Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan, sehingga laporan laporan percobaan Kimia ini bisa
terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini saya susun sebagai bagian dari
tugas Mata Pelajaran Kimia.
Kendari,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...
A. Latar Belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………..
D. Manfaat………………………………………………………………………….
A. Hasil Pengamatan………………………………………………………………….
B. Analisis Data………………………………………………………………………
C. Pembahasan………………………………………………………………………..
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
LAMPIRAN……………………………………………………………………………......
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan percobaan yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Kendari adalah
berupa kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa-siswi untuk menjalankan
tugasnya dalam pembelajaran Kimia mengenai Indikator Asam Basa, yang
bertujuan untuk Mengidentifikasi Indikator Asam Basa.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana teori asam basa?
Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan ion?
Bagaimana ketetapan ionisasi?
Apa yang dimaksud dengan Ph?
C. Tujuan Percobaan
Memahami teori asam basa.
Memahami kesetimbangan ion.
Memahami ketetapan ionisasi.
Memahami tentang Ph.
D. Manfaat Percobaan
Agar mengetahui reori asam basa.
Agar mengetahui kesetimbangan ion.
Agar mengetahui ketetapan ionisasi.
Agar mengetahui tentang Ph.
BAB II
KAJIAN TEORI
CONTOH:
ASAM BASA
3. Larutan air asam dan basa ( aqueous solution of acids and bases )Larutan asam
terbagi menjadi 2 yaitu asam monoprotik dan asam proliprotik :
a. Asam monoprotik
Asam seperti HCL,HNO3,dan HC2H3O2, dengan molekul yang
mampumenyumbangkan satu proton ke sebuah molekul air disebut
asammonoprotik. Karena penyumbangan proton adalah suatu reaksi
yangreversible, tiap asam barullah membentuk basa dengan
menyumbangkan protonnya itu. Serupa pula, tiap basa harus membentuk suatu
asam denganmenerima sebuah proton. Hubungan ini sering disebut dengan
konjugasi :
HA+ H2O H3O++A-
Bahwa HA adalah sebagai asam 1, dan A- sebagai basa 1
Sedangkan H2O Adalah sebagai basa 2 dan H3O+ sebagai asam
2(keenan,1984) .
b. Asam poliprotik
Asam seperti H2SO4, H3PO4,dan H2CO3. Dengan molekul yang
mampumenyumbangkan lebih dari satu proton disebut asam poliprotik.
Karenamolekul H2SO4 dan H2CO3 dapat menyumbangkan dua proton,
mereka juga disebut asam poliprotik, asam dengan molekul yang dapatmenyumb
angkan tiga proton, seperti H3PO4, juga disebut asam poliprotik.
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-
Asam 1 basa 2 asam 2 basa 1.
Basa sifat-sifat yang lazim untuk larutan air dari basa-basa disebabkan olehion
hidroksida (OH-), Suatu basa bronsted-lowry. Hidroksida ionic dariunsure-unsur
IA dan IIA adalah basa-basa kuat. Karena ion hidroksida telahada dalam
senyawa-senyawa ini, cukuplah bila zat-zat ini melarut dalam airdan memberikan
ion-ion hidroksida yang merupakan karekteristik dari suatu larutan basa. Basa
NaOH dan KOH, yang dapat meberikan 1 mol ionhidroksida per mol senyawa,
disebut basa monohidroksi. Karena 2 mol ionhidroksida per mol Ca(OH)2 dan
Ba(OH)2, maka senyawa ini disebut basadihidroksi. (keenan, 1984)4.
B. Kesetimbangan Ion
Dalam air pengionan beberapa molekul asam kovalen polar,
sepertiHCL,HNO3,dan HCLO pada hakekatnya berlangsung sempurna. Karena
terdapatsedikit molekul yang tak terionkan pada kesetimbangan, persamaan untuk
reaksi pengionan ini umumnya ditulis hanya dengan satu anak panah tunggal
ke kanan.Bila dikatakan asam klorida 0,50m, ditandakan bahwa konsentrasi ion H+ dan
Cl-masing masing adaalh 0,50m,dan konsentrasi HCl yang tak terionkan praktis
nol.Sebaliknya,untuk asam lemah seperti asetat HC2H3O2,atau basa lemah
sepertiammonia, NH3,transfer proton ke atau jauh dari air jauh dari lengkap. Persamaaan
untuk reaksi pengionan ini ditulis dengan anak panah rangkap untuk menekankan bahwa
system kesetimbangan adalah reversible.
Air murni mengion sedikit sekali. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi inidisebut
hasil kali ion untuk air, kw . harganya sama untuk larutan air apa saja padasuatu
tempertur tertentu dan sama dengan hasil kali tetapan pengionan untuk pasangan asam
basa konjugasi apa saja.
Harga konsentrasi ion H+ dalam larutan apa saja menentukan apakahlarutan itu
asam, basa atau netral. Dalam banyak larutan konsentrasi
H+ bergantung pada hidrolisis kation asam ataupun anion basa. Pengukuran yangsecara
numeris tidak merepotkan terhadap keasaman suatu larutan adalah pH-nya,yang dapat
diukur dengan suatu pH-meter. Untuk beberapa maksud pOHmerupakan ukuran yang
lebih enak dipakai. Jumlah pH dan pOH larutan apa sajaadalah pKw itu .
C.Ketetapan Ionisasi
Asam dan basa kuat terionisasi seluruhnya sehingga tidak memilikitetapan
kesetimbangan. Namun asam dan basa lemah memiliki tetapankesetimbangan karena
dalam air hanya terurai atau hanya terionisasi sebagian.Misalnya suatu asam lemah (HA)
dilarutkan dalam air akan terurai sesuai persamaan berikut.
[H+]2 = Ka.[HA]
Cb = kosentrasi basa.
Dari rumus di atas, konsentrasi H+ dan OH- dari asam lemah dan basa lemahdapat
ditentukan asal harga Ka dan Kb diketahui.
Ka = Ca x α2
Kb = Cb x α2
Jika zat terionisasi sempurna, maka derajat ionisasinya bernilai satu (α=1). Jikazat tidak
dapat terionisasi, maka derajat ionisasinya bernilai nol (α=0). Sedangkan zat yang
terionisasi sebagian, maka derajat ionisasinya kurang dari satu, sangat kecil (α<1).
D. Ph
pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkatkeasaman suatu
larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecildari 7, larutan 10 basa mempunyai
pH lebih besar dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH=7.Larutan Konsentrasi
ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangatrendah tetapi sangat menentukan
sifat – sifat dari larutan terutama, larutan dalamair. Menurut Sorensen , pH merupakan
fungsi logaritma negative dari konsentrasiion H+ dalam suatu larutan dan
dirumuskansebagaiberikut :
Dengan analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalamlarutan dapat
digunakan rumusan harga pOH:
Dalam keadaan kesetimbangan air terdapat tetapan kesetimbangan :Kw = [H+] [OH-]Jadi
dengan menggunkan konsep – log = p ,maka :
pKw = pH + pOH
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
warna
1 A indikator Tak Berwarna Merah Biru
harga pH pH < 8,0 pH < 4,2 pH >7,6 7,6 < pH < 4,2
warna
2 B indikator Merah Ungu Kuning Biru
warna
3 C indikator Merah Ungu Kuning Biru
warna
4 D indikator Tak Berwarna Merah Biru
harga pH pH < 8,0 pH < 4,2 pH > 7,6 4,2 < pH < 7,6
warna
5 E indikator Merah Ungu Kuning Biru
B. Analisis Data
Pertanyaan:
1. Dari perkiraan harga Ph yang diperoleh,tentukan sifat larutan A,B,C,D dan E
(bersifat
asam,basa,dan netral)?
Jawab:
1. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :
C. Pembahasan
Larutan Cuka
Apabila larutan cuka ditetesi oleh larutan indicator PP
(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi tak berwarna.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi merah. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan cuka memiliki Ph 2 dan 7, hal ini menunjukan bahwa larutan
cuka bersifat Netral.
Larutan Soda
Apabila larutan soda ditetesi oleh larutan indicator PP
(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi merah ungu.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi kuning. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan soda memiliki Ph 9, hal ini menunjukan bahwa larutan soda
bersifat Basa.
Larutan Garam
Apabila larutan garam ditetesi oleh larutan indicator PP
(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi merah ungu.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi kuning. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan garam memiliki Ph 9, hal ini menunjukan bahwa larutan garam
bersifat Basa.
Larutan Sabun
Apabila larutan sabun ditetesi oleh larutan indicator PP
(Fenolftalein),maka warnanya akan berubah menjadi merah ungu.
Apabila ditetesi oleh larutan indicator MM (Metil Merah) warnanya
akan berubah menjadi kuning. Apabila ditetesi oleh larutan indicator
BTB warannya akan berubah menjadi biru. Pada indicator universal
larutan sabun memiliki Ph 9, hal ini menunjukan bahwa larutan sabun
bersifat Basa.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa asam dan basa dapat di
identifikasi dengan beberapa indikator. Terdapat 3 indikator yang bisa digunakan
untuk mengidentifikasi asam dan basa yaitu indikator alami, indikator buatan, dan
indikator unversal. Adapun indikator buatan yang dapat digunakan yaitu garam, cuka ,
sabun , soda kue, dan jeruk nipis seperti yang dilakukan pada praktikum diatas.
Indikator buatan yang dapat dipakai sebagai contoh adalah metil red,Fenolftalein,dan
BTB pada percobaan di atas.
2. Saran
Karena asam dan basa sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus
mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan
dapat bermanfaat untuk diri kita. Bagi para pembaca, diharapkan agar lebih
memperdalam pengetahuan tentang asam basa baik melalui buku-buku referensi kimia
maupun lewat situs-situs web.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam#Sifat-sifat
http://id.wikipedia.org/wiki/Basa#Sifat-sifat_Basa
http://www.jejaringkimia.web.id/2009/12/indikator-asam-basa.html