Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 2021

Vol. 2, No. 1, https://doi.org/

PANDEMI COVID-19 DAMPAKNYA TERHADAP USAHA MIKRO,


KECIL DAN MENENGAH DI PASAMAN BARAT

Erdawati1, M M Desda2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasaman12
Email : mia.muchia@gmail.com1

ABSTRAC
This research aims to see the condition of MSMEs in West
Pasaman Regency before the COVID-19 pandemic, during the
Received : COVID-19 pandemic and during the New Normal period. The
03-23-2021 research method used a qualitative descriptive approach, with
sampling using a sample size technique that is based on the
Received in Revised attainment of depth and richness of description. The research and
Format : data collection was carried out from October to December 2020, still
03-26-2021
in the pandemic period and towards the New Normal by collecting
Accepted :
03-28-2021
primary data with semi-structured interviews. The results showed that
Available Online : prior to the COVID-19 Pandemic, the operational conditions of
03-31-2021 MSMEs in West Pasaman were still above normal, while at the time
of the COVID-19 pandemic, the operational conditions of MSMEs
decreased business sales by 75%. And during the New Normal era,
the condition of MSMEs was still below normal, because people's purchasing power was still
decreasing by 50%.

Key word: MSMEs (UMKM), Pandemic, New Normal

31
Erdawati, M M Desda, Pandemi Covid-19 Dampaknya …

PENDAHULUAN masyarakat secara mandiri dan juga


Seluruh negara di dunia terserang mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi
Pandemi COVID-19, sehingga WHO di Indonesia. (Soetjipto, N,2020)
sudah meyatakan dunia dalam status Pada saat krisis moneter 1998 dan
Pandemi covid 19 yang awalnya muncul di krisi global 2008 terjadi, begitu banyaknya
Tiongkok dan merupakan penyakit perusahaan-perusahaan skala besar yag
menular. Serangan COVID-19 ini bukan bertumbangan, namun sektor UMKM ini
hanya ancaman kesehatan saja yang setiap menjadi sektor yang tetap tegak berdiri dan
waktu mengancam jiwa manusia, tetapi menjadi penyelamat serta menjadi
juga ikut mengancam sektor ekonomi, penopang perekonomian nasional.
sosial dan politi Indonesia adalah satu Kuatnya UMKM menjadi kunci utama
negara yang terdampak COVID-19, dalam membawa perekonomian nasional
berbagai upaya yang dilakukan oleh terselamatkan dari krisis yang ada dan
pemerintah untuk memerangi Pandemi membuat perekonomian menjadi pulih
COVID-19 ini, karna hampir seluruh secara perlahan-lahan. Saat kondisi krisis
sektor terdampak COVID-19 dan sektor itu terjadi, UMKM ini menjadi penggerak
ekonomi mengalami dampak yang cukup ekonomi akar rumput dan menjaga daya
serius. Prediksi ini tentu mengancam juga beli masyarakat. Namun, kini kondisinya
perekonomian nasional Indonesia. jauh berbeda dengan kondisi pandemi
Menurut Aknolt Kristian Pakpahan (2020) COVID-19 yang melanda negara kita saat
mengatakan bahwa terdapat tiga sektor ini. UMKM yang ada tidak setangguh
yang akan terdampak oleh pandemi dulu, banyak yang lumpuh, dan tidak dapat
COVID-19 di Indonesia yaitu sektor menjadi andalan disaat pandemi ini
pariwisata, sektor perdagangan, dan dimana UMKM sebagai penopang
investasi. Sebagai negara yang perekonomian bangsa. Dan terjadinya
mendominasi dengan kegiatan Usaha penyempitan dari pangsa pasar yang
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berupa dalam pemenuhan kebutuhan
yang menjadi ujung tombak perekonomian masyarakat sehari-hari, baik sandang
nasional juga akan terdampak secara maupun pangan.
serius, bahkan begitu banyaknya tenaga Dalam situasi pandemi ini, menurut
kerja yang harus kehilangan pekerjaannya Kemenkop UKM ada sekitar 37.000
akibat pandemi ini. Data yang dihimpun UMKM yang memberikan laporan bahwa
dari Kementerian Koperasi dan Usaha mereka terdampak sangat serius dengan
Kecil Menengah (KemenkopUKM) tahun adanya pandemi ini ditandai dengan:
2018 terdapat 64.194.057 UMKM yang sekitar 56% melaporkan terjadi penurunan
ada di Indonesia (atau sekitar 99 persen penjualan, 22 % melaporkan permasalahan
dari total unit usaha) dan mempekerjakan pada aspek pembiayaan, 15 % melaporkan
116.978.631 tenaga kerja (atau sekitar 97 pada masalah distribusi barang, dan 4 %
persen dari total tenaga kerja di sektor melaporkan kesulitan mendapatkan bahan
ekonomi). baku mentah. Masalah-masalah diatas juga
Dalam sepuluh tahun terakhir, semakin meluas jika dikaitkan dengan
pertumbuhan jumLah unit UMKM tahun adanya kebijakan Pembatasan Sosial
2016–2019 mengalami peningkatan Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di
sebesar 4,2 persen setiap tahunnya dan beberapa wilayah di Indonesia. Merujuk
rata-rata kontribusi UMKM terhadap pada Peraturan Menteri Kesehatan No.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 9/2020 tentang Pedoman PSBB dalam
selama 3 tahun terakhir lebih dari 50 rangka Percepatan Penanganan COVID-
persen. Kondisi ini memperlihatkan bahwa 19, PSBB meliputi pembatasan kegiatan
kegiatan dari UMKM ini mampu tertentu penduduk dalam suatu wilayah
mendorong sektor perekonomian yang diduga terinfeksi COVID-19

