Anda di halaman 1dari 12

BUMI RANCAH MAURAI

Dosen Pengampu : Dr. Tutung Nurdiyana, S.Sos, M.A., M.Pd

Disusun Oleh :

Elma Maulida (2010124120011)

Program Studi Pendidikan Sendratasik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bumi Rancah Maurai” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas.
Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sistem Pengetahuan di
Kabupaten Kotabaru bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Dr. Tutung Nurdiyana, S.Sos, M.A., M.Pd selaku dosen mata kuliah
Antropologi Seni yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kotabaru, 19 Maret 2021

Penulis

i
Daftar Isi

BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Sistem Pengetahuan .................................................................................................... 2
2.2 Macam-Macam Sistem Pengetahuan ............................................................................................ 3
1. Pengetahuan Pra Ilmiah .............................................................................................................. 3
2. Pengetahuan Ilmiah ..................................................................................................................... 4
2.3 Jenis-jenis Sistem Pengetahuan .................................................................................................... 5
2.4 Sistem Pengetahuan di Kabupaten Kotabaru (Berangas, Kecamatan Pulau Laut Timur) ............ 7
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
Kesimpulan ......................................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebudayaan pada dasarnya adalah keseluruhan pengetahuan yang dimiliki secara
bersama oleh warga suatu masyarakat. Pengetahuan yang telah di akui sebagai kebenaran
sehingga fungsional sebagai pedoman. Satuan-satuan pengetahuan itu terumuskan dalam
wujud kata-kata, kalimat-kalimat, ungkapan-ungkapan, pepatah-petitih, peribahasa, wacana-
wacana, dalil-dalil, rumusan-rumusan, bahkan teori-teori. Keseluruhannya digunakan secara
selektif dan konstektual sesuai dengan kebutuhan atau persoalan yang dihadapi. Penggunaan
pengetahuan oleh orang per orang atau kelompok orang atau masyarakat, menggambarkan
bahwa sejatinya pengetahuan dimaksud telah dipahami, diresapi, dan diyakini berkat adanya
suatu proses pendidikan panjang dalam bentuk internalisasi dan sosialisasi.

Pengetahuan sebagai salah satu dari tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal
menurut Koentjaraningrat tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Pengetahuan juga
adalah salah satu aspek yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Bahkan dewasa
ini pengetahuan manusia sudah berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Pengetahuan
sejatinya memiliki konsep yang cukup luas. Hal ini terlihat dari ruang lingkupnya yang
mencakup beberapa hal yang cukup luas jika dirinci.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sistem pengetahuan ?
2. Apa saja macam-macam sistem pengetahuan ?
3. Apa sistem pengetahuan yang ada di Kabupaten Kotabaru ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian sistem pengetahuan
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem pengetahuan
3. Untuk mengetahui sistem pengetahuan di Kabupaten Kotabaru

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu
knowledge. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan
adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Sedangkan secara
Terminologi definisi pengetahuan ada beberapa definisi.

a) Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu
tersebut adalah hasil dari kanal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Dengan demikian
pengetahuan merupaka hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.
b) Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dan
kesadarannya sendiri. Dalam hal ini yang mengetahui (subjek) memiliki yang
diketahui (objek) didalam dirinya sendiri sedemikian aktif sehingga yang mengetahui
itu menyusun yang diketahui pada dirinya sendiri dalam kesatuan aktif.

Dalam arti lain, pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam diri tiap
orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang normal, sekolah atau
tidak sekolah, sudah dianggap memiliki pengetahuan. Pengetahuan dapat dikembangkan
manusia karena dua hal. Pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat
mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tersebut.
Kedua, manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut suatu alur piker tertentu yang
merupakan kemampuan menalar. Penalaran merupakan suatu proses berpikir dan menarik
suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.

Selanjutnya dalam kaitannya dengan ilmu. Ilmu sesungguhnya merupakan


pengetahuan yang sudah mencapai taraf tertentu yang telah memenuhi sistematika, memiliki
objek kajian, dan metode pembahasan akan kajian tersebut. Ilmu dapat diartikan sebagai
pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
dimana pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya.

Ilmu pengetahuan bersifat fungsional dalam kehiudupan manusia sehari-hari. Jika


pengetahuan dan ilmu pengetahuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka

2
menghasilkan sesuatu, maka akan menghasilkan kemampuan apa yang kemudia disebut
sebagai teknologi.

2.2 Macam-Macam Sistem Pengetahuan

1. Pengetahuan Pra Ilmiah


Pengetahuan pra ilmiah diperoleh terutama dengan mengandalkan dugaan
perasaan, keyakinan dan tanpa diikuti proses pemikiran yang cermat. Oleh
karenanya penvarian pengetahuan dengan cara ini presentase kebenarannya sangat
rendah. Sampai saat ini belum ada metode tertentu yang dapat digunakan untuk
mendekati kebenaran pengetahuan pra ilmiah, namun pada umumnya manusia
melakukan pendekatan terhadap suatu hal melalui beberapa cara berikut ini :

 Mitos
Merupakan gabungan dari pengamatan, pengalaman namun sebagian
lainnya berupa dugaan, imajinasi dan kepercayaan. Mitos dapat diterima
karena keterbatasan pengindraan, penalaran, hasrat ingin tahu yang harus
dipenuhi manusia.
 Wahyu
Merupakan komunikasi antara Sang Pencipta dengan makhluknya dan
merupakan substansi pengetahuan yang disampaikan kepada utusannya.
Manusia dalam menerima pengetahuan ini bersifat pasif, namun dengan
keyakinan bahwa semuanya benar. Wahyu merupakan kebenaran mutlak
dan tidak dapat dipertanyakan dan diperdebatkan kebenarannya dengan
akal pikiran manusia namun dapat dipelajari maksud atau makna yang
terkandung didalamnya.
 Otoritas dan Tradisi
Pengetahuan yang telah ada sering digunakan oleh pemimpin atau
secara tradisi untuk menyatakan kebenaran.
 Prasangka
Berupa dugaan yang kemungkinannya benar atau salah. Dengan
prasangka orang sering mengambil keputusan atau kesimpulan yang keliru.
Cara ini hanya berguna untuk mencari kemungkinan lain tentang konsep
kebenaran.

3
 Intuisi
Istilah untuk kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba
saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran.
 Penemuan Kebetulan
Beberapa pengetauan pada awalnya ditemukan secara kebetulan dan
beberapa diantaranya adalah sangat berguna. Sebagai contoh adalah
penemuan obat kina sebagai obat malaria.
 Cara coba-coba
Cara ini merupakan serangkaian percobaan asal atau coba-coba saja
yang tidak didasari oleh teoru yang ada sebelumnya. Sehingga tidak
memungkinnya diperolehnya kepastian pemecahan suatu masalah atau hal
yang diketahui.

2. Pengetahuan Ilmiah
Pencarian pengetahuan dengan cara ilmiah dilakukan berdasarkan pemikiran
rasional, pengalaman empiris maupun berdasarkan referensi pengalaman
sebelumnya.

Adapun kriteria ilmu pengetahuan sebagai berikut :

 Logis atau Masuk Akal


Sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya.
 Objektif
Harus sesuai objek yang dikaji dan didukung oleh fakta empiris.
 Metodik
Pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu, teratur, dirancang,
diamati, terkontrol.
 Sistematik
Pengetahuan disusun dalam satu sistem yang satu dengan yang lainnya
saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga merupakan satu kesatuan
yang utuh.

4
2.3 Jenis-jenis Sistem Pengetahuan
Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan
mengenai, antara lain:

A. Alam sekitarnya

Pengetahuan suku banjar tentang alam sekitar,yaitu penngetahuan mengenai musim-


musim,dan gejala alam.Pengetahuan tentang musim ini digunakan masyarakatnya untuk
menentukan kapan musim tanam bagi mereka yang bertani,sedangkan bagi yang bermata
pencaharian melaut musim digunakn untuk mengetahui kapan musim yang baik untuk pergi
melaut.

B. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya

Pengetahuan tentang Flora ini berfungsi untuk mengetahui tumbuh-tumbuhan yang ada di
sekitar mereka,tumbuh-tumbuhan apa saja yang dapat dijadikan sayur serta tumbuh-
tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan suatu penyakit dan tumbuh-tumbuhan yang
digunakan untuk upacara keagamaan.

C. Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya

Pengetahuan tentang Fauna merupakan pengetahuan mengenai binatang-binatang yang ada


dan hidup di lingkungan alam mereka.Bagi masyarakat yang suka berburu atau bermata
pencaharian berburu pengetahuan ini sangat penting karena untuk mengetahui binatang apa
saja yang dapat diburu serta mengetahui daerah buruan.Bagi masyarakat petani pengetahuan
tentang fauna ini juga sangat penting untuk menjaga tanaman mereka dari binatang yang
dapat merusaknya.Tetapi petani juga dapat mengetahui binatang yang dapat dipelihara dan
dimanfaatkan untuk menjaga tanaman mereka seperti Anjing yang dapat dilatih untuk untuk
menjaga tanaman petani dari gangguan binatang lain seperti Babi dan Anjing juga bisa
digunakan untuk berburu.

D. Zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya

Pengetahuan tentang Pengobatan Tradisional. Pengobatan tradisional ini ada yang didapat
dari keturunan yang di wariskan secara turun-temurun ataupun dari belajar.

E. Tubuh manusia

5
Pengetahuan ini umumnya terbentuk sebagai usaha pengobatan berbagai penyakit. Cara
penyembuhannya bisa dengan cara rohani dan jasmani. Penyembuhan dengan cara rohani
lebih ke bacaan ayat-ayat suci al-quran dan itu biasanya berkaitan dengan mahluk astral yang
tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Dan jika pengobatan jasmani lebih ke tenaga dalam
yang dikeluarkan dan faktor keturunan juga. Seperti contohnya tukang urut.

F. Sifat-sifat dan tingkah laku manusia

Kelompok pengetahuan ini yang dikembangkan untuk mengatur pergaulan antar sesama
manusia dalam masyarakat. Mereka mengetahui apa yang baik dan dianjurkan oleh
kebudayaannya, serta apa yang dilarang dan diberi sanksi oleh masyarakat. Termasuk dalam
hal ini adalah pengetahuan tentang tanda-tanda tubuh, sopan-santun pergaulan, norma, dan
hukum.

G. Ruang dan waktu.

Pengetahuan ini dikembangkan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk menghitung,


mengukur, menimbang, menentukan jenjang periode (waktu), serta menentukan penanggalan
dan pengetahuan tentang alam semesta lainnya.

6
2.4 Sistem Pengetahuan di Kabupaten Kotabaru (Berangas, Kecamatan Pulau
Laut Timur)
Kabupaten Kotabaru adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan,
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Kotabaru yang terletak di Pulau Laut.
Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten pertama dalam provinsi Kalimantan dahulu.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 9.442,46 km2 dan berpenduduk sebanyak 290.142 jiwa
(Sensus Penduduk Indonesia 2010) dengan nelayan sebanyak 15.961 jiwa. Motto daerah ini
adalah “Sa-ijaan” (bahasa Banjar) yang memiliki arti : Semufakat, satu hati dan se-iya sekata.

Masyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian
tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek
moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Sistem pranatamangsa digunakan untuk
menentukan kaitan antara tingkat curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani
akan mengetahui kapan saat mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil
pertaniannya karena semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam.

Bumi Rancah Maurai adalah sebutan lain untuk desa Berangas. Desa ini merupakan
salah satu kecamatan di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Bumi Rancah Maurai sendiri berasal
dari bahasa Banjar, yang artinya bumi sebagai tempat, rancah yang artinya sawah dan maurai
artinya terhampar atau menguning. Jadi Bumi Rancah Maurai adalah tempat sawah terhampar
atau menguning. Alasan kenapa desa ini disebut begitu karena desa ini merupakan lumbung
padi atau tempat produksi beras di Kotabaru. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai
petani.

Karena mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani maka pengetahuan


masyarakat untuk membajak sawah semakin berkembang. Jika dahulu masih memakai tenaga
manual atau manusia, meski kadang dibantu dengan kerbau atau sapi, tetapi sekarang sudah
terdapat alat bantu berupa mesin diesel yaitu traktor dan kultivator yang memudahkan petani
dalam mengolah sawahnya.

Untuk menjaga tanaman budidayanya dari serangan hama, khususnya burung-burung


seperti burung pipit, gagak dan sebagainya, para petani menggunakan orang-orangan sawah.
Orang-orangan sawah adalah replika manusia yang di tempatkan di atas tanah yang tengah
dibudidayakan di sawah. Berfungsi untuk menakut-nakuti burung atau binatang lainnya yang
akan memakan padi. Dapat dikatakan orang-orangan sawah presfektif sosiologi.

7
Teori sosiologi yang relevan untuk mengkaji orang-orangan sawah adalah “Interaksi
Simbolik” buah pikiran dari George H.Mead. Teori ini menyatakan bahwa manusia kerap kali
menggunakan simbol-simbol didalam interaksi sosial. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa orang-orangan sawah merupakan suatu symbol yang digunakan petani untuk
berinteraksi dengan burung serta hama petani lainnya.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat,
keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia.
Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, logika, atau kegiatan-
kegiatan yang bersifat coba-coba ( trial and error ). Sistem pengetahuan dalam kultural
universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan
bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas
batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan
dalam kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai