Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN
KELUARGA
MENDERITA HIPERTENSI

DISUSUN OLEH

1. ADITYA BAYU SAPUTRA 14201.14.22051


2.ANDRY WIJAYANTO 14201.14.22052
3. ASIYAWATI 14201.14.22056
4. ISWATIN KHOIROH 14201.14.22081
5. TATAG HUSODO 14201.14.22107
6. HANIFATUL HIKMAH 14201.14.22075
7. SULATRI 14201.14.22106
8. SITI LAILATUL 14201.14.22101
9. WIDIYANTO14201.14.22113
10. SRI WAHYUNINGSIH 14201.14.22105

PROGRAM STUDI S – 1 KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
GENGGONG PROBOLINGGO
2022
1. Fokus Pengkajian
Format pengkajian keluarga model Friedman (2010) yang diaplikasikan
ke kasus dengan masalah utama hipertensi meliputi :
a. Data umum
Menurut Friedman (2010), data umum yang perlu dikaji adalah :

1) Nama kepala keluarga dan anggota keluarga, alamat, jenis


kelamin,umur, pekerjaan dan pendidikan.
2) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala
ataumasalah-masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga
3) Status sosial ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu
sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan
yangdikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga.
b. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga ini.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,
menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluaruarga yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala-kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatian keluarga terhadap pencegaha penyakit termasuk
status imunisasi, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluargadan pengalaman terhadapa pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihak
suami dan istri.
c. Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat tipe rumah,jumlah
ruangan, jenis ruang, jumlah jendela, jarak septic tankdengan sumber
air, sumber air minum yang digunakan, tanda catyang sudah mengelupas,
serta dilengkapi dengan denah rumah (Friedman, 2010).
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji seberapa jauh keluarga saling asuh dan
saling mendukung, hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan
rasaempati, perhatian terhadap perasaan (Friedman, 2010).
2) Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, penghargaan, hukuman, serta
memberi dan menerima cinta (Friedman, 2010).
3) Fungsi keperawatan
a) Keyakinan, nilai, dan prilaku kesehatan : menjelaskan nilai yang
dianut keluarga, pencegahan, promosi kesehatan yang dilakukan
dan tujuan kesehatan keluarga (Friedman, 2010).
b) Status kesehatan keluarga dan keretanan terhadap sakit yangdirasa
: keluarga mengkaji status kesehatan, masalah kesehatan yang
membuat kelurga rentan terkena sakit dan jumlah kontrol kesehatan
(Friedman, 2010).
c) Praktik diet keluarga : keluarga mengetahui sumber makanan yang
dikonsumsi, cara menyiapkan makanan, banyak makanan yang
dikonsumsi perhari dan kebiasaan mengkonsumsi makanan
kudapan (Friedman, 2010).
d) Peran keluarga dalam praktik keperawatan diri : tindakan yang
dilakukan dalam memperbaiki status kesehatan, pencegahan
penyakit, perawatan keluarga dirumah dan keyakinan
keluargadalam perawatan dirumah (Friedman, 2010).
e) Tindakan pencegahan secara medis : status imunisasi anak,
kebersihan gigi setelah makan, dan pola keluarga dalam
mengkonsumsi makanan (Friedman, 2010).
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah
: berapa jumlah anak, apa rencana keluarga berkaitan dengan jumlah
anggota keluarga, metode yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga (Padila, 2012).
5) Fungsi ekonomi
Data ini menjelaskan mengenai kemampuan keluarga dalam
memenuhi sandang, pangan, papan, menabung, kemampuan
peningkatan status kesehatan.
e. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode
yang digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.
2. Fokus Diagnosa keperawatan Keluarga
a. Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diagnosis ke
system keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil pengkajian
keperawatan. Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah
kesehatan aktual dan potensial dengan perawat keluarga yang memiliki
kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya berdasarkan
pendidikan dan pengalaman ( Friedman, 2010). Tipologi dari diagnosa
keperawatan adalah:
1) Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi defisit/gangguan
kesehatan).
2) Diagnosa keperwatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan apabila
sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
3) Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial) merupakan suatu
kedaan dimana keluarga dalam kondisi sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat ditingkatkan.
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga
dengan masalah hipertensi adalah (NANDA NIC-NOC 2013) :
1) Penurunan curah jantung
2) Intoleransi aktivitas
3) Nyeri (sakit kepala)
4) Kelebihan volume cairan
5) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
6) Ketidakefektifan koping
7) Defisiensi pengetahuan
8) Ansietas
9) Resiko cidera
b. Skala Prioritas Masalah
Table 2.3 Skala Prioritas Masalah Keluarga

Kriteria Skor Bobot


1) Sifat masalah :
a) Aktual (tidak/kurang sehat) 3 1
b) Ancaman kesehatan 2
c) Keadaan sejahtera 1
2) Kemungkinan masalah dapat diubah
a) Mudah 2
b) Sebagian 1 2
c) Tidak dapat 0
3) Potensi masalah untuk dicegah :
a) Tinggi 3
b) Cukup 2 1
c) Rendah 1
4) Menonjolnya masalah:
a. Masalah dirasakan dan perlu 2
segera ditangani 1
b. Masalah dirasakan tapi tidak perlu 1
segera ditangani
0
c. Masalah tidak dirasakan
Total Skore

Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan: Skor (total nilai kriteria) x Bobot

=Nilai

Angka tertinggi dalam skor

Cara melakukan Skoring adalah :

1) Tentukan skor untuk setiap criteria


2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlah skor untuk semua criteria
4) Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa
keperawatan keluarga.
3. Fokus Intervensi Keperawatan Keluarga
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian,
diagnosis keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga,
dengan merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative
dan sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak,
atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat
keluargasedang bekerja (Friedman, 2010).
Rencana asuhan keperawatan keluarga (NANDA NIC-NOC 2013) dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :Tabel 2.4 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Berdasarkan NANDA NIC-NOC 2013
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Penurunan curah jantung NOC NIC
Definisi : ketidakadekuatan  Cardiac Pump effectiveness Cardiac Care
darah yang dipompa oleh  Circulation Status - Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi)
jantung untuk memenuhi Vital Sign Status - Catat adanya disritmia jantung
kebutuhan metabolik Kriteria Hasil : - Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
tubuh  Tanda vital dalam rentang - Monitor status kardiovaskuler
normal (Tekanan darah, Nadi, - Monitor status pernafasan yang menandakan gagal
Respirasi). jantung
 Dapat mentoleransi aktivitas, - Monitor abdomen sebagai indicator penurunan
tidak ada kelelahan perfusi
 Tidak ada edema paru, - Monitor balance cairan
perifer - Monitor adanya perubahan tekanan darah
dan tidak ada asites - Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan
 Tidak ada penurunan antiaritmia
kesadaran - Atur periode latihan dan istirahat untuk
menghindari
kelelahan
- Monitor toleransi aktivitas pasien
- Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
ortopneu
- Anjurkan untuk menurunkan stress
Vital Sign Monitoring
- Monitor TD, nadi, suhu dan RR
- Catat adanya fluktuasi tekanan darah
- Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
- Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
- Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor adanya pulsus paradoksus
- Monitor adanya pulsus alterans
- Monitor jumlah dan irama jantung
- Monitor bunyi jantung
2 Intoleransi aktivitas NOC NIC
Definisi : Ketidakcukupan  Energy conservation Activity Therapy
energi psikologis atau  Activity tolerance - Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi Medik dalam
fisiologis untuk melanjutkan Self Care : ADLs merencanakan program terapi yang tepat
atau menyelesaikan aktivitas Kriteria Hasil : - Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
kehidupan sehari-hari yang  Berpartisipasi dalam aktivitas mampu
harus atau yang ingin fisik tanpa disertai peningkatan dilakukan
dilakukan tekanan darah, nadi, dan RR - Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
 Mampu melakukan aktivitas dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
sehari-hari (ADLs) secara - Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
mandiri sumber
 Tanda tanda vital normal yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
 Energy psikomotor - Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti
 Level kelemahan kursi roda,krek
 Mampu berpindah : dengan atau - Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
tanpa bantuan alat - Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu
 Status kardio pulmunari adekuat luang
 Sirkulasi status baik - Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
 Status respirasi : pertukaran gas kekurangan dalam beraktivitas
dan ventilasi adekuat - Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
- Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual.
3 Nyeri Akut NOC NIC
Definisi : Pengalaman sensori  Pain Level Pain Management
dan emosional yang tidak  Pain Control - Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
menyenangkan yang muncul Comfort level lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
akibat kerusakan jaringan Kriteria Hasil : presipitasi
yang aktual atau potensial  Mampu mengontrol nyeri (tahu - Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
atau digambarka dalam hal penyebab nyeri, mampu - Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
kerusakan sedemikian rupa menggunakan tehnik pengalaman nyeri pasien
(internatioal association for nonfarmakologi untuk - Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
the study of pain) : awitan mengurangi nyeri, mnecari - Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
yang tiba-tiba atau lambat bantuan) - Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
dari intensitas ringan hingga  Melaporkan bahwa nyeri
berat dengan akhir yang dapat ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
berkurang dengan menggunakan - Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
diantisipasi atau diprediksi manajemen nyeri
dan berlangsung <6 bulan. menemukan dukungan
 Mampu mengenali nyeri (skala - Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
intensitas, frekuensi dan tanda seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
nyeri) - Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Menyatakan rasa nyaman setelah - Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
nyeri berkurang farmakologi dan inter personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri
4 Kelebihan volume cairan NOC NIC
Definisi : Peningkatan retensi  Electrolit and acid base balance Fluid management
cairan isotonik  Fluid balance - Timbang popok/pembalut jika diperlukan
Hydration - Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Kriteria Hasil : - Pasang urin kateter jika diperlukan
 Terbebas dari edema, efusi, - Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan
anaskara (BUN, Hmt, osmolalitas urin)
 Bunyi nafas bersih, tidak ada - Monitor status hemodinamik termasuk CVP,MAP,PAP,
dyspneu/ortopneu dan PCWP
 Terbebas dari distensi vena - Monitor vital sign
jugularis, reflek hepatojugular - Monitor indikasi retensi/kelebihan cairan (cracles, CVP,
(+) edema, distensi vena leher, asites)
 Memelihara tekanan vena - Kaji lokasi dan luas edema
sentral, tekanan kapiler paru, - Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake
output jantung dan vital sign
dalam batas normal kalori
- Monitor status nutrisi
 Terbebas dari kelelahan,
- Kolaborasi pemberian diuretik sesuai interuksi
kecemasan atau kebingungan
- Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi
 Menjelaskan indikator kelebihan
cairan dengan serum Na<130 mEq/l
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
memburuk
5 Resiko ketidakefektifan NOC NIC
perfusi jaringan otak  Circulation status Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi
Definisi : Berisiko mengalami Tissue Prefusion : celebral perifer)
penurunan sirkulasi jaringan Kriteria Hasil : - Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka
otak yang dapat mengganggu  Mendemonstrasikan status terhadap
kesehatan sirkulasi yang ditandai dengan : panas/dingin/tajam/tumpul
 Tekanan systole dandiastole - Monitor adanya paretese
dalam rentang yang diharapkan - Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada
 Tidak ada ortostatikkhipertensi isi atau laserasi
 Tidak ada tanda-tanda - Gunakan sarung tangan untuk proteksi
peningkatan tekanan intrakranial - Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
(tidak lebih dari 15 mmHg) - Monitor kemampuan BAB
 Mendemonstrasikan kemampuan - Kolaborasi pemberian analgetik
kognitif yang ditandai dengan: - Monitor adanya trombo plebitis
- Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi
 Berkomunikasi dengan jelas dan
sesuai dengan kemampuan
 Menunjukkan perhatian,
konsentrasi dan orientasi
 Memproses informasi
 Membuat keputusan dengan
benar
 Menunjukkan fungsi sensori
motori cranial yang utuh :
tingkat kesadaran membaik,
tidak ada gerakan gerakan
involunter
6 Ketidakefektifan koping NOC NIC
Definisi : Ketidak mampuan  Decison making Decison making
untuk membentuk penilaian  Role inhasmet - Menginformasikan pasien alternatif atau solusi lain
valid tentang stressor, ketidak Sosial support penanganan
adekuatan pilihan respon Kriteria Hasil : - Memfasilitasi pasien untuk membuat keputusan
yang dilakukan dan/atau  Mengidentifik - Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan, kerugian dari
ketidak mampuan untuk asi pola
menggunakan sumber daya keadaan
koping Role inhancement
yang tersedia
yang efektif - Bantu pasien untuk identifikasi bermacam-macam nilai
 Mengungkapkan secara verbal kehidupan
tentang koping yang efektif - Bantu pasien identifikasi strategi positif untuk
 Mengatakan penurunan stres mengatur
 Klien mengatakan telah pola nilai yang dimiliki
menerima tentang keadaannya Coping inhancement
 Mampu mengidentifikasi strategi - Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran
tentang koping perubahan peran yang realistis
- Gunakan pendekatan tenang dan meyakinkan
- Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada
dalam stress berat
- Berikan informasi actual yang terkait dengan diagnosis,
terapi dan prognosis
7 Defisiensi pengetahuan NOC NIC
Definisi : Ketiadaan atau  Knowledge : disease process Teaching : disease Process
defisiensi informasi kognitif Knowledge : health behavior - Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
yang berkaitan dengan Kriteria Hasil : tentang proses penyakit yang spesifik
topik tertentu  Pasien dan keluarga menyatakan - Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana
pemahaman tentang penyakit, hal
kondisi, prognosis dan program ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
pengobatan cara yang tepat
 Pasien dan keluarga mampu - Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
melaksanakan prosedur yang penyakit, dengan cara yang tepat
dijelaskan secara benar - Ganbarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
 Pasien dan keluarga mampu - Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang
menjelaskan kembali apa yang tepat
dijelaskan perawat/tim kesehatan - Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi,
lainnya dengan
cara yang tepat
- Hindari jaminan yang kosong
- Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperluhkan untuk mencegah komplikasi dimasa yang
akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
8 Ansietas NOC NIC
Definisi : Perasaan tidak  Anxiety self-control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
nyaman atau kekawatiran  Anxiety level - Gunakan pendekatan menenangkan
yang samar disertai respon Coping - Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
autonom (sumber sering kali Kriteria Hasil :
tidak spesifik atau tidak  Klien mampu mengidentifikasi - Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
diketahui oleh individu); dan mengungkapkan gejala prosedur
perasaan takut yang cemas - Pahami prespektif pasien terhadap situasi stres
disebabkan oleh antisipasi  Mengidentifikasi, - Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
terhadap bahaya. Hal ini mengungkapkan dan mengurangi takut
merupakan isyarat - Dorong keluarga untuk menemani anak
menunjukkan teknik untuk
kewaspadaan yang
mengontrol cemas - Lakukan back/neck rub
memperingatkan individu
akan adanya bahaya dan  Vital sign dalam batas - Dengarkan dengan penuh perhatian
kemampuan individu untuk normal - Identifikasi tingkat kecemasan
bertindak menghadapi  Postur tubuh, ekspresi wajah, - Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
ancaman bahasa tubuh dan tingkat kecemasan
aktivitas menunjukkan - Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
berkurangnya kecemasan ketakutan,, persepsi
- Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi
- Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
9 Risiko cidera NOC NIC
Definisi : Beresiko Risk kontrol Environment Management (Manajemen Lingkungan)
mengalami cedera sebagai Kriteria Hasil : - Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
akibat kondisi lingkungan  Klien - Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
yang berinteraksi dengan terbebas kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat
sumber adaptif dan sumber dari cedera penyakit terdahulu pasien
defensif individu  Klien mampu menjelaskan - Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
cara/metode untuk mencegah memindahkan perabotan)
injury/cedera - Memasang side rall tempat tidur
 Klien mampu menjelaskan - Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
factor - Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
resiko dari lingkungan/perilaku dijangkau pasien
personal - Membatasi pengunjung
 Mampu memodifikasi gaya - Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
Sumber : NANDA NIC-NOC, 2013 hidup untuk mencegah injury
 Menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada
DAFTAR PUSTAKA

Nikmatur Rohmah dan Saiful Walid. 2019. Proses Keperawatan


Berbasis KKNI( Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia).Malang : Edulitera ( Anggota IKAPI)

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan

Aplikasi.Yogyakarta: ANDI Drs.SunaryoM.Kes,dkk. 2015. Asuhan

Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: ANDI

Dewi Rosmaliya dan Hariyadi. 2019. Dokumentasi keperawatn


pada Poliklinik Gigi ( Kajian Manual dan
Komputerisasi). Yogyakarta: Deepublish

Made Ermayani dan Aprilia Nuryanti. 2017. Pengembangan Format


Dokumentasi Asuhan Keperawatan Berbasis Standardized
Nursing Language (SNL) NANDA-I, NOC, dan NIC Di Ruang
Rawat Inap. Mahakam Nursing Journal. Vol:2,No.2.

Mohammad As’ad Efendy dn Retno Purwandari. 2012. Perbedaan


tingkat Kualitas Dokumentasi Proses Keperawatan Sebelum
dan Sesudah Penerpan NANDA-I,NIC, dan NOC. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of nursing).
Vol:7 No.2.

Rinawati,P. 2018. BAB II Tinjauan Pustaka A. Proses Keperawatan.


Universitas Muhammadiyah Semarang.

Herdman, T. (2012). NANDA Internasional Diagnosa Keperawatan


Definisi dan Klasifikasi2012 - 2014 . Jakarta : EGC

PPNI.2019.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.


Intansari Nurjanna dan Dewi Retno Pamungkas, S. 2017.
Perbandingan Antara Diagnosis Yang Sering Ditegakkan Dan
Possible Diagnosis Yang Diprediksikan Oleh Perawat Pada
Klien Dengan Gngguan Jiwa . Jurnal Keperawatan Klinis dan
Komunitas. Vol01,No.01, 8-15.

Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. M., & Siahaan, J. (2017).


Penguatan kinerja perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan melalui pelatihan ronde keperawatan di rumah
sakit royal prima medan. Jurnal pengabdian kepada masyarakat,
23(2), 300-304.

Simamora, R. H. (2019). Socialization of Information


Technology Utilization and Knowledge of Information System
Effectiveness at Hospital Nurses in Medan, North Sumatra. Editorial
Preface From the Desk of Managing Editor…, 10(9).

Anda mungkin juga menyukai