BAB IV
DATA PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN
Dimana :
n = Waktu ( tahun )
i = Tingkat pertumbuhuan lalu lintas (%) = 6 %
Data LHR awal 2021; tahun pertama setelah pembukaan untuk lalu lintas 2024 (
3 tahun dari /setelah 2021); permulan beban normal MST 12 ton tahun 2026 ( 5
tahun setelah 2021 )
(1+0,01 i)UR−1
R =
0,01 i
Dimana :
R = Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas
i = Laju pertumbuhan lalu lintas tahunan
UR = Umur Rencana
( 1+ 0,01× 6 )2 ×−1
R = = 2,0600 > 1,0 (R2021 – 2023) Aktual
0,01 x 6
( 1+ 0,01× 6 )18 ×−1
R = = 30,9057 > 1,0 (R2024 – 2061) Normal
0,01 x 6
Keterangan :
ESATH - 1 = Kumulatif lintasan sumbu standar ekivalen (equivalent standard
axle) pada tahun pertama
LHRTJK = Lintas harian rata – rata tiap jenis kendaraan niaga (satuan
kendaraan
per hari).
Contoh Perhitungan
Jenis kendaraan : Bus Besar (5b)
VDFAktual = 1,0 (berdasarkan Tabel 4.3)
VDFNormal = 1,0 (berdasarkan Tabel 4.3)
DD = 0,5 (berdasarkan data yang diketahui)
DL = 1,0 ( berdasarkan Tabel 4.2)
R = 2,0600 ( R22 - 23 )
Bus Besar (5b) 412 490,699 551,349 1,0 1,0 147582,509 2487810,612
Truk Sedang 2 Sumbu (6b) 510 607,418 682,495 9,0 4,0 1644183,772 12318285,553
Truk 3 Sumbu (7a) 235 279,889 314,483 11,4 6,7 959644,515 9507421,864
Truk 4 Sumbu Trailer (7c1) 176 209,619 235,528 25,5 8,8 1607646,355 9352235,620
CESA5 21 - 61 38024810,800
AC WC modifikasi atau
SMA modifikasi dengan 3 - - - 2 2
CTB (ESA pangkat 5)
AC dengan CTB (ESA
3 - - - 2 2
pangkat 5)
AC tebal > 100 mm dengan -
lapis fondasi berbutir (ESA 3B - 1,2 2 2
pangkat 5)
AC atau HRS tipis diatas
3A - 1,2 - - -
lapis fondasi berbutir
Burda atau Burtu dengan
5 3 3 - - -
LPA Kelas A atau batuan asli
Lapis Fondasi Soil Cement 6 1 1 - - -
Perkerasan tanpa penutup
7 1 - - - -
(Japat, jalan kerikil)
No 6 7 8 9 10
Stasion 00 + 600 00 + 700 00 + 800 00 + 900 00 + 1000
CBR 4 7 7 4 4
No 11 12 13 14 15
Stasion 00 + 1100 00 + 1200 00 + 1300 00 + 1400 00 + 1500
CBR 7 5 7 7 4
No 16 17 18 19 20
Stasion 00 + 1600 00 + 1700 00 + 1800 00 + 1900 00 + 2000
CBR 3 7 6 7 6
No 21 22 23 24 25
Stasion 00 + 2100 00 + 2200 00 + 2300 00 + 2400 00 + 2500
CBR 6 6 3 3 5
No 26 27 28 29 30
Stasion 00 + 2600 00 + 2700 00 + 2800 00 + 2900 00 + 3000
CBR 5 7 5 7 6
CBR Segmen 2
No 31 32 33 34 35
Stasion 00 + 3100 00 + 3200 00 + 3300 00 + 3400 00 + 3500
CBR 10 10 13 13 14
No 36 37 38 39 40
Stasion 00 + 3600 00 + 3700 00 + 3800 00 + 3900 00 + 4000
CBR 14 11 11 12 12
No 41 42 43 44 45
Stasion 00 + 4100 00 + 4200 00 + 4300 00 + 4400 00 + 4500
CBR 11 11 11 14 13
No 46 47 48 49 50
Stasion 00 + 4600 00 + 4700 00 + 4800 00 + 4900 00 + 5000
CBR 12 12 11 11 14
No 51 52 53 54 55
Stasion 00 + 5100 00 + 5200 00 + 5300 00 + 5400 00 + 5500
CBR 11 12 12 10 14
No 56 57 58 59 60
Stasion 00 + 5600 00 + 5700 00 + 5800 00 + 5900 00 + 6000
CBR 11 11 10 14 14
4.4.1. Perhitungan CBR Grafis
Tabel 4.5 Frekuensi Lebih Besar atau sama dengan Untuk CBR Segmen 1
% Lebih Besar Atau Sama
CBR Jumlah Data Frekuensi
Dengan
3 4 30 100,00
4 4 26 86,67
5 6 22 73,33
6 6 16 53,33
7 10 10 33,33
Jumlah 30
Dengan Menggunkan persamaan garis linear, maka nilai CBR yang mewakili
CBR design kepadatan 90% untuk segmen 1 adalah 3,80 %.
Untuk mendapatkan daya dukung tanah digunakan rumus
= 4,192
Tabel 4.6 Frekuensi lebih besar atau sama dengan untuk CBR Segmen 2
% Lebih Besar Atau Sama
CBR Jumlah Data Frekuensi
Dengan
10 4 30 100,00
11 10 26 86,67
12 6 16 53,33
13 3 10 33,33
14 7 7 23,33
Jumlah 30
Dengan Menggunkan persamaan garis linear, maka nilai CBR yang mewakili
CBR design kepadatan 90% untuk segmen 1 adalah 10,70 %.
Untuk mendapatkan daya dukung tanah digunakan rumus
Segmen 1
Nilai rata-rata CBR (Xrata-rata)
Xrata-rata =
6+7+5+3+ 5+4 +7+7+ 4+ 4+ 7+5+7+7+ 4 +3+7+6+ 7+6+6+ 6+3+3+5+ 5+7+5+7+
30
164
=
30
= 5,47
Segmen 2
Nilai rata-rata CBR (Xrata-rata)
Xrata-rata =
10+10+13+13+14+ 14+11+11 +12+12+ 11+11+11+ 14+13+12+12+11+11+ 14+11+
30
352
=
30
= 11,73
CBR maks−CBR min
CBR Segmen = CBR rata-rata – [ ]
R
10−14
= 11,73 [ ]
3,18
= 12,99 %
Segmen 1 Segmen 2
Cara Grafis 3,80 % 10,70 %
Cara Analitis 4,21 % 12,99 %
CBR yang digunkan * 3,80 % 10,70 %
*diambil nilai CBR terendah
CBR Stabilisasi = CBT tanah asal × 2 (tebal lapis stabilisasi dalam mm)/150
= 3,80 % × 2 150/150
= 7,60 %
b. Segmen 2
CBR = 10,70 %
Tabel 4.11 Desain Fondasi Jalan Minimum
Perkerasan
Perkerasan Lentur
Kaku
Kelas Beban Lalu Lintas Pada Lajur
CBR
Kekuatan Uraian Struktur Rencana Dengan Umur Rencana
Tanah
Tanah Fondasi 40 Tahun (Juta ESA5) Stabilisasi
Dasar (%)
Dasar <2 2–4 <4 Semen
Tebal minimum perbaikan tanah
dasar
≥6 SG5 Perbaikan tanah dasar Tidak diperlukan perbaikan
5 SG6 dapat berupa stabilisasi - - 100
4 SG4 semen atau material 100 150 200 300
3 SG3 timbunan pilihan 150 200 300
(sesuai persyaratan
2,5 SG2,5 175 250 350
Spesifikasi Umum,
Tanah Ekspansif Devisi 3 – Perekerasan
(potensi pemuaian > Tanah) (pemadatan 400 500 600
5% lapisan ≤ 200 mm tebal
gembur)
Berlaku
Perkerasan Lapis penopang 1000 1100 1200 ketentuan
Di Atas yang sama
SG1 Atau lapis penopang
Tanah 650 750 850 dengan
dan geogrid
Lunak fondasi jalan
Tanah Gambut Dengan perkerasan
HRS atau DBST untuk lentur
perkerasan untuk jalan Lapis penopang
1000 1250 1500
raya minor (nilai berbutir
minimum – ketentuan
lain berlaku)
Tebal peningkatan =-
AC WC
AC BC
AC Base
CTB3
Sketsa susunan tebal lapisan perkerasan jalan yang diperoleh dari bagan desain
Metode Desain Manual Perkerasan Jalan 2017
a) Air hilang pada sistem drainase dalam waktu 1 hari. Berdasarkan Pt T-01-2002-B
drainase tersebut dinyatakan kualitas drainase baik.
b) Jumlah hujan per tahun :
18 kali hujan 1 jam
27 kali hujan 2 jam
29 kali hujan 3 jam
a) Segmen 1
Tebal lapisan perkerasan D = 580 mm
Tebal perbaikan tanah dasar S = 150 mm
Tebal lapisan penopang C = -
+
Lebar tepi luar = 730 mm
b) Segmen 2
AC WC 40 mm
AC BC 60 mm
AC Base 180 mm
LPA 300 mm
Tanah dasar stabilisasi 150 mm
Tebal total perkerasan lajur utama = 580 > 350 mm (tebal minimum)
Tebal lapis beraspal pada lajur utama = 280 mm, digunakan permukaan
bahu jalan berupa lapis fondasi agregat kelas S setebal 280 mm
Untuk memastikan air permukaan yang meresap ke perkerasan dapat
dialirkan, pasang LFA kelas A dibawah LFA kelas S dengan tebal (540 mm
– 200 mm) dibawah lapis permukaan LFA kelas S.
Digunakan Tebal LFA kelas A = 300 mm
AC WC 40 mm
280 mm LFA Kelas S AC BC 60 mm
AC Base 180 mm
300 mm LFA Kelas A LPA 300 mm
150 mm Tanah Dasar Stabilisasi Tanah Dasar Stabilisasi 150 mm
b. Segmen 2
1) Diketahui :
CBR tanah dasar = 10,70 %
Beban gandar kumulatif = 38024810,800 ESA
Tebal Peningkatan = -
AC WC 40 mm
AC BC 60 mm
AC Base 180 mm
LPA 300 mm
Tebal total perkerasan lajur utama = 580 > 280 mm (tebal minimum)
Tebal lapis beraspal pada lajur utama = 280 mm, digunakan permukaan
bahu jalan berupa lapis fondasi agregat kelas S setebal 280 mm
Untuk memastikan air permukaan yang meresap ke perkerasan dapat
dialirkan, pasang LFA kelas A dibawah LFA kelas S dengan tebal (540 mm
– 200 mm) dibawah lapis permukaan LFA kelas S.
Digunakan Tebal LFA kelas A = 300 mm
AC WC 40 mm
280 mm LFA Kelas S AC BC 60 mm
AC Base 180 mm
300 mm LFA Kelas A LPA 300 mm