Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas makhluk hidup yang identik dengan

bahan bangunan yang tidak memiliki nilai, kotor, kumuh dan bau (Faizah, 2008).

Sebagaimana diketahui bahwa akibat aktivitas manusia maka sampah dihasilkan.

Menurut UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah

didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang

berbentuk padat.

Sampah perkotaan merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat

perhatian yang serius. Kota Kediri adalah salah satu kota adipura pada tahun

2009, namun Kota Kediri masih menghadapi masalah persampahan. Sejak akhir

tahun 2003 sampai tahun 2009 persoalan sampah yang semakin bertambah dalam

jangka waktu 5 tahun terakhir TPA sudah tidak mampu menampung tumpukan

sampah bahkan pada sampai tahun 2007 diperkirakan umur TPA tinggal 6 bulan.

Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan sampah maka KLH (Kantor

Lingkungan Hidup) menggalakkan program reduce, reuse dan recycle (3R)

dengan membangun 3 unit komposter yang memanfaatkan sampah organik

menjadi kompos. Pengelolaan unit komposter tersebut belum mampu mengatasi

masalah persampahan Kota Kediri, dimana program 3R yang diterapkan tidak

melibatkan masyarakat secara langsung sehingga tidak ada kesadaran masyarakat

untuk mengurangi produksi sampah (Yogiesti, dkk 2010).

1
Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara

pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena

itu dibutuhkan kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap,

perilaku dan etika yang berbudaya lingkungan.

Untuk mengurangi volume sampah dan menjadikan sampah tersebut

menghasilkan nilai rupiah maka yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah

pengelolaan melalui program bank sampah. Bank Sampah merupakan konsep

pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya

perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang

menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat

meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang

dipinjam. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang

nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama.

Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu

sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat

agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi

langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan

harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung yang

dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih,

hijau dan sehat.

Berdasarkan uraian diatas, maka kami mengadakan pengabdian

masyarakat mengenai penyuluhan tentang bank sampah pada masyarakat RW 09

Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kota Kediri.

2
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk menciptakan inovasi baru yang dapat memberikan nilai tambah

bagi masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan bank sampah.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menjelaskan pengertian bank sampah sampah

b. Untuk menjelaskan tujuan bank sampah

c. Untuk menjelaskan manfaat bank sampah

d. Untuk menjelaskan cara memilah sampah

a. Untuk menjelaskan mekanisme kerja bank sampapengertian sampah

C. Manfaat

Manfaat dari kegiatan penyuluhan ini adalah:

1. Manfaat Keilmuan

Dapat enambah informasi, referensi, dan dapat menjadi bahan

masukan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dibidang

kesehatan lingkungan, khususnya tentang bank sampah.

2. Manfaat Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui teknik dan cara-cara sederhana dalam

pengolahan bank sampah.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Tentang Sampah

1. Pengertian sampah

Pengertian sampah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki lagi, oleh

yang punya dan bersifat padat. Sementara didalam UU No 18 tahun 2008

tentang pengelolah sampah, disebut sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari

manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat

organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang

dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan, (Faizah, 2008)

2. Jenis-Jenis Sampah

Jenis sampah yang ada disekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang

berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah

sakit, sampah perkebunan, sampah perternakan, institusi dan lain-lain.

Sampah dapat digolongan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:

a. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati

yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah

ini dengan mundah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah

tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah

organik misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makan, pembungkus (selain

kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah dan ranting.

4
b. Sampah anorganik adalah sampah yang dhasilkan dari bahan-bahan

nonhayati, baik berupa produk sintetis, maupun hasil proses teknologi

pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi :

sampah logam dan produk-produk olahannya sampah plastik, sampah

kertas, sampah kaca dan keramik, smpah detergen. Sebagian besar

anorganik tidak bisa diuraikan dengan alam atau mikroorganisme secara

keseluruhan sementara, sebagian lainnya hanya dapat diurraikan dalam

wakttu yang lama. (Astriani, 2009)

3. Rancangan Pengelolaan Sampah Mandiri

Pengelolaan sampah model swakelola/mandiri yaitu sampah ditangani

dan diselesaikan sendiri oleh masyarakat sehingga sampah dapat diatasi pada

tingkat kampung dan tidak membebani pemerintah. (Riswan, dkk 2011).

