JUDUL
Pendahuluan
Pengampunan merupakan, pemberian maaf atau apapun sehingga orang yang bersalah
dan berdosa diampuni, dan bahkan pengampunan di anggap sebagai pembebasan atau
pelepasan dari kesalahan dan dosa. Kata mengampuni, digunakan di lingkungan jemaat,
keluarga atau masyarakat, berdasakan kepercayaan masing-masing agama.
Melakukan suatu pengampunan adalah hal yang baik bagi manusia atau pribadi, sebab
dengan melakukan pengampunan membutuhkan iman dan roh Tuhan, agar saat melakukan
hal itu, dapat di lakukan dengan sungu-sunggu dan berdasarkan tita Tuhan.
Masalah
Seorang wanita dalam keluarga sangat mengasihi Tuhan dan Rajin dalam mengikuti
kebaktian gereja maupun kegitan gereja, namun wanita itu tidak memiliki rasa kasih yang
sunggu-sunggu nyata di mata setiap keluarga yang di jauhinya, sebab ia hanya memiliki sara
iri hati dan hanya menginginkan apa yang di milikinya itu seutunya adalah miliknya, dan
tidak boleh ada keluarga lain yang mengabilnya. Namun keluarga tidak selalu menanggapi
hal itu dengan serius, dan memilih diam dan mengikuti setiap gerak-geriknya tetapi kesabar
dalam keluarga dapat hilang. Dan memilih untuk melawan setiap hal yang wanita itu lakukan,
mereka berinisiatif untuk mengumpulkan keluarga dan membicarakan hak masing-masing
keluarga yang telah di tentukan oleh orang tua mereka, pembicaraan itupun di terimah oleh
setiap anak dan keluarga namun wanita itu hanya membuat suatu pengakuan yang palsu bagi
keluarga. Bahkan dirinya yang memberikan usulan untuk masing-masing mengelolah hak
mereka.
Disisi lain ia meluai melakukan hal yang memecakan keluarganya. Dengan cara
memojokkan salah satu keluarga yang menurut ia mereka tidak pantas di hargai dan harus di
jahui, hal itu pun berhasil di lakukannya, namun keluarga yang di bencinya itu hanya bisa
terdiam dan mengikuti permainan yang ia lakukan. Kadang ada pemikiran untuk melawan
dan hal itu pun perna terjadi, yaitu pertengkaran yang berlangsung selama bertahun-tahun
sebab wanita itu tidak ingin memita maaf, namun keluarga itu selalu memaafkan ia dan tidak
membuat anak-anak mereka membenci kepada wanita itu melainkan menyuruh agar selalu
menghormati dan mengampuni kesalahan yang telah ia buat.
Analisi Theologis
Dalam lingkungan gereja, tentu saja mengajarkan tentang hal pengampunan namun
hal itu hanya akan di paparkan dalam lingkungan gereja saja, dan saat keluar dari lingkungan
gereja hal pengampunan itu tidak berlaku kecuali di dalam kepribadia jemaat yang takut akan
Tuhan. Secara karena gereja bahkan majelis dan para teologi memiliki tugas dan tanggung
jawab bagi setiap jemaat yang berada jau dari Tuhan harus memberikan contoh yang tepat
tentang pengampunan agar jemaat dapat mengambil hal itu sebagai sesuatu yang dapat di
pelajari.
Dahulu saudara mati dalam dosa, dan keiginan-keinginan jahat masih melekat pada
saudara. Sebab Allah mengampunkan segala dosa saudara Kolose 2:13. Pengampunan yang
kita terima dalam kristus itu sempurna. Sejau menyangkut dari Tuhan, dosa kita telah
berakhir dan di lupakan. Kita harus belajar untuk merasa lega dalam pengampunan-Nya dan
melepas rasa bersalah dari dosa kita. Lalu kita dapat belajar dalam keyakinan tentang
keselamatan dan mengalami kelegahan dan sejahtera Tuhan.
Tanggapan penulisan
Pendapat saya berdasarkan firman Tuhan, dosa itu dapat di ampuni ketika kita berdoa
dengan sungguh-sungguh, ungkapan doa tidak melalui mulut saja tetapi permohonan doa itu
harus lahir dari hati yang terdalam, dan pernyataan tobat, takkan di ulangi lagi, maka kiranya
dosa itu benar-benar di hapuskan oleh Tuhan Yesus Kristus, yang berjanji kepada penjahat di
tepi salib Kristus : Aku berkata kepadamu” Hari ini juga engkau bersma-sam dengan aku di
dalam Firdaus.” ( Luka 23 :43).
Dalam kehidupan Kristen, pengampunan adalah hal yang wajib di lakukan bagi setiap uamat
Tuhan. Sebab Tuhan adalah sang pengampun bagi setiap mereka yang memohon ampun
dengan sungu-sungu.Pengampun merupakan hal yang dapat menghapus dosa manusia dalam
kesalahan yang di perbuatnya. Namun dengan secara sadar manusia sering kali meminta
ampun dan mengulaginya kembali, namun Tuhan selalu mengapuni. Maka itu kita perlu
belajar dari Tuhan melalui Alkitab.
Kesimpulan
Daftar Pustaka