Makalah Pencegahan Penyakit
Makalah Pencegahan Penyakit
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pejamu (host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia,
antara lain :
1. Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etnik (suku) hubungan keluarga,
2. Bentuk anatomis tubuh,
3. Fungsi fisiologis atau faal tubuh,
4. Status kesehatan, termasuk status gizi,
5. Keadaan kuantitas dan respon monitor,
6. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial,
7. Pekerjaan, dll.
Penyebab (Agent)
Pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya disebabkan oleh
satu faktor tunggal, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh berbagai unsur
yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara
dasar, unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni :
1. Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain meliputi :
a. Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen;
b. Vektor pembawa infeksi
c. Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia,
baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan),maupun
sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia) ; dan
d. Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama
penyakit menular.
3. Lingkungan sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi serta
institusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat
tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi :
a. Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi
yang berlaku,
b. Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat,
c. Sistem pelayanan kesehata nserta kebiasaan hidup sehatmasyarakat setempat,
d. Kebiasaan hidup masyarakat, dan
e. Kepadatan penduduk, kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan
sosial lainnya.
Riwayat Alami Penyakit
Riwayat alamiah suatu penyakit pada umumnya melalui tahap sebagai berikut:
1. Prepatogenesis
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka pada
dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit (stage of
susceptibility). Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi
antara penjamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh.
2. Patogenesis
Tahap ini meliputi 4 sub-tahap yaitu:
Tahap Inkubasi : Tahap inkubasi merupakan tenggang di waktu antara masuknya
bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai
timbulnya gejala penyakit.
Tahap Dini : Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang
Kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena
sudah ada gangguan patologis.
Tahap Lanjut : Merupakan tahap di mana penyakit bertambah jelas dan mungkin
tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical
disease).
Tahap Akhir : Berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima pilihan
keadaan, yaitu:
a. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dan tubuh menjadi
pulih, sehat kembali.
b. Sembuh dengan cacat, yakn ibibit penyakit menghilang, penyakit sudah
tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas
gangguan yang permanen berupa cacat.
c. Karier, di mana tubuh penderita pulih kembali, namun penyakit masih
tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
d. Penyakit tetap berlangsung secara kronik.
e. Berakhir dengan kematian.
Upaya Pencegahan
Visi Indonesia sehat merupakan pandangan Indonesia dalam mencapai derajat
kesehatan bagi semua masyarakat. Untuk mencapai visi tesebut maka diperlukanlah
berbagai upaya dan strategi yang menunjang program tersebut. Adapun upaya yang
dilakukan adalah mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Upaya promotif dan preventif merupakan hal yang mendapat prioritas utama
namun tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan
preventif ini dianggap lebih efektif untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatan daripada usaha kuratif dan rehabilitatif, ini dapat dilihat melalui slogan “Lebih
baik mencegah daripada mengobati”.
Menurut Leavell dan Clark, menjelaskan bahwa upaya pencegahan dapat
dilakukan pada tahap sebelum terjadinya sakit dan pada tahap setelah terjadinya sakit.
Pada tahap sebelum terjadinya sakit dapat dilakukan upaya promotif dan preventif
(primordial prevention dan primary prevention) dan kuratif dan rehabilitative (secondary
prevention dan tertiary prevention). Oleh sebab itulah dikenal empat tingkat upaya
pencegahan penyakit.Upaya yang dimaksud adalah :
1. Pencegahan tingkat awal (primordial prevention)
Upaya pencegahan tingkat awal ini adalah usaha mencegah
terjadinya resiko atau mempertahankan keadaan resiko rendah kepada
masyarakat terhadap penyakit secara umum. Mengkondisikan masyarakat
agar penyakit tersebut tidak mendapat dukungan dari masyarakat.
Upaya ini tidak hanya dari pihak petugas kesehatan saja namun
dari seluruh masyarakat. Yang terlebih sasarannya adalah kelompok
remaja dan usia muda, dengan tidak mengabaikan kelompok dewasa dan
usila. Pencegahan ini meliputi :
Memelihara dan mempertahankan gaya hidup yang sudah ada dan
benar dalam masyarakat. Agar dapat mencegah meningkatnya resiko
terhadap penyakit tertentu.
Mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat atau mencegah
generasi yang sedang tumbuh untuk tidak meniru atau melakukan
kebiasaan hidup yang dapat menimbulkan resiko terhadap berbagai
penyakit.
Promosi kesehatan
Peningkatan gizi
Konsultasi perkawinan
Pendidikan seks
Pengendalian lingkungan
Screening dini
Pemeriksaan massal
Kemoterapi