Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 membawa dampak yang besar bagi perkembangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). UMKM harus mencari strategi yang tepat agar tetap bertahan. Salah satu strategi
di masa pandemi ialah digital marketing yang memungkinkan pelaku UMKM dapat memasarkan
produknya tanpa terkendala kebijakan-kebijakan selama pandemi.
Penelitian mengenai strategi digital marketing bagi UMKM untuk bersaing di era pandemi ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Penelitian deskriptif yaitu
mengumpulkan data berdasarkan faktor-faktor yang menjadi pendukung terhadap objek penelitian.
Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti
dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
bagaimana teknik, unsur, proses dan kegiatan pelaku UMKM dalam menggunakan digital marketing
untuk bersaing di masa pandemi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih sedikit UMKM yang memanfaatkan digital marketing
(15,08%) sebagai strategi untuk meningkatkan penjualan dan memerlukan pemahaman digital
marketing. Berdasarkan analisis penelitian, UMKM yang sudah menggunakan digital marketing
mampu bertahan bahkan meningkatkan penjualan tanpa mengandalkan toko konvensional.
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has had a major impact on the development of Micro, Small and Medium
Enterprises (MSMEs). MSMEs must find the right strategy to survive. One of the strategies during
the pandemic is digital marketing which allows MSME actors to market their products without being
constrained by policies during the pandemic.
Research on digital marketing strategies for MSMEs to compete in this pandemic era uses qualitative
methods with an analytical descriptive approach. Descriptive research is collecting data based on
the factors that support the object of research. Qualitative research deals with ideas, perceptions,
opinions, beliefs of the people to be studied and all of them cannot be measured by numbers. The
purpose of the study was to find out how the techniques, elements, processes and activities of MSME
actors in using digital marketing to compete during the pandemic.
The results show that there are still a few MSMEs that use digital marketing (15.08%) as a strategy
to increase sales and require an understanding of digital marketing. Based on research analysis,
MSMEs that already use digital marketing are able to survive and even increase sales without relying
on conventional stores.
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 32
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
1. LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia mendapatkan kejutan pada awal kuartal pertama 2020, tepatnya pada
tanggal 3 Maret 2020. Pasalnya, covid-19 menjadi kenyataan pahit yang mesti dihadapi bahkan
sampai tahun berganti. Pandemi ini banyak mengubah lini kehidupan di berbagai sektor, termasuk
sektor ekonomi. Pada era ini banyak penerapan peraturan yang seolah berbenturan dengan
kepentingan ekonomi.
Terkait Pandemi covid-19, dikeluarkanlah PP Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar dengan maksud membatasi pergerakan orang dan barang yang mengharuskan
masyarakat jika tidak ada keperluan mendesak diharapkan untuk berdiam diri dirumah (Hardilawati,
2020). Selanjutnya, pemerintah membuat kebijakan PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan
Mayarakat). Salah satu masyarakat yang paling merasakan dampak kebijakannya adalah pelaku UMKM
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Macetnya pertumbuhan ekonomi, Pemutusan Tenaga Kerja (PHK), rasa takut keluar rumah
serta menurunnya daya beli masyarakat menengah ke bawah membuat pelaku UMKM kesulitan
mendapatkan pembeli. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asosiasi Business Development
Service Indonesia (ABDSI) terhadap 6.000 UMKM di seluruh Indonesia pada bulan Apri-Mei 2020,
sebanyak 36,7 persen UMKM tidak ada penjualan, 26,6 persen penjualannya turun lebih dari 60
persen selama pandemi. Tentu harus ada strategi yang tepat di tengah pandemi supaya UMKM tetap
bisa menjual produknya dan mendapatkan keuntungan. Salah satu strategi di masa pandemi ialah
digital marketing yang memungkinkan pelaku UMKM dapat memasarkan produknya tanpa
terkendala kebijakan-kebijakan selama pandemi.
Mengapa harus digital marketing? Menurut data Facebook, 74% pengguna internet di
Indonesia menggunakan ponsel pintar. Hal ini berimbas kepada tren pemasaran jauh sebelum
pandemi, apalagi tren pemasaran sebenarnya sudah beralih dari transaksi konvensional menjadi
transaksi digital dengan bertambahnya fitur uang non tunai di marketplace seperti Gopay atau
lahirnya aplikasi khusus seperti OVO, Dana, Sakuku dan sejenisnya.
Digital marketing adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara
online dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring sosial. Dunia maya kini tak lagi
hanya mampu menghubungkan orang dengan perangkat, namun juga orang dengan orang lain di
seluruh penjuru dunia (Mustika, 2019). Digital marketing biasanya terdiri atas pemasaran interaktif
dan terpadu untuk memudahkan interaksi antara produsen, perantara pasar dan calon konsumen.
Digital marketing di satu sisi, memudahkan pebisnis memantau dan menyediakan segala
kebutuhan dan keinginan calon konsumen, di sisi lain calon konsumen juga bisa mencari dan
mendapatkan informasi produk yang diinginkan hanya dengan cara menjelajah dunia maya sehingga
mempermudah proses pencariannya tanpa perlu keluar rumah. Digital marketing mampu menjangkau
semua masyarakat di manapun mereka berada tanpa terhalang batasan geografis ataupun waktu,
bahkan di saat pandemi Covid-19 ini berlangsung. Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi tanpa perlu
khawatir harus berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
Lalu bagaimana kaitan digital marketing dengan pelaku UMKM di Indonesia? Berdasarkan
hasil riset McKinsey, baru sekitar 30% usaha di Indonesia yang menggunakan instrumen digital
dalam mengembangkan usahanya. Melihat hal ini, dapat kita simpulkan bahwa potensi digital
marketing di Indonesia masih sangat besar (Sulaksono, 2020). Padahal kita tahu, UMKM memiliki
peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia terutama dalam penciptaan
lapangan kerja dan pemberdayaan industri rumahan untuk mendapatkan penghasilan sehari-hari.
UMKM menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif.
UMKM merupakan usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti
tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan) pekerja, dan penggunaan modal usaha relatif sedikit serta
teknologi yang digunakan cenderung sederhana. (Ananda & Susilowati, 2019).
