TUTUR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sosiolingusitik
Disusun Oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
Sosiolinguistik, dengan judul Masyarakat tutur, Peristiwa tutur dan tindak tutur.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dipahami dan sekiranya makalah
yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri ataupun orang yang
membacanya. Saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan makalah ini.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Masyarakat Tutur.............................................................................3
1. Penyebab Suatu Komunitas Disebut Masyarakat Tutur..............................4
2. Posisi Bahasa.....................................................................................................4
B. Pengertian Peristiwa Tindak Tutur....................................................................5
C. Pengertian Tindak Tutur.....................................................................................6
1. Kalimat Deklaratif...........................................................................................7
2. Kalimat Interogatif..........................................................................................7
3. Kalimat Imperatif............................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Saran...................................................................................................................10
B. Simpulan.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Sebagai alat
komunikasi bahasa digunakan sebagai alat penyampaian pesan dari diri seseorang
kepada orang lain, atau dari pembaca kepada pendengar, dan dari penulis ke
pembaca, manusia berinteraksi menyampaikan informasi kepada sesamanya.
Dilihat dari sudut penutur, maka bahasa itu berfungsi personal atau pribadi
(menyebutnya fungsi emotif). Maksudnya, sipenutur menyatakan sikap terhadap
apa yang dituturkannya. Bahasa yang digunakan penutur itu selalu dihubungkan
dengan kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai
gejala individu, tetapi juga merupakan gejala sosial. Bahasa sebagai gejala sosial,
bahasa dan pemakai bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor linguistik, tetapi
juga faktor non linguistik yaitu faktor sosial. Bahasa sebagai alat komunikasi yang
dapat digunakan secara lisan yang disebut bahasa lisan, sedangkan yang
digunakan secara tertulis yang disebut bahasa tulis. Bahasa tulis merupakan
transfer dari bahasa lisan, sehingga bahasa lisan lebih dahulu ada daripada bahasa
tulis (Rohmadi dan Nasucha, 2010:11).
Peristiwa tutur antara penutur dan lawan tutur biasanya terbantu oleh
keadaan di sekitar lingkungan tuturan itu. Keadaan semacam ini, termasuk juga
tuturan-tuturan yang lain, disebut peristiwa tutur. Menurut Searle (dalam Wijana,
1996:17-19) mengemukakan bahwa secara pragmatis setidak-tidaknya ada tiga
jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang penutur, yakni tindak lokusi
(locutionary act), tindak ilokusi (illocutionary act), dan tindak perlokusi
(perlucotionary act)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai
dalam makalah ini yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bahwa masyarakat tutur bersifat netral dalam arti dapat digunakan secara luas dan
besar serta dapat pula digunakan dalam menyebut masyarakat kecil atau
sekelompok ornag yang menggunakan bahasa relatif sama dan mempunyai
penilaian yang sama dengan pemakaian bahasanya. Labov (1972:120)
menjelaskan bahwa masyarakat tutur tidak didefinisikan sebagai persetujuan yang
ditandai dalam penggunaan elemen bahasa. Lebih banyak pada partisipasi dan
pembagian norma. Hampir sama dengan definisi yang diberikan oleh Labov,
merujuk pada pembagian norma-norma dan pola abstrak akan keanekaragaman
dibandingkan dengan kebiasaan tutur telah disampaikan oleh Dell Hymes (1972)
dan Michael Halliday (1972). Hal ini dapat terlihat bahwa definisi semacam ini
meletakkan penekanan atau penegasan akan masyarakat tutur sebagai sebuah
kelompok di mana orang merasa dirinya berada di sebuah komunitas dalam arti
tertentu.
2. Posisi Bahasa
4
Dengan berbagai pendapat yang berbeda mengenai pengertian masyarakat
tutur tidak menjadikan masalah yang berarti. Semua pendapat itu relatif benar.
Namun yang penting adalah kembali pada hal dasar atau fundamental yakni di
manakah lantas letak bahasa itu? Di dalam masyarakat tutur ataukah dalam
kemampuan komunikatif penutur yang ada di dalam masyarakat tutur? Jika berada
di dalam individu, alasannya, individu menggunakan bahasa untuk memposisikan
dirinya dalam dimensi yang banyak akan aspek-aspek sosial. Sedangkan jika
berasal dalam masyarakat tutur maka akan merujuk pada pernyataan Labov
(1989:52) bahwa bahasa bukanlah milik individu melainkan masyarakat.
Beberapa deskripsi mengenai bahasa harus terkait dengan masyarakat tutur
sebagai objek jika ditujukan untuk keadilan dan untuk keanggunan dan
keberaturan struktur bahasa.
P = (Participants)
5
A = (Act sequences)
I = (Instrumentalites)
G = (Genres)
6
f. Instrumen mengacu pada jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan,
tertulis, melalui telegraf atau telepon. Juga mengacu pada kode ujaran, seperti
bahasa, dialek, fragam, atau register.
g. Noam of interaction and interpretation mengacu pada norma atau aturan
dalam berinteraksi misalnya, beriterupsi, bertanya.
h. Genre mengacu pada jenis bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi, pepatah
dan doa.
1. Kalimat Deklaratif
2. Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat yang isinya meminta agar pendengar atau
orang yang mendengar kalimat itu untuk memberi jawaban secara lisan.
3. Kalimat Imperatif
7
Kalimat imperatif adalah kalimat yang isinya meminta agar si pendengar
atau yang mendengar kalimat itu memberi tanggapan berupa tindakan atau
perbuatan yang diminta.
8
4. Kalimat berhatitif adalah kalimat perlakuan yang berhubungan dengan
tingkah laku sosial karena seseorang mendapat keberuntungan atau
kemalangan
5. Kalimat ekspositif adalah kalimat perlakuan yang memberi penjelasan
keterangan atau perincian kepada seseorang.
9
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia hendaknya kedepannya
kita
dapat memahami, kemudian dapat mengajarkan dengan baik tentang tindak tutur
bahasa.
B. Simpulan
- masyarakat tutur memiliki padanan istilah yakni speech community.
Masyarakat tutur secara teori termasuk ke dalam variasi atau ragam bahasa
dalam konteks social
- Peristiwa tutur (Inggris: speech event) adalah terjadinya atau berlangsungnya
interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua
pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam
waktu, dan situasi tertentu.
- Tindak tutur memiliki fungsi psikologis dan sosial saat berkomunikasi dan
sebagai sarana untuk melakukan sesuatu melalui tindakan-tindakan yang
diucapkan lewat liasan
10
DAFTAR PUSTAKA
http://shondayshuardy.blogspot.com/2014/12/peristiwa-tutur-dan-tindak-
tutur-kelas.html
https://www.google.com/search?
safe=strict&sxsrf=ALeKk03T_WWlTrbVmW4MoQFpfsqRB-BVVw
%3A1602858415281&source=hp&ei=r62JX9bdDtfb9QPw8IKoBA&q=maka
lah+masyarakat+tutur+peristiwa+tutur+tindak+tutur&oq=&gs_lcp=CgZwc
3ktYWIQARgDMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDq
AhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcIIxDqAhAnMgcI
IxDqAhAnMgcIIxDqAhAnUABYAGDq8AZoAXAAeACAAQCIAQCSAQC
YAQCqAQdnd3Mtd2l6sAEK&sclient=psy-ab
11
https://ambarmizu2013.wordpress.com/sosiolingusitik-tindak-tutur-austin-
dan-searle/
https://ambarmizu2013.wordpress.com/sosiolingusitik-tindak-tutur-austin-
dan-searle/
12
13