32
Erdawati, M M Desda, Pandemi Covid-19 Dampaknya …

termasuk pembatasan terhadap pergerakan Menengah (KemenkopUKM) dan


orang dan/atau barang untuk satu provinsi Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
atau kabupaten/kota tertentu untuk telah merancang beberapa strategi untuk
mencegah penyebaran COVID-19. membantu UMKM. KemenkopUKM telah
Sumatera Barat merupakan salah memberikan setidaknya tiga stimulus bagi
satu Propinsi yang mengalami Pandemi UMKM di masa pandemi ini guna
Covid 19 yang parah, Sementara di menjaga keberlangsungan aktivitas
Kabupaten Pasaman Barat merupakan UMKM, yakni: kelonggaran pembayaran
daerah yang mengalami serangan Covid 19 pinjaman, keringanan pajak UMKM enam
dalam kondisi sedang bila dibandingkan bulan, dan transfer tunai untuk bisnis skala
daerah lainnya di Sumatera Barat. mikro.
Kabupaten Pasaman Barat dengan luas Adapun upaya yang dilakukan oleh Dinas
daerah 3.864,2 km2 ,, Pasaman barat yang Koperindakop Pasaman Barat adalah
cukup dikenal dengan sektor perkebunan berupa pembinaan terhadap pelaku
dan palawija seperti kelapa sawit, jeruk, UMKM serta memberikan penyuluhan
karet, copi, cocoa, dan jagung tidak terlalu bentuk pemasaran secara online. Untuk
berpengaruh signifikan dengan adanya membantu UMKM yang terdampak covid
COVID-19 pengaruh yang terlihat karna -19 dinas koperindakop Pasaman Barat
sulit untuk pendistribusian hasil panen juga mengajukan ke dinas Sosial Bantuan
karna terkendala Pembatasan Sosial Langsung Tunai (BLT) sebanyak 1.400
Berskala Besar (PSBB) dan penerapan pelaku usaha dan juga Banpres dengan
terkait Work From Home (WFM) maka total dana Rp. 2.400,000,-/tahun, dan awal
terjadi perlambatan kegiatan bulan September 2020 sudah cair untuk
pendistribusian. 700 UMKM. Dinas Koperindakop juga
Hidupnya perekonomian menghimbau kepada pelaku UMKM untuk
dipasaman barat tidak terlepas dari pelaku dapat Saling belanja produk bersama.
Usaha Mikro Kecil Menengah. Sektor Dari bantuan yang diterima sangat
UMKM sebagai penompang bermanfaat bagi pelaku usaha livelihood
perekonomian baik secara nasional Activities yaitu UMKM yang bersifat
maupun lokal ikut terdampak covid - 19. sebagai kesempatan kerja untuk mencari
berdasarkan hasil wawancara pada dinas nafkah, atau yang lebih umum dikenal
Koperindakop Pasaman Barat, Dari 2.632 sebagai sektor informal (pedagang kaki
UMKM yang ada, lebih setengahnya mati lima).
total dan tidak beroperasi, UMKM yang
ada tidak bisa membuat dan menjual hasil METODE PENELITIAN
olahannya karena sepi peminat. Ia Jenis Penelitian
menyebutkan UMKM yang ada di pasar - Pendekatan yang digunakan dalam
pasar tradisional, pedagang kaki lima dan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
pedagang di nagari sepi pembeli. kualitatif, penelitian kualitatif yaitu,
Berdasarkan wawancara dengan ketua menurut Sukmadinata (2005) yaitu suatu
pengurus Pengembangan usaha pada bulan penelitian yang ditujukan untuk
oktober 2020 omset UMKM turun sebesar mendeskripsikan dan menganalisis
70% s/d 90%, dan bahkan ada yang tutup, fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
dampak ini juga termasuk karna kawasan sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
wisata ditutup yang sangat berdampak orang secara individu maupun kelompok.
terhadap UMKM sekitarnya. Penelitian menggunakan metode studi
Terkait bantuan kepada UMKM, kasus eksplorasi yang digunakan untuk
dua lembaga pemerintah yang berurusan mendapatkan informasi, permasalahan dan
langsung dengan UMKM yakni dampak dari pendemi COVID-19 terhadap
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil pelaku usaha UMKM di Pasaman Barat.

33
Erdawati, M M Desda, Pandemi Covid-19 Dampaknya …

Ukuran sampel didasarkan pada yang dirasakan oleh pelaku usaha UMKM
pencapaian kedalaman dan kekayaan selama pandemi COVID 19 dibuat
deskripsi. Menurut Guetterman (2015), beberapa pertanyaan penelitian, diajukan
ukuran sampel bukan masalah opini pertanyaan-pertanyaan seputar masa
representatif dan pandangan, tetapi lebih Pandemi ini yang dibagi dalam kelompok
merupakan masalah kekayaan informasi. sebagai berikut :
Dalam penelitan ini sumber data dan 1. Pertanyaan terkait operasional UMKM
informasi kami dapat dari beberapa staf sebelum terjadinya Pandemi Covid 19.
pegawai dari Dinas Koperindakop yang 2. Pertanyaan terkait Operasional UMKM
membidang UMKM. Untuk lebih semasa Pandemi Covid 19.
lengkapnya data ini kami juga meminta 3. Pertanyaan terkait Operasional UMKM
data dan informasi langsung dari pelaku semasa New Normal.
usaha yang ada di Pasaman Barat.
Wawancara juga kami lakukan secara HASIL PENELITIAN DAN
semi terstruktur untuk responden yang PEMBAHASAN
dapat ditemui langsung, sedangkan untuk Hasil Penelitian
responden yang waktu dan tempat nya sulit Berdasarkan tujuan dari penelitian ini
dijangkau dibuatkan pertanyaan yang adalah untuk mendapatkan Informasi
terstruktur dalam bentuk kuesioner simple. terhadap dampak COVID-19 terhadap
Pelaksanaan penelitian dan pengambilan UMKM Pasaman Barat, baik pada saat
data kami lakukan dari bulan Oktober sebelum pandemi, pada saat pandemi,
2020 sampai dengan Desember 2020 maupun sesudah pandemi menuju new
masih dalam masa pandemi dan menuju normal., maka berikut ini adalah hasil dari
New Normal. kegiatan penelitian ini :
Pengumpulan data primer dengan
wawancara semi-terstruktur, lembaran Gambaran Profil Responden
pertanyaan yang terstruktur sedangkan Gambaran umum profil dibawah ini
data sekunder dikumpulkan dari data yang diperoleh dari sebaran pertanyaan
dipublikasikan seperti artikel jurnal-jurnal terstruktur kepada 30 pelaku usaha
dan buku. Penelitian ini terbatas pada UMKM yang ada di Pasaman Barat. Dari
ukuran responden. Penelitian ini adalah jenis kelamin responden, berjenis kelamin
studi kasus eksplorasi dan sampel dipilih laki-laki merupakan responden terbesar
menggunakan metode purposive sampling. yaitu sebesar 53,3% dan sisanya
Dalam penelitian kualitatif, teknik perempuan, sedangkan untuk usia
purposive sampling adalah metode yang responden terbesar terdapat pada usia 40
digunakan untuk mencapai tujuan tahun keatas sebesar 33,3%.
penelitian tertentu. Tidak ada batasan Semua responden 100% merupakan
jumlah responden untuk membuat sampel pemilik UMKM dan status usaha
purposive, asalkan informasi yang Responden sudah berbadan hukum 70,8%
diinginkan dapat diperoleh dan dihasilkan dan sisanya belum berbadan hukum
(Bernard, 2002). sedangkan usaha yang dihasilkan berupa
Hasil penelitian ini bersifat analisis- produk 83,3% dan sisanya adalah
deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis berbentuk jasa. Dan golongan usaha 36,7%
dari hasil wawancara lisan dan dari skala mikro, dan 50% skala kecil, dan
perilaku yang diamati terutama terkait sisanya untuk skala menengah dan besar.
dengan sejauh mana dampak COVID-19 Responden penelitian ini dalam
terhadap Pelaku usaha UMKM di Pasaman menjalankan usahanya mempunyai target
Barat. pasar utama untuk produk usahanya, dalam
Untuk menggali dan mendapatkan hal ini sebesar 53,3% targetpasar nya
informasi atas dampak atau permasalahan masih dalam wilayah lokal atau

34
Erdawati, M M Desda, Pandemi Covid-19 Dampaknya …

kenagarian saja, dan 46,7% target pasarnya Berdasarkan tabel 3 dapat terlihat dimana
dala kabupaten Pasaman Barat. Tidak ada kondisi usaha sebelum pandemi diatas
responden yang mempunyai target pasar Normal 20%, Kondisi normal 66,7%
usahanya ke luar kota, provinsi, nasional sedangkan dibawah normal 13,3%. Artinya
maupun internasional. Karena UMKM bahwa kondisi UMKM yang ada di
yang ada di Kabupaten Pasaman Barat ini Pasaman Barat ini lebih dari 50% masih
masih belum bisa menembus pasar dalam kondisi normal.
internasional.
Tabel.4
Tabel.1 Kemampuan Daya Beli Konsumen Sebelum Pandemi
Distribusi Frekuensi Bantuan dari Pemda dan Pusat Daya Beli Frekuensi Presentase
Bantuan pemda dan pusat Frekuensi Presentase Diatas Normal 7 23,3 %
Dapat Bantuan 4 13,3% Normal 21 70%
Tidak Dapat Bantuan 26 86,7 % Dibawah Normal 2 6,7 %

Dari tabel 1 dapat dijelaskan bahwa Dari tabel 4 permintaan atas barang / jasa
responden yang mendapat bantuan hanya sebelum pandemi untuk kondisi normal
13,3% sedangkan tidak mendapat bantuan sebesar 70% , Diatas Normal 23,3%
86,7%. Sedangkan usaha yang dijalankan sedangkan tingkat permintaan dibawah
sama dengan usaha sebelum pandemi normal hanya 6,7 %. Artinya permintaan
COVID-19. atas barang/jasa masih berjalan normal
pada saat sebelum pandemi COVID-19.
Tabel.2
Apakah Bantuan di Anggap Cukup/Terbantu
Kondisi UMKM Saat Pandemi COVID-
Respon terhadap Bantuan Frekuensi Presentase 19
Adapun kondisi UMKM saat
Sangat terbantu 12 40%
Cukup Terbantu 12 40%
pandemi COVID-19 melanda, dapat kita
Tidak terbantu 6 20% lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.5
Dari tabel 2 jelas terlihat hanya 20% yang Hasil Penjualan Saat Pendemi Covid - 19
mengatakan merasa tidak terbantu dari Hasil penjualan saat
Frekuensi Presentase
bantuan yang diberikan oleh pemda dan Pandemi
pusat berupa uang tunai sebesar Rp. Meningkat 2 7,1 %
2.400.000,- /KK Tetap 5 17,9 %
Menurun 21 75%
Kondisi UMKM Sebelum Pandemi
COVID-19 Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa hasil
Hasil penelitian ini memberikan penjualan saat pada pandemi Menurun
gambaran bahwa kondisi usaha UMKM 75%, sedangkan 17,9% penjualan tetap
yang ada di Pasaman Barat saat sebelum dan hanya 7,1% persentase penjualan
Pandemi COVID-19 adalah sebagai meningkat.
berikut:
Tabel.3 Tabel.6
Kondisi Usaha Sebelum Pandemi Tindakan terhadap tenaga kerja di Saat Pandemi
Kondisi Usaha sebelum Status Tenaga kerja Frekuensi Persentase
Frekuensi Presentase
covid Pengurangan jam pekerja 10 33,3 %
Diatas Normal 6 20% Menghentikan pekerja 14 46,7 %
Normal 20 66,7 % Dirumahkan (dibayar
3 10%
Dibawah Normal 4 13,3 % sebagian)
Dirumahkan (tidak dibayar) 3 10%

35
Erdawati, M M Desda, Pandemi Covid-19 Dampaknya …

Dari tabel 6 dapat dijelaskan tindakan Hasil Wawancara Rata-Rata Harapan


terhadap tenaga kerja usaha UMKM saat Dari Responden
pandemi COVID-19 46,7% Terjadinya pandemi COVID-19 ini
memberhentikan tenaga kerjanya, dan berdampak terhadap semua sektor usaha,
33,3% pengurangan jam kerja dari tenaga dan hal ini terjadi juga pada UMKM
kerja tersebut sejalan dengan mengurangi Pasaman barat dimana secara umum
upah/gaji tenaga kerja dan sisanya 10% semua usaha mengalami penurunan yang
dirumahkan (dirumahkan dibayar upah besarnya bervariasi, sehingga ada pelaku
sebagian dan dirumahkan tidak dibayar). usaha yang beralih keusaha lain. Harapan
Hal ini dikarenakan menurunnya tingkat dari pelaku usaha adanya bantuan modal
penjualan UMKM yang ada sehingga dari pemerintah daerah, dapat menangani
pemilik usaha melakukan salah satu pandemi COVID-19 dengan cepat, dan
tindakan yaitu pengurangan tenaga kerja pulihnya ekonomi masyarakat serta daya
untuk menghemat biaya operasional usaha beli masyarakat kembali normal.
agar uasaha tetap dapat berjalan walaupun
saat kondisi pandemi melanda. Karena saat KESIMPULAN DAN SARAN
kondisi pandemi melanda, semua aktivitas 1. Tanggapan responden terkait
masyarakat sangat dibatasi oleh operasional UMKM sebelum
pemerintah, oleh karena itu, pemilik usaha terjadinya Pandemi Covid 19.
harus mencari alternatif lain dalam Dari tanggapan responden dimana
kegiatan operasional usaha agar tetap sebelum terjadinya pandemi COVID-
berjalan. 19 kondisi usaha berjalan normal
sehingga hasil dari usaha yang dikelola
Kondisi UMKM Saat New Normal bisa membantu perbaikan ekonomi
Pada saat pemerintah keluarga, dan membantu orang lain
mengumumkan kondisi New Normal, untuk bisa bekerja di tempat usaha
semua aktivitas masyarakat mulai yang dibuat.
berangsur normal namun masih banyak 2. Tanggapan responden terkait
batasan-batasan aktivitas yang belum Operasional UMKM semasa Pandemi
diperbolehkan oleh pemerintah. Oleh covid 19.
karenanya, kegiatan usaha UMKM Tanggapan responden dengan adanya
khususnya di Pasaman Barat juga mulai pandemi COVID-19 ini usaha yang
berangsur normal. Hal inin dapat kita lihat mereka kelola penjualannya menurun
dari tabel daya beli konsumen pada saat sampai 75% dan ini membuat pelaku
new normal dibawah ini: usaha kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya serta ketidak-
Tabel.7 mampuan membayar gaji karyawan,
Daya Beli Konsumen di Masa New Normal
sehingga ada karyawan yang
Daya Beli Frekuensi Persentase
dirumahkan dan ada juga gajinya yang
Meningkat 6 20%
Tetap 9 30%
dikurangkan.
Menurun 15 50% 3. Tanggapan responden terkait
Operasional UMKM semasa New
Untuk daya beli konsumen di masa new Normal.
normal mengalami penurunan sebesar Tanggapan responden pada saat era
50%, sedangkan 30% daya beli konsumen new normal ini terkait dengan kegiatan
tetap dan hanya 20% daya beli konsumen operasional usaha yang mereka kelola
meningkat. Hal ini dikarenakan oleh tidak begitu menurun. Hal ini terlihat
kegiatan masyarakat di Pasaman Barat ini dari hasil penelitian ini bahwa daya
tidak seluruhnya berdampak oleh pandemi beli konsumen di masa new normal
COVID-19 ini. sebesar 50% mengalami penurunan,

36
Erdawati, M M Desda, Pandemi Covid-19 Dampaknya …

sedangkan 30% daya beli konsumen tantangan menghadapi krisis pandemi


tetap dan hanya 20% daya beli COVID-19 ini.
konsumen meningkat. Hal ini
dikarenakan oleh kegiatan masyarakat DAFTAR PUSTAKA
di Pasaman Barat ini tidak seluruhnya Aknolt Kristian Pakpahan. (2020).
berdampak oleh pandemi COVID-19 Tanggung Jawab Pemerintah. Pikiran
ini. Rakyat, 4 Maret 2020.
Dapat disimpulkan dari data diatas Bernard, H. R. (2002). Research methods
Pelaku Usaha UMKM Pasaman Barat ikut in anthropology Qualitative and
terdampak pandemi COVID-19 tetapi quantitative approaches (3rd ed.).
dampaknya tidak terlalu berpengaruh. Walnut Creek, CA Altamira Press.
Secara umum, yang terlihat pengaruhnya Guetterman, T. C., Fetters, M. D., &
terdapat pada kegiatan operasional pada Creswell, J. W. (2015). Integrating
instansi pemerintahan dan pendidikan quantitative and qualitative results in
karena proses kegiatan kantor dibatasi dan health science mixed methods research
kebanyakan bekerja dari rumah, serta through joint displays. Annals of
dunia pendidikan juga melakukan kegiatan Family Medicine, 13(6), 554–561.
dengan belajar online. Akibatnya kegiatan https://doi.org/10.1370/afm.1865
operasional dari sektor UMKM bidang https://investor.id/opinion/nasib-umkm-di-
ATK dan fotocopy hampir 75% tengah-pandemi-COVID-19.
mengalami penurunan. Dari satu sisi lain, Iklanbaris-umkm.blogspot.com
daya beli masyarakat selama pandemi Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil,
COVID-19 masih tergolong baik terutama Menengah (UMKM) dan Usaha Besar
pada sektor makanan dan minuman dan (UB) Tahun 2017-2018,” Kementerian
kebutuhan harian, hal ini dikarenakan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
perekonomian masyarakat yang memiliki diakses 23 April 2020,
usaha perkebunan kelapa sawit masih Riska Rahman, “37,000 SMEs hit by
dikatakan normal. Karena selama pandemi COVID-19 crisis as government
COVID-19 ini harga TBS kelapa sawit prepares aid,” The Jakarta Post, 16
normal dan cenderung naik, bahkan April 2020,
mencapai harga Rp. 1.800,-/kg (dimasa https://www.thejakartapost.com/news/
New Normal). Kondisi ini sangat 2020/04/16/37000-smes-hit-by-
membantu perekonomian masyarakat di COVID-19-crisis-as-government-
Pasaman Barat. Sehingga daya beli prepares-aid.html.
masyarakatpun menjadi baik, sekalipun Soetjipto, N. (2020). Ketahanan UMKM
dalam kondisi pandemi COVID-19 sampai Jawa Timur Melintasi Pandemi
new normal saat ini. COVID-19. repository.stieyapan.ac.id
Dengan masa pandemi COVID-19 Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007).
yang tidak ada kepastian kapan akan Metode Penelitian Pendidikan.
berakhirnya pandemi ini, maka UMKM Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
selaku entitas bisnis harus dapat mengelola hal. 60
manajemen business cycle dengan baik. Sukmadinata, S. N. (2005). Metode
Sehingga mampu menggambarkan Penelitian. Bandung: PT remaja
klasifikasi jenis bisnis dengan bidang rosdakarya.
usaha atau peluang usaha masa COVID-19
demi keberlangsungan perekonomian
masyarakat. Akhir kata, sinergi antara
kebijakan makro pemerintah dengan
kebijakan mikro usaha diharapkan dapat
membantu UMKM dalam mengatasi

37

Anda mungkin juga menyukai