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia tahun 2018
menunjukkan bahwa jumlah unit usaha UMKM 99,9% dari total unit usaha atau 62,9 juta unit. Daya
serap UMKM 97% dari total penyerapan tenaga kerja, 89% di antaranya ada pada sektor mikro, dan
dapat menyumbang 60% terhadap produk domestik bruto (Awali, 2020). Keberadaan UMKM
diharapkan dapat memacu perekonomian di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi karena dampak
pandemi covid 19.
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 33
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
Pemanfaatan digital marketing memberikan harapan baru bagi UMKM untuk bertahan di
tengah pandemi dan berkembang menjadi pusat kekuatan ekonomi karena era digital memang tidak
dapat dihindari. Pengembangan media promosi berbasis online dengan menggandeng layanan
pembelian berbasis aplikasi. Penggunaan aplikasi memberikan peluang untuk memperluas jangkauan
pasar dan menjadi media penting untuk berkomunikasi dengan pelanggan seperti pada masa covid
yang interaksi dengan pelanggan menjadi terbatas (Narto & HM, 2020). Perkembangan teknologi
digital memungkinkan para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara online dan
melakukan transaksi melalui sistem perbankan secara online pula. Ini tentu memudahkan transakasi
di tengah kebijakan masa pandemi yang membatasi interaksi langsung antar pedagang dan pembeli.
Media sosial merupakan sarana digital marketing yang paling mudah untuk dimanfaatkan
saat ini. Pemanfatan media sosial untuk pemasaran online lebih mudah dipelajari daripada pembuatan
situs yang memerlukan keahlian khusus. Hal ini dapat menjadi stimulan perkembangan
kewirausahawanan dan keberlangsungan UMKM. Selain biaya yang murah dan tidak perlunya
keahlian khusus dalam melakukan inisiasi awal, media sosial dianggap mampu berinteraksi secara
langsung dengan calon konsumen (engagement).
Oleh karena itu, tidak heran jika salah satu strategi pelaku UMKM untuk menghadang efek
domino pandemi saat ini lebih menitikberatkan pemanfaatan media sosial dibanding dengan
pengembangan sebuah situs. Data yang dilansir dari We are Social, sebuah agensi digital marketing
di Amerika, menyebutkan bahwa 5 besar media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia
per Januari 2021 adalah Youtube (93,8%), Whatsapp (87,7%), Instagram (86,6%), Facebook (85,5%)
dan Twitter (63,6%). Maka, pemanfaatan media sosial sebagai strategi untuk bersaing di era pandemi
perlu ditekuni oleh pelaku UMKM.
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 34
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
atau setara 54,7 persen penduduk di Indonesia telah terjangkau internet (Maulidasari & Damrus,
2020). Berikut ini adalah gambaran mengenai aktifitas belanja online yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia pada tahun 2019.
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 35
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu
pendekatan kualitatif untuk memahami dan mendeskripsikan makna peraturan analisis yang
terkandung dalam strategi digital marketing bagi UMKM. Peneliti menggunakan metodologi ini
untuk menekankan pada suatu kejadian atau hal terpenting dari suatu fenomena berupa kejadian atau
fenomena yang sedang diteliti.
Secara rinci kualitatif memberikan ruang kepada peneliti untuk mengeksplorasi secara
deskriptif tentang fenomena yang diteliti, sehingga diperoleh sebuah kebijakan untuk melakukan
tindakan atau sikap (Sari, 2020). Penelitian kualitatif melihat pada latar belakang alamiah secara
nyata, memposisikan manusia sebagai pelaku penelitian, melakukan analisis informasi secara
induktif, yang lebih mementingkan proses daripada hasil penelitian. Penelitian dilakukan dan
disetujui oleh peneliti dan subjek penelitian.
Metode analisis kualitatif adalah metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu kegiatan daripada melihat permasalahan untuk
penelitian yang umum. Metode penelitian ini lebih menekankan terhadap teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu membahas masalah secara fakta perfakta karena metodologi kulitatif lebih
menenkankan bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari kasus masalah lainnya.
Tujuan dari metodologi penelitianini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam
terhadap suatu penelitian yang sedang dikaji. Penelitian kualitatif berfungsi sebagai kategori
substantif dan hipotesis dalam penelitian kualitatif.
Metode pendekatan deskriptif kualitatif adalah metode pengolahan informasi dengan cara
menganalisa faktor - faktor yang berkaitan dengan objek penelitian dengan penyajian informasi
secara lebih mendalam terhadap objek penelitian. Secara umum peneliti menemukan sumber data
primer dan sekunder untuk mendukung pelaksanaan penelitian. Sumber primer didapatkan melalui
wawancara dengan beberapa pelaku UKMK yang telah menggunakan digital marketing untuk
memasarkan produknya dan berhasil meningkatkan penjualan sementara sumber sekunder
didapatkan dari jurnal, buku dan kajian pustaka yang berhubungan dengan digital marketing bagi
UMKM.
3.1 Hasil
a. Presentase Pengaruh Pandemi terhadap Keberlangsungan UMKM
Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap segala aspek
kehidupan, tak terkecuali bagi pelaku UMKM Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM). Seperti
dibahas sebelumnya, UMKM memiliki peran penting dalam mempertahankan perekonomian
bangsa. Tak hanya itu, UMKM juga menyerap 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja dan
menyumbang sebesar 60,34% terhadap produkdomestik bruto (PDB) Indonesia.
Menurut Putri Tanjung, Staf Khusus Presiden dan Chief of CXO CT Corp, 48% UMKM
hanya bisa bertahan maksimal tiga bulan saja di era pandemi. Mereka juga tidak bisa melanjutkan
bisnisnya karena kesulitan modal dan turunnya penjualan.(www.cnbcIndonesia.com)
Semua sektor merasakan efek domino dari pandemi ini. Pada tahun 2020 hampir 48%
UMKM dapat bertahan maksimal tiga bulan. Jika pandemi terus berlanjut, maka 80% UMKM tidak
akan memiliki uang dan tidak ada tabungan lebih dari 60%. Dengan besarnya jumlah pelaku
UMKM, maka dampak pandemi ini akan sangat terasa. Bahkan, ini dapat menghambat
pertumbuhan perekonomian nasional.
