Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok ke-3

(Minggu 8/Sesi 12)

Buatlah sebuah deskripsi 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.

Kemajuan teknologi transportasi dan informasi telah mengakibatkan mobilitas sosial


horizontal antara sesama manusia dari berbagai bangsa sungguh tidak dapat dielakkan.
Bahkan dalam konteks Komunitas ASEAN ada sebuah kebijakan dalam bidang ekonomi
yang sangat terbuka yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kebijakan ini
memungkinkan masyarakat ASEAN yang memiliki keberagaman latar belakang dapat
melakukan mobilitas sosial horizontal untuk mendapatkan pekerjaan pada Negara-negara lain
di wilayah ASEAN dengan sangat mudah dan terbuka.

Setujukah Anda dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN? Berikan alasan


jawaban Anda dengan lengkap.

Jawaban disertai referensi.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


TUGAS KELOMPOK-3
Character Building: Pancasila

TEAM 3 MEMBERS
1. BIJAK SETYO UTOMO
Nim : 2502043715
2. DANNY FIRMANSYAH
Nim : 2502047556
3. MUHAMAD JANUAR RISMAWAN
Nim : 2502045891
4. M. RIVALDI SUDRAJAT
Nim : 2502048514
5. SEPTIAN PANJI DWI LAKSONO
Nim : 2502057336

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Pendahuluan

Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok
dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal juga bisa diartikan sebagai peralihan
individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lain
yang sederajat. Artinya, tidak ada perubahan derajat sosial atau kedudukan di dalam proses
mobilitas horizontal. (https://tirto.id/giuz)

Masyarakat Ekonomi Asean adalah sebuah integrasi ekonomi Asean dalam


menghadapi perdagangan bebas antara Negara-negara Asean. Dimana kerjasama Asean ini
mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi Asean sebagain suatu integrasi ekonomi
kawasan Asean yang stabil, makmur, dan berdaya saing tinggi. Dengan tujuan untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya.
(https://binus.ac.id/entrepreneur/2018/11/26/mea-peluang-atau-ancaman/)

Tujuan

Setiap negara di ASEAN yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, perlu
menciptakan sebuah wadah atau badan di mana mereka saling berusaha untuk mewujudkan
tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi.
Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun
jangka panjang. Secara umum tujuan MEA adalah pemerataan ekonomi bagi seluruh
masyarakat di daerah Asia Tenggara (ASEAN), tujuan tersebut diuraikan secara lebih rinci
pada Deklarasi Cebu, yang menyebutkan bahwa tujuan MEA adalah;
1) Menciptakan pasar tunggal untuk seluruh masyarakat ASEAN, dengan elemen produk
aktivitas ekonomi bebas seperti arus keluar masuknya barang antar negara anggota
ASEAN menjadi bebas Bea cukai atau pajak, termasuk juga tenaga kerja, modal dan
investasi, sehingga menciptakan pusat produksi untuk Negara Negara ASEAN.
2) ASEAN menjadi sebuah kawasan yang memiliki daya saing ekonomi yang tinggi dan
ditandai bertambah kuatnya peraturan dalam hal ekonomi (kompetisi ekonomi),
perlindungan konsumen, HAKI, perpajakan, aktivitas e-commerce serta pengembangan
infrastruktur.Pemberdayaan ekonomi dalam kawasan ASEAN khususnya pada sasaran
utama yakni revitalisasi Usaha Kecil Menengah (UKM).

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


3) Mengintegrasikan ekonomi kawasan dengan ekonomi global, usaha ini bermaksud untuk
meningkatkan peran ASEAN dalam kompetisi ekonomi dan percaturan kebijakan global.
Hal ini dilakukan melalui peningkatan hubungan antara ekonomi regional dengan
ekonomi global, yang nantinya akan menjadikan negara anggota ASEAN memiliki posisi
yang diperhitungkan di kancah internasional. (https://www.merdeka.com/jatim/4-tujuan-
mea-atau-masyarakat-ekonomi-asean-pasar-tunggal-di-regional-asia-tenggara-
kln.html?page=4)

Oleh karena itu negara Asean ditantang untuk bersaing secara ketat satu sama lain.
Pasar bebas harus disadari betul kondisinya agar terus bisa mengembangkan kemampuan
dalam mengikuti persaingan di bidang apapun. Banyak peluang yang bisa diambil dari MEA.

Sebenarnya adanya MEA memberi peluang bagi Indonesia. Mengingat Indonesia


memiliki jumlah penduduk yang terbesar di Asia Tenggara. Total jumlah penduduk Indonesia
hampir 40% dari total keseluruhan penduduk ASEAN. Fakta ini bisa dijadikan acuan untuk
menguasai pasar ASEAN jika didukung dengan produktivitas yang tinggi. Selain itu,
Indonesia juga memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang
potensial. Tentu saja hal tersebut sejalan dengan ASEAN Economic Community
Blueprint yang intinya adalah MEA sangat diperlukan dalam mengurangi kesenjangan
antarnegara ASEAN. MEA juga dapat digunakan sebagai jembatan dalam membangun rantai
suplai makanan dan bisa menjadi perantara untuk melakukan kegiatan ekspor-impor dengan
negara-negara non-ASEAN. Kesempatan baik tersebut dapat dimanfaatkan Indonesia untuk
mengurangi hambatan perdagangan. Dengan tidak adanya hambatan di bidang perdagangan,
Indonesia mampu meningkatkan kegiatan ekspor-impor sehingga bisa meningkatkan gross
domestic product (GDP) atau produk domestik bruto (PDB). Karena itu, Indonesia sanggup
berkompetisi dengan produk-produk unggulannya di perikanan, pertanian, dan perkebunan.
(https://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakat-ekonomi-asean-
mea)

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Dampak Positif
Aspek perdagangan
Dampak positif setelah kedatangan MEA dirasakan oleh aspek perdagangan. Karena
dengan adanya MEA, segala hambatan perdagangan menjadi berkurang bahkan tidak ada.
Tidak hanya itu, dengan dilaksanakannya MEA, terutama di indonesia, akan
terjadi peningkatan kapasitas ekspor produk lokal ke mancanegara dan meningkatkan devisa
negara.
Aspek investasi
MEA memberikan akses lebih mudah untuk para investor agar secara langsung dan
tanpa hambatan dapat menjalankan investasinya di berbagai sektor, terutama sektor ekonomi.
Selain itu, kehadiran MEA menyebabkan semakin luas dan lebarnya peluang wirausaha yang
kreatif dan berdaya saing tinggi.
Bidang ketenagakerjaan
Bidang ketenagakerjaan juga terkena dampak positif dari MEA. Dengan kehadiran
MEA, maka masyarakat akan berusaha meningkatkan kualitas serta keterampilan pribadi agar
dapat bersaing dengan masyarakat dari negara ASEAN lainnya. Selain itu, masyarakat
Indonesia juga "dipaksa" untuk berpikir lebih terbuka terhadap perubahan sosial budaya yang
ada.
Dampak Negatif

Segi kompetisi

Dampak negatif yang pertama dari MEA adalah meningkatnya kompetisi/persaingan


terhadap produk-produk dalam negeri dan luar negeri. Hal ini terjadi karena berkurangnya
hambatan dan tidak ada lagi batasan wilayah terhadap barang dan jasa yang beredar di
kawasan Asia Tenggara.

Hal ini akan berdampak pada terancamnya posisi industri lokal, karena tidak sedikit
produk luar negeri yang memiliki kualitas lebih baik dibanding dengan produk lokal.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Segi eksploitasi

Masuknya investasi asing bagi tiap negara ini mempunyai dampak negatif. Yaitu

karena pasti adanya suatu eksploitasi terhadap sumber daya alam maupun sumber daya
manusia. Terutama di indonesia, yang memiliki banyak sumber daya alam namun tidak
mampu diolah sendiri, hal ini akan dieksploitasi oleh perusahaan asing yang ada.
Bidang ketenagakerjaan
Memang dengan adanya MEA berdampak pada peningkatan peluang kerja, tetapi
kondisi ini memberikan dampak negatif. Dampak negatif di bidang ketenagakerjaan adalah
seperti meningkatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan terutama di dalam
negeri. Karena para pencari kerja bukan hanya akan bersaing dengan masyarakat lokal, tapi
juga dengan masyarakat internasional. Sehingga, kualitas dan keterampilan yang dimiliki
oleh setiap masyarakat indonesia harus dapat bersaing dengan masyarakat luar.
(https://www.ruangguru.com/blog/mea)

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai