Oleh
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita
di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul ‘Pendidikan akhlak dalam keluarga’ bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak. Pada makalah Pendidikan akhlak
dalam keluarga. Selain itu, diulas hukun bacaan pada surat tersebut.
Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:
Semua yang berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................ 2
C. Tujuan penulisan............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan akhlak dalam keluarga................3
B. Pentingnya pendidikan akhlak dalam keluarga...............4
C. Pendidikan akhlak dalam keluarga...................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan
dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang
mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter)
mulia. Undang- Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) menegaskan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (pasal 3).
Dari rumusan ini terlihat bahwa pendidikan nasional mengemban misi yang tidak
ringan, yakni membangun manusia yang utuh dan paripurna yang memiliki nilai-
nilai karakter yang agung di samping juga harus memiliki keimanan dan
ketakwaan. Karena itulah pendidikan menjadi agent of change yang harus mampu
melakukan perbaikan karakter bangsa.
Untuk membangun manusia yang memiliki nilai-nilai karakter yang
agung seperti dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional tersebut, dibutuhkan
sistem pendidikan yang memiliki materi yang komprehensif (kaffah), serta
ditopang oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang benar. Terkait dengan ini
pendidikan Islam memiliki tujuan yang seiring dengan tujuan pendidikan
nasional. Secara umum pendidikan Islam mengemban misi utama memanusiakan
manusia, yakni menjadikan manusia mampu mengembangkan seluruh potensi
yang dimilikinya sehingga berfungsi maksimal sesuai dengan aturan-aturan yang
digariskan oleh Allah Swt. dan Rasulullah saw. yang pada akhirnya akan terwujud
manusia yang utuh.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka penulis memperoleh
beberapa perumusan masalah.rumusan masalah itu antara lain adalah :
1. Apa yang dimaksud pendidikan akhlak dan keluarga?
2. Apa pentingnya pendidikan akhlak dalam keluarga?
3. Pengertian pendidikan akhlak dalam keluarga
C.Tujuan penulisan
1. Mengetahui pendidikan akhlak dan keluarga
2. Mengetahui pentingnya pendidikan akhlak dalam keluarga
3. Mengetahui bagaimana pendidikan akhlak dalam keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan akhlak dalam keluarga
Kata pendidikan menurut etimologi berasal dari kata dasar didik apabila
diberi awalan me, menjadi mendidik maka akan membentuk kata kerja yang
berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran). Sedangkan bila berbentuk kata
benda akan menjadi pendidikan yang memiliki arti proses perubahan sikap dan
tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Istilah pendidikan dalam konteks
Islam telah banyak dikenal dengan menggunakan kata yang beragam, seperti at-
Tarbiyah, at-Ta’lim dan at-Ta’dib. Setiap kata tersebut mempunyai makna dan
pemahaman yang berbeda.
Akhlak adalah keadaan batin seseorang yang menjadi sumber lahirnya
perbuatan dimana perbuatan itu lahir dengan mudah tanpa memikirkan untung
rugi. Orang yang berakhlak baik, melakukan kebaikan secara spontan tanpa
pamrih apapun, demikian juga orang yang berakhlak buruk, melakukan
keburukan secara spontan tanpa mempertimbangkan akibat bagi dirinya maupun
bagi yang dijahati.
Keluarga dalam bahasa Arab adalah al-Usrohyang berasal dari kata al-asru
yang secara etimologis mampunyai arti ikatan. Kata keluarga dapat diambil
kefahaman sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat, atau suatu organisasi
bio-psiko-sosio-spiritual dimana anggota keluarga terkait dalam suatu ikatan
khusus untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan ikatan yang
sifatnya statis dan membelenggu dengan saling menjaga keharmonisan hubungan
satu dengan yang lain atau hubungan silaturrahim. Al- Razi mengatakanal-asru
maknanya mengikat dengan tali, kemudian meluas menjadi segala sesuatu yang
diikat baik dengan tali atau yang lain. Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa pengertian pendidikan keluarga adalah prosest ransformasi
prilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat.
Sebab keluarga merupakan lingkungan budaya yang pertama dan utama dalam
menanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan prilaku yang
penting bagi kehidupan pribadi,keluarga dan masyarakat.
B. Pentingnya Pendidikan akhlak dalam keluarga
Syariat Islam menuntun manusia menuju jalan yang lurus yakni akan
membawa mereka meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Quran banyak
menyebut dan menunjukkan kedudukan akhlak sebagai bagian dari syariat islam.
Allah swt memberikan gambaran mengenai Nabi Muhammad Saw dalam firman-
Nya sebagai berikut:
“ Sesungguhnya engkau memiliki akhlak (budi pekerti)yang paling mulia” (Q.S.
al-qalam :4)
Secara garis besar pendidikan yang harus dibina dalam keluarga adalah
pendidikan akhlak, seperti dalam Hadits dikatakan bahwa “ Betapa pentingnya
akhlak dalam kehidupan kita dapat dimengertikan melalui doa Baginda Raulullah
SAW yang bermaksud, “Ya Allah, jadikanlah pada akhlakku mulia sebagaimana
Engkau menjadikan jasadku baik.” (Hadis riwayat Ahmad)
Satu lagi hadis Nabi SAW yang bermaksud: “Sesungguhnya orang yang
sangat dicintai dan sangat dekat kedudukannya kepadaku pada hari akhirat ialah
orang Islam yang paling baik akhlaknya dan sesungguhnya orang yang paling
dibenci di kalangan kamu di sisiku dan yang paling jauh dariku di akhirat ialah
orang yang buruk akhlaknya.” (Hadis riwayat Ahmad)
Berbagai masalah sosial melanda umat Islam, khususnya di kalangan anak
muda hari ini adalah kerana kurangnya penghayatan terhadap nilai sedia ada
dalam ajaran Islam. Justru, untuk membina kembali imej dan umat Islam, maka
kita perlu membangun dan membetulkan landasan akhlak mereka.
أال أخبركم بأحبكم إلي وأقربكم منى مجلسًا يوم القيامة قالوا بلى قال أحسنكم خلقًا
“Maukah kalian aku beritahukan tentang seseorang yang paling aku cintai dan
paling dekat denganku tempat duduknya pada hari kiamat kelak?”, para sahabat
menjawab: “tentu”, Beliaupun bersabda: “dia adalah orang yang paling baik
akhlaknya diantara kalian”.
Dan disebutkan didalam hadits Abu Hurairah ra
Begitu pula dalam firman Allah pada riwayat luqman tentang hikmah:
“ wahai anakku, dirikanlah shalat, serulah orang-orang untuk berbuat ma’ruf,
cegahlah kemunkaran dan bersabarlah atas sesuatu yang menimpamu.
Sesungguhnya itu semua dari hal-hal yang patut diutamakan.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (Q.S
Luqman : 18)
Pada ayat-ayat tersebut di atas, Allah mengisyaratkan kewajiban untuk
berperilaku mulia. Ayat-ayat itu pun menunjukkan kebaikan akhlak dan
keutamaannya. Allah berfirman:
“Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang
demikian itu Termasuk hal-hal yang diutamakan”.(Q.S Asy-Syu’ara:43)
Secara garis besar, ayat-ayat Al-Quran mengisyaratkan kepada kemuliaan akhlak
dan kemanisan budi pekerti.