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 36
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
dari keseluruhan yang menggunakan usaha e-commerce. Hal ini berbanding terbalik dengan
kepala keluarga yang tidak menggunakan usaha e-commerce yaitu sebanyak 84.92%. (Fadly,
2020).
Merujuk pada temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha e-commerce yang ada di
Indonesia masih tergolong sedikit. Banyak pelaku UMKM yang masih nyaman dengan
penyelenggaraan usaha konvensionalnya, padahal di era pandemi saat ini perlu adanya terobosan
usaha di mana usaha konvensional dialihkan menjadi usaha daring. Usaha fashion seperti
pakaian, jilbab, kemeja masih banyak diminati sebagai usaha online dengan presentase sebesar
22,11% padahal dengan pemanfaatan teknologi informasi ini, perusahaan mikro, kecil maupun
menengah dapat memasuki pasar global. (Sedyastuti, 2018).
3.2 PEMBAHASAN
Covid 19 memberi banyak Pekerjaan Rumah (PR) bagi pelaku UMKM, bukan hanya sekadar
mencari keuntungan tapi bagaimana bertahan di tengah gempuran gelombang resesi. Salah satu cara
yang efektif ialah menggunakan strategi digital marketing yang masih sedikit digunakan pelaku
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 37
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
UMKM. Media sosial yang sering dan digunakan adalah YouTube, Facebook, Instagram, Twitter
dan media sosial lainnya. Selain itu, digital marketing juga bisa menggunakan marketplace seperti
Gojek, Grab atau Shopee. Media digital marketing yang telah disebutkan akan terus perkembangan
sehingga harus dapat dipahami oleh para pelaku UMKM.
Penelitian yang dilakukan menyatakan digital marketing memberi pengaruh positif dan hasil
signifikan dalam peningkatan kinerja penjualan UMKM. 70 persen pelaku UMKM yang sudah
menggunakan digital marketing menyatakan bahwa digital marketing akan menjadi strategi utama
dalam pemasaran, sebaliknya toko kovensional hanya akan menjadi pelengkap. Hal ini terjadi karena
kemudahan dan kemampuan digital marketing dalam menjangkau lebih banyak konsumen.
Pernyataan ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh yang mengatakan bahwa
pelaku UMKM harus bisa menumbuhkan keberanian dalam mencoba hal baru seperti digital
marketing untuk dapat terus mengembangkan usahanya dengan membuat akun media sosial dan
secara rutin melakukan promosi atau bekerjasama dengan marketplace sehingga akan percaya diri
dan mengasah kreatifitas dalam pemasaran produk. Adopsi penggunaan marketplace sebagai sarana
jual produk UMKM merupakan upaya dalam mempertahankan maupun meningkatkan omset
penjualan. Peningkatan omset jual ini terkait dengan menurunnya biaya operasional ketika
menggunakan sarana digital. (Santoso, 2020).
Penggunaan media sosial sebagai pintu awal digital marketing dalam memasarkan produk
harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam pemasaran agah hasilnya maksimal dalam
menjaring konsumen dan melakukan transaksi. Langkah untuk memenangkan persaingan adalah
dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat sasaran baik dari segi kualitas, harga, maupun
daya saing atas produk yang dihasilkannya. (Maskarto, 2021). Berikut ini beberapa strategi digital
marketing yang bisa dilakukan oleh UMKM dalam menggunakan media sosial:
1) Konten yang menarik dan interaktif
a. Publikasi foto dan video produk di akun media sosial secara intensif. Algoritmamedia
sosial adalah menaikkan akun media sosial yang memiliki trafic tinggi, karena itu
publikasian foto dan video produk secara intensif akan membantu mempertemukan
pelaku UMKM dengan target konsumennya di media sosial. Penggunaan media sosial
juga disesuaikan dengan segmen produk yang dimiliki.
b. Memanfaatkan Facebook ads, Instagram ads, YouTube ads, Twitter ads, Google
adsense yang dapat dengan mudah diakses oleh pelaku UMKM melalui media sosial.
Penggunaan ads (iklan) di media sosial walaupun membutuhkan modaldi awal namun
keuntungan yang didapatkan sebanding bahkan bisa jauh lebih besar dari modal yang
dikeluarkan. Hal ini karena penggunaan ads dapat menjangkau konsumen secara lebih
terarah dengan kriteria yang sudah kita tentukan sebelumnya dari mulai usia, asal kota,
pekerjaan, jenis kelamin bahkanakun apa yang sering dilihat oleh target konsumen.
c. Membuat dan merilis video produk pemasaran kemudian ditayangkan melalui akun
media sosial atau melakukan live promosi produk yang dijual sehingga dapat dilihat
oleh konsumen yang mengikuti media sosial pelaku UMKM. Strategi ini jika dilakukan
secara benar dan konsisten akan berpengaruh positif terhadap usaha yang dijalankan.
d. Melibatkan konsumen di dalam pemilihan produk yang dijual (jenis, warna, model),
melakukan edukasi dan pengenalan terhadap kualitas produk usaha secara intensif dan
efektif di media sosial. Selain itu penggunaan kata-kata kreatif, tulisan hipnotis
(hypnowriting/copywriting) dan menggunakan hastag (#) yang sesuai produk akan lebih
memudahkan konsumen menemukan produk. Dengan hal ini nantinya akan terbentuk
kesadaran merek dan dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk
yang dicari.
2) Mempelajari pengembangan konten marketing
Pertumbuhan E-Commerce pun sangat pesat di Indonesia sampai membuat pola belanja
masyarakat bergeser ke arah elektronik atau online shopping, yang memunculkan permasalahan
baru, dampak dari keadaan tersebut mengakibatkan terdapat gerai ritel di Indonesia berhenti
beroperasi secara signifikan beberapa tahun kebelakang. (Suswanto & Setiawati, 2020). Konten
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 38
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
marketing harus menjadi fokus utama pelaku UMKM mengingat pentingnya konten dalam media
sosial, search engine atau market place. Banyak pelaku UMKM yang masih belum memahami
pentingnya konten marketing yang melandasi digital marketing. Konten merupakan dasar strategi
dan sangat penting untuk menciptakan brand awareness dan menambah traffic media sosial.
5) Pemasaran berkesinambungan
Penggunaan digital marketing dapat menciptakan pemasaran berkesinambungan. Hal ini yang
diharapkan pelaku UMKM. Kenyataannya adalah segala sesuatu yang ditemukan secara online
melalui media sosial, dan penelusuran melalui Google membutuhkan SEO (optimasi mesin
pencari) yang konsisten, membuat konten dan memasarkan sehingga semuanya terintegrasi
menjadi pemasaran berkesinambungan yang akan terus menerus memberikan hasil bagi pelaku
UMKM.
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 39
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
Strategi digital marketing dianggap sebagai solusi para pelaku UMKM dalam menghadapi
persaingn di era pandemi, hal ini karena digital marketin memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
a. Mampu menghubungkan produsen dan konsumen melalui dunia maya. Digital marketing
dapat menghubungkan tanpa perlu melakukan tatap muka, bahkan tanpa perlu tahu siapa
konsumen yang menghubungi. Jejak rekam digital lah yang akan menyimpan data
konsumen untuk selanjutnya dikelola oleh pelaku UMKM.
b. Menghasilkan tingkat penjualan yang lebih tinggi karena penggunaan digital marketing
semakin meminimalisir batasan jarak dan waktu. Tidak perlu ada waktu yang dihabiskan
konsumen untuk mendatangi toko, hanya dengan jari tangan pembelian produk bisa
dilakukan saat itu juga.
c. Biaya digital marketing jauh lebih hemat dibandingkan iklan di media lain semisal media
cetak, televisi, atau radio. Dengan biaya yang lebih hemat, digital marketing mampu
meraup keuntungan yang lebih banyak daripada penggunaan iklan di media lain.
d. Digital marketing membuat penjual bisa melayanani secara real time pelanggannya.
Menghubungkan pelaku UMKM dengan para konsumen melalui ponsel pintar di mana
pun dan kapan pun. Pelaku UMKM tidak perlu berdiam di satu tempat atau terus-terusan
berada di toko untuk melayani pelanggan.
e. Menghasilkan keuntungan yang nominalnya lebih besar daripada biaya promosi yang
telah dikeluarkan. Inilah salah satu hal utama yang didapat dari pelaku UMKM yang
menggunakan digital marketing. Penggunaan ads dengan harga minim dapat
menghasilkan keuntungan berlipat-lipat
f. Membantu pelaku UMKM menstabilkan posisi sebuah merk di mata konsumen dari merk
lain atau sejenisnya sebagai pesaing, karena semakin tinggi traffic pembelian suatu
produk otomatis akan menaikkan merk tersebut di internet.
g. Membantu para pelaku UMKM untuk bersaing dengan perusahaan besar tanpa harus
memiliki modal atau tempat yang besar.
h. Memberikan peluang yang lebih luas kepada para pelaku UMKM untuk melakukan
branding produknya sehingga dikenal lebih luas dan mendapatkan tempat tersendiri di
hati konsumen.
Pelaku UMKM yang menggunakan digital marketing diharapkan selalu belajar dan berfikir
terbuka terhadap teknologi yang terus berkembang. Pengguna digital marketing harus
mempertimbangkan media yang cocok dan cara berkomunikasi yang tepat segmentasi pasar dipilih,
sehingga digital marketing akan lebih efektif dan tidak salah sasaran.
Selain digital marketing, pelaku UMKM pun harus memperhatikan kualitas produknya.
Bentuk peningkatan kualitas produk yang bisa dilakukan adalah kontrol kualitas atau QA (Quality
Control) yang lebih detail dan menjamin kebersihan serta keamanan produk. Selain itu, pelaku
UMKM harus menyesuaikan ketahanan dan kemasan produk karena semakin banyak penjualan harus
semakin ditingkatkan ketahanan dan kemasan produknya.
4. KESIMPULAN
Pandemi covid 19 banyak menimbulkan masalah baru di berbagai bidang dan mempengaruhi
perekonomian sehingga mengurangi pendapatan. UMKM adalah salah pihak yang mengalami
dampak penurunan pendapatan. Strategi digital marketing menjadi salah satu solusi yang tepat dalam
mempertahankan operasional bisnis UMKM. Digital marketing juga bisa menjadi strategi yang
efektif untuk meningkatkan penjualan pelaku UMKM.
Peningkatan penjualan ini bisa dilihat dari banyaknya pemasaran melalui media sosial dan
market place yang efektif untuk menarik perhatian konsumen. Pelaku UMKM perlu menggunakan
digital marketing untuk memperoleh pendapatan seperti sebelum terjadi pandemi covid 19. Beberapa
hal yang perlu dikuasai pelaku UMKM dalam menggunakan digital marketing adalah pengunaan
media sosial atau market place, konten marketing, mobile marketing, pengintegrasian digital
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 40
COMPETITIVE ISSN: 0216-2539 (Print)
Volume 16, Nomor 1, Juli 2021 E-ISSN: 2656-4157 (Online)
Oleh karena itu, strategi digital marketing bagi pelaku UMKM menjadi salah satu solusi yang
tepat dan tidak bertentangan dengan kebijakan di era pandemi. Selain itu, strategi digital marketing
juga diharapkan untuk memenangkan persaingan di era pandemi.
5. DAFTAR PUSTAKA
Ananda, A. D., & Susilowati, D. (2019). Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Berbasis Industri Kreatif di Kota Malang. Jurnal Ilmu Ekonomi, X(X), 120–142.
Awali, H. (2020). Urgensi Pemanfaatan E-Marketing Pada Keberlangsungan Umkm Di Kota
Pekalongan Di Tengah Dampak Covid-19. BALANCA : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 2(1),
1–14. https://doi.org/10.35905/balanca.v2i1.1342
Fadly, S. (2020). MEMBANGUN PEMASARAN ONLINE DAN DIGITAL BRANDING DITENGAH
PANDEMI COVID-19. 5, 213–222. https://apjii.or.id/
Hardilawati, W. laura. (2020). Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal
Akuntansi Dan Ekonomika, 10(1), 89–98. https://doi.org/10.37859/jae.v10i1.1934
Katrin, K., & Vanel, Z. (2020). Strategi Pemasaran Komunikasi Digital Marketing Platform (Cashbac)
Untuk Meningkatkan Daya Beli Konsumen. SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 14.
https://doi.org/10.35308/source.v6i1.1753
Maskarto, L. N. R. (2021). Penerapan Strategi B isnis di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal IKRA-ITH
Ekonomika, 4(1), 122–127.
Maulidasari, C. D., & Damrus, D. (2020). Dampak Pemasaran Online Di Era Covid-19. Jurnal Bisnis
Dan Kajian Strategi Manajemen, 4(2), 233–245. http://jurnal.utu.ac.id/jbkan/article/view/2620
Mustika, M. (2019). Penerapan Teknologi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran
Snack Tiwul. JSAI (Journal Scientific and Applied Informatics), 2(2), 165–171.
https://doi.org/10.36085/jsai.v2i2.352
Narto, N., & HM, G. B. (2020). Penguatan Strategi Pemasaran Pudak di Tengah Pandemi Covid-19
untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Gresik. Jurnal
INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 6(1), 48–54.
https://doi.org/10.30656/intech.v6i1.2195
Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat Madani (JPMM), 1(1), 1–17. https://doi.org/10.21009/jpmm.001.1.01
Santoso, R. (2020). Review of Digital Marketing & Business Sustainability of E-Commerce During
Pandemic Covid19 In Indonesia Corona Virus atau lebih dikenal dengan COVID-19 telah
mengubah peta , perilaku , yang pada era yang paling terdampak . Ribuan pelaku UMKM adanya
pande. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 5(2), 36–48. https://e-journal.unair.ac.id/JIET
Sari, S. P. (2020). Strategi Meningkatkan Penjualan di Era Digital. Scientific Journal Of Reflection :
Ekonomic, Accounting, Management Business, 3(3), 291–300.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3930698
Sedyastuti, K. (2018). Analisis Pemberdayaan UMKM Dan Peningkatan Daya Saing Dalam Kancah
Pasar Global. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 2(1), 117–127.
https://doi.org/10.31842/jurnal-inobis.v2i1.65
Sulaksono, J. (2020). Peranan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Umkm)
Desa Tales Kabupaten Kediri. Generation Journal, 4(1), 41–47.
https://doi.org/10.29407/gj.v4i1.13906
Suswanto, P., & Setiawati, S. D. (2020). Strategi Komunikasi Pemasaran Shopee Dalam Membangun
Positioning Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Indonesia. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi,
3(2), 16–29. http://52.221.78.156/index.php/linimasa/article/view/2754
Wella, S. F., & Chairy, C. (2020). Implementasi Sustainability Sebagai Alat Pemasaran Pada Era
Pandemi Covid-19. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 4(2), 343.
https://doi.org/10.24912/jmieb.v4i2.8284
http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/competitive | 41
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
*Korespondensi : s.raharja2017@unpad.ac.id
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has hit many countries, including Indonesia. Covid-19 has had an impact in various
sectors including Micro, Small and Medium Enterprises, including a decline in sales. Community Service
Activities are carried out to provide guidance in overcoming these impacts through the use and management of
appropriate digital media. By using and managing digital media, it is hoped that business actors can determine the
right type of digital media for the product being marketed, increasing public awareness and interest regarding the
product. The method used is virtual training using Zoom Meeting. The material for this activity is a strategy for
the use and management of digital media, optimization of digital marketing and product branding to improve the
ability to create interesting content, promotion and as an alternative media for service businesses. The digital media
used include Instagram, Facebook, WhatsApp, GrabFood/Go-Food, Tokopedia and other platforms.
The results of the activity show that the training and guidance provided has a positive impact on business actors
with an increase in knowledge about digital media, an increase in knowledge of various media that can be used
and an increase in skills in the use and management of digital media in branding. Recommendations that can be
conveyed are the existence of a sustainable development program for business actors so that they can implement
and manage digital media optimally.
Keywords: MSMEs, Covid-19, social medial, digital media, digital marketing, branding
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 telah melanda banyak negara, termasuk Indonesia. Covid-19 telah menimbulkan dampak di
berbagai sektor termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah diantaranya yakni turunnya jumlah penjualan.
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dilakukan untuk memberi bimbingan dalam mengatasi dampak tersebut
melalui penggunaan dan pengelolaan media digital yang sesuai. Dengan menggunakan dan mengelola media
digital, diharapkan para pelaku usaha dapat menentukan jenis media digital yang tepat untuk produk yang
dipasarkan, meningkatkan awareness serta ketertarikan masyarakat mengenai produk. Metode yang digunakan
adalah pelatihan secara virtual menggunakan Zoom Meeting. Materi kegiatan berupa ini adalah strategi
penggunaan dan pengelolaan media digital, optimalisasi digital marketing serta branding produk untuk
meningkatkan kemampuan pembuatan konten yang menarik, promosi serta sebagai media alternatif bagi pelaku
usaha bidang jasa. Media digital yang digunakan antara lain Instagram, Facebook WhatsApp, GrabFood/Go-Food,
Tokopedia dan platform lainnya.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan dan bimbingan yang diberikan memberikan dampak positif bagi
para pelaku usaha dengan adanya peningkatan pengetahuan tentang media digital, peningkatan pengetahuan
berbagai media yang dapat digunakan dan adanya peningkatan keterampilan dalam penggunaan dan pengelolaan
media digital dalam branding. Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah adanya keberlanjutan program
pembinaan bagi para pelaku usaha sehingga dapat menerapkan dan mengelola media digital secara optimal.
