Masyarakat. Disampaikan pada Pelatihan Jakarta: LP3ES
Metodologi Pengabdian kepada
Yacub, R. dan Mustajab, W. (2020). Analisis
Masyarakat.
Pengaruh Pemasaran Digital (Digital
https://www.slideshare.net/FitriRiyanto/
Marketing) Terhadap Brand Awareness
metoda-pengabdian-pada-masyarakat-
pada E-Commerce. Manajerial : Jurnal
pak-gatot1, diakses 25 April 2021
Manajemen dan Sistem Informasi, 12(2),
Nadya (2016) Peran Digital Marketing dalam hal 198-209
Eksisten Bisnis Kuiner Seblak Jeletet
Zarella, D (2011). The Social Media Marketing
Murni. Jurnal Riset Manajemen dan
Book. Sebastopol. Reilly Media Inc.
Bisnis, 1 (2), hal 133-144
Oktaviani, F. dan Rustandi, D. (2018).

123

Anda mungkin juga menyukai