Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AL ISLAM

“KONSEP IMAN, ISLAM DAN IHSAN DALAM ISLAM”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah AL ISLAM


Dosen Pengampu: Abdul Aziz Hasan S.Pd.,M.Pd.I.

Disusun Oleh :

NAMA : Az Zahra Cintya Rahma

KELAS : D

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS


PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia hidup di dunia ini dalam keadaan buta, buta mata karena
meski terlihat dia membuka mata tapi tidak sama sekali faham apa yang
terjadi dengan kenyataan hidup, dengan itu kebutaan manusia di latih
untuk bisa melihat dan tahu dari mana, apa dan bagaimana sebenarnya
kenyataan hidup ini, untuk bisa mengetahui hakikat hidup yang
sebenarnya manusia membutuhkan banyak pengarahan, pendidikan mulai
dari lahir sampai dia mati karena pendidikan dalam kehidupan itu tidaklah
ada batasnya, maka dari itu pendidikan itu penting, untuk mengetahui apa
tujuan dan akan kemana nanti setelah hidup ini berakhir.
Dalam berpendidikan manusia tidaklah langsung bisa menangkap
apa itu pendidikan yang sebenarnya, tapi masih membutuhkan banyak
sistem, teori, dan berbagai banyak macam sarana penting lainya dalam
menuntaskan makna pendidikan dalan kehidupan, dalam berbagai
pendidikan yang ada pastilah mempunyai kurikulum tersendiri untuk bisa
mengetahui rancangan seperti apa pendidikan yang akan di ajarkan dalam
pendidikan itu, dan untuk mempermudah rancangan itu maka di
perlukannya sebuah alat atau media agar nantinya tidak hanya tinggal teori
dalam menjalankan berbagai keinginan dalam dunia pendidikan.
Maka dari itu kami menyusun makalah ini dengan tujuan untuk
membrikan sedikit penjelasan tentang pengertian, ruang lingkup, dan
fungsi ilmu Pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian pendidikan Islam?
2.Bagaimana definisi pendidikan Islam menurut beberapa ahli?
3.Bagaimana ruang lingkung dalam pendidikan Islam?
4.Bagaimana fungsi pendidikan Islam?

1
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

C. Tujuan
1.Mahasiswa dapat mengetahui pengertian pendidikan Islam.
2.Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup pendidikan Islam.
3.Mahasiswa dapat mengetahui fungsi pendidikan Islam.

2
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam


Kata“pendidikan”yangumum kita gunakan sekarang, dalam
bahasa arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata
“pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata
kerjanya “alama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya
“tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam bahasa
arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata kerja rabba (mendidik)
sudah di gunakan pada zaman nabi muhammad SAW.1
Pendidikan secara teoritis mengandung pengertian “memberi makan”
(opvoeding) kepada jiwa anak didik sehingga mendapatkan kepuasan
rohaniah, juga sering diartikan dengan “ menumbuhkan” kemampuan
dasar manusia.2
Jadi, Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan yang memberikan
kemampuan sseseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan
cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak
kepribadiannya, dengan kata lain pendidikan Islam adalah suatu sistem
kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang
dibutuhkan oleh hamba Allah sebagaimana Islam telah menjadi
pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun
ukhrawi.

B. Definisi Pendidikan Islam Menurut Para Ahli


a. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba : Pendidikan islam adalah
bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama

1
Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), hlm.
25.
2
M.Arifin, ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi aksara, 1991), hlm. 32.

3
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut


ukuran-ukuran Islam.
b. Menurut Musthafa Al-Ghulayaini: Pendidikan Islam ialah
menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam
masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk
dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu
kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya
berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk
kemanfaatan tanah air.

C. Ruang Lingkup Ilmu pendidikan Islam


Ilmu Pendidikan Islam mempunyai ruang lingkup yang sangat luas,
karena didalamnya banyak pihak-pihak yang ikut terlibat baik secara
langsung atau tidak langsung.Objek ilmu pendidikan islam ialah situasi
pendidikan yang terdapat pada dunia pengalaman. Diantara objek atau
segi ilmu pendidikanislam dalam situasi pendidikan islam:

a. Perbuatan Mendidik sendiri.