Kata kunci: UMKM, Covid-19, media sosial, media digital, pemasaran digital, branding
108
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
109
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
Berdasarkan berbagai permasalahan tepat serta sesuai dengan produk yang ingin
yang terjadi pada para mitra UMKM dapat dipasarkan melalui media digital (3)
disimpulkan bahwa mereka membutuhkan meningkatkan awareness bagi masyarakat
pendampingan maupun pelatihan dalam hal mengenai produk yang dijual oleh UMKM dan
pemasaran digital/online dan cara branding ketertarikan calon konsumen untuk melakukan
produk para mitra ke pasar yang lebih luas. pembelian produk (4) mengoptimalkan digital
Branding produk serta strategi pemasaran yang marketing untuk meningkatkan skala usaha (5)
baik sangat dibutuhkan dalam upaya dapat memiliki pemahaman dan
meningkatkan kembali penjualan serta mengimplementasikan social media marketing,
pendapatan para mitra UMKM. Maka dari itu, online advertising, dan photo/video editing (6)
upaya yang dilakukan untuk mengembalikan pelaku UMKM dapat meningkatkan brand
serta meningkatkan penjualan serta pendapatan engagement dari media sosial yang dimiliki dan
para mitra UMKM yakni dengan melakukan dapat mengoptimalkan brand awareness
pendampingan serta pelatihan mengenai melalui visual konten (7) meningkatkan skala
branding produk serta strategi pemasaran bisnis mitra UMKM di masa pandemi (8)
online/digital marketing (pemasaran pada Memperluas tingkat edukasi pelaku bisnis
platform online). Kegiatan pendampingan serta UMKM tentang penggunaan teknologi digital
pelatihan tersebut dilakukan secara dan pemasaran secara digital (9) UMKM
daring/online melalui Zoom Meeting. memperoleh pengetahuan dan pemahaman
Kondisi ini menjadi salah satu alasan mengenai branding produk serta pemasaran
untuk membantu memberdayakan pelaku online (10) UMKM mendapat keterampilan
UMKM dengan melakukan bantuan berupa tambahan mengenai cara mem-branding
pendampingan dalam pemanfaatan serta produk mereka serta pemasaran online untuk
optimalisasi penggunaan media digital untuk memperluas pasar (11) Dampak pelatihan
melakukan promosi secara masif agar dapat diharapkan dapat meningkatkan penjualan
memberikan dampak yang signifikan terhadap produk dan pendapatan UMKM di masa
awareness target konsumen dengan harapan pandemi Covid-19.
dapat meningkatkan penjualan produk mitra Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh
UMKM. Oktaviani dan Rustandi (2018) Yacub dan Mustajab (2020), digital marketing
menyatakan bahwa digital marketing berperan menggunakan Instagram dan Facebook
dalam membangun brand awareness yang memiliki pengaruh signifikan terhadap brand
dilakukan dengan mengelola media sosial awareness.
Instagram sebagai upaya membangun Berdasarkan uraian permasalahan,
awareness. kondisi yang dihadapi dan tujuan serta manfaat
Kegiatan ini bertujuan untuk (1) kegiatan, maka kegiatan ini dilaksanakan
mengetahui kondisi dan permasalahan yang dengan judul “Pengembangan UMKM di
dialami para mitra UMKM (2) memberikan Masa Pandemi Optimalisasi Penggunaan dan
solusi dalam mengatasi permasalahan yang Pengelolaan Media Digital”.
tengah dihadapi para mitra UMKM (3) Pelatihan diberikan kepada UMKM
membantu meningkatkan penjualan serta mitra yang menjadi subjek dalam pelaksanaan
memperluas pasar para mitra UMKM melalui KKNM Integratif. Para peserta tersebar di 17
kegiatan pelatihan yang diberikan (4) (tujuh belas) lokasi: Kota Bandung, Kabupaten
memberikan usulan strategi marketing untuk Bandung, Kabupaten Bandung Barat,
mengatasi masalah yang dihadapi UMKM Sumedang, Kabupaten Sukabumi, Kota Bekasi,
ditengah pandemi Covid-19. Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor,
Sedangkan manfaat bagi UMKM Kabupaten Karawang, Kuningan, Tasikmalaya,
antara lain (1) UMKM dapat menggunakan dan Jakarta Timur, Kota Depok, Tangerang,
mengelola media digital untuk meningkatkan Tangerang Selaatan, Jakarta Timur dan Jakarta
usaha (2) menentukan jenis media sosial yang Selatan
110
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
Konsep UMKM
Menurut Rudjito (2003), UMKM
Terkait dengan pandemi Covid-19, Han dan
adalah usaha yang membantu perekonomian
Nigg (2011) menyatakan bahwa UMKM
Indonesia. Sebab melalui UMKM akan
kurang siap untuk mengelola risiko. UMKM,
membentuk lapangan kerja baru dan
khususnya di negara berkembang tidak
meningkatkan devisa negara melalui pajak
memiliki budaya dan sistem manajemen risiko
badan usaha. Kwartono (2007) menambahkan
maupun kelangsungan bisnis. Hal ini sejalan
UMKM ialah kegiatan ekonomi rakyat yang
dengan yang dinyatakan oleh Liu et al. (2013)
memiliki kekayaan bersih maksimal Rp
mengacu kepada krisis ekonomi 2008. Krisis
200.000. 000,00 dimana tanah dan bangunan
ekonomi 2008 di seluruh dunia dan berdampak
tempat usaha tidak diperhitungkan.
pada UMKM di hampir setiap negara
UMKM adalah unit usaha produktif
menyebabkan penutupan UMKM secara besar-
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
besaran, pengurangan skala dan jumlah usaha
perorangan atau badan usaha di semua sektor
jumlah usaha baru. UMKM rentan terhadap
ekonomi. Pada prinsipnya, pembedaan antara
risiko bencana di empat bidang: modal, tenaga
Usaha Mikro (UM), Usaha Kecil (UK), Usaha
kerja, logistik, dan pasar (Liu, Xu, & Han,
Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB)
2013).
umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak
Kossyva et al (2014) menambahkan
termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata
bahwa hampir 50% UMKM di Belgia dan
per tahun, atau jumlah pekerja tetap
Belanda, misalnya, mengalami keterlambatan
(Tambunan, 2012). Secara terperinci, konsep
dalam penerimaan pembayaran mereka
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
(Kossyva, Sarri, & Georgopoulos, 2014).
mengacu kepada Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2018 tentang UMKM, disajikan dalam
tabel berikut;
111
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
112
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
ini, media online juga bisa dimaknai sebagai internet dan bisa memfasilitasi saluran akses
sarana komunikasi secara online. Dengan beragam bidang (Susanti, Gunawan, &
pengertian media online secara umum ini, maka Sukaesih, 2019).
email, mailing list (milis), website, blog, Penggunaan media sosial dapat
Whatsapp, dan media sosial masuk dalam memfasilitasi seperti konten, komunikasi dan
kategori media online. percakapan. Platform media sosial dapat di
Media online adalah sebutan umum kelompokan kedalam beberapa kategori besar:
untuk sebuah bentuk media yang berbasis • Publikasi Web: (a) Microbologging (Twitter,
telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya Phurk), (b) Blogs (Wordpress, Blogger), (c)
terdapat portal, website (situs web), radio- Wiki (Wikispaces, PBwiki) dan (d) Mashup
online, TV-online, pers online, mail-online, dan (Googel Maps, Popurls).
lain-lain, dengan karakteristik masing-masing • Jejaring sosial
sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan Aplikasi yang memungkinkan pengguna
user memanfaatkannya. untuk membuat dan membangun koneksi
Media online memiliki beberapa dengan berabagai informasi pengguna lainya.
kekuatan yang tidak dimiliki oleh media cetak Ada beberapa platform. Umumnya jaringan
dan media elektronik (McLuhan, 2011), yaitu : sosial sebagi berikut: (a) Alat media sosial
a) Terdapat link untuk menawarkan (Facebook, Linkedin, Google) (b) Social
pengguna (user) dalam membaca Bookmark (Delicious, Digg), (c) Virtual
informasi secara online. Words (Second Life, Opensim), (d)
b) Konsumen dapat melihat informasi baru Crowdsourcing/social voting (Ideascale,
secara up to date. chaordix).
c) Informasi dapat diperbaharui secara luas • File Sharing dan Penyimpanan
secara online. Sebuah layanan hosting file atau penyediaan
d) Terdapat fitur membuat konten, foto, video penyimpanan file secara online yang di
dan suara yang mudah secara online. rancang khusus untuk menyimpan konten.
e) Dapat menyimpan data secara online tanpa Platform untuk menyipan file meliput; (a)
terbatas waktu. Pepustakaan foto (flickr, Picasa) (b) Video
Penggunaan internet yang mulai merambah Sharing (YouTube, Vimeo), (c) Audio
berbagai kalangan dapat membuat orang-orang Sharing (Podcast, Itunes), (d) Penyimpanan
banyak menghabiskan waktu secara virtual (Google Documents, Drop.io, Myspace) (e)
(McQuail, 2011). Hal ini menyebabkan media Manajemen Konten (Sharepoint, Drupal).
secara online mulai banyak mengembangkan
Pemasaran Digital
platform-platform baru dalam memenuhi
Pemasaran digital adalah pemasaran
kebutuhan masyarakat, seperti chat room, game
menggunakan internet sebagai media
online, dan lain sebagainya.
pemasaran. Pemasaran digital sangat membantu
Media Sosial UMKM karena kemampuan baru konsumen
Menurut Zarella (2011), media sosial dalam mengikuti arus digitialisasi. Dengan
merupakan paradigma media baru dalam adanya digital marketing komunikasi dan
konteks industri pemasaran. Sedangkan transaksi dapat di lakukan setiap waktu atau
menurut Asmaya (2015) media sosial real time dan bisa diakses di seluruh dunia, serta
merupakan platform yang mampu membantu seseorang juga dapat melihat berbagai barang
dan memfasilitasi berbagai kegiatan seperti melalui internet. Sebagian besar sebuah
mengintegrasikan situs web, interaksi sosial, informasi mengenai berbagai produk sudah
dan pembuatan konten berbasis komunitas. tersedia di internet dalam kemudahan
Kehadiran media sosial menandakan pemesanan dan kemampuan konsumen dalam
pergeseran arah dalam penggunaan media membandingkan sebuah produk dengan produk
komunikasi yang sekarang serba berbasis lainnya.
113
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
114
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
5) Pendekatan sosial, dalam hal ini berupa dilakukan secara kombinasi (hybrid) melalui
perlakuan terhadap mitra sebagai subjek tatap muka dengan menerapkan protokol
kegiatan. Hal ini dikarenakan masalah yang Kesehatan yang ketat dan melalui Zoom
akan dipecahkan adalah masalah yang (daring).
dihadapi oleh mitra berupa lesunya usaha Secara garis besar tema yang disampaikan
yang ditandai dengan menurunnya kepada khalayak adalah sebagai berikut
penjualan dan lain. Dalam pendekatan • Digital Marketing dan Promosi melalui
sosial ini mitra UMKM benar-benar media digital
dilibatkan dalam perencanaan kegiatan • Pemanfaatan Teknologi Digital sebagai
melalui pendekatan personal terhadap mitra Alat Pengembangan dan Pemasaran
dalam bentuk pengisian formulir, • Strategi Pemasaran: Branding dan
wawancara dan beberapa diantaranya Digitalisasi Produk, Identitas Produk
berdialog secara langsung 7) Evaluasi
6) Pelaksanaan kegiatan, dalam hal ini adalah Pasca pelatihan dan bimbingan, dilakukan
kegiatan pelatihan pemasaran. Mengingat evaluasi terhadap mitra untuk melihat
dalam suasana pandemi Covid-19, maka respons dan manfaat dari hasil pelatihan
kegiatan dilaksanakan secara virtual/online. dan bimbingan tersebut serta adanya
Waktu pelaksanaan ditetapkan pada peningkatan baik pengetahuan maupun
minggu ke-4 Januari. Karena dilaksanakan keterampilan dari para mitra UMKM.
secara daring, maka narasumber maupun Selain itu juga untuk menilai tingkat
peserta berada di lokasi masing-masing. pemahaman dan kepuasan dari pelatihan.
Dalam kegiatan ini pihak yang terlibat Evaluasi juga untuk melihat apakah ada
adalah narasumber, peserta dan Tim dampak dari pemberian pelatihan tersebut
pelaksana yaitu mahasiswa peserta KKNM dan dapat menciptakan inovasi secara
periode Januari-Februari 2021 mandiri setelah diberikan pelatihan.
