Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan, sehingga laporan laporan percobaan Kimia ini bisa
terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini saya susun sebagai bagian dari
tugas Mata Pelajaran Kimia.

Dalam penyusunan laporan ini, saya mengucapkan terima kasih sebesar-


besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
ini. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Ibu Juliaty, S.pd. selaku guru pembimbing mata pelajaran Kimia


2. Teman- teman kelompok yang membantu saat percobaan
berlangsung.

Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan ini belumlah dikatakan


sempurna. Untuk itu,saya dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran
pembaca sekalian. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.

Kendari,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………

Daftar Isi………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...

A. Latar Belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………..
D. Manfaat………………………………………………………………………….

BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………………………………

BAB III METODE PERCOBAAN………………………………………………………..

A. Waktu dan Tempat………………………………………………………………..


B. Alat dan Bahan…………………………………………………………………….
C. Prosedur Kerja……………………………………………………………………

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………...

A. Hasil Pengamatan………………………………………………………………….
B. Analisis Data………………………………………………………………………
C. Pembahasan………………………………………………………………………..

BAB V PENUTUP………………………………………………………………………….

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………

LAMPIRAN……………………………………………………………………………......
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan percobaan yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Kendari adalah
berupa kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa-siswi untuk menjalankan
tugasnya dalam pembelajaran Kimia mengenai Indikator Asam Basa, yang
bertujuan untuk Mengidentifikasi Indikator Asam Basa.

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana teori asam basa?
 Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan ion?
 Bagaimana ketetapan ionisasi?
 Apa yang dimaksud dengan Ph?

C. Tujuan Percobaan
 Memahami teori asam basa.
 Memahami kesetimbangan ion.
 Memahami ketetapan ionisasi.
 Memahami tentang Ph.

D. Manfaat Percobaan
 Agar mengetahui reori asam basa.
 Agar mengetahui kesetimbangan ion.
 Agar mengetahui ketetapan ionisasi.
 Agar mengetahui tentang Ph.
BAB II
KAJIAN TEORI

 A. Teori Asam dan Basa


Asam adalah suatu zat yang larutannya berasa asam. Memerahkan lakmus biru dan
menetralkan basa. Basa adalah suatu zat yang larutannya berasa pahit danlicin,
membirukan lakmus merah dan menetralkan asam. Sedangkan larutan yang bersifat netral
(tidak bersifat asam dan tidak basa), jika diuji dengan lakmus, makatidak mengubah
warna kertas lakmus.

1. Asam dan basa Arrhenius


Tahun 1887 svante Arrhenius mempostulaykan bahwa apabila elektrolitdilarutkan
dalam air, akan terbentuk ion-ion negative dan positif. AsamArrhenius adalah zat
yang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion H+,dan basa Arrhenius adalah
zat ang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion OH- . Teori ini dinyatakan
pada akhir abad ke-9.

  CONTOH:

ASAM BASA

a. Hydrogen Klorida , HCl natrium hidroksida, NaOHc.


b. Hydrogen Nitrat,HNO3 kalium hidroksida, KOHd.
c. Hidrogen Sulfat , H2SO4 kalsium hidroksida, Ca(OH)2e.
d. Asam Asetat, HC2H3O2 amonia, NH3

Tiga yang pertama dalam tiap kelompok bersifat sangat atau


seluruhnyaterionkan dalam larutan air dan dikelompokan sebagai asam kuat
ataupun basakuat. Di pihak lain, asam asetat dan ammonia hanya sedikit
terionkan kedalamlarutan air dan karena dikelompokan masing-masing sebagai
assam lemah dan basa lemah.

2. Asam dan basa bronsted-lowry


Tahun 1923 J.N. bronsted di Denmark dan T.M.lowry di inggris secaraterpisah
menyarankan acara lain dalam memerikan asam dan basa. Menurut system ini, asam
bronsted-lowry adalah donor proton dan basa lowry
adalah penerima proton. Dengan definisi ini, beberagam sifat-sifat asam dan reaksiki
mia dan saling dihubungkan, termasuk reaksi-reaksi yang berlangsungdalam pelarut-
pelarut selain air maupun tanpa pelarut sama sekali.

