Disusun Oleh :
KELAS : D
2021
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup di dunia ini dalam keadaan buta, buta mata karena
meski terlihat dia membuka mata tapi tidak sama sekali faham apa yang
terjadi dengan kenyataan hidup, dengan itu kebutaan manusia di latih
untuk bisa melihat dan tahu dari mana, apa dan bagaimana sebenarnya
kenyataan hidup ini, untuk bisa mengetahui hakikat hidup yang
sebenarnya manusia membutuhkan banyak pengarahan, pendidikan mulai
dari lahir sampai dia mati karena pendidikan dalam kehidupan itu tidaklah
ada batasnya, maka dari itu pendidikan itu penting, untuk mengetahui apa
tujuan dan akan kemana nanti setelah hidup ini berakhir.
Dalam berpendidikan manusia tidaklah langsung bisa menangkap
apa itu pendidikan yang sebenarnya, tapi masih membutuhkan banyak
sistem, teori, dan berbagai banyak macam sarana penting lainya dalam
menuntaskan makna pendidikan dalan kehidupan, dalam berbagai
pendidikan yang ada pastilah mempunyai kurikulum tersendiri untuk bisa
mengetahui rancangan seperti apa pendidikan yang akan di ajarkan dalam
pendidikan itu, dan untuk mempermudah rancangan itu maka di
perlukannya sebuah alat atau media agar nantinya tidak hanya tinggal teori
dalam menjalankan berbagai keinginan dalam dunia pendidikan.
Maka dari itu kami menyusun makalah ini dengan tujuan untuk
membrikan sedikit penjelasan tentang pengertian, ruang lingkup, dan
fungsi ilmu Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian pendidikan Islam?
2.Bagaimana definisi pendidikan Islam menurut beberapa ahli?
3.Bagaimana ruang lingkung dalam pendidikan Islam?
4.Bagaimana fungsi pendidikan Islam?
1
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
C. Tujuan
1.Mahasiswa dapat mengetahui pengertian pendidikan Islam.
2.Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup pendidikan Islam.
3.Mahasiswa dapat mengetahui fungsi pendidikan Islam.
2
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
BAB II
PEMBAHASAN
1
Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), hlm.
25.
2
M.Arifin, ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi aksara, 1991), hlm. 32.
3
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
4
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
5
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
3
Achamadi, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Salatiga: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 1987), hlm. 15-16.
4
M. Arifin, log.cit,. hlm. 12-14.
6
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
7
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
5
Musthalah al-Hadis, (Saudi Arabia: Darl Al-Fatah al-Syariqah, 1994), 123.
8
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
6
Al-Suyuthi, Al-Jami’ Al-Shaghir, diterjemahkan Oleh H. Nadjih Ahjad,
(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1996), Jilid V,9 dan 267.
7
Sunan At-Tirmidzi, HadisNo. 2654, yang bersumber dari periwayatan Ka’ab Ibn
Malik, Lihat pula Sunan Ibnu Majah, Hadis No. 260, yang bersumber dari Abu
Hurairah. Menurut Nasr Al-Din al-Albani, Kualitas Hadis ini Hasan. Lihat Shahih
al-Jami Hadis No. 6382-3
8
Kaelany HD, Iman, Ilmu dan Amal Saleh, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm. 58.
9
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
9
Dr.Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah antara Kufur danIman,Jakarta,
Bumi Aksara,1996. Hlm. 2
10
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2000, hlm. 18
11
Abu A'la Al-Maududi, Toward Understanding, Comiti Riyadh: Islamic Dakwah,
1985, hlm. 18.
12
HAR. Gibb and JH Krammers, Shorter Encyclopaedia of islam, E.J. Brill,
Leiden, 1974, hlm 167
13
Op.Cit. Garis Pemisah antara Kufur dan Iman. Hlm 1
10
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
11
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
12
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
3. Ihsan
Ihsan berasal dari huruf alif, ha, sin dan nun . Di dalam
al-Qur‟an, kata ihsan bersama dengan berbagai derivasi
13
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
17
Muhammad Fuad Abd al-Bâqî, Mu’jam al-Mufahras li Alfâzh al-Qur’an, (Darul
Fikr, 1981), hlm. 202-205
14
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
بَ ْينَ َما نَحْ نُ ُجلُوْ سٌ ِع ْن َد َرسُوْ ِل هللاِ صلى هللا عليه و سلّم:ال
َ َع َْن ُع َم َر رضي هللا عنه أَيضا ً ق
َْر الَ ي َُرى َعلَ ْي ِه أَثَ ُر ال َّسفَ ِر َوال ِ ََذاتَ يَوْ ٍم إِ ْذ طَلَ َع َعلَ ْينَا َر ُج ٌل َش ِد ْي ُد بَي
ِ اض الثِّيَا
ِ ب َش ِد ْي ُد َس َوا ِد ال َّشع
َ س ِإلَى النَّبِ ِّي صلى هللا عليه وسلم فَأ َ ْسنَ َد ُر ْكبَتَ ْي ِه إِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه َو َو
ض َع َكفَّ ْي ِه َ َْرفُهُ ِمنَّا أَ َح ٌد َحتَّى َجل
ِ يَع
: فَقَا َل َرسُو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم،اإل ْسالَم ِ يَا ُم َح َّم ُد أَ ْخبِرْ نِي ع َِن:َعلَى فَ ِخ َذ ْي ِه َوقَا َل
َّ َوتُقِ ْي َم ال،ِ(ا ِإل ْسالَ ُم أَ ْن تَ ْشهَ َد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوأَ َّن ُم َح َّم َداً َرسُوْ ُل هللا
،َ َوتُ ْؤتِ َي ال َّز َكاة،َصالَة
ُ فَ َع ِج ْبنَا لَهُ يَسْأَلُه. َص َد ْقت
َ : قَا َل.ً َوتَ ُح َّج البيْتَ إِ ِن اِ ْستَطَعتَ إِل ْي ِه َسبِ ْيال، َضان
َ َوتَصُوْ َم َر َم
َو ْاليَوْ ِم،© َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه، َو َمالئِ َكتِ ِه،ِ أَ ْن تُ ْؤ ِمنَ بِاهلل:ال
َ َ ق، فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي َع ِن ا ِإل ْي َما ِن: قَا َل،ُص ِّدقُه
َ َُوي
َ أَ ْن تَ ْعبُ َ©د هللا:الَ َ ق،ان ِ فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي ع َِن ا ِإلحْ َس:ال َ َ ق، َص َد ْقت
َ :َر خَ ي ِْر ِه َو َش ِّر ِه قَا َلِ َوتُ ْؤ ِمنَ بِالقَد،اآلَ ِخ ِر
َما ْال َمسئُ ُو ُل َع ْنهَا بِأ َ ْعلَ َم: قَا َل، فَأ َ ْخبِرْ نِي َع ِن السَّا َع ِة:ك قَا َل َ ََّكأَن
َ فَإ ِ ْن لَ ْم تَ ُك ْن ت ََراهُ فَإِنَّهُ يَ َرا،ُك تَ َراه
َ َوأَ ْن تَ َرى ْال ُحفَاةَ ْالع َُراةَ ْال َعالَة، أَ ْن تَلِ َد األَ َمةُ َربَّتَهَا: قَا َل،اراتِهَا
َ فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي ع َْن أَ َم:ِمنَ السَّائِ ِل قَا َل
:ت ُ يَا ُع َم ُر أتَ ْد ِري َم ِن السَّائِلُ؟ قُ ْل:ال ُ ق فَلَبِ ْث
َ َت َملِيَّا ً ثُ َّم ق َ َِرعَا َء ال َّشا ِء يَتَطَا َولُوْ نَ فِي البُ ْنيَا ِن ثُ َّم ا ْنطَل
َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم. فَإِنَّهُ ِجب ِْر ْي ُل أَتَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم: قَا َل،هللاُ َو َرسُوْ لُهُ أَ ْعلَ ُم.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu 18pula dia berkata : Pada suatu hari
ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian sangat
putih, dan rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda
bekas perjalanan, dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya,
kemudian ia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
mendekatkan lututnya lalu meletakkan kedua tangannya di atas
pahanya, seraya berkata : ‘Wahai Muhammad jelaskan kepadaku
tentang Islam?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Islam
itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-
Nya, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan
dan haji ke Baitullah Al Haram jika engkau mampu mengadakan
perjalanan ke sana.” Laki-laki tersebut berkata: ‘Engkau benar.’ Maka
18
Umar radhiyallahu ‘anhu
15
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
kami pun terheran-heran padanya, dia yang bertanya dan dia sendiri
yang membenarkan jawabannya. Dia berkata lagi: “Jelaskan kepadaku
tentang iman?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “(Iman
itu adalah) Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman
kepada takdir baik dan buruk.” Ia berkata: ‘Engkau benar.’ Kemudian
laki-laki tersebut bertanya lagi: ‘Jelaskan kepadaku tentang ihsan?’
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Ihsan adalah) Engkau
beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun
engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Diamelihatmu.” Dia berkata:
“Beritahu kepadaku kapan terjadinya kiamat?” Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui
dari yang bertanya.” Ia berkata: “Jelaskan kepadaku tanda-tandanya!”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Jika seorang budak wanita
melahirkan tuannya dan jika engkau mendapati penggembala kambing
yang tidak beralas kaki dan tidak pakaian saling berlomba dalam
meninggikan bangunan.”
16
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
QS Ali-Imran ayat 19 :
BAB III
KESIMPULAN
19
http://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-hubungan-antara-iman-islam-
dan.html
17
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
18
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/LAPTOP/AppData/Local/Temp/7121-17934-1-SM.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/234031183.pdf
19
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
https://www.kompasiana.com/ida_faridatul_khasanah/565e80bc4ef9fd8d06b
5351c/iman-islam-dan-ihsan-jalan-menuju-surga
http://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-hubungan-antara-iman-islam-
dan.html
Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), hlm.
25.
2
M.Arifin, ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi aksara, 1991), hlm.
32.
3
Achamadi, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Salatiga: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 1987), hlm. 15-16.
4
M. Arifin, log.cit,. hlm. 12-14.
5
Musthalah al-Hadis, (Saudi Arabia: Darl Al-Fatah al-Syariqah, 1994), 123.
6
Al-Suyuthi, Al-Jami’ Al-Shaghir, diterjemahkan Oleh H. Nadjih Ahjad,
(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1996), Jilid V,9 dan 267.
7
Sunan At-Tirmidzi, HadisNo. 2654, yang bersumber dari periwayatan Ka’ab Ibn
Malik, Lihat pula Sunan Ibnu Majah, Hadis No. 260, yang bersumber dari
Abu Hurairah. Menurut Nasr Al-Din al-Albani, Kualitas Hadis ini Hasan.
Lihat Shahih al-Jami Hadis No. 6382-3
8
Kaelany HD, Iman, Ilmu dan Amal Saleh, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm. 58.
9
Dr.Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah antara Kufur danIman,Jakarta,
Bumi Aksara,1996. Hlm. 2
1
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2000, hlm. 18
1
Abu A'la Al-Maududi, Toward Understanding, Comiti Riyadh: Islamic Dakwah,
1985, hlm. 18.
HAR. Gibb and JH Krammers, Shorter Encyclopaedia of islam, E.J. Brill,
Leiden, 1974, hlm 167
Op.Cit. Garis Pemisah antara Kufur dan Iman. Hlm 1
20
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D
21