Mengacu kepada identifikasi masalah,
maka masalah utama mitra UMKM adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah pemasaran. Hasil identifikasi bahwa
1. Gambaran Kondisi dan Tingkat
semua mitra mengalami kesulitan dalam hal
Pengetahuan Peserta Sebelum Pelatihan
penjualan, menurunnya volume penjualan dan
tidak adanya konsumen. Sementara mengacu Khalayak sasaran kegiatan ini tersebar
kepada tujuan kerja adalah meningkatkan di berbagai wilayah yakni di Bandung,
kembali aktivitas bisnis melalui penjualan atau Sumedang dan Jabodetabek sesuai dengan
pemasaran, maka pemecahan masalah yang domisili masing-masing mitra. Mitra yang
dipilih adalah pelatihan yang terkait dengan menjadi khalayak sasaran sebanyak 40 (empat
pemasaran dalam bentuk bagaimana puluh) orang berada di tempat tinggal atau
meningkatkan penjualan. Dengan demikian tempat usaha masing-masing. Pada bagian ini
pemecahan masalahnya adalah dengan mendeskripsikan gambaran umum kondisi dan
mengadakan pelatihan pemasaran melalui tingkat pengetahuan para mitra UMKM di
alternatif strategi pemasaran. Dalam hal ini daerah masing-masing.
penggunaan media sosial merupakan salah satu a. Media sosial yang diketahui mitra
saluran pemasaran yang dinilai dapat efektif Salah satu kekuatan pendorong
dalam memasarkan produk.. terdepan dan pembangunan ekonomi di
Pelatihan diberikan dalam bentuk dengan Indonesia adalah pengembangan
pemberian edukasi bagi mitra UMKM yang UMKM di setiap daerah Indonesia.
sesuai dengan kebutuhan atau yang diinginkan Dalam membantu pengembangan
oleh mitra peserta kegiatan. Pelatihan diberikan UMKM tersebut dapat dibantu dengan
kepada 40 (empat puluh) mitra yang tersebar di adanya media sosial yang menjadi
berbagai daerah. Kegiatan pelaksanaan trend tahun 2021 ini. Hal ini
115
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
116
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
117
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
118
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
119
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
120
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
121
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
penjualanan produk yang dimiliki oleh para melakukan adaptasi perusahaan guna
mitra UMKM. meningkatkan skala usaha sekaligus menjaga
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, kelangsungan usaha. Rekomendasi lainnya
dapat diketahui bahwa sebesar 68,29% adalah peningkatan materi lebih tinggi
memilih skala 5 untuk pengaruh digital (advance) untuk pelatihan selanjutnya. Dengan
marketing pada pengembangan UMKM demikian peserta dapat mengetahui lebih jauh
saat ini. Pengaruh digital marketing oleh strategi pemasaran yang tepat dengan branding
para mitra UMKM sangat dirasakan serta digitalisasi produk, baik selama maupun
terhadap pengembangan usahanya, pandemi dan sesudah masa pandemi.
terutama dari segi pemasaran dan
penjualanan. Hal ini dibuktikan dari UCAPAN TERIMAKASIH
pengetahuan dan penggunaan media sosial Ucapan terima kasih disampaikan
yang digunakan oleh para mitra UMKM kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
cukup tinggi. Terutama dengan Masyarakat Universitas Padjadjaran yang
menggunakan Instagram sebagai salah satu mendukung pendanaan kegiatan ini dan para
media sosial yang sering digunakan para mahasiswa peserta KKNM Integratif Semester
mitra UMKM untuk dapat menunjang Ganjil 2020-2021 atas dukungan selama
pemasaran dan penjualanan produk. Selain kegiatan proses pengumpulan data.
itu digital marketing dapat digunakan
dalam mempermudah promosi dengan DAFTAR PUSTAKA.
pembuatan profil usaha para mitra UMKM.
Adi, M Kwartono. 2007. Analisis Usaha Kecil
SIMPULAN DAN REKOMENDASI dan Menengah. Yogyakarta:Andi Offset.
Alegre, J., & Chiva, R. (2013). Linking
Pandemi Covid-19 sangat Entrepreneurial Orientation and Firm
berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, Performance: The Role of
termasuk UMKM. Dampak tersebut tidak Organizational Learning Capability and
terbatas aspek produksi tetapi juga aspek Innovation Performance. Journal of
pemasaran. Pada saat yang bersamaan, banyak Small Business Management, 51(4),
UMKM yang belum memahami teknik digital 491–507.
https://doi.org/10.1111/jsbm.12005
marketing yang efektif sebagai solusi di masa
pandemi ini. Kegiatan pelatihan secara virtual Amri, A. (2020). Dampak COVID-19 Terhadap
dimaksudkan untuk membantu mitra dalam UMKM Di Indonesia. Jurnal Brand, 2
(1) hal 123-130 .
memanfaatkan teknik digital marketing seperti
meningkatkan pemasaran melalui media sosial, Asmaya, F. (2015). Pengaruh penggunaan
online advertising, dan branding. Berdasarkan media sosial facebook terhadap perilaku
prososial remaja di kenagarian koto
hasil evaluasi menunjukkan bahwa optimalisasi
Bangun. Jom FISIP, hal 1-15.
penggunaan dan pemanfaatan media digital
telah mampu meningkatkan pengetahuan dan Bala, M., & Verma, D. (2018). A Critical
keterampilan mitra dan memberikan dampak Review of Digital Marketing .
International Journal of Management,
pada peningkatan pemasaran 8(10), pp 321–339.
Pelatihan pemanfataan media digital
dalam pengembangan UMKM terbukti Han, Z., and J. Nigg. 2011. The influences of
business and decision makers’
bermanfaat dan dapat meningkatkan characteristics
pengetahuan dan keterampilan mitra. Oleh on disaster preparedness—A study on the
karena itu, direkomendasikan agar metode 1989 Loma Prieta Earthquake.
pendampingan kepada mitra yang berkelanjutan International
untuk dapat menjadi solusi dalam Journal of Disaster Risk Science 2(4) pp
meningkatkan skala bisnis dan juga siap untuk 22–31.
122
Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2021
123