Anda di halaman 1dari 10

2.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


1. Pengkajian
Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur
keadaan klien (keluarga) dengan menangani norma-norma kesehatan keluarga maupun
sosial, yang merupakan sistem terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk
mengatasinya (Effendy, 1998). Pengumpulan data dalam pengkajian dilakukan dengan
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Pengkajian asuhan
keperawatan keluarga menurut teori/model Family Centre Nursing Friedman (1988),
meliputi 7 komponen pengkajian, yaitu :
a. Data Umum
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat
3) Telepon
4) Pekerjaan kepala keluarga
5) Pendidikan kepala keluarga
6) Komposisi anggota keluarga
7) Genogram
8) Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah –
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut
9) Suku Bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku
bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
10) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan
11) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status social ekonomi
ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga
serta barang – barang yang dimiliki oleh keluarga, dan siapa yang mengatur
keuangan.
12) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama – sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton televisi
dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga
tersebut
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing – masing anggota
keluarga, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga, serta
pengalaman – pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan
istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah di identifiksai dengan melihat luas rumah, tipe rumah,
jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan
rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum yang
digunakan, serta denah rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, yang
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat,
budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah
tempat
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu digunakannya keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada sejauh mana interaksinya dengan masyarakat
5) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
yang sehat, fasilitas – fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan
dari anggota keluarga, dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat
setempat.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk merubah perilaku
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal
4) Nilai dan norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan, serta merawat anggota keluarga yang sakit, sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anak
c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, papan, maupun pangan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di dalam masyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga
f. Tugas Perawatan Keluarga
1) Mengenal masalah keluarga
2) Mengambil keputusan
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
4) Memelihara lingkungan
5) Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan
g. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4) Strategi adaptasi disfungsional
h. Pemeriksaan Fisik
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan.
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga.
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata, mulut, THT,
leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, sistem genetalia.
4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik.
i. Harapan keluarga
1) Terhadap masalah kesehatan keluarga
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada

2. Analisa Data
Dalam menganalisa data ada tiga norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
perkembangan kesehatan keluarga (Effendy, 1998,hal.48), yaitu :
a) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga.

b) Keadaan rumah dan sanitasi

c) Karakteristik keluarga

3. Rumusan Masalah
Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga. Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang
diambil didasarkan kepada analisa konsep, prinsip, teori dan standar yang dapat dijadikan
acuan dalam menganalisa sebelum mengambil keputusan tentang masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga (Effendy, 1998, hal. 48).
4. Skoring
Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus
didasarkan kepada beberapa kriteria (Effendy, 1998,hal.48), yaitu :
a) Sifat masalah yang dikelompokkan menjadi aktual, risiko dan potensial.
b) Kemungkinan masalah dapat diubah adalah kemungkinan keberhasilan untuk
mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi keperawatan
dan kesehatan.
c) Potensial masalah untuk dicegah adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul
dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.
d) Masalah yang menonjol adalah cara keluarga melihat dan mengatasi masalah dalam
hal beratnyadan mendesaknya untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan
kesehatan.

Dalam menentukan prioritas diagnosa keperawatan dan kesehatan keluarga, perlu disusun
skala prioritas dengan teknik skoring (Suprajitnp, 2004) sebagai berikut

Tabel Proses Skoring


Kriteria Skor Bobot
Sifat masalah :
a) Aktual 3
1
b) Risiko 2
c) Potensial 1
Kemungkinan masalah untuk dipecahkan :
a) Mudah 2
2
b) Sebagian 1
c) Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk dicegah :
a) Tinggi 3
1
b) Cukup 2
c) Rendah 1
Menonjolnya masalah :
a) Masalah berat, harus segera ditangani 2
1
b) Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1
c) Masalah tidak dirasakan 0
Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan :
1) Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria.
4) Skor tertinggi berarti prioritas (skor tertinggi 5).

5. DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN


a. Diagnosa keperawatan keluarga
1) Kurang pengetahuan keluarga tentang proses perjalanan penyakit berhubungan
dengan kurangnya informasi
2) Kurang pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
serta cara perawatan Epilepsi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal Epilepsi.
3) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan dan mengambil keputusan.
4) Manajemen rigemen terapiutik tidak efektif b/d ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit dan memodifikasi lingkungan.

6. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang
ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
keperawatan yang telah diidentifikasikan (Nasrul Effendi, 2008 : 54)
a. Kurang pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
serta cara perawatan Epilepsi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal Epilepsi
Tujuan :
Keluarga mampu mengenal tentang Epilepsi
Kriteria hasil :
Keluarga mampu menjelaskan secara sederhana tentang Epilepsi
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang Epilepsi
2) Beri penjelasan kepada keluarga tentang pengertian Epilepsi, penyebab, tanda,
dan gejala serta cara perawatan Epilepsi
b. Kurang pengetahuan keluarga tentang proses perjalanan penyakit berhubungan
dengan kurangnya informasi.
Tujuan :
pengetahuan keluarga meningkat, keluarga mengerti dengan proses penyakit
epilepsy, keluarga klien tidak bertanya lagi tentang penyakit, perawatan dan kondisi
klien.
Kriteria Hasil :
Keluarga mampu menjelaskan tentang penyakit epilepsy dan cara perawatan klien.
Intervensi :
1. Kaji tingkat pendidikan keluarga klien.
2. Kaji tingkat pengetahuan keluarga klien.
3. Beri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum dimengerti.
4. Libatkan keluarga dalam setiap tindakan pada klien.

c. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d ketidak mampuan keluarga mengenal


masalah kesehatan dan mengambil keputusan.
Tujuan :
Pemeliharaan kesehatan penyakit epilepsi pada pasien efektif.
Kriteria Hasil :
Kelurga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga penyakit epilepsy dan
mengambil keputusan.
Intervensi :
1. Anjurkan keluarga untuk segera membawa klien ke puskesmas atau
dokter.
2. Ajarkan pasien untuk mencegah penyakit epilepsy.
3. Jelaskan pada keluarga pentingnya membawa klien pada pusat yankes
agar penyakitnya tidak bertambah parah.
d. Manajemen rigemen terapiutik tidak efektif b/d ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit dan memodifikasi lingkungan.
Tujuan :
Manajemen regimen terapiutik efektif pada kelurga.
Kreteria Hasil :
Keluarga mampu merawat klien yang menderita epilepsy serta memotifikasi
lingkungan.
Intervensi :
1. Diskusi dengan keluarga tentang hal-hal yang memicu tremor.
2. Jelaskan pada keluarga baik atau buruknya kondisi klien saat dipengaruhi
atas peran serta keluarga dalam merawat klien.
3. Anjurkan kepada keluarga untuk menyediakan makanan sehat sesuai diri.
4. Anjurkan kepada keluarga untuk membersihkan rumahnya setiap hari dan
membuka jendela rumahnya setiap pagi.
5. Berikan penyuluhan tentang makanan sehat sesuai dengan diet penyakit
epilepsi.

7. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita hipertensi sesuai
rencana yang telah disusun.Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat
dilaksanakan antara lain :
1) Deteksi dini kasus baru
2) Kerja sama lintas program dan lontas sektoral
3) Melakukan rujukan
4) Bimbingan dan penyuluhan. ( Pedoman Kerja Puskesmas, 1992 :6)
8. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan penilaian
selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan
porses.Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;
1) Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan
keperawatan.
2) Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat
dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
3) Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.
4) Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt Care , 1989 : 97 )

Anda mungkin juga menyukai