1173-Article Text-3252-1-10-20210330
1173-Article Text-3252-1-10-20210330
Erdawati1, M M Desda2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasaman12
Email : mia.muchia@gmail.com1
ABSTRAC
This research aims to see the condition of MSMEs in West
Pasaman Regency before the COVID-19 pandemic, during the
Received : COVID-19 pandemic and during the New Normal period. The
03-23-2021 research method used a qualitative descriptive approach, with
sampling using a sample size technique that is based on the
Received in Revised Format : attainment of depth and richness of description. The research and
03-26-2021
Accepted :
data collection was carried out from October to December 2020, still
03-28-2021 in the pandemic period and towards the New Normal by collecting
Available Online : 03-31-2021 primary data with semi-structured interviews. The results showed that
prior to the COVID-19 Pandemic, the operational conditions of
MSMEs in West Pasaman were still above normal, while at the time
of the COVID-19 pandemic, the operational conditions of MSMEs
decreased business sales by 75%. And during the New Normal era,
the condition of MSMEs was still below normal, because people's purchasing power was still
decreasing by 50%.
1
Erdawati, M M Desda, Pandemi Covid-19 Dampaknya …
2
termasuk pembatasan terhadap pergerakan Menengah (KemenkopUKM) dan
orang dan/atau barang untuk satu provinsi Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
atau kabupaten/kota tertentu untuk telah merancang beberapa strategi untuk
mencegah penyebaran COVID-19. membantu UMKM. KemenkopUKM telah
Sumatera Barat merupakan salah memberikan setidaknya tiga stimulus bagi
satu Propinsi yang mengalami Pandemi UMKM di masa pandemi ini guna
Covid 19 yang parah, Sementara di menjaga keberlangsungan aktivitas
Kabupaten Pasaman Barat merupakan UMKM, yakni: kelonggaran pembayaran
daerah yang mengalami serangan Covid 19 pinjaman, keringanan pajak UMKM enam
dalam kondisi sedang bila dibandingkan bulan, dan transfer tunai untuk bisnis skala
daerah lainnya di Sumatera Barat. mikro.
Kabupaten Pasaman Barat dengan luas Adapun upaya yang dilakukan oleh Dinas
daerah 3.864,2 km2 ,, Pasaman barat yang Koperindakop Pasaman Barat adalah
cukup dikenal dengan sektor perkebunan berupa pembinaan terhadap pelaku
dan palawija seperti kelapa sawit, jeruk, UMKM serta memberikan penyuluhan
karet, copi, cocoa, dan jagung tidak terlalu bentuk pemasaran secara online. Untuk
berpengaruh signifikan dengan adanya membantu UMKM yang terdampak covid
COVID-19 pengaruh yang terlihat karna -19 dinas koperindakop Pasaman Barat
sulit untuk pendistribusian hasil panen juga mengajukan ke dinas Sosial Bantuan
karna terkendala Pembatasan Sosial Langsung Tunai (BLT) sebanyak 1.400
Berskala Besar (PSBB) dan penerapan pelaku usaha dan juga Banpres dengan
terkait Work From Home (WFM) maka total dana Rp. 2.400,000,-/tahun, dan awal
terjadi perlambatan kegiatan bulan September 2020 sudah cair untuk
pendistribusian. 700 UMKM. Dinas Koperindakop juga
Hidupnya perekonomian menghimbau kepada pelaku UMKM untuk
dipasaman barat tidak terlepas dari pelaku dapat Saling belanja produk bersama.