3. Larutan air asam dan basa ( aqueous solution of acids and bases )Larutan asam
terbagi menjadi 2 yaitu asam monoprotik dan asam proliprotik :
a. Asam monoprotik
Asam seperti HCL,HNO3,dan HC2H3O2, dengan molekul yang
mampumenyumbangkan satu proton ke sebuah molekul air disebut
asammonoprotik. Karena penyumbangan proton adalah suatu reaksi
yangreversible, tiap asam barullah membentuk basa dengan
menyumbangkan protonnya itu. Serupa pula, tiap basa harus membentuk suatu
asam denganmenerima sebuah proton. Hubungan ini sering disebut dengan
konjugasi :
HA+ H2O H3O++A-
Bahwa HA adalah sebagai asam 1, dan A- sebagai basa 1
Sedangkan H2O Adalah sebagai basa 2 dan H3O+ sebagai asam
2(keenan,1984) .

b. Asam poliprotik
Asam seperti H2SO4, H3PO4,dan H2CO3. Dengan molekul yang
mampumenyumbangkan lebih dari satu proton disebut asam poliprotik.
Karenamolekul H2SO4 dan H2CO3 dapat menyumbangkan dua proton,
mereka juga disebut asam poliprotik, asam dengan molekul yang dapatmenyumb
angkan tiga proton, seperti H3PO4, juga disebut asam poliprotik.
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-
Asam 1 basa 2 asam 2 basa 1.

Basa sifat-sifat yang lazim untuk larutan air dari basa-basa disebabkan olehion
hidroksida (OH-), Suatu basa bronsted-lowry. Hidroksida ionic dariunsure-unsur
IA dan IIA adalah basa-basa kuat. Karena ion hidroksida telahada dalam
senyawa-senyawa ini, cukuplah bila zat-zat ini melarut dalam airdan memberikan
ion-ion hidroksida yang merupakan karekteristik dari suatu larutan basa. Basa
NaOH dan KOH, yang dapat meberikan 1 mol ionhidroksida per mol senyawa,
disebut basa monohidroksi. Karena 2 mol ionhidroksida per mol Ca(OH)2 dan
Ba(OH)2, maka senyawa ini disebut basadihidroksi. (keenan, 1984)4.

4. Asam dan basa Lewis


Menurut pandangan ini, bahwa asam adalah struktur yang mempunyai
afinitasterhadap paangan elektron yang diberikan oleh basa. Dimana basa
tersebutdidefenisikan sebagai zat yang mempunyai pasangan elektron yang
belummendapat pemilikan bersama. (Rosenberg,1985)Lewis juga mengkelompokan
senyawa sebagai asam dan basa menurutkemampuannya melepaskan / menerima
electron. Menurut lewis :
Asam : Senyawa yang menerima pasangan electron
Senyawa dengan electron valensi <8
Basa : Senyawa yang mendonorkan pasangan electron
Mempunyai pasangan electron bebas
Contoh: reaksi antara NH3 dan BF3H3N: + BF3 H3N BF3
 Nitrogen mendonorkan pasangan elektron bebas kepada boron. Pasangan bebas yang 
didonorkan ditandaai dengan tanda panah antara atom nitrogendan boron.

 B. Kesetimbangan Ion
Dalam air pengionan beberapa molekul asam kovalen polar,
sepertiHCL,HNO3,dan HCLO pada hakekatnya berlangsung sempurna. Karena
terdapatsedikit molekul yang tak terionkan pada kesetimbangan, persamaan untuk
reaksi pengionan ini umumnya ditulis hanya dengan satu anak panah tunggal
ke kanan.Bila dikatakan asam klorida 0,50m, ditandakan bahwa konsentrasi ion H+ dan
Cl-masing masing adaalh 0,50m,dan konsentrasi HCl yang tak terionkan praktis
nol.Sebaliknya,untuk asam lemah seperti asetat HC2H3O2,atau basa lemah
sepertiammonia, NH3,transfer proton ke atau jauh dari air jauh dari lengkap. Persamaaan
untuk reaksi pengionan ini ditulis dengan anak panah rangkap untuk menekankan bahwa
system kesetimbangan adalah reversible.

Kesetimbangan yang melibatkan pengionan asam lemah dan basa lemahdalam


larutan air penting dalam banyak bidang ilmu. Tetapan kesetimbanganuntuk reaksi-reaksi
ini masing-masing disebut tetapan pengionan asam, ka,dantetapan pengionan basa. Tiap
tetapan ini mengandung factor untuk konsentrasi air.Besarnya ketetapan ini mengandung
factor untuk kensentrasi air. Besarnyaketetapan ini menyatakan kuat asam atau basa itu.
Untuk asam poliprotik dan
basa polibasa tetapan pengionan pertama selalu lebih besr daripada yang kedua,danseteru
snya. Daam semua larutan elektrolit lemah,derajat pengionan menigkat jikalarutan
bertambah encer. Namun tetapan pengionan tidaklah berubah.

Air murni mengion sedikit sekali. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi inidisebut
hasil kali ion untuk air, kw . harganya sama untuk larutan air apa saja padasuatu
tempertur tertentu dan sama dengan hasil kali tetapan pengionan untuk pasangan asam
basa konjugasi apa saja.