Kegiatan pengelolaan sampah mandiri secara garis besar meliputi:

a. Setiap rumah tangga memilah sampah sesuai jenisnya yang dikategorikan

menjadi sampah plastik, kertas, kaca-logam dan organik. Sampah plastik,

kaca-logam, kertas dimasukkan pada kantong/tempat sampah sendiri-

sendiri yang sudah disediakan. Sedangkan sampah organik dimasukkan

pada gentong/bak komposter.

b. Setelah kantong yang digunakan untuk menampung sampah plastik,

kertas, kaca, logam penuh, masing-masing rumah tangga membawa dan

memasukkan sampah tersebut ke dalam tong-tongh/drum sampah terdekat

sesuai jenisnya.

5
c. Setelah tong sampah penuh akan diambil dan diangkut ke tempat

penampungan sampah (TPS) oleh petugas pengangkut Setelah masuk di

TPS, dilakukan pemilahan/ penyortiran lebih lanjut/khusus lagi dan

dilanjutkan dengan pengepakan untuk dijual ke pengepul sampah/lapak

(rekanan).

d. Hasil penjualan sampah untuk biaya operasional (petugas/swasta) dan

sisanya masuk kas kampong.

e. Khusus untuk sampah organik, setelah menghasilkan kompos di rumah

masing-masing sebagian dikemasi lalu di jual dan sebagian lagi dipakai

sendiri untuk penghijauan lingkungan rumah dan kampung.

f. Sedangkan sampah bungkus makanan, minuman dan deterjent (jenis

sampah plastic tebal baik yang berlapis aluminium foil maupun tidak

berlapis) tidak dapat laku dijual yang berarti belum bisa di daur ulang,

untuk itu dibuat menjadi kerajianan tangan seperti tas, dompet, topi, kursi

dan lain-lain. Selanjutnya hasil kerajinan tangan tersebut dapat dipakai

sendiri atau dijual.

4. Pengolahan sampah berbasis masyarakat dengan konsep 3R

Pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upayah pengurangan

pembuangan sampah, melalui program meggunakan kembali (Reuse).

Mengurangi (Reduce) dan mendaur ulang resiko (Faizah, 2008).

a. Reduce (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang

menyebabkan timbulnya sampah.

6
b. Reuse (menggunakan kembali ) yaitu menggunakan kembali sampah

secara langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi yang lain.

c. Recycle (mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah

mengalami proses pengolahan. Mengurangi sampah dari sumber

timbunan, diperlukan upayah untuk, mengurangi sampah melalui dari

hulu sampai hilir upayah-upayah yang dapat dilakukan dalam mengurangi

sampah dari sumber sampah (dari hulu) adalah menerapkan prinsip 3R.

Tindakan yang dilakukan untuk setiap sumber sampah adalah sebagia

berikut:

1) Rumah tangga, tindakan yang bisa dilakukan adalah:

a) Mengurangi (Reduce), melalui tindakan menghindari pemakaian

dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah

besar, menggunakan produk yang bisa diisi ulang, misalnya

penggunaan lahan pencuci yang menggunakan wadah isi ulang,

mengurangi penggunaan bahan sekali pakai, misalnya penggunaan

tisu dapat dikurangi, menggantinya dengan serbet atau sapu

tangan.

b) Menggunakan kembali (Reuse), melalui tindakan gunakan

kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi

lainnya, misalnya penggunaan botol bekas untuk wadah minyak

goreng hasil home industri minyak kelapa atau wadah untuk madu

lebah, gunakan wadah atau kantong yang dapat digunakan

berulang-ulang misalnya, wadah untuk belanja kebutuhan pokok

7
yang terbuat dari bahan yang tahan lama sehingga dapat

digunakan dalam waktu yang lama.

c) Daur ulang (Recycle), melalui tindakan pilih produk atau kemasan

yang dapat didaurulang dan mudah terurai, lakukan penggunaan

sampah organik menjadi kompos dengan berbagai cara yang telah

ada atau memanfaatkan sesuai kreaktifitas masing-masing,

lakukan penanganan untuk sampah anorganik menjadi barang

yang bermanfaat.

2) Fasilitas Umum (perkantoran, sekolah)

a) Mengurangi ( Reduce ) produksi sampah dengan cara penggunaan

kedua sisi kertas dan spasi yang tepat untuk penulisan dan foto

copy, penggunaan alat tulis yang bisa di isi kembali, sediakan

jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas), gunakan

produk yang dapat di isi ulang, hindari bahan yang sekali pakai,

dan hindari penggunaan bahan dari plastik dalam penjilidan

laporan-laporan.

b) Menggunakan kembali (reuse), melalui tindakan gunakan alat

kantor yang bisa digunakan berulang kali, gunakan alat-alat

penyimpanan elektronik yang dapat di hapus dan di tulis kembali.

