Anda di halaman 1dari 22

HASIL PENELITIAN

ANALISIS GANGGUAN PADA KUBIKEL RTGC (RUBBER TYRED


GANTRY CRANE) DENGAN RELAY PROTEKSI REM615 PADA PT.
PELINDO IV CABANG MAKASSAR NEW PORT

ANALYSIS OF THE INTRUSION OF THE RTGC (RUBBER TYRED


GANTRY CRANE) WITH A REM615 PROTECTION RELAY ON PT.
PELINDO IV CABANG MAKASSAR NEW PORT

MUH IRSYAM
1724040013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO S1


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
JUNI 2021

i
A. Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi Kubikel

Berdasarkan hasil observasi, berikut ini adalah deskripsi hasil

observasi tentang kubikel rubber tyred gantry crane di PT. Pelindo IV

Cabang Makassar New Port.

Tabel 4.1
Hasil pengamatan observasi
No Aspek Yang Diamati Hasil Observasi
Terdapat 16 unit kubikel rubber
1. Kubikel RTGC
tyred gantry crane (RTGC).
Terdapat 16 unit Relay dengan

type REM615 pada kubikel


2. Relay Kubikel RTGC
rubber tyred gantry crane

(RTGC).
Sumber: Hasil Observasi Kubikel, 2021

Berdasarka Tabel 4.1 di atas dapat dilihat dari hasil observasi bahwa setiap

kubikel RTGC di lengkapi dengan satu relay maka, banyaknya kubikel sama

dengan banyaknya relay.

2. Gangguan Pada Kubikel RTGC

Berdasarkan penelitian gangguan yang terjadi pada kubikel RTGC sebagai

berikut:

1
Tabel 4.3
Jenis – jenis Gangguan Kubikel RTGC
No Jenis Gangguan Kode (IEC-ANSI)
1. Over Current Low Trip 51P-1 (1)
2. Over Current Instant Trip 50P/51P(1)
3. Under Voltage 27-1
4. Over Voltage 470-1
5. Earth Fault Low Trip 67N-1(1)
6. Earth Faulth Instant Trip 67N-2(1)
Sumber: Hasil dokumentasi Kubikel, 2021

3. Data Gangguan Kubikel RTGC

Berdasarkan hasil dokumentasi mengenai gangguan pada kubikel RTGC

yang telah di kumpulkan di Makassar New Port, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2
Gangguan- gangguan kubikel RTGC 2019- 2020
Total Gangguan
No Kubikel Tahun
Yang Terjadi
2019 5
1. Kubikel RTGC 1 2020 42
2021 24
2019 3
2. Kubikel RTGC 2 2020 37
2021 22
2019 5
3. Kubikel RTGC 3 2020 37
2021 21
2019 5
4. Kubikel RTGC 4 2020 44
2021 17
2019 7
5. Kubikel RTGC 5 2020 38
2021 16
2019 9
6. Kubikel RTGC 6 2020 27
2021 17
2019 4
7. Kubikel RTGC 7 2020 25
2021 18
8. Kubikel RTGC 8 2019 5

2
2020 31
2021 22
2019 3
9. Kubikel RTGC 9 2020 32
2021 16
2019 4
10. Kubikel RTGC 10 2020 28
2021 14
2019 2
11. Kubikel RTGC 11 2020 26
2021 16
2019 4
12. Kubikel RTGC 12 2020 25
2021 15
2019 5
13. Kubikel RTGC 13 2020 27
2021 18
2019 6
14. Kubikel RTGC 14 2020 30
2021 20
2019 6
15. Kubikel RTGC 15 2020 30
2021 19
2019 4
16. Kubikel RTGC 16 2020 32
2021 19
Sumber: Hasil rekapitulasi dokumentasi gangguan, 2021

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat di lihat jumlah gangguan yang terjadi

sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2021. Pada Kubikel RTGC 1 di tahun 2019

terjadi gangguan under voltage sebanyak 3 kali dan over voltage sebanyak 2 kali,

kemudian di tahun 2020 terjadi gangguan over voltage sebanyak 27 kali, Over

Current Low Trip sebanyak 10 kali, Over Current Instant Trip, Earth Fault Low

Trip sebanyak 1 kali, dan di tahun 2021 gangguan over voltage terjadi sebanyak

16 kali, over current low trip sebanyak 6 kali, dan Earth Faulth Instant Trip

sebanyak 1 kali.