Harga konsentrasi ion H+ dalam larutan apa saja menentukan apakahlarutan itu
asam, basa atau netral. Dalam banyak larutan konsentrasi
H+ bergantung pada hidrolisis kation asam ataupun anion basa. Pengukuran yangsecara
numeris tidak merepotkan terhadap keasaman suatu larutan adalah pH-nya,yang dapat
diukur dengan suatu pH-meter. Untuk beberapa maksud pOHmerupakan ukuran yang
lebih enak dipakai. Jumlah pH dan pOH larutan apa sajaadalah pKw itu .

C.Ketetapan Ionisasi
Asam dan basa kuat terionisasi seluruhnya sehingga tidak memilikitetapan
kesetimbangan. Namun asam dan basa lemah memiliki tetapankesetimbangan karena
dalam air hanya terurai atau hanya terionisasi sebagian.Misalnya suatu asam lemah (HA)
dilarutkan dalam air akan terurai sesuai persamaan berikut.

HA(aq) <==> H+(aq) + A – (aq)

[H+] = [A – ] maka

[H+]2 = Ka.[HA]

Dengan cara yang sama

dengan Ka = tetapan ionisasi asam

Ca = konsentrasi asam awa

lKb = tetapan ionisasi basa

Cb = kosentrasi basa.

Dari rumus di atas, konsentrasi H+ dan OH- dari asam lemah dan basa lemahdapat
ditentukan asal harga Ka dan Kb diketahui.

Hubungan Ka, Kb dengan derajat ionisasi asam dan basa

Ka = Ca x α2

Kb = Cb x α2

Jika Ka dan Kb disubstitusikan ke rumus

Akan diperoleh persamaan sebagai berikutDerajat Ionisasi

dapat diketahui dengan menggunakan rumus di bawah ini :

Jika zat terionisasi sempurna, maka derajat ionisasinya bernilai satu (α=1). Jikazat tidak
dapat terionisasi, maka derajat ionisasinya bernilai nol (α=0). Sedangkan zat yang
terionisasi sebagian, maka derajat ionisasinya kurang dari satu, sangat kecil (α<1).

 Asam dapat dikelompokan berdasarkan kekuatannya, yaitu1.

1. Asam kuat, yaitu asam yang derajat ionisasinya = 1 atau mengalamiionisasi


sempurna. Misalnya: HCl2.
2. Asam lemah, yaitu asam yang derajat ionisasinya <1 atau mengalamiionisasi
sebagian. Misalnya : CH3COOH

Sedangkan basa dapat dikelompokan berdasarkan kekuatannya, yaitu:1.


1. Basa kuat, yaitu basa yang derajat ionisasinya = 1 atau mengalami
ionisasisempurna. Misalnya: KOH2.
2. Basa lemah, yaitu basa yang derajat ionisasinya <1 atau mengalamiionisasi
sebagian. Misalnya: amonia.
Suatu larutan digolongkan asam kuat jika memiliki daya hantar listrik
kuat(larutan elektrolit kuat) dan nilai pH rendah (konsentrasi molar ion H+
tinggi).Sebaliknya, jika daya hantar listrik lemah dan nilai pH sedang (sekitar
3 – 6),larutan tersebut tergolong asam lemah.Demikian juga larutan basa
dapatdigolongkan sebagai basa kuat jika memiliki daya hantar listrik kuat dan
pHsangat tinggi. Jika daya hantar listrik lemah dan nilai pH sedang (sekitar
8 – 11),larutan tersebut tergolong sebagai basa lemah.

D. Ph

 pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkatkeasaman suatu
larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecildari 7, larutan 10 basa mempunyai
pH lebih besar dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH=7.Larutan Konsentrasi
ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangatrendah tetapi sangat menentukan
sifat –  sifat dari larutan terutama, larutan dalamair. Menurut Sorensen , pH merupakan
fungsi logaritma negative dari konsentrasiion H+ dalam suatu larutan dan
dirumuskansebagaiberikut :

 pH = –  log [H+]

Dengan analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalamlarutan dapat
digunakan rumusan harga pOH:

 pOH = –  log [OH-]

Dalam keadaan kesetimbangan air terdapat tetapan kesetimbangan :Kw = [H+] [OH-]Jadi
dengan menggunkan konsep –  log = p ,maka :

 –  Log Kw = –  log [H+] [OH-]

 –  Log Kw = { –  log [H+]} + {- log [OH-]}

 pKw = pH + pOH

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

A.Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan percobaan yaitu:
Hari / Tanggal : Kamis, 31 Januari 2020
Pukul : 14.00 Wita s/d selesai
Tempat : SMA Negeri 6 Kendari

B. Alat dan Bahan


1. Indikator MM (Metil Merah)
2. Indikator PP (Fenolftalein)
3. Indikator BTB (Brom Timol Biru)
4. Pipet tetes
5. Gelas Plastik 15 buah
6. Larutan garam
7. Larutan sabun
8. Larutan jeruk nipis
9. Larutan soda kue
10. Larutan cuka
11. Tissu

C.Prosedur Kerja atau Penuntun Percobaan

1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.