3) Daerah Komersil

a) Mengurangi (reduce), melalui tindakan memberikan intensif oleh

produsen bagi pembeli yang mengembalikan kemasan yang dapat

digunakan kembali, memberikan kemasan/pembungkus hanya

8
kepada produk yang benarbenar memerlukannya, sediakan produk

yang kemasannya tidak menghasilkan sampah dalam jumlah

besar, dan sediakan pembungkus/kemasan yang mudah terurai.

b) Menggunakan Kembali (reuse), gunakan sampah yang masih

dapat di manfaatkan untuk produk lain, sediakan perlengkapan

untuk pengisian kembali produk umum isi ulang (minyak,

minuman).

5. Dampak Negatif Sampah

Sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat teruraikan dalam

waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah

disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi ( refuse) karena telah diambil

bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak

disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya (Astriani, 2009).

Ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan yaitu:

a. Dampak Terhadap Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai

(pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang

cocok bagi beberapa organism dan menarik bagi berbagai binatang seperti,

lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya

kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang

berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur

air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga

9
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya

kurang memadai.

2) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)

3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu

contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita

(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang

ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

b. Dampak Terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau

sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati

sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya

ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam

air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana.

Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.

c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya

tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya

pembiayaan (untuk mengobati kerumah sakit).

2) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah

yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk

pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak

10
efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan. Hal ini

mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

B. Tinjauan Umum tentang Bank Sampah

1. Pengertian Bank Sampah

Definisi Bank Sampah menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

RI Nomor 13 Tahun 2012 adalah tempat pemilahan dan pengumpulan

sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai

ekonomi. Sedangkan menurut Green and Clean Kota Bandung

mendefinisikan bank sampah sebagai upaya memaksimalkan nilai sampah

dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih,hijau dan asri,

mengurangi sampah ke TPA, mengubah perilaku masyarakat, mendidik

masyarakat peduli lingkungan dan berorganisasi, meningkatkan kreatifitas,

dan memberikan keuntungan bagi penghasil sampah.

Dari pengertian diatas menunjukkan bahwasanya Bank Sampah

merupakan suatu institusi ataupun tempat pemilahan/pengumpulan sampah

yang dibentuk untuk mengelola dan memaksimalkan nilai sampah dengan

prinsip 3R melalui pendekatan berbasiskan masyarakat (Rustanto, Bambang.

2013).

2. Pengelolaan Bank sampah

Bank sampah sesungguhnya mudah untuk dikelola. Dibutuhkan

minimal satu orang untuk menjadi petugas pencatat administrasi keuangan,

satu orang untuk menjadi petugas pengelola tabungan, dan satu orang sebagai

petugas pengelola sampah (perantara pengepul). Selanjutnya, masing-masing

11
petugas memiliki peran tersendiri. Perantara pengepul bertugas melakukan

negosiasi dengan pengepul dan mengawasi proses pengepulan sampah.

Pengelola administrasi keuangan akan bekerja sama dengan perantara

pengepul untuk mencatat hasil sampah masing-masing warga. Sedangkan

pengelola tabungan bertugas untuk menyetorkan tabungan masing-masing

warga ke bank dan nantinya dia jugalah yang bertugas untuk mengambil

uangnya di bank jika ada warga yang hendak mengambil tabungannya.

Dalam pengaplikasiannya, bank sampah akan lebih mudah dikelola

jika proses pengepulan sampah terjadwal dengan baik. Misalnya, warga dapat

atau diwajibkan menyetorkan sampah anorganik yang telah dikumpulkannya

dari sisa-sisa atau sampah rumah tangga setiap satu minggu sekali. Dengan

begitu, sampah yang terkumpul akan lebih banyak dan uang yang didapat pun

lebih banyak. Jika bank sampah yang ada dilingkungan masyarakat sudah

memiliki administrasi yang baik dan sudah mampu bekerja dengan baik,

kualitasnya dapat ditambahkan dengan adanya kepemilikan badan hukum dan

buku tabungan sendiri. Dengan demikian, bank pengelola sampah di

lingkungan masyarakat akan lebih berprospek secara ekonomi.

Keberadaan bank sampah dinilai akan lebih meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungannya masing-

masing. Sampah terutama sampah anorganik sejatinya dapat dijadikan sumber

rupiah. Dengan adanya fasilitas pengelolaan sampah mandiri, diharapkan

masyarakat akan lebih giat untuk mengelola sampahnya masing-masing dan

mau menjaga kebersihan lingkungannya dengan baik.

12
Pengelolaan sampah tidak melulu harus dilakukan oleh pihak-pihak

yang berwenang. Pengelolaan sampah dapat dan wajib dilakukan oleh kita

semua. Mengelola sampah secara mandiri akan mendatangkan banyak

manfaat bagi diri kita sendiri maupun lingkungan sekitar kita.

Pengelolaan Bank sampah mirip dengan pada bank umum lainnya.

Setiap nasabah datang dengan lima kantong sampah yang berbeda. Kantong

yang berisi:

a. Kantong 1 berisi sampah organik

b. Kantong  2 berisi sampah plastic

c. Kantong 3 berisi sampah kertas

d. Kantong 4 berisi sampah botol

e. Kantong 5 berisi sampah kaleng

Pengelolaan Bank Sampah juga mengikuti kaidah-kaidah yang

terdapat dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan

sampah, bahwa prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan

recycle (3R).

Cara pengelolaan bank sampah, yaitu:

a. Membentuk sebuah bank sampah untuk menabung sampah-sampah yang

dikummpulkan di lingkungan Anda.

b. Kemudian menunjuk beberapa orang yang ada di lingkungan Anda

sebagai petugas pengelola, yaitu minimal satu orang sebagai pencatat

administrasi keuangan, satu orang sebagai petugas pengelola tabungan,

dan satu orang petugas untuk pengelola sampah (perantara pengepul).

13
c. Masing-masing petugas tersebut memiliki peran sesuai tugasnya. Yaitu,

perantara pengepul melakukan negosiasi dengan para pengepul serta

mengawasi proses pengepulan sampah. Sedangkan petugas administrasi

keuangan bekerja dengan perantara pengepul akan mencatat hasil sampah

yang terkumpul dari masing-masing warga. Dan pengelola tabungan akan

menyetorkan tabungan dari masing-masing warga pada sebuah bank dan

tentu saja bertugas juga untuk mengambilkan uang di bank jika ada warga

yang ingin mengambil tabungannya.

d. Proses pengepulan sampah harus terjadwal dengan baik, agar kerja bank

sampah bisa lebih mudah dan efektif. Misalnya, warga dijadwalkan

menyetorkan sampah anorganik setiap satu minggu sekali. Dengan begitu,

akan lebih banyak sampah yang terkumpul dan uang yang dihasilkan pun

akan lenih banyak.

e. Jika bank sampah tersebut sudah memiliki administrasi yang baik, cara

kerja pengelolaan yang baik, maka kualitas bank sampah dapat

ditingkatkan dengan menambahkan kepemilikan badan hukum dan

pembuatan buku tabungan sendiri. Sehingga, bank pengelola sampah

tersebut akan lebih berprospek secara ekonomi (Suwerda, 2012).

3. Mekanisme dan Cara Kerja Bank Sampah

a. Mekanisme Menabung Bank Sampah

Menurut Astuti, N.A. 2013 dalam (Suwerda, 2012). Mekanisme

dalam menabung sampah di bank sampah ada dua, yaitu menabung

sampah secara individual dan menabung sampah secara komunal.

14
Mekanisme menabung sampah secara individual, warga memilah sampah

kertas, plastik, kaleng/botol, dari rumah dan secara berkala ditabung ke

bank sampah, sedangkan mekanisme menabung sampah secara komunal,

warga memilah sampah kertas, plastik, kaleng/botol, dari rumah dan

secara berkala ditabung di TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang

ada di tiap RT atau kelompok masyarakat (POKMAS), kemudian petugas

bank sampah mengambil sampah di tiap TPS.