3
Pada kubikel RTGC 2 di tahun 2019 gangguan under voltage terjadi

sebanyak 1 kali dan over voltage sebanyak 2 kali. Kemudian di tahun 2020

gangguan over voltage terjadi sebanyak 26 kali, over current low trip sebanyak 8

kali, earth fault low trip sebanyak 1 kali, over current instant trip sebanyak 1

kali,e arth fault insrant trip sebanyak 1 kali dan di tahun 2021 gangguan over

voltage terjadi sebanyak 15 kali, over current low trip sebanyak 6 kali, dan over

current instant trip sebanyak 1 kali.

Pada kubikel RTGC 3 di tahun 2019 terjadi gangguan under voltage

sebanyak 4 kali, over voltage sebanyak 1 kali, kemudian di tahun 2020 gangguan

over voltage terjadi sebanyak 26 kali, over current low trip 10 kali, earth fault

sebanyak 1 kali dan di tahun 2021 gangguan over voltage terjadi sebanyak 15 kali,

over current low trip sebanyak 5 kali, dan earth fault instant trip sebanyak 1 kali.

Pada kubikel RTGC 4 ditahun 2019 terjadi gangguan under voltage

sebanyak 4 kali dan over voltage sebanyak 1 kali. Kemudian di tahun 2020

gangguan over voltage terjadi sebanyak 26 kali, over current low trip sebanyak 14

kali, earth fault instant trip sebanyak 2 kali, over current instant trip sebanyak 1

kali dan di tahun 2021 gangguan over voltage terjadi sebanyak 14 kali dan over

current low trip sebanyak 3 kali.

Pada kubikel RTGC 5 di tahun 2019 terjadi gangguan under voltage

sebanyak 4 kali dan over voltage sebanyak 3 kali. Kemudian di tahun 2020 terjadi

gangguanover voltage sebanyak 24 kali, over current low trip sebanyak 11 kali,

over current instant trip sebanyak 1 kali, earth fault low trip sebanyak 1 kali, dan

4
earth faulth instant trip sebanyak 1 kali. Dan pada tahun 2021 terjadi gangguan

over voltage sebanyak 13 kali dan over current sebanyak 3 kali.

Pada kubikel RTGC 6 di tahun 2019 terjadi gangguan under voltage

sebanyak 3 kali dan over voltage sebanyak 6 kali. Kemudian di tahun 2020 terjadi

gangguan over voltage sebanyak 15 kali, over current low trip sebanyak 10 kali,

dan earth fault low trip sebanyak 2 kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over

voltage sebanyak 15 kali dan over current low trip sebanyak 2 kali.

Pada kubikel rtgc 7 di tahun 2019 terjadi gangguan under voltage

sebanyak 3 kali dan over voltage sebanyak 1 kali. Kemudian di tahun 2020 terjadi

gangguan over voltage sebanyak 18 kali, over current low trip sebanyak 6 kali,

dan earth fault sebanyak 1 kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 14 kali dan over current low trip sebanyak 5 kali.

Pada kubikel RTGC 8 di tahun 2019 terjadi gangguan under voltage

sebanyak 4 kali dan over voltage sebanyak 1 kali. Kemudian di tahun 2020 terjadi

gangguan over voltage sebanyak 27 kali dan over current low trip sebanyak 4

kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over voltage sebanyak 17 kali, over

current low trip sebanyak 3 kali, dan over current instant trip sebanyak 2 kali.

Pada kubikel RTGC 9 di tahun 2019 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 1 kali dan under voltage sebanyak 3 kali. Kemudian di tahun 2020

terjadi gangguan over voltage sebanyak 36 kali, over current low trip sebanyak 3

kali, earth fault low trip sebanyak 1 kali, dan earth fault instant trip sebanyak 1

kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over voltage sebanyak 15 kali dan over

current low trip sebanyak 2 kali.