2. Menyediakan 15 gelas yang masing masing 3 gelas terisi Larutan A,B,C,D, dan
E dan memberi label pada gelas (A1 – A3, dan seterusnya).
3. Menyediakan 3 gelas yang masing-masing terisi dengan Indikator PP, MM, dan
BTB.
4. Meneteskan Indikator PP pada label bernomor 1, Indikator MM pada label
nomor 2, dan Indikator BTB pada label nomor 3.
5. Melakukan percobaan diatas pada larutan lain.
6. Mencatat hasil yang diperoleh pada table pengamatan

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

No. Larutan PP MM BTB Perkiraan pH

warna
1 A indikator Tak Berwarna Merah Biru

harga pH pH < 8,0 pH < 4,2 pH >7,6 7,6 < pH < 4,2

warna
2 B indikator Merah Ungu Kuning Biru

harga pH pH > 9,6 pH > 6,2 pH > 7,6 pH > 9,6

warna
3 C indikator Merah Ungu Kuning Biru

harga pH pH > 9,6 pH > 6,2 pH > 7,6 pH > 9,6

warna
4 D indikator Tak Berwarna Merah Biru

harga pH pH < 8,0 pH < 4,2 pH > 7,6 4,2 < pH < 7,6

warna
5 E indikator Merah Ungu Kuning Biru

harga pH pH > 9,6 pH > 6,2 pH > 7,6 pH > 9,6

B. Analisis Data

Pertanyaan:
1. Dari perkiraan harga Ph yang diperoleh,tentukan sifat larutan A,B,C,D dan E
(bersifat

asam,basa,dan netral)?

Jawab:
1. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

 Larutan A bersifat Asam


 Larutan B bersifat Basa
 Larutan C bersifat Basa
 Larutan D besifat Netral
 Larutan E bersifat Basa

C. Pembahasan

 Larutan Cuka
Apabila larutan cuka ditetesi oleh larutan indicator PP
(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi tak berwarna.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi merah. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan cuka memiliki Ph 2 dan 7, hal ini menunjukan bahwa larutan
cuka bersifat Netral.

 Larutan Soda
Apabila larutan soda ditetesi oleh larutan indicator PP
(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi merah ungu.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi kuning. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan soda memiliki Ph 9, hal ini menunjukan bahwa larutan soda
bersifat Basa.

 Larutan Garam
Apabila larutan garam ditetesi oleh larutan indicator PP
(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi merah ungu.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi kuning. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan garam memiliki Ph 9, hal ini menunjukan bahwa larutan garam
bersifat Basa.

 Larutan Jeruk Nipis


Apabila larutan jeruk nipis ditetesi oleh larutan indicator
PP(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi tak berwarna.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi merah. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan jeruk nipis memiliki Ph 2 dan 7,hal ini menunjukan bahwal
larutan jeruk nipis bersifat Netral.

 Larutan Sabun
Apabila larutan sabun ditetesi oleh larutan indicator PP
(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi merah ungu.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi kuning. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan sabun memiliki Ph 9, hal ini menunjukan bahwa larutan sabun
bersifat Basa.

BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa asam dan basa dapat di
identifikasi dengan beberapa indikator. Terdapat 3 indikator yang bisa digunakan
untuk mengidentifikasi asam dan basa yaitu indikator alami, indikator buatan, dan
indikator unversal. Adapun indikator buatan yang dapat digunakan yaitu garam, cuka ,
sabun , soda kue, dan jeruk nipis seperti yang dilakukan pada praktikum diatas.
Indikator buatan yang dapat dipakai sebagai contoh adalah metil red,Fenolftalein,dan
BTB pada percobaan di atas.

2. Saran
Karena asam dan basa sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus
mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan
dapat bermanfaat untuk diri kita. Bagi para pembaca, diharapkan agar lebih
memperdalam pengetahuan tentang asam basa baik melalui buku-buku referensi kimia
maupun lewat situs-situs web.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam#Sifat-sifat

http://id.wikipedia.org/wiki/Basa#Sifat-sifat_Basa

http://www.jejaringkimia.web.id/2009/12/indikator-asam-basa.html

LAPORAN KIMIA INDIKATOR ASAM BASA


Nama:
Kelas:

SMA Negeri 6 Kendari


Tahun Ajaran 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai