2. Analisa Data
Dalam menganalisa data ada tiga norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
perkembangan kesehatan keluarga (Effendy, 1998,hal.48), yaitu :
a) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga.
c) Karakteristik keluarga
3. Rumusan Masalah
Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga. Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang
diambil didasarkan kepada analisa konsep, prinsip, teori dan standar yang dapat dijadikan
acuan dalam menganalisa sebelum mengambil keputusan tentang masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga (Effendy, 1998, hal. 48).
4. Skoring
Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus
didasarkan kepada beberapa kriteria (Effendy, 1998,hal.48), yaitu :
a) Sifat masalah yang dikelompokkan menjadi aktual, risiko dan potensial.
b) Kemungkinan masalah dapat diubah adalah kemungkinan keberhasilan untuk
mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi keperawatan
dan kesehatan.
c) Potensial masalah untuk dicegah adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul
dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.
d) Masalah yang menonjol adalah cara keluarga melihat dan mengatasi masalah dalam
hal beratnyadan mendesaknya untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan
kesehatan.
Dalam menentukan prioritas diagnosa keperawatan dan kesehatan keluarga, perlu disusun
skala prioritas dengan teknik skoring (Suprajitnp, 2004) sebagai berikut
6. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang
ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
keperawatan yang telah diidentifikasikan (Nasrul Effendi, 2008 : 54)
a. Kurang pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
serta cara perawatan Epilepsi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal Epilepsi
Tujuan :
Keluarga mampu mengenal tentang Epilepsi
Kriteria hasil :
Keluarga mampu menjelaskan secara sederhana tentang Epilepsi
Intervensi :
1) Kaji pengetahuan keluarga tentang Epilepsi
2) Beri penjelasan kepada keluarga tentang pengertian Epilepsi, penyebab, tanda,
dan gejala serta cara perawatan Epilepsi
b. Kurang pengetahuan keluarga tentang proses perjalanan penyakit berhubungan
dengan kurangnya informasi.
Tujuan :
pengetahuan keluarga meningkat, keluarga mengerti dengan proses penyakit
epilepsy, keluarga klien tidak bertanya lagi tentang penyakit, perawatan dan kondisi
klien.
Kriteria Hasil :
Keluarga mampu menjelaskan tentang penyakit epilepsy dan cara perawatan klien.
Intervensi :
1. Kaji tingkat pendidikan keluarga klien.
2. Kaji tingkat pengetahuan keluarga klien.
3. Beri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum dimengerti.
4. Libatkan keluarga dalam setiap tindakan pada klien.
7. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita hipertensi sesuai
rencana yang telah disusun.Pada peleksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat
dilaksanakan antara lain :
1) Deteksi dini kasus baru
2) Kerja sama lintas program dan lontas sektoral
3) Melakukan rujukan
4) Bimbingan dan penyuluhan. ( Pedoman Kerja Puskesmas, 1992 :6)
8. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put ) dan penilaian
selalu berkaitan dengan tujuan.Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan
porses.Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi ;
1) Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan
keperawatan.
2) Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi ),maka dimensinya dapat
dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.
3) Kecocokan (Apprioriatenes ) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.
4) Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt Care , 1989 : 97 )