Sikap atau tindakan menuntun, membimbing,memberikan
pertolongan dari seorang pendidik kepada anak didik untuk
menuju ke tujuan pendidikan islam.
b. Anak didik
Yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam
pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan
mendidik itu diadakan atau dilakukan hanyalah untuk
membawa anak didik ke arah tujuan pendidikan islam yang
di cita-citakan.
c. Dasar dan tujuan pendidikan islam
Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari
segala kegiatan pendidikan islam ini dilakukan. Maksudnya

4
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

pelaksanaan pendidikan islam yaitu arah kemaana anak


didik akan dibawa.
d. Dasar dan tujuan pendidikan islam
Yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari
segala kegiatan pendidikan islam ini dilakukan. Maksudnya
pelaksanaan pendidikan islam yaitu arah kemaana anak
didik akan dibawa.
e. Pendidikan
Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan islam.
Pendidik ini mempunyai peran penting karena berpengaruh
kepada baik atau tidaknya hasil pendidikan islam.
f. Materi pendidikan islam
Yaitu bahan – bahan atau pengalaman – pengalaman belajar
ilmu agama islam yang disusun yang sedemikian rupa
untuk disajikan kepada anak didik.
g. Metode pendidikan islam
Ialah cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidik untuk
menyampaikan bahan atau materi pendidikan islam agar
materi pendidikan islam tersebut dapat dengan mudah
diterima oleh anak didik.
h. Evaluasi pendidikan
Yaitu memuat cara – cara bagaimana mengadakan evaluasi
atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik.
i. Alat – alat pendidikan islam
Yaitu alat – alat yang dapat digunakan selama
melaksanakan pendidikan islam agar tujuan pendidikan
islam tersebut lebih berhasil.
j. Lingkungan sekitar
Yang dimaksud ialah keadaan – keadaan yang ikut
berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan
islam.

5
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

D. Fungsi Ilmu Pendidikan Islam


Dari kajian antropologi dan sosiologi dapat kita ketahui tiga fungsi
pendidikan:3
1. Untuk mengembangkan wawasan subjek didik
mengenai dirinya dan alam sekitarnya dengan
semakin luasnya wawasan akan menimbulkan
berbagai kreatifitas.

2. Untuk melestarikan nilai-nilai insane yang akan


menjadi filter bagi wawasan hidupnya sehingga
wawasannya menjadi tepat.

3. Untuk membuka pintu ilmu pengetahuan yang


sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya.

Mengenai pentingnya mempelajari Ilmu Pengetahuan Islam ini


Prof.H. M. Arifin Medmenyatakan sebagai berikut:4
a) Pendidikan sebagai usaha membentuk pibadi manusia harus
melalui proses panjangdengan resultat (hasil) yang tidak
dapat diketahui dengan segera, berbeda dengan membentuk
benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan
“pembuatnya”.
b) Pendidikan Islam pada khususnya yang bersumber pada
nilai-nilai agama Islam menanamkan atau membentuk sikap
hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga
mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan
dengan nilai-nilai Islam yang menlandasinya adalah
merupakan proses ikhtiariyah yang secara peadogogis.

3
Achamadi, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Salatiga: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 1987), hlm. 15-16.
4
M. Arifin, log.cit,. hlm. 12-14.

6
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

Mampu mengembangkan hidup anak didik kearah


kedewasaan atau kematangan yang menguntungkan dirinya.
c) Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah
dengan tujuan untuk mensejahterakan dan membahagiakan
hidup dan kehidupan umat manusia di dunia dan di akhirat,
baru dapat mempunyai arti fungsional dan aktul dalam diri
manusia bila mana dikembangkan melalui proses
kependidikan yang sistematis.
d) Ruang lingkup kependidikan Islam adalah mencangkup
segala bidang kehidupan manusia dimana manusia mampu
memanfaat kan sebagai tempat menanam benih-benih
amaliyah yang buuahhnya akan dipetik di akhirat nanti,
maka pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliyah dalam
pribadi manusia baru dapat efektifbilamana dilakukan
melalui proses kependidikan yang berjalan diatas kaidah-
kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.
e) Teori-teori, hipotesa dan asumsi-asumsi kependidikan yang
bersumber ajaran Islam sampai kini masih belum tersusun
secara ilmiah meskipun bahan-bahan bakunya telah
tersedia. Baik dalam kitab suci al-Qur’an dan Hadist
maupun qaul ulama.

E. Hadist Tentang Penidikan Islam


Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pendidikan dalam konsep
Islamadalah memlihara, membesarkan dan mendidik yang sekaligus
mengandung makna mengajar. Jadi, pendidikan itu adalah memberikan
bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan rasio
dan mental atau jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
Beberapa prinsip pendidikan seperti itu jika ditelusuri dari
perkembangan Islamawal seperti yang ditunjuki oleh hadis Nabi,

7
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

meski masih sangat umum, Nabi telah banyak membicarakannya.


Misalnya beberapa prinsip dasar tentang mencari ilmu maupun
petunjuk menyampaikan suatu ilmu yang merupakan bagian dari
proses pendidikan itu antara lain temukan dalam hadis-hadis sebagai
berikut:

“Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang tidak untuk mencari


keridhan Allah, tapi hanya untuk mendapatkan nilai-nilai material dari
kehidupan duniawi, maka ia tidak akan mencium harumnya surga.”
Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Menurut penilaian Muhammad Ibn Shalih al-‘Utsaimin5,yang
mengutip penilaian Nashir al-Din al-Albani hadis ini shahih, baik yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibn Majah, maupun oleh Ahmad.
Dalam sunan Abu Dawud tercantum dalam hadis nomor 3664, dalam
sunan Ibnu Majah tercantum dalam hadis nomor 252, dan dalam
musnad Ahmad tercantum dalam II:238, dan lain-lain, yang bersumber
dari Abu Hurairah.

“Barangsiapa menuntut ilmu untuk menyaingi para ulama, atau untuk


menyombongi orang-orang bodoh atau untuk memalingkan pandangan
orang-orang kepadanya, maka Allah memasukkannya ke dalam
neraka” Riwayat al-Tirmidzi.
Pandangan Jalal al-Din al-Suyuthi, hadis yang bersumber dari
periwayatan Ka’ab Ibn Malik ini kualitasnya hasan.

5
Musthalah al-Hadis, (Saudi Arabia: Darl Al-Fatah al-Syariqah, 1994), 123.

8
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

“Barangsiapa mencari ilmu untuk menyaingi para ulama, atau


menyombongi orang-orang bodoh, atau agar hati orang-orang
mengarah kepadanya, maka ia menuju ke neraka” riwayat al-Hakim
dan Thabrani dari Ka’ab Ibn Malik.
Menurut al-Suyuthi hadis yang kedua ini kualitasnya shahih6.
Hadis tersebut diriwayatkan pula oleh imam-imam hadis yang lain
seperti al-tirmidzi dan ibn majah7.

“Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu yang diketahuinya lalu


ia menyembunyikannya, maka dia dikekang pada hari kiamat dengan
kekang dari neraka.” Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan al-Tirmidzi.

F. Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan.


1. Iman
Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar
Amana yu’minu-imanan. Artinya beriman atau percaya.
Percayadalam Bahasa Indonesia artinya meyakini atau
yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang
benar atau nyata adanya8, Iman dapat dimaknai iktiraf,
membenarkan, mengakui, pembenaran yang bersifat
khusus9.

6
Al-Suyuthi, Al-Jami’ Al-Shaghir, diterjemahkan Oleh H. Nadjih Ahjad,
(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1996), Jilid V,9 dan 267.
7
Sunan At-Tirmidzi, HadisNo. 2654, yang bersumber dari periwayatan Ka’ab Ibn
Malik, Lihat pula Sunan Ibnu Majah, Hadis No. 260, yang bersumber dari Abu
Hurairah. Menurut Nasr Al-Din al-Albani, Kualitas Hadis ini Hasan. Lihat Shahih
al-Jami Hadis No. 6382-3
8
Kaelany HD, Iman, Ilmu dan Amal Saleh, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm. 58.

9
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

Menurut WJS. Poerwadarminta iman adalah


kepercayaan, keyakinan, ketetapan hati atau keteguhan
hati10.
Abul’Ala al-Mahmudi menterjemahkan iman dalam
Bahasa inggris Faith, yaitu To know, to believe, to
beconvinced beyond the last shadow of doubt yang
artinya,mengetahui, mempercayai, meyakini yang
didalamnya tidak terdapat keraguan apapun11.
HAR Gibb dan JH Krammers memberikan
pengertian iman ialah percaya kepada Allah, percaya
kepada utusan-Nya, dan percaya kepada amanat atau
apa yang dibawa/berita yang dibawa oleh utusannya12.

Kata Iman dalam Al-Qur‟an, akan mendapatinya dalam


dua pengertian dasar13 :
1) Iman dengan pengertian membenarkan adalah
membenarkan berita yang datangnya dari Allah dan
Rasul-Nya. Dalam salah satu hadist shahih
diceritakan bahwa Rasulullah ketika menjawab
pertanyaan Jibril tentang Iman yang artinya bahwa
yang dikatakan Iman itu adalah engkau beriman
kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
Rasul-rasul-Nya, hari kiamat dan engkau beriman
bahwaQadar baik dan buruk adalah dari Allah SWT.

9
Dr.Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah antara Kufur danIman,Jakarta,
Bumi Aksara,1996. Hlm. 2
10
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2000, hlm. 18
11
Abu A'la Al-Maududi, Toward Understanding, Comiti Riyadh: Islamic Dakwah,
1985, hlm. 18.
12
HAR. Gibb and JH Krammers, Shorter Encyclopaedia of islam, E.J. Brill,
Leiden, 1974, hlm 167
13
Op.Cit. Garis Pemisah antara Kufur dan Iman. Hlm 1

10
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

2) Iman dengan pengertian amal atau ber-iltizam


dengan amal : segala perbuatan kebajikan yang
tidak bertentangan dengan hukum yang telah
digariskan oleh syara‟. Dalam sebuah ayat dalam
Al-quran surat Al-hujarot:ayat 15:

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman


itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman)
kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka
tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad)
dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
mereka Itulah orang-orang yang benar.”
Dari ayat tersebut, dapat dikatakan bahwa
Iman adalah membenarkan Allah dan RasulNya
tanpa keraguan, berjihad di jalan Allah dengan harta
dan jiwa. Pada akhir ayat tersebut “mereka Itulah
orang-orang yang benar”
2. Islam
Kata Islam berasal dari bahasa Arab “S-L-M” ( Sin,
Lam, Mim). Artinya antara lain: Damai, Suci, Patuh dan
Taat (tidak pernah membantah). Dalam pengertian
agama, kata Islam berarti kepatuhan kepada kehendak
dan kemauan Allah, serta taat kepada hukum-Nya.
Hubungan antara pengertian menurut kata dasar dan
pengertian menurut agama erat dan nyata sekali, yaitu:
“Hanya dengan k epatuhan kepada kehendak Allah dan

11
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

tunduk kepada hukum-hukum-Nya seorang dapat


mencapai kedamaian yang sesungguhnya dan
memperoleh kesucian yang abadi 14. Islam, menurut
Zuhairini, adalah menempuh jalan keselamatan dengan
yakin menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan
melaksanakan dengan penuh kepatuhan dan ketaatan
akan segala ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan
oleh-Nya untuk mencapai kesejahteraan dan
kesentosaan hidup dengan penuh keimanan dan
kedamaian.15

Kata Islam berasal dari Bahasa Arab yang mempunyai


bermacam-macam arti, diantaranya sebagai berikut:16
1) Salam yang artinya selamat, aman sentosa dan
sejahtera, yaitu aturan hidup yang dapat
menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat. Kata
salam terdapat dalam al-Qur‟an Surah al-An‟am
ayat 54; Surah al-A‟raf ayat 46; dan surah an-Nahl
ayat 32.
2) Aslama yang artinya menyerah atau masuk Islam,
yaitu agama yang mengajarkan penyerahan diri
kepada Allah, tunduk dan taat kepada hukum Allah
tanpa tawar-menawar. Kata aslama terdapat dalam
al-Qur‟an surah al-Baqarah ayat 112; surah al-
Imran ayat 20dan 83; surah an-Nisa ayat125; dan
surah al-An‟am ayat 14.
3) Silmun yang artinya keselamatan atau perdamaian,
yakni agama yang mengajarkan hidup yang damai
dan selamat.
14
Hammudah Abdalati, Islam Suatu Kepastian, Media Da‟wah, 1983, hlm. 13
15
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Rajawali Press, 1995, hlm. 36
16
M. Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: Amza, 2006), hlm. 5

12
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

4) Sulamun yang artinya tangga, kendaraan, yakni


peraturan yang dapat mengangkat derajat
kemanusiaan yang dapat mengantarkan orang
kepada kehidupan yang bahagia.
Adapun kata Islam menurut istilah
(terminologi) adalah mengacu kepada agama yang
bersumber pada wahyu yang datang dari Allah
SWT, bukan berasal ari manusia. Sebagai agama
sempurna, Islam datang untuk menyempurnakan
ajaran yang dibawa oleh Nabi-nabi Allah sebelum
Nabi Muhammad. Kesempurnaan ajaran ini menjadi
misi profetik (nubuwwah) kehadiran Nabi
Muhammad SAW.
Dalam al-Qur‟an (Surah al-Ma‟idah [5]: 3)
ditemukan penegasan tentang kesempurnaan ajaran
Islam.
Artinya:“Pada hari ini telahKusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi
agama bagimu.”
Berdasarkan firman Allah di atas, jelas
bahwa Islam adalah agama yang sempurna, agama
yang memiliki ajaran yang mencakup semua aspek
kehidupan, dan agama yang menggariskan metode
kehidupan secara utuh.

3. Ihsan
Ihsan berasal dari huruf alif, ha, sin dan nun . Di dalam
al-Qur‟an, kata ihsan bersama dengan berbagai derivasi

13
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

dan kata jadiannya disebutkan secara berulang -ulang.


Penyebutan tersebut terdapat sebanyak 108 kali yang
disebut tersebar dalam 101 ayat dan pada 36 surat.17
Ihsan terbagi kedalam empat macam yaitu:
a. Ihsan ‘alalahi (berbuat baik terhadap Allah) yaitu;
menjalankan segala perintah-Nya dn menjauhi
segala rangan-Nya.
b. Ihsan ‘ala nafsihi (berbuat baik bagi diri sendiri)
yaitu; suatu perbuatan yang mendatangkan kebaikan
bagi diri sendiri, dan meninggalkan perbuatan yang
dapat mencelakakn diri sendiri.
c. Ihsan ‘ala ghairihi (berbuat baik terhadap orang
lain), yaitu; berbuat baik kepada orang tua,
keluarga, saudara dan semuat umat manusia.
d. Ihsan ‘ala jami’il khalqi (berbuat baik kepada semua
mahluk Allah), yakni perbuatan yang dapat
mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bagi
alam lingkungan, baik flora maupun fauna.

G. Korelasi Iman, Islam dan Ihsan Dalam Pendidikan Islam.


Hubungan Iman, Islam dan Ihsan. Dari penegertian Iman, Islam
dan Ihsan di atas, dapat dipahami bahwa ketiganya merupakan pilar
agama Islam yang memiliki hubungan kuat satu sama lain, kekuatan
hubungan ketiganya bagaikan segi tiga sama sisi. Ketiga sisinya saling
menguatkan satu sama lain, sehingga orang yang takwa ibaratnya
berada di dalam lingkaran tiga sisi tersebut, yaitu sisi pertama iman,
sisi kedua Islam dan sisi ketiga Ihsan.

17
Muhammad Fuad Abd al-Bâqî, Mu’jam al-Mufahras li Alfâzh al-Qur’an, (Darul
Fikr, 1981), hlm. 202-205

14
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

Berikut adalah Hadist yang menjelaskan tentang


iman/islam/ihsan:
Rukun Islam, Iman, dan Ihsan:

‫ بَ ْينَ َما نَحْ نُ ُجلُوْ سٌ ِع ْن َد َرسُوْ ِل هللاِ صلى هللا عليه و سلّم‬:‫ال‬
َ َ‫ع َْن ُع َم َر رضي هللا عنه أَيضا ً ق‬
َ‫ْر الَ ي َُرى َعلَ ْي ِه أَثَ ُر ال َّسفَ ِر َوال‬ ِ َ‫َذاتَ يَوْ ٍم إِ ْذ طَلَ َع َعلَ ْينَا َر ُج ٌل َش ِد ْي ُد بَي‬
ِ ‫اض الثِّيَا‬
ِ ‫ب َش ِد ْي ُد َس َوا ِد ال َّشع‬
َ ‫س ِإلَى النَّبِ ِّي صلى هللا عليه وسلم فَأ َ ْسنَ َد ُر ْكبَتَ ْي ِه إِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه َو َو‬
‫ض َع َكفَّ ْي ِه‬ َ َ‫ْرفُهُ ِمنَّا أَ َح ٌد َحتَّى َجل‬
ِ ‫يَع‬
:‫ فَقَا َل َرسُو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم‬،‫اإل ْسالَم‬ ِ ‫ يَا ُم َح َّم ُد أَ ْخبِرْ نِي ع َِن‬:‫َعلَى فَ ِخ َذ ْي ِه َوقَا َل‬
َّ ‫ َوتُقِ ْي َم ال‬،ِ‫(ا ِإل ْسالَ ُم أَ ْن تَ ْشهَ َد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوأَ َّن ُم َح َّم َداً َرسُوْ ُل هللا‬
،َ‫ َوتُ ْؤتِ َي ال َّز َكاة‬،َ‫صالَة‬
ُ‫ فَ َع ِج ْبنَا لَهُ يَسْأَلُه‬. َ‫ص َد ْقت‬
َ :‫ قَا َل‬.ً‫ َوتَ ُح َّج البيْتَ إِ ِن اِ ْستَطَعتَ إِل ْي ِه َسبِ ْيال‬، َ‫ضان‬
َ ‫َوتَصُوْ َم َر َم‬
‫ َو ْاليَوْ ِم‬،‫© َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه‬،‫ َو َمالئِ َكتِ ِه‬،ِ‫ أَ ْن تُ ْؤ ِمنَ بِاهلل‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي َع ِن ا ِإل ْي َما ِن‬:‫ قَا َل‬،ُ‫ص ِّدقُه‬
َ ُ‫َوي‬
َ‫ أَ ْن تَ ْعبُ َ©د هللا‬:‫ال‬َ َ‫ ق‬،‫ان‬ ِ ‫ فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي ع َِن ا ِإلحْ َس‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬، َ‫ص َد ْقت‬
َ :‫َر خَ ي ِْر ِه َو َش ِّر ِه قَا َل‬ِ ‫ َوتُ ْؤ ِمنَ بِالقَد‬،‫اآلَ ِخ ِر‬
‫ َما ْال َمسئُ ُو ُل َع ْنهَا بِأ َ ْعلَ َم‬:‫ قَا َل‬،‫ فَأ َ ْخبِرْ نِي َع ِن السَّا َع ِة‬:‫ك قَا َل‬ َ َّ‫َكأَن‬
َ ‫ فَإ ِ ْن لَ ْم تَ ُك ْن ت ََراهُ فَإِنَّهُ يَ َرا‬،ُ‫ك تَ َراه‬
َ‫ َوأَ ْن تَ َرى ْال ُحفَاةَ ْالع َُراةَ ْال َعالَة‬،‫ أَ ْن تَلِ َد األَ َمةُ َربَّتَهَا‬:‫ قَا َل‬،‫اراتِهَا‬
َ ‫ فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي ع َْن أَ َم‬:‫ِمنَ السَّائِ ِل قَا َل‬
:‫ت‬ ُ ‫ يَا ُع َم ُر أتَ ْد ِري َم ِن السَّائِلُ؟ قُ ْل‬:‫ال‬ ُ ‫ق فَلَبِ ْث‬
َ َ‫ت َملِيَّا ً ثُ َّم ق‬ َ َ‫ِرعَا َء ال َّشا ِء يَتَطَا َولُوْ نَ فِي البُ ْنيَا ِن ثُ َّم ا ْنطَل‬
‫ َر َواهُ ُم ْسلِ ٌم‬.‫ فَإِنَّهُ ِجب ِْر ْي ُل أَتَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم‬:‫ قَا َل‬،‫هللاُ َو َرسُوْ لُهُ أَ ْعلَ ُم‬.

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu 18pula dia berkata : Pada suatu hari
ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian sangat
putih, dan rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda
bekas perjalanan, dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya,
kemudian ia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
mendekatkan lututnya lalu meletakkan kedua tangannya di atas
pahanya, seraya berkata : ‘Wahai Muhammad jelaskan kepadaku
tentang Islam?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Islam
itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-
Nya, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan
dan haji ke Baitullah Al Haram jika engkau mampu mengadakan
perjalanan ke sana.” Laki-laki tersebut berkata: ‘Engkau benar.’ Maka
18
Umar radhiyallahu ‘anhu

15
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

kami pun terheran-heran padanya, dia yang bertanya dan dia sendiri
yang membenarkan jawabannya. Dia berkata lagi: “Jelaskan kepadaku
tentang iman?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “(Iman
itu adalah) Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman
kepada takdir baik dan buruk.” Ia berkata: ‘Engkau benar.’ Kemudian
laki-laki tersebut bertanya lagi: ‘Jelaskan kepadaku tentang ihsan?’
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Ihsan adalah) Engkau
beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun
engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Diamelihatmu.” Dia berkata:
“Beritahu kepadaku kapan terjadinya kiamat?” Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui
dari yang bertanya.” Ia berkata: “Jelaskan kepadaku tanda-tandanya!”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Jika seorang budak wanita
melahirkan tuannya dan jika engkau mendapati penggembala kambing
yang tidak beralas kaki dan tidak pakaian saling berlomba dalam
meninggikan bangunan.”

Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Kemudian laki-laki itu pergi,


aku pun terdiam sejenak.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bertanya kepadaku: “Wahai ‘Umar, tahukah engkau siapa orang
tadi?” Aku pun menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang
untuk mengajarkan agama ini kepada kalian.” (HR Muslim).

Untuk mempelajari ketiga pokok ajaran agama tersebut, para


ulama mengelompokkannya lewat tiga cabang ilmu pengetahuan.
Rukun Islam berupa praktek amal lahiriah disusun dalam
ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal lahiriah manusia
sebagai hamba Allah. Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi)
yang menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan. Sedangkan untuk

16
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

mempelajari ihsan sebagai tata cara beribadah adalah bagian dari


ilmu Tasawuf.

QS Ali-Imran ayat 19 :

Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah


Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-
ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”

Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti


dengan kata addin yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur
yaitu, iman, Islam, dan ihsan. Dengan kata lain dapat dinyatakan
bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam
dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan
syareatnya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.
Selain itu iman, islam, dan ihsan sering juga diibaratkan hubungan
diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan
sisi lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau
ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertaqwa harus
bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan ihsan.19

BAB III

KESIMPULAN
19
http://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-hubungan-antara-iman-islam-
dan.html

17
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

Pengertian pendidikan islam

Kata“pendidikan”yangumum kita gunakan sekarang, dalam bahasa


arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata
“pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata
kerjanya “alama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa
arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “pendidikan islam” dalam
bahasa arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”. Kata kerja rabba
(mendidik) sudah di gunakan pada zaman nabi muhammad SAW.

Ruang Lingkup Ilmu pendidikan Islam

a) Perbuatan Mendidik sendiri


b) Anak didik
c) Dasar dan tujuan pendidikan islam
d) Dasar dan tujuan pendidikan islam
e) Pendidikan
f) Materi pendidikan islam
g) Metode pendidikan islam
h) Evaluasi pendidikan
i) Alat – alat pendidikan islam
j) Lingkungan sekitar
Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan.
a) Iman adalah ucapan yang disertai dengan perbuatan diiringi
dengan ketulusan niat dan dilandasi dengan Sunnah.
b) Islam adalah  inisial  seseorang  masuk  ke dalam 
lingkaran  ajaran  Ilahi.
c) Ihsan adalah cara bagaimana seharusnya kita beribadah
kepada Allah.
d) Islam, Iman dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan
yang menjadi dasar aqidah. Keyakinan tersebut kemudian

18
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam.


Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara
ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/LAPTOP/AppData/Local/Temp/7121-17934-1-SM.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/234031183.pdf

19
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

https://www.kompasiana.com/ida_faridatul_khasanah/565e80bc4ef9fd8d06b
5351c/iman-islam-dan-ihsan-jalan-menuju-surga

http://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-hubungan-antara-iman-islam-
dan.html

Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), hlm.
25.
2
M.Arifin, ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi aksara, 1991), hlm.
32.
3
Achamadi, Ilmu Pendidikan Islam 1, (Salatiga: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 1987), hlm. 15-16.
4
M. Arifin, log.cit,. hlm. 12-14.
5
Musthalah al-Hadis, (Saudi Arabia: Darl Al-Fatah al-Syariqah, 1994), 123.
6
Al-Suyuthi, Al-Jami’ Al-Shaghir, diterjemahkan Oleh H. Nadjih Ahjad,
(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1996), Jilid V,9 dan 267.
7
Sunan At-Tirmidzi, HadisNo. 2654, yang bersumber dari periwayatan Ka’ab Ibn
Malik, Lihat pula Sunan Ibnu Majah, Hadis No. 260, yang bersumber dari
Abu Hurairah. Menurut Nasr Al-Din al-Albani, Kualitas Hadis ini Hasan.
Lihat Shahih al-Jami Hadis No. 6382-3
8
Kaelany HD, Iman, Ilmu dan Amal Saleh, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm. 58.
9
Dr.Abdul Rahman Abdul Khalid, Garis Pemisah antara Kufur danIman,Jakarta,
Bumi Aksara,1996. Hlm. 2
1
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2000, hlm. 18
1
Abu A'la Al-Maududi, Toward Understanding, Comiti Riyadh: Islamic Dakwah,
1985, hlm. 18.
HAR. Gibb and JH Krammers, Shorter Encyclopaedia of islam, E.J. Brill,
Leiden, 1974, hlm 167
Op.Cit. Garis Pemisah antara Kufur dan Iman. Hlm 1

20
AZ ZAHRA CINTYA RAHMA / 128 / D

Hammudah Abdalati, Islam Suatu Kepastian, Media Da‟wah, 1983, hlm. 13


Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Rajawali Press, 1995, hlm. 36
M. Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: Amza, 2006), hlm. 5
Muhammad Fuad Abd al-Bâqî, Mu’jam al-Mufahras li Alfâzh al-Qur’an, (Darul
Fikr, 1981), hlm. 202-205
Umar radhiyallahu ‘anhu
http://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-hubungan-antara-iman-islam-
dan.html

21

Anda mungkin juga menyukai