Anda di halaman 1dari 10

BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil

informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya

(Murwani, 2008). Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah:

a. Data umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:

1) Nama kepala keluarga (KK)

2) Alamat dan telepon

3) Pekerjaan kepala keluarga

4) Pendidikan kepala keluarga

5) Komposisi keluarga

6) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau

masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

7) Tipe bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta

mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.


8) Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan

yang dapat mempengaruhi kesehatan.

9) Status sosial ekonomi keluarga

Status ekonomi sosial keluarga ditentukan oleh pendapatan baik

dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status

sosial ekonomi keluarga ditentuka pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang

dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh

keluarga.

10) Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi

bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun

dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan

aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah:

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua

dari keluarga inti.

2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang

belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas

perkembangan tersebut belum terpenuhi.


3) Riwayat keluarga Inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada inti, yang

meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing

anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ),

sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat

perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang

berhubungan dengan kesehatan.

4) Riwayat keluarga sebelumnya

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari

pihak suami dan istri.

c. Data lingkungan

1) Karakteristik rumah

Karakteristik rumah dididentifikasikan dengan melihat luas

rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan

ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak

septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta

denah rumah.

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas

setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/

kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi

kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan

keluarga berpindah tempat.

4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk

berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana

keluarga interaksinya dengan masyarakat.

5) Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah

keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk

menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup, fasilitas fisik, fasilitas

psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau

dukungan dari masyarakat setempat.

d. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga: Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi

antar anggota keluarga.

2) Struktur kekeuatan keluarga: Kemampuan anggota keluarga

mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.

3) Struktur peran: Menjelaskan peran dari masing-masing anggota

keluarga baik secara formal maupun informal.

4) Nilai atau norma keluarga: Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang

dianut oleh keluarga, yang berhubungan denga kesehatan.

e. Fungsi-fungsi keluarga
1) Fungsi afektif

Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,

perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga

terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada

anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap

saling menghargai.

2) Fungsi sosialisasi

Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam

keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya

dan perilaku.

3) Fungsi perawatan kesehatan

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,

pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.

Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan

keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari

kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu

keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan

untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota

keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan

kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang

terdapat dilingkungan setempat.

4) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji megenai fungsi reproduksi keluarga adalah:


a) Berapa jumlah anak

b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga

c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan

jumlah anggota keluarga.

5) Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:

a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan

papan.

b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di

masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.

f. Stres dan koping keluarga

1) Stresor jangka pendek dan panjang

2) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan.

3) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang

memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

4) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor: Hal yang perlu

dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi/stresor.

5) Strategi koping yang digunakan: Strategi koping apa yang digunakan

keluarga bila meghadapi permasalahan.

6) Strategi adaptasi disfungsional: Dijelaskan mengenai strategi adaptasi

disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode

yang digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik

di klinik.

h. Harapan keluarga: Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan

keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Penerapan prioritas masalah

Skala untuk menentukan prioritas


Asuhan Keperawatan Keluarga
(Bailon dan Maglaya, 1978 dalam Murwani, 2008)

No Kriteria Bobot
1 Sifat Masalah

Skala: Tidak/Kurang Sehat 3


1
Ancaman Kesehatan 2

Keadaan Sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah yang dapat dirubah

Skala: Mudah 2
2
Sebagian 1

Tidak Dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk Dicegah

Skala: Tinggi 3
1
Cukup 2

Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah 1

Skala: Masalah berat harus segera ditangani 2


Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1

Masalah Tidak dirasakan 0


Skoring:

1) Tentukan skore untuk setiap kriteria

2) Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot

3) Jumlahkan skore untuk semua kriteria

b. Prioritas diagnosa keperawatan

Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah,

bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena pertama

memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh

keluarga. Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat

diubah perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai

berikut:

1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk

menangani masalah.

2) Sumber daya keluarga: dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.

3) Sumber daya perawat: dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan

waktu.

4) Sumber daya masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam

masyarakat, dan sokongan masyarakat.

Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah,

faktor-faktor yang perlu diperhatikan ialah:

1) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu maslah itu

ada.
2) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat

dalam memperbaiki masalah.

3) Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka

menambah potensi untuk mencegah masalah.

Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu

menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan

tersebut. Nilai skore yang tinggi yang terlebih dahulu dilakukan

intervensi keperawatan keluarga (Murwani, 2008).

3. Intervensi Keperawatan

Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal berikut ini

(Murwani, 2007):

a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah-

masalah kesehatan dengan cara:

1) Memberikan informasi

2) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,

dengan cara:

1) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan

2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga

3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan

c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang

sakit dengan cara:


1) Mendemonstrasikan cara perawatan

2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah

3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan

d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat

lingkuan menjadi sehat, dengan cara:

1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

2) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,

dengan cara:

1) Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga

2) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Anda mungkin juga menyukai