b. Cara Kerja Bank Sampah

Bank sampah adalah sebuah istilah yang diperuntukan bagi suatu

paguyuban atau perkumpulan warga sadar sampah yang memiliki tujuan

untuk mengurangi volume sampah, memanfaatkan sampah, dan menge-

lolanya untuk dijadikan sumber penghasilan tambahan. Cara kerja bank

sampah adalah dengan mengumpulkan sampah anorganik sebanyak-

banyaknya dari lingkungan sendiri. Kemudian sampah tersebut

dikumpulkan ke petugas atau pengepul yang ditunjuk di lingkungan

tempat tinggal. Sampah tersebut nantinya akan dipilah sesuai jenisnya lalu

kemudian ditimbang. Selanjutnya, sampah yang telah dipilah menurut

jenisnya dan yang telah ditimbang tersebut akan ditukar dengan sejumlah

uang. Nantinya hasil dari penjualan dapat mengambil uangnya langsung

atau dapat juga ditabungkan langsung ke petugas tertunjuk di lingkungan

tempat tinggal. Namun, ada beberapa jenis bank sampah yang

membuatkan buku tabungan untuk masing-masing anggotanya, sehingga

administrasi keuangannya pun lebih transparan dan terorganisir. Bank

15
sampah yang baik memiliki kriteria seperti memiliki badan hukum,

memiliki sistem administrasi, memiliki pengepul tetap, memiliki buku

tabungan, dan memiliki pihak penanggung jawab dan petugas lainnya

(Juju. 2012).

1) Cara kerja bank sampah untuk lingkungan warga

a) Nasabah datang ke cabang.

b) Nasabah datang dan langsung menuju meja taller, di sana nanti

teller kami akan memberikan lembaran kualifikasi sampah bagi

calon nasabah baru.

c) Setelah nasabah berminat maka nasabah bisa mengisi formulir

yang diberikan oleh teller, sebagai berikut: Aplikasi pembukaan

rekening sampah dana perorangan.

d) Sambil nasabah mengisi form tadi, teller akan meminta KTP atau

kartu pelajar yang akan dicocokan atau disamakan dengan form

yang nasabah isi.

e) Sambil menunggu buku tabungan jadi, nasabah akan diminta tanda

tangannya oleh teller pada form tanda tangan nasabah.

f) Setelah itu teller akan menjelaskan tentang peraturan di bank

sampah.

g) Setelah mendengarkan penjelasan pegawai bank secara singkat,

lalu teller akan memberi buku tabungan kepada nasabah dengan

warna buku tabungan yang berbeda sesuai dengan RT-nya.

2) Cara kerja bank sampah untuk perusahaan

16
a) Karyawan bank sampah datang ke perusahaan untuk menjelaskan

kerjasama tentang manajemen pengelolaan bank sampah, dimana

kami akan menjelaskan tentang kwalifikasi sampah yang bisa di

tabung di bank sampah.

b) Selanjutnya apabila pihak perusahaan setuju dengan kerjasama

yang ditawarkan, bank sampah dan perusahaan akan membuat

nota perjanjiaan, yang nantinya akan dibuat nota persetujuan

bersama.

c) Karyawan bank sampah akan memberikan sejumlah form yang

harus diisi dari pihak perwakilan perusaan, sebagai berikut.

d) Setelah persyaratan dan kerjasama telah dipahami bersama.

e) Untuk kualifikasi penempatan sampah sama dengan sampah

rumah tangga dengan menggunakan plastic yang berbeda. Yang

nantinya perusahaan akan menambatkan bukti penyetoran sampah

dari bank sampah yang telah ditanda tangani oleh kedua belah

pihak serta disaksikan dalam penghitungan bobot samapah oleh

keduanya, selanjutnya akan didata dan dimasukan ke

komputerisasi teller bank sampah yang di kirim oleh driver bank

sampah.

f) Nantinya sampah yang ada dilingkungan perusahaan akan diambil

langsung oleh pegawai bank sampah dengan menggunakan mobil

pick-up.

17
g) Masalah pembayaran akan dibayar sesuai dengan perjanjiaan yang

ada.

18
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Pokok Bahasan : Penyuluhan bank sampah pada masyarakat RT 01 RW 09

Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kota Kediri.

B. Sub Pokok Bahasan : Pengelolaan bank sampah pada masyarakat RT 01 RW 09

Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kota Kediri.

C. Sasaran : Masyarakat RT 01 RW 09 Kelurahan Ngadirejo

D. Hari/Tanggal : Selasa, 18 April 2017

E. Tempat : Rumah Warga RT 01 RW 09 Kelurahan Ngadirejo

F. Materi :

1. Pengertian bank sampah sampah

2. Tujuan bank sampah

3. Manfaat bank sampah

4. Cara memilah sampah

5. Mekanisme kerja bank sampah

G. Tujuan :

1. Tujuan Umum

Seluruh masyarakat RT 01 RW 09 Kelurahan Ngadirejo dapat menciptakan

lingkungan bersih dan mengetahui cara pengelolaan bank sampah.

2. Tujuan Khusus

Masyarakat RW 09 Kelurahan Ngadirejo dapat menjelaskan tentang:

e. Pengertian bank sampah sampah

19
f. Tujuan bank sampah

g. Manfaat bank sampah

h. Cara memilah sampah

i. Mekanisme kerja bank sampah

H. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta


.
1. 5 menit Pembukaan :
- Memberi salam - Menjawab
- Memperkenalkan diri salam
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
- Kontrak waktu - Memperhatikan
- Menyetujui
2. 30 menit Inti :
- Menjelaskan materi - Memperhatikan
a. Pengertian bank - Menjawab
sampah - Bertanya
b. Tujuan bank sampah
c. Manfaat bank sampah
d. Cara memilah sampah
e. Mekanisme kerja bank
sampah.
- Bertanya
- Menjawab
3. 15 menit Penutup :
- Merangkum materi - Memperhatikan
- Mengevaluasi - Menjawab
- Mengakhiri kegiatan - Menjawab
dengan mengucapkan salam
salam

I. Kepanitiaan

1. Moderator : Ahmad Miftah

Tugas :

20
a. Membuka dan menutup acara

b. Memperkenalkan diri

c. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan

d. Menjaga kelancaran acara

e. Memimpin diskusi

2. Penyaji : Abdillah A. Nasir

Tugas : Menyajikan materi

3. Fasilitator : Ramli

Tugas : Mempersiapkan materi dan tempat pelaksanaan

4. Observer : Nurna Imma

Tugas :

a. Mangamati jalannya kegiatan

b. Mengevaluasi kegiatan

c. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal peserta kegiatan

5. Dokumentasi : Ardiyansyah

Tugas : Mendokumentasikan jalannya kegiatan

J. Metode : Ceramah dan tanya jawab

K. Media : Leaflet

21
BAB IV

JADWAL KEGIATAN

Minggu ke
No Judul Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1. Observer Penyuluhan √

2 Persiapan penyuluhan √
3 Melakukan penyuluhan √
4 Evaluasi √

22
BAB V

HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN

Penyuluhan bank sampah di RT 01 RW 09 Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kota,

Kediri. Peserta penyuluhan sebanyak 20 warga.

Untuk struktur dalam penyuluhan mulai dari persiapan yang dilakukan 30

menit sebelum penyuluhan berlangsung, media yang digunakan yaitu leaflet. Dan

pengorganisasian dalam penyuluhan lengkap dan bertugas sesuai dengan tugas

masing-masing.

Untuk proses dan hasil, semua peserta 100% mengikuti penyuluhan dari

awal hingga akhir acara, selama proses penyuluhan berlangsung peserta

penyuluhan memahami, memperhatikan dan mengerti materi penyuluhan

pengolahan sampah rumah tangga yang telah diberikan oleh pemateri. Selain itu,

70% peserta berpartisipasi dalam mengajukan pertanyaan kepada pemateri,

berikut pertanyaan dari peserta penyuluhan:

No Pertanyaan Jawaban
1 Kenapa Karena apabila sampah dibakar, akan menyebabkan
sampah tidak pencemaran udara dengan ada macam-macam kandungan
boleh di racun yang akan di hasilkan dari proses pembakaran tersebut
bakar ? yang dapat menggangu kesehatan kita sendiri seperti, Gas
Dioksin, dan Senyawa Formaldehida yang apabila lama
kelamaan akan menyebabkan Kanker.
2 Bagaimana Cara kerja bank sampah adalah dengan mengumpulkan
cara sampah anorganik sebanyak-banyaknya dari lingkungan
melakukan sendiri. Kemudian sampah tersebut dikumpulkan ke petugas
kegiatan bank atau pengepul yang ditunjuk di lingkungan tempat tinggal.

23
sampah? Sampah tersebut nantinya akan dipilah sesuai jenisnya lalu
kemudian ditimbang. Selanjutnya, sampah yang telah dipilah
menurut jenisnya dan yang telah ditimbang tersebut akan
ditukar dengan sejumlah uang. Nantinya hasil dari penjualan
dapat mengambil uangnya langsung atau dapat juga
ditabungkan langsung ke petugas tertunjuk di lingkungan
tempat tinggal.
3 Bagaimana Bank sampah akan lebih mudah dikelola jika proses
cara agar pengepulan sampah terjadwal dengan baik. Misalnya, warga
kegiatan bank dapat atau diwajibkan menyetorkan sampah anorganik yang
sampah mudah telah dikumpulkannya dari sisa-sisa atau sampah rumah
dilaksanakan? tangga setiap satu minggu sekali. Dengan begitu, sampah
yang terkumpul akan lebih banyak dan uang yang didapat pun
lebih banyak.

Selain itu, 80% peserta mengerti dari apa yang telah pemateri berikan

dengan kriteria mampu manjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang diberikan

oleh pemateri kepada peserta, berikut pertanyaan dari pemateri dan jawaban dari

peserta penyuluhan:

No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana mekanisme Secara individual, warga memilah sampah
menabung sampah secara kertas, plastik, kaleng/botol, dari rumah dan
individual dan komunal? secara teratur ditabung ke bank sampah,
menabung sampah secara komunal, warga
memilah sampah kertas, plastik, kaleng/botol,
dari rumah dan secara teratur ditabung di TPS
(Tempat Penampungan Sementara) yang ada di
tiap RT kemudian petugas bank sampah
mengambil sampah di tiap TPS.

24
Dari hal-hal diatas, dapat dilaporkan bahwa 100% peserta penyuluhan

warga RW 09 Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kota, Kota Kediri, sangat antusias

dalam mengikuti penyuluhan bank sampah, mulai dari mengajukan pertanyaan

kepada pemateri dan menjawab pertanyaan dari pemateri, yang dilaksanakan oleh

Abdillah A. Nasir dari mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada Kediri pada

tanggal 18 April 2017.

25
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan pengabdian masyarakat penyuluhan bank sampah di RT 01

RW 09 Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kota, Kota Kediri pada hari Selasa, 18

April 2017, peserta pengabdian masyarakat, terlihat sangat aktif dalam mengikuti

jalannya kegiatan pengabdian masyarakat, peserta juga mengerti tentang materi

yang diberikan. Materi yang diberikan terdiri dari bank sampah, tujuan bank

sampah sampah, manfaat bank sampah, cara memilah sampah, dan mekanisme

bank sampah. Media yang digunakan adalah leaflet. Bentuk kegiatan berupa

ceramah.

B. Saran

1. Pemerintah perlu lebih banyak melakukan sosialisasi tentang bank sampah

sehingga masyarakat lebih mengerti tujuan dan manfaat dari bank sampah

serta perlu peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan

karena jika tidak maka perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.

2. Mahasiswa diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang materi

penyuluhan.

3. Masyarakat diharapan dapat menerapkan metode bank sampah di rumah

masing-masing, agar berkurangnya timbulan sampah harian dan terciptanya

lingkungan yang bersih, sehat dan teratur.

26
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2011. Data dan Fakta persampahan. Jejaring perpustakaan online Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan.

Astriani,B. 2009. Sampah Organik dan Anorganik. Bogor Journal,2(1):77-84

Azwar, A. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Yayasan Mutiara.


Jakarta

Faizah. 2008. Pengolahan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat,


Tesisi, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Juju. 2012. Bank Sampah Cara Pengelolaan Sampah yang Berprospek Ekonomi
(Online). Tersedia: http://jujubandung.wordpress.com/2012/09/11/bank-
sampah-cara-pengelolaan-sampah-yang-berprospek-ekonomi/. (15 April
2017)

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Bank


Sampah

Riswan, Henna Rya sunoko, Agus Hadiyarto. 2011. Pengolahan Sampah Rumah
Tangga di Kecamatan Daha Selatan, Jurnal Ilmu Lingkungan Hidup,
Volume 9 Nomor 1 halaman 31-38.

Rustanto, Bambang. 2013. Bank Sampah (Online). Tersedia: http://bambang-


rustanto.blogspot.com/2013/08/bank-sampah.html. (15 April 2017)

Suwerda, B, 2012. Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapannya). Yogyakarta:


Pustaka Rihama.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengeloaan Sampah

Yogiesti, V,Setiawan, H., dan Fauzul, R.S. 2010. Pengolahan Sampah Terpadu
Berbasi Masyarakat Kota Kediri. Jurnal Tata Kota dan Daerah,2(2):95
102

27

Anda mungkin juga menyukai