Usaha Mikro Kecil Menengah. Sektor Dari bantuan yang diterima sangat
UMKM sebagai penompang bermanfaat bagi pelaku usaha livelihood
perekonomian baik secara nasional Activities yaitu UMKM yang bersifat
maupun lokal ikut terdampak covid - 19. sebagai kesempatan kerja untuk mencari
berdasarkan hasil wawancara pada dinas nafkah, atau yang lebih umum dikenal
Koperindakop Pasaman Barat, Dari 2.632 sebagai sektor informal (pedagang kaki
UMKM yang ada, lebih setengahnya mati lima).
total dan tidak beroperasi, UMKM yang
ada tidak bisa membuat dan menjual hasil METODE PENELITIAN
olahannya karena sepi peminat. Ia Jenis Penelitian
menyebutkan UMKM yang ada di pasar - Pendekatan yang digunakan dalam
pasar tradisional, pedagang kaki lima dan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
pedagang di nagari sepi pembeli. kualitatif, penelitian kualitatif yaitu,
Berdasarkan wawancara dengan ketua menurut Sukmadinata (2005) yaitu suatu
pengurus Pengembangan usaha pada bulan penelitian yang ditujukan untuk
oktober 2020 omset UMKM turun sebesar mendeskripsikan dan menganalisis
70% s/d 90%, dan bahkan ada yang tutup, fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
dampak ini juga termasuk karna kawasan sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
wisata ditutup yang sangat berdampak orang secara individu maupun kelompok.
terhadap UMKM sekitarnya. Penelitian menggunakan metode studi
Terkait bantuan kepada UMKM, kasus eksplorasi yang digunakan untuk
dua lembaga pemerintah yang berurusan mendapatkan informasi, permasalahan dan
langsung dengan UMKM yakni dampak dari pendemi COVID-19 terhadap
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil pelaku usaha UMKM di Pasaman Barat.
Ukuran sampel didasarkan pada yang dirasakan oleh pelaku usaha UMKM
pencapaian kedalaman dan kekayaan selama pandemi COVID 19 dibuat
deskripsi. Menurut Guetterman (2015), beberapa pertanyaan penelitian, diajukan
ukuran sampel bukan masalah opini pertanyaan-pertanyaan seputar masa
representatif dan pandangan, tetapi lebih Pandemi ini yang dibagi dalam kelompok
merupakan masalah kekayaan informasi. sebagai berikut :
Dalam penelitan ini sumber data dan 1. Pertanyaan terkait operasional UMKM
informasi kami dapat dari beberapa staf sebelum terjadinya Pandemi Covid 19.
pegawai dari Dinas Koperindakop yang 2. Pertanyaan terkait Operasional UMKM
membidang UMKM. Untuk lebih semasa Pandemi Covid 19.
lengkapnya data ini kami juga meminta 3. Pertanyaan terkait Operasional UMKM
data dan informasi langsung dari pelaku semasa New Normal.
usaha yang ada di Pasaman Barat.
Wawancara juga kami lakukan secara HASIL PENELITIAN DAN
semi terstruktur untuk responden yang PEMBAHASAN
dapat ditemui langsung, sedangkan untuk Hasil Penelitian
responden yang waktu dan tempat nya sulit Berdasarkan tujuan dari penelitian ini
dijangkau dibuatkan pertanyaan yang adalah untuk mendapatkan Informasi
terstruktur dalam bentuk kuesioner simple. terhadap dampak COVID-19 terhadap
Pelaksanaan penelitian dan pengambilan UMKM Pasaman Barat, baik pada saat
data kami lakukan dari bulan Oktober sebelum pandemi, pada saat pandemi,
2020 sampai dengan Desember 2020 maupun sesudah pandemi menuju new
masih dalam masa pandemi dan menuju normal., maka berikut ini adalah hasil dari
New Normal. kegiatan penelitian ini :
Pengumpulan data primer dengan
wawancara semi-terstruktur, lembaran Gambaran Profil Responden
pertanyaan yang terstruktur sedangkan Gambaran umum profil dibawah ini
data sekunder dikumpulkan dari data yang diperoleh dari sebaran pertanyaan
dipublikasikan seperti artikel jurnal-jurnal terstruktur kepada 30 pelaku usaha
dan buku. Penelitian ini terbatas pada UMKM yang ada di Pasaman Barat. Dari
ukuran responden. Penelitian ini adalah jenis kelamin responden, berjenis kelamin
studi kasus eksplorasi dan sampel dipilih laki-laki merupakan responden terbesar
menggunakan metode purposive sampling. yaitu sebesar 53,3% dan sisanya
Dalam penelitian kualitatif, teknik perempuan, sedangkan untuk usia
purposive sampling adalah metode yang responden terbesar terdapat pada usia 40
digunakan untuk mencapai tujuan tahun keatas sebesar 33,3%.
penelitian tertentu. Tidak ada batasan Semua responden 100% merupakan
jumlah responden untuk membuat sampel pemilik UMKM dan status usaha
purposive, asalkan informasi yang Responden sudah berbadan hukum 70,8%
diinginkan dapat diperoleh dan dihasilkan dan sisanya belum berbadan hukum
(Bernard, 2002). sedangkan usaha yang dihasilkan berupa
Hasil penelitian ini bersifat analisis- produk 83,3% dan sisanya adalah
deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis berbentuk jasa. Dan golongan usaha 36,7%
dari hasil wawancara lisan dan dari skala mikro, dan 50% skala kecil, dan
perilaku yang diamati terutama terkait sisanya untuk skala menengah dan besar.
dengan sejauh mana dampak COVID-19 Responden penelitian ini dalam
terhadap Pelaku usaha UMKM di Pasaman menjalankan usahanya mempunyai target
Barat. pasar utama untuk produk usahanya, dalam
Untuk menggali dan mendapatkan hal ini sebesar 53,3% targetpasar nya
informasi atas dampak atau permasalahan masih dalam wilayah lokal atau
kenagarian saja, dan 46,7% target pasarnya Berdasarkan tabel 3 dapat terlihat dimana kondisi
dala kabupaten Pasaman Barat. Tidak ada usaha sebelum pandemi diatas Normal 20%,
responden yang mempunyai target pasar Kondisi normal 66,7% sedangkan dibawah
usahanya ke luar kota, provinsi, nasional normal 13,3%. Artinya bahwa kondisi UMKM
maupun internasional. Karena UMKM yang ada di Pasaman Barat ini lebih dari 50%
yang ada di Kabupaten Pasaman Barat ini masih dalam kondisi normal.
masih belum bisa menembus pasar
internasional. Tabel.4
Kemampuan Daya Beli Konsumen Sebelum Pandemi
Tabel.1 Daya Beli Frekuensi Presentase
Distribusi Frekuensi Bantuan dari Pemda dan Pusat Diatas Normal 7 23,3 %
Bantuan pemda dan pusat Frekuensi Presentase Normal 21 70%
Dapat Bantuan 4 13,3% Dibawah Normal 2 6,7 %
Tidak Dapat Bantuan 26 86,7 %
Dari tabel 4 permintaan atas barang / jasa
Dari tabel 1 dapat dijelaskan bahwa sebelum pandemi untuk kondisi normal
responden yang mendapat bantuan hanya sebesar 70% , Diatas Normal 23,3%
13,3% sedangkan tidak mendapat bantuan sedangkan tingkat permintaan dibawah
86,7%. Sedangkan usaha yang dijalankan normal hanya 6,7 %. Artinya permintaan
sama dengan usaha sebelum pandemi atas barang/jasa masih berjalan normal
COVID-19. pada saat sebelum pandemi COVID-19.
Tabel.2
Apakah Bantuan di Anggap Cukup/Terbantu Kondisi UMKM Saat Pandemi COVID-
19
Respon terhadap Bantuan Frekuensi Presentase Adapun kondisi UMKM saat
Sangat terbantu 12 40% pandemi COVID-19 melanda, dapat kita
Cukup Terbantu 12 40% lihat pada tabel dibawah ini :
Tidak terbantu 6 20%
Tabel.5
Dari tabel 2 jelas terlihat hanya 20% yang Hasil Penjualan Saat Pendemi Covid - 19
mengatakan merasa tidak terbantu dari Hasil penjualan saat
Frekuensi Presentase
bantuan yang diberikan oleh pemda dan Pandemi
pusat berupa uang tunai sebesar Rp. Meningkat 2 7,1 %
Tetap 5 17,9 %
2.400.000,- /KK
Menurun 21 75%