Jika sampel larut dalam air, lanjut ke langkah yang c.Jika sampel tidak larut, ditambahkan 10 tets larutan
sampel (A, B, C, D atau E, secara bergantian) kedalam 1 mL NaOH 5%.
Diaduk perlahan dengan batang pengaduk kaca dan diamati apakah sampel larut atau
tidak larut.Jika sampel tidak larut, ditambahkan HCl 5% kedalam tabung reaksi tersebut sampai
asam.Dicatat apakah terbentuk endapan (kekeruhan).
c. Uji Kelarutan dalam NaHCO3 5%
Ditambahkan 10 tetes sampel dalam tebaung reaksi kemudian ditambahkan 1 mL
NaHCO3 5%.Diamati gelembung yang ada pada permukaan larutan.
Diaduk larutan dengan batang pengaduk kaca.Dicatat apakah sampel larut dan gelembung CO2 atau
tidak larut dan gelembung CO2.
d. Uji Kelarutan dalam HCl 5%
Untuk sampel tidak larut dalam air dan NaOH 5%,
Ditambahkan HCl 5% sebanyak 1 mL secara berturut-turut hingga 3 mL pelarut
kedalam 10 tetes sampel.Senyawa bersifat basa akan membentuk Hidroklorida yang larut dalam air,
tetapi akan mengendap pada kelebihan asam.
Jika sampel tidak larut, dipisahkan cairan supernatant, dengan menggunakan pipet.Kemudian
ditambahkan NaOH 5% sampai bersifat basa.
e. Uji Kelarutan dalam H2SO4 (gunakan lemari asam)
Dimasukkan 3 tetes H2SO4 kedalam tabung reaksi kering.
Ditambahkan 10 tetes mL cairan sampel.Dikocok beberapa lama.
Diamati perubahan yang terjadi, apakah sampel berubah warna atau endapan.