5
Pada kubikel RTGC 10 di tahun 2019 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 4 kali dan under voltage sebanyak 2 kali. Kemudian di tahun 2020

terjadi gangguan over current low trip sebanyak 10 kali, over voltage sebanyak 20

kali, earth fault low trip sebanyak 1 kali, dan over current instant trip sebanyak 2

kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over voltage sebanyak 7 kali dan over

current low trip sebanyak 2 kali.

Pada kubikel RTGC 11 di tahun 2019 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 1 kali dan under voltage sebanyak 3 kali. Kemudian di tahun 2020

terjadi gangguan over current low trip sebanyak 6 kali, over voltage sebanyak 20

kali, dan over current instant trip sebanyak 1 kali. Dan di tahun 2021 terjadi

gangguan over voltage sebanyak 16 kali, over current low trip sebanyak 5 kali,

dan earth fault instant trip sebanyak 1 kali.

Pada kubikel RTGC 12 di tahun 2019 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 1 kali dan under voltage sebanyak 4 kali. Kemudian di tahun 2020

terjadi gangguan over current low trip sebanyak 6 kali, over voltage sebanyak 18

kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over voltage sebanyak 16 kali dan over

current low trip sebanyak 1 kali.

Pada kubikel RTGC 13 di tahun 2019 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 2 kali dan under voltage sebanyak 3 kali. Kemudian di tahun 2020

terjadi gangguan over current low trip sebanyak 4 kali dan over voltage sebanyak

20 kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over voltage sebanyak 13 kali.

Pada kubikel RTGC 14 di tahun 2019 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 3 kali dan under voltage sebanyak 3 kali. Kemudian di tahun 2020

6
terjadi gangguan over current low trip sebanyak 4 kali, over voltage sebanyak 23

kali, earth fault low trip sebanyak 1 kali, dan over current instant trip sebanyak 2

kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over voltage sebanyak 17 kali dan over

current low trip sebanyak 2 kali, dan earth fault low trip sebanyak 1 kali.

Pada kubikel RTGC 15 di tahun 2019 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 2 kali dan under voltage sebanyak 4 kali. Kemudian di tahun 2020

terjadi gangguan over current low trip sebanyak 8 kali, over voltage sebanyak 20

kali, dan over current instant trip sebanyak 2 kali. Dan di tahun 2021 terjadi

gangguan over voltage sebanyak 17 kali dan over current low trip sebanyak 2

kali.

Pada kubikel RTGC 16 di tahun 2019 terjadi gangguan over voltage

sebanyak 1 kali dan under voltage sebanyak 3 kali. Kemudian di tahun 2020

terjadi gangguan over current low trip sebanyak 10 kali, over voltage sebanyak 19

kali, earth fault low trip sebanyak 1 kali, dan over current instant trip sebanyak 2

kali. Dan di tahun 2021 terjadi gangguan over voltage sebanyak 16 kali dan over

current low trip sebanyak 2 kali, dan earth fault low trip sebanyak 1 kali.

4. Frekuensi Terjadinya Gangguan

Untuk mendapatkan nilai persentase dan frekuensi terjadinya gangguan

digunakan rumus 3.1. Adapun hasil perhitungannya sebagai berikut:

Tabel 4.4
Hasil perhitungan frekuensi dan persentase gangguan yang terjadi
Frekuensi
No Jenis Gangguan Persentase (%)
Gangguan
1. Over current low trip 192 20,2%
2. Over current instant trip 15 1,5%
3. Over voltage 666 70%

7
4. Under voltage 56 5,9%
5. Earth fault low trip 9 0,9%
6. Earth fault instant trip 10 1,05%
Sumber: Hasil perhitungan persentase dan frekuensi gangguan yang

terjadi, 2021

Frekuensi Gangguan
700

600

500

400

300

200

100

0 Jenis Gangguan470-1
51P-1 (1) 50P/51P(1) 270-1 67N-1(1) 67N-2(1)

Berikut diagram frakuensi terjadinya gangguan :

