Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK-1

Character Building: Pancasila

TEAM 3 MEMBERS
• BIJAK SETYO UTOMO
Nim : 2502043715
• DANNY FIRMANSYAH
Nim : 2502047556
• MUHAMAD JANUAR RISMAWAN
Nim : 2502045891
• M. RIVALDI SUDRAJAT
Nim : 2502048514
• SEPTIAN PANJI DWI LAKSONO
Nim : 2502057336

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Tugas Kelompok ke-1

(Minggu 3/ Sesi 4)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.

Fakta bahwa kemajuan ilmu dan teknologi, terutama di era informasi ini, memang
membawa dampak negatif disamping, dampak positifnya. Hal inilah yang disebut dengan
ambivalensi ilmu dan teknologi itu terjadi. Apalagi akhir-akhir ini.

Akhir-akhir ini hoax ‘terserak’, caci-maki dan ‘sumbu pendek’ banyak terjadi dan cukup
membuat resah. Tak mengherankan bila Keminfo mulai mengeluarkan ancaman-ancaman
tertentu berkenaan dengan hal ini.

Berdasarkan deskrispsi kasus di atas, analisal pertannyaan berirkut;

Apa pandangan anda mengenai praktik-praktik hoax dan hate speech tersebut? Pandangan
anda harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

• Tugas memuat referensi bacaan.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Penjelasan

Media sosial sebagai bagian dari teknologi komunikasi informasi, memberikan ruang
untuk berargumentasi atas pemikiran-pemikiran yang sebelumnya tidak diungkapkan.
Fenomena media sosial dewasa ini semakin marak, tidak hanya menjadi tempat untuk
menjalin pertemanan tetapi juga menjelma menjadi media baru yang bahkan dijadikan
sebagai referensi berita, informasi dan pengetahuan. Besarnya pengguna media sosisl di
Indonesia kerap menjadikan media social sebagai menjadi media baru untuk mempengaruhi
opini publik, menggerakkan massa dan memberikan tekanan moral pada suatu konflik atau
kasus.

Menurut Jurnalisme, “Berita Palsu’’, & Disinformasi (UNESCO,2019) sebagian besar


wacana tentang “berita palsu” menggabungkan dua hal: misinformasi dan disinformasi.
Misinformasi adalah informasi salah yang disebarkan oleh orang yang mempercayainya
sebagai hal yang benar. Sementara, disinformasi adalah informasi salah yang disebarkan
oleh orang yang tahu bahwa informasi itu salah. Disinformasi adalah kebohongan yang
disengaja dan berkenaan dengan orang-orang yang disesatkan secara aktif oleh aktor jahat.
Kategori ketiga bisa disebut mal-informasi, yaitu informasi yang berdasarkan realitas, tapi
digunakan untuk merugikan orang, organisasi, atau negara lain. Mal-informasi seperti ini—
seperti informasi benar yang melanggar privasi seseorang tanpa justifikasi kepentingan
publik— bertentangan dengan standar dan etika jurnalisme.

Menurut United Nations (2018) segala jenis komunikasi dalam ucapan, tulisan atau
perilaku, yang menyerang atau menggunakan bahasa yang merendahkan atau diskriminatif
dengan mengacu pada seseorang atau kelompok berdasarkan siapa mereka, dengan kata
lain, berdasarkan agama, etnis, kebangsaan, ras, warna kulit, keturunan, jenis kelamin atau
faktor identitas lainnya. Ini sering berakar, dan menghasilkan intoleransi dan kebencian
dan, dalam konteks tertentu, dapat merendahkan dan memecah belah.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Penyebaran hoax dan ujaran kebencian bertentangan dengan Pancasila. Pancasila
berfungsi sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara yang benar-benar dapat
diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sejumlah nilai Pancasila yang harus
diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara warga negara Indonesia, yaitu:

Sebagai perwujudan nilai-nilai sila pertama, sikap seimbang, toleransi, pluralitas, dan
moderasi. sangat layak untuk dikembangkan. Dalam konteks hubungan antarumat
beragama, Pancasila menolak pemaksaan kehendak individu dan kelompok terhadap satu
sama lain berdasarkan penafsiran agama yang dianggap paling benar. Ideologi
fundamentalis radikal bertentangan dengan Pancasila, karena memaksakan kehendak
dengan menolak memberi ruang bagi penafsiran yang berbeda. Pernyataan kebenaran yang
mutlak seperti itu akan dapat merusak tatanan masyarakat berbangsa dan bernegara yang
berciri pluralis.

Dalam nilai nilai-sila kedua, sikap dan perilaku yang harus diwujudkan adalah
pengakuan terhadap hak asasi manusia, termasuk hak sipil, politik, ekonomi, dan sosial
budaya. Dengan demikian, kehendak yang dipaksakan oleh kelompok radikal, penyebar
fitnah dan kebencian, pada hakikatnya bertentangan dengan Pancasila karena melanggar
hak asasi manusia dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam nilai-nilai sila ketiga, persatuan harus diaktualisasikan kembali bahwa bangsa
Indonesia berdasarkan asas kebangsaan bukan atas dasar agama, suku, atau ras tertentu.
Pelaku penyebaran hoax dan ujaran kebencian yang ingin mengganti asas kebangsaan
dengan asas lain berarti ingin mengganti NKRI dengan asas lain sangat bertentangan
dengan landasan nasional ideologi Pancasila.

Dalam nilai-nilai sila kelima, mengutamakan sistem sosial dan kenegaraan di


Indonesia dengan prinsip demokrasi. Semangat ini semakin dikuatkan dan diluruskan pasca
reformasi di Indonesia. Kedaulatan yang diletakkan di tangan rakyat semata-mata terhadap
perilaku kelompok-kelompok yang ingin memaksakan prinsip-prinsip totaliter, terutama
kaum fundamentalis yang cenderung refresif dan hanya mengakui adanya kedaulatan
Tuhan. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dengan sebaik-baiknya.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Dalam nilai-niali sila kelima, mengingatkan kita agar dapat lebih mengembangkan
perbuatan - perbuatan terpuji, supaya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia bisa
memberikan perlakukan adil bagi seluruh bangsa Indonesia. Arah kesejahteraan yang ingin
diwujudkan adalah mensejahterakan masyarakat bangsa secara adil dan merata baik lahir
maupun batin, merupakan tujuan awal dan perwujudan dari prinsip Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


DAFTAR PUSTAKA

• UNITED NATIONS STRATEGY AND PLAN OF ACTION ON HATE SPEECH.


UNITED NATIONS. Un.org. (2018). Retrieved 15 September 2021, from
https://www.un.org/en/genocideprevention/documents/UN%20Strategy%20and%20Pla
n%20 of%20Action%20on%20Hate%20Speech%2018%20June%20SYNOPSIS.pdf.
• Journalism, 'Fake News' and Disinformation: A Handbook for Journalism Education
and Training. UNESCO. (2019). Retrieved 17 September 2021, from
https://en.unesco.org/fightfakenews.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai