Tidak ada kata lain yang lebih utama untuk kami ucapkan selain puji dan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-
Nya. Sehingga, kami mampu menyelesaikan makalah sistem politik islam. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Semester 1
pada program studi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas
Asahan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
terutama kepada Bapak Drs. Nurul Ikhsan Sitorus, S.H., M.A selaku Dosen mata
kuliah Pendidikan Agama di Universitas Asahan tepatnya di kelas Pendidikan
Matematika B. Kami berharap semoga makalah sistem politik islam ini dapat
bermanfaat bagi kami serta bagi Mahasiswa khususnya prodi Matematika di Universitas
Asahan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
aturan politik yang bisa membuat negara itu adil. Dalam Al-Qur’an memang aturan
politik tidak disebutkan, tetapi sistem politik pada jaman Rasullullah SAW sangatlah
Indonesia adalah salah satu negara Islam terbesar di dunia, namun bila dikatakan
negara Islam, dalam prakteknya islam kurang di aplikasikan dalam sistem pemerintahan
baik itu politik maupun demokrasinya. Hal itu berpengaruh besar dalam berbagai aspek
Tujuan dari politik luar negeri tersebut adalah penyebaran dakwah kepada manusia di
penjuru dunia, mengamankan batas territorial umat islam dari fitnah agama, dan
system jihad fisabilillah untuk menegakkan kalimat Allah SWT. Jadi politik bermakna
instansi dari negara untuk keamanan kedaulatan negara dan ekonomi. Disini kita akan
membahas tentang peranan agama Islam dalam perkembangan politik di dunia saat ini,
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata sistem berasal dari bahasa asing (Inggris), yaitu system, artinya perangkat
unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk suatu totalitas atau
susunan yang teratur dengan pandangan, teori, dan asas. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata politik diartikan sebagai “segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat
dan sebagainya) mengenai pemerintahan”. Kata Islam, adalah agama yang diajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW, berpedoman pada kitab suci al-Qur’an yang diturunkan ke
dunia melalui wahyu Allah SWT. Sedangkan secara harfiyah, Politik Islam disebut
juga Fiqh Siyasah yang dapat diartikan sebgai mengurus, mengendali atau memimpin
sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Adalah Bani Israil, mereka diurusi urusannya
oleh para nabi (tasusuhumul anbiya). Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain
datang menggantinya. Tidak ada nabi setelahku, namun akan ada banyak para
khalifah” (HR. Bukhari dan Muslim). Teranglah bahwa politik atau siyasah itu
makna awalnya adalah mengurusi urusan masyarakat. Fiqh siyasah dalam konteks
terjemahan diartikan sebagai materi yang membahas mengenai ketatanegaraan islam
(politik islam). Secara bahasa, fiqh mengetahui hukum-hukum islam yang bersifat amali
melalui dalil-dalil yang terperinci. Sedangkan siyasah adalah pemerintahan,
pengambilan keputusan, pembuatan kebijaksanaan, pengurus, dan pengawasan.
Mengenai ciri-ciri sistem politik Islam dapat dibatasi oleh tujuh ciri sebagai berikut:
3
”Sesungguhnya cara penetapan Imamah atau kepemimpinan adalah melalui
pemilihan dari umat“.
Dengan demikian, umat merupakan pemilik kepemimpinan secara umum, dia berhak
memilih dab menncabut jabatan Imam (pemimpin). Dengan kata lain, umat adalah
pemilik utama kekuasaan tersebut.
“Hai orang – orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang – orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan dalil (Qs. Al – Maidah :
8).Ayat Qur’an diatas memerintahkan pembentukan masyarakat yang anggotanya
saling memenuhi kepentingan antara yang satu dengan yang lainnya serta
mengerahkan semua kekuatannya untuk melakukan perbaikan dan reformasi, yaitu
melalui pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar. Pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar
merupakan sesuatu yang dapat membendung semua aktifitas dan gerak masyarakat
dari kemungkaran – kemungakaran yang terjadi di jalan-jalan, di pasar-pasar , sampai
kemungkaran yang dilakukan oleh penguasa dan bawahannya. Sampai-sampai Imam
Ghazali menganggapnya (amar ma’ruf nahi munkar) sebagai kutub agama yang
terbesar dalam agama.
“ Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam) sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar dari jalan yang sesat.“ (Qs. Al-Baqarah : 256).
4
Dengan demikian, ketentuan islam tentang kebebasan berkeyakinan adalah larangan
bagi manusia untuk mempersempit seseorang hanya karena ia berakidah lain dan
berusaha untuk melaksanakan akidahnya kepada orang tersebut . Pemakasaan suatu
akidah merupakan suatu hal yang mustahil dan penghinaan tehadap orang lain karena
akidahnya merupakan suatu hal yang tidak dapat diterima sama sekali.
Dengan demikian, kebebasan politik merupakan istilah modern , tidak lain kecuali
hanya cabang dari pokok kebebasan universal yang diberikan islam, yaitu kebebasan
manusia dalam kedudukannya sebagai manusia, yang telah ditetapkan dengan nash –
nash baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Hadist. Sebagai dalil yang memperkuat hal
tersebut, kita dapat sebutkan sebuah Hadist Rasulullah SAW yang disampaikan kepada
para sahabatnya:
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang kaki- laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku – suku
supaya kamu saling mengenal . Ssesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha mengenal (Qs. Al-Hujurat : 13) . Secara lahiriyah, ayat
tersebut ditujukan kepada seluruh umat manusia. Ayat tersebut diberikan komentar
oleh Ustadz Muhammad Izzah dalam bukunya Al-Dustur Al-Qur’ni. Dia mengatakan,
Ayat tersebut dimaksudkan sebagai ketetapan tidak adanya perbedaan diantara sekaian
manusia, dengan sebab apapun.
5
dikatakan kepada beliau bahwa mayat yang diusun dihadapan beliau adalh orang
Yahudi, maka beliau menjawab, “ Bukankah ia manusia?” Demikian halnya ketika Ali bin
Abi Thalib r.a mengirim surat kepada gubernurnya di Mesir, Malik Al Asytar, beliau
menulis dalam surattersebut :” Tanamkanlah dalam hatimu kasih sayang, cinta, dan
kelembutan kepada rakyatmu. Sesungguhnya mereka ada dua golongan, baik meeka
sebagai saudara dalam agama, atau mitramu sesama makhluk.
Dalam islam, kezaliman tidak hanya termasuk dalam kemungkaran dan dosa terbesar
saja, juga tidak hanya merusak kemakmuran, sebagaimana yang dikatakan Ibnu
Khaldun. Tetapi lebih dari itu, kezaliman merupakan tindakan yang memperkosa hak
Allah SWT dan menghancurkan nilai-nilai keadilan yang merupakan tujuan dari
diutusnya Rasul dan Nabi. Allah SWT berfirman :” Agar memberi peringatan orang-
orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”.
(Qs. Al-Ahqaf : 12). Nabi Muhammad SAW bersabda :” Seutama-utama jihad adalah
mengatakan yang hak kepada penguasa zalim”.
6
2.3 Prinsip-prinsip Dasar Politik (Siyasah) Islam
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan
Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (QS.Al-Mu’minun;52).
4. Mentaati Allah SWT, Rasul SAW dan ulil amri (pemeggang kekuasaan)
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar berimankepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama(bagimu)
dan lebih baik akibatnya.” (QS.An Nisa’:59).
7
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperangmaka damaikanlah
antara keduanya. Jika salah satu dari keduagolongan itu berbuat aniaya terhadap
golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga
golongan itukembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali(kepada
perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya denganadil dan berlaku adillah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”(QS Al Hujurat:9)
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yangkamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang(yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah,musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamunafkahkan pada
jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukupkepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan).” (QS Al-Anfal :60)
9. Menepati janji
”Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudahmeneguhkannya, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagaisaksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat.”(QS An-Nahl:91)
8
10. Beredarnya harta pada seluruh lapisan masyarakat
” Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul- Nya yang berasal
dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah,Rasul, kerabat Rasul, anak-anak
yatim, orang-orang miskin danorang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu
jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa
yangdiberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yangdilarangnya bagimu
maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepadaAllah. Sesungguhnya Allah sangat keras
hukuman-Nya.”(QS Al-Hasyr:7)
Beberapa kebijakan politik luar negeri dalam Islam menurut Ali Anwar dalam
(Tim Dosen PAI UGM, 2005 : 172) antara lain adalah :
9
f. Persamaan keadilan untuk para penyerang, sebagaimana termuat dalam firman
Allah “jika kamu membalas, lakukanlah dengan balasan setimpal, jika kamu sabar,
tindakan itu lebih baik (Q.S An-Najl : 126).
Islam sebagai sebuah ajaran yang mencakup persoalan spiritual dan politik telah
nasionalis berbasis umat islam dan kedua dengan ditandai sikap proaktifnya tokoh-
tokoh politik islam dan umat islam terhadap keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia, sejak proses awal kemerdekaan, hingga sekarang jaman reformasi. Berkaitan
dengan keutuhan negara, misalnya Muhammad Natsir pernah menyerukan umat islam
dalam pancasila juga merupakan bagian dari nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Quran.
Demi keutuhan dan persatuan kesatuan bangsa, umat Islam rela menghilangkan tujuh
kata dari sila kesatu dari pancasila yaitu kata-kata “kewajiban melaksanakan syariat
Islam bagi para pemeluknya”. Umat islam Indonesia dapat menyetujui kesepakatan
10
Selain mencakup persoalan spiritual juga politik. Oleh karena itu, umat Islam
melalui ajarannya telah memberikan konstribusi yang dapat dikatakan cukup signifikan
ideologi jihad dan kontrol sosial. Sambungan tersebut berujung pada keutuhan negara
serta terwujudnya persatuan dan kesatuan. Hal ini menghasilkan banyaknya partai
politik yang berbasis idiologi Islam yang baik langsung maupun tak langsung dan
keislaman.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
12
menyimpang dari kebenaran Islam yang dilakukan oleh mereka yang
beraqidahkan sekularisme, baik dari kalangan non muslim atau dari kalangan
umat Islam. Jadilah politik disifati dengan kedustaan, tipu daya, dan penyesatan
yang dilakukan oleh para politisi maupun penguasa. Penyelewengan para politisi
dari kebenaran Islam, kezhaliman mereka kepada masyarakat, sikap dan tindakan
sembrono mereka dalam mengurusi masyarakat memalingkan makna lurus
politik tadi. Bahkan, dengan pandangan seperti itu jadilah penguasa memusuhi
rakyatnya bukan sebagai pemerintahan yang shalih dan berbuat baik. Hal ini
memicu propaganda kaum sekularis bahwa politik itu harus dijauhkan dari agama
(Islam). Sebab, orang yang paham akan agama itu takut kepada Allah SWT
sehingga tidak cocok berkecimpung dalam politik yang merupakan dusta,
kezhaliman, pengkhianatan, dan tipu daya. Cara pandang demikian, sayangnya,
sadar atau tidak memengaruhi sebagian kaum muslimin yang juga sebenarnya
ikhlas dalam memperjuangkan Islam. Padahal propaganda tadi merupakan
kebenaran yang digunakan untuk kebathilan (Samih ‘Athief Az Zain, As Siyasah wa
As Siyasah Ad Dauliyyah, hal. 31-33). Jadi secara ringkas Islam tidak bisa
dipisahkan dari politik.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://kreatif123.blogspot.com/2013/06/ruang-lingkup-fiqh-siyasah.html .
15 Januari 2020. (21.21)
Dwi, Cahyo.2011.http://cahyodwi-dc.blogspot.com/2011/03/kontribusi-umat-islam-
dalam.html. 15 Januari 2020. (21.28)
14
SISTEM POLITIK ISLAM
MAKALAH
Oleh :
KELOMPOK V
KUSRIYANTO (19051028)
Dosen Pengampuh :