Gambar 4.1 Grafik frekuensi gangguan yang diproteksi oleh relay REM 615 pada
kubikel RTGC

B. Pembahasan

1. Jenis- jenis gangguan kubikel RTGC

a. Overcurrent (Arus Lebih)

Overcurrent (Arus Lebih) merupakan arus yang mengalir pada suatu

rangkaian melebihi dari arus normal ketika beban penuh yang mengalir pada

rangkaian motor tersebut. Overcurrent itu sendiri terjadi dikarenakan overload

(kelebihan beban) maupun short circuit (hubungan singkat) yang terjadi pada

8
rangkaian. Pada rangkaian listrik untuk sebuah motor, over current (arus lebih)

yang timbul merupakan arus yang mengalir pada rangkaian melebihi arus nominal

yang telah di atur.

Arus short circuit (arus hubung singkat) merupakan arus

overcurrent (arus lebih) yang sangat besar melebihi arus normal beban

penuh yang mengalir pada sebuah rangkaian motor. Arus ini akan mencari

jalan terpendek disekitar jalur distribusi maupun disekitar beban untuk

kembali ke sumber.

Berdasarkan hasil penelitian gangguan arus lebih yang di proteksi

oleh relay REM615 pada kubikel RTGC terbagi menjadi 2 yaitu

overcurrent low trip dan over current instant trip. Overcurrent low trip

akan di proteksi oleh relay REM615 ketika nilai arus yang mengalir pada

kubikel RTGC mencapai 162A dan overcurrent instant trip akan di

proteksi oleh relay ketika nilai arus yang mengalir pada kubikel RTGC

mencapai 648A sesuai yang di atur pada relay REM615 pada kubikel

RTGC.

b. Over Voltage (Tegangan Lebih)

Gangguan tegangan lebih ialah besarnya tegangan yang ada pada

jaringan listrik melebihi tegangan nominal, yang diakibatkan oleh

beberapa hal sebagai berikut:

1) Adanya penurunan beban atau hilangnya beban pada jaringan, yang di sebabkan

oleh switching karena gangguan atau disebabkan karena manuver.

9
2) Terjadinya gangguan pada pengatur tegangan otomatis/automatic voltage

regulator (AVR) pada generator atau pada on load tap charger transformer.

3) Putaran yang sangat cepat (over speed) pada generator yang diakibatkan karena

kehilangan beban.

4) Terjadinya sambaran petir atau surja petir (lightning surge), yang mengakibatkan

hubung singkat dan tegangan lebih.

5) Terjadinya surja hubung (switch surge), yaitu berupa hubung singkat akibat

bekerjanya circuit breaker, sehingga menimbulkan tegangan transient yang

tinggi. Hal ini sering terjadi pada system jaringan tegangan ekstra tinggi.

Gangguan tegangan lebih akan merusak isolasi, dan akibatnya akan

merusak peralatan karena insulation break down (hubung singkat) atau

setidak-tidaknya akan mempercepat proses penuaan peralatan dan

memperpendek umur peralatan. Sebenarnya kondisi abnormal ini kurang

tepat jika disebut sebgai gangguan. Akan tetapi kondisi abnormal ini jika

berlangsung terus menerus akan menyebabkan peralatan cepat rusak, umur

peralatan pendek, dan membahayakan system. Berdasarkan hasil

penelitian over voltage akan di proteksi oleh relay REM615 pada kubikel

RTGC jika nilai tegangan melebihi 3630 V.

c. Undervoltage (Jatuh Tegangan)

Penurunan tegangan yang berlebihan akan menyebabkan peralatan

mengalami kerusakan karena berbagai factor seperti sering berkedip, motor

menjadi panas serta kerusakan komponen seperti kompresor dan sebagainya.

10
Kondisi penurunan tegangan atau voltage drop yang menyebabkan beban

harus bekerja keras karena tegangan pendorong arus menurun, sedangkan daya

yang diperlukan tidak berubah. Kondisi ini dapat juga menyebabkan kabel

menjadi panas berlebih dan terbakar.

Kondisi ini menybabkan penggunaan MCB yang membatasi peningkatan

arus (Amper) yang tidak wajar dari kebakaran akibat penurunan tegangan

tersebut. Beban cenderung mendorong mencoba untuk menarik sejumlah daya

sesuai kebutuhan, sehingga saat tegangan turun arus yang diperlukan alat otomatis

meningkat. Hal ini akan berbahaya jika tidak di batasi dengan alat proteksi seperti

MCB. Berdasarkan hasil penelitian gangguan jatuh tegangan akan di proteksi oleh

relay REM615 jika terjadi arus lebih pada kubikel atau jika nilai tegangan pada

kubikel RTGC berada di bawah nilai tegangan nominal yang menyuplai RTGC.

d. Earth Fault (Gangguan Pembumian)

Pembumian adalah system pengmanan terhadap perangkat-perangkat yang

mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga dari lonjakan arus listrik, dan

system pembumian atau grounding system ini digambarkan sebagai hubungan

antara suatu peralatan atau sirkit listrik dengan bumi. Dengan adanya system

pembumian ini maka keandalan sistem untuk pemanfaatan daya listrik dapat

terjamin dengan baik.

Fungsi pembumian adalah untuk mengalirkan arus gangguan kedalam

tanah melalui suatu elektroda pentanahan yang ditanam dalam tanah bila terjadi

gangguan, disamping itu pentanahan juga berfungsi sebagai pengaman baik bagi

manusia maupun peralatan dari bahaya listrik.

11
Berdasarkan hasil penelitian, gangguan earth fault akan di proteksi oleh

relay REM 615 pada kubikel RTGC ketika terjadi ketidakseimbangan arus atau

terjadi gangguan hubung singkat ke tanah.

2. Frekuensi Terjadinya Gangguan

Sistem tenaga listrik merupakan suatu system yang melibatkan banyak

komponen dan sangat kompleks. Oleh karena itu, ada beberapa factor yang

menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem tenaga listrik, antara sebagai

berikut :

a. Faktor manusia

Faktor ini terutama menyangkut kesalahan atau kelalaian dalam

memberikan perlakuan pada sistem itu sendiri. Misalnya usia pakai, keausan, dan

sebagainya. Hal ini biasa sensitivitas relay pengaman, juga mengurangi daya

isolasi peralatan listrik lainnya.

b. Faktor ekternal

Faktor ini meliputi gangguan- gangguan yang berasal dari

lingkungan di sekitar sistem. Misalnya cuaca,gempa bumi, banjir, dan

sambaran petir. Di samping itu ada kemungkinan gangguan dari binatang,

misalnya gigitan tikus, burung kalelawar, ular, dan sebagainya.

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh pada tabel 4. di peroleh

frekuensi terjadinya gangguan over current low trip sebesar 192 dengan

persentase sebesar 20,2%, over current instant trip sebesar 15 dengan persentase

sebesar 1,5%, over voltage sebesar 666 dengan persentase sebesar 70,2%, under

voltage sebesar 56 dengan persentase sebesar 5,9%, earth fault low trip sebesar 9

12
dengan persentase gangguan sebesar 0,9%, dan earth fault instant trip sebesar 10

dengan persentase 1,05%.

13
C. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada

kubikel RTGC dengan relay REM615 di PT. Pelindo IV cabang Makassar New

Port. Berdasarkan data penelitian di peroleh data sebagai berikut:

1. Gangguan yang terjadi pada kubikel RTGC yang di proteksi oleh relay REM 615

yaitu over current low trip, over current instant trip, over voltage, under voltage,

earth fault low trip dan earth fault intant trip.

2. Frekuensi terjadinya gangguan pada kubikel RTGC berupa, Gangguan over

current low trip sebesar 192, over current instant trip sebesar 15, over voltage

sebesar 666, under voltage sebesar 56, earth fault low trip sebesar 9, dan earth

fault instant trip sebesar 10.

14
LAMPIRAN

15
Lampiran 1: Dokumentasi

16
17
18
Lampiran 2: Persuratan

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai