Anda di halaman 1dari 33

BAB I

DATA HASIL KUNJUNGAN

A. DATA/IDENTITAS UMUM KELUARGA

1. DATA KEPALA KELUARGA

Nama KK Tn. HM
TTL BALE, 01-07-1988
Jenis Kelamin LAKI-LAKI
Pendidikan terakhir TAMAT SEDERAJAT
Pekerjaan utama BURUH TANI/ PERKEBUNAN
Pekerjaan tambahan BURUH BANGUNAN
Agama ISLAM
Suku/Kebangsaan KAILI

2. DATA ANGGOTA KELUARGA

No Nama Hub Umur J Suku Pendidikan Pekerjaan


dg KK K terakhir saat ini
*

1 KINANG ISTRI 34TAHUN P MAKASSA TAMAT IRT


R SEDERAJAT

2 FAISAL ANA 17TAHUN L KAILI PELAJAR/ BELUM/


GUNAWAN K MAHASISWA TIDAK
BEKERJA
3 ICE ANA 11TAHUN P KAILI PELAJAR/ BELUM/
TRISNAWA K MAHASISWA TIDAK
TI BEKERJA

4 MEGA ANA 4TAHUN P KAILI TIDAK/ BLM BELUM/


MUSTIKA K SEKOLAH TIDAK
BEKERJA

B. DENAH RUMAH DAN LOKASI RUMAH (dengan foto dan narasi)

KONDISI DEPAN RUMAH


KONDISI SAMPING RUMAH

KONDISI DAPUR/TEMPAT MASAK


KONDISI KAMAR MANDI

C. Kondisi wilayah tempat tinggal keluarga


Menurut sejarah Kampung Bale, pada awalnya masih dipegang oleh Kepala Kampung Tondo Yaitu LAMAUDU
PALAWATIKA pada Tahun 1928 yang sekarang ini sudah menjadi kelurahan Tondo Kec. Mantikulare, pada saat itu melihat
pertumbuhan penduduk Kampung Bale sudah memungkinkan untuk dijadikan sebuah perkampungan baru, maka di utuslah
adiknya bernama KERE PALAWATIKA untuk menjadi Kepala Kampung Bale yang pertama. Desa Bale yang secara struktual
merupakan bagian dari Kec. Tanantovea, secara geografis Desa Bale terletak disebelah timur pedesaan di wilayah Kec.
Tanantovea, memiliki potensi yang cukup strategi dengan luas wilayah 62, 22 km2 yang terbagi menjadi 5 dusun yakni : Dusun
I, II, III, IV dan Dusun V. Kondisi topografi seluruh dusun berupa perbukitan rendah. Dilihat dari elevasi, wilayah Desa Bale
72% berada pada ketinggian antara 100 meter diatas permukaan laut.
Jumlah penduduk Desa Bale sekitar 1.445 jiwa. Mayoritas pekerjaan penduduk Desa Bale adalah petani, penduduk
Desa Bale biasanya memeriksakan diri ke Poskesdes terdekat.
D. Data wawancara dan observasi
1) SARANA KESEHATAN LINGKUNGAN

SARANA JAMBAN KELUARGA

Keluarga tidak memiliki jamban, keluarga BAB di rawa-rawa dengan jarak ± 10 meter dari rumah . karena keluarga tidak
memiliki biaya untuk pembangunan jamban

SARANA PENYEDIAAN AIR BERSIH (PAB)

Dibelakang rumah klien terdapat sumber mata air yang jernih, dengan menggunakan pipa untuk menyambung air dari mata air
tersebut untuk ke rumah, jarak mata air ≥ 10 m.

PENGELOLAAN SAMPAH

Keluarga melakukan pembuangan sampah dibelakang rumah dan langsung membakar jika ada sampah.

PENGELOLAAN AIR LIMBAH RT


Air pembuangan dari dapur dan kamar mandi berasal dari permukaan tanah dan keluarga tidak mengetahui pengaruh air limbah
bagi kesehatan.
ASI dan MP-ASI (khusus untuk Anggota RT umur 0 – 23
bulan

Pertanyaan Nomor 42 – 45 untuk mengetahui pelaksanaan IMD oleh ibu

Ibu mengatakan ketika bayi lahir, bayi diletakan secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit ibu dan bayi melekat.
Proses dilakukan < 1 jam dan pada saat proses peletakan tersebut anak sempat menghisap putting susu ibu dan ibu memberi ASI <
1jam setelah meahirkan.

Pertanyaan Nomor 47 – 50 untuk mengetahui implementasi ASI eksklusif oleh ibu

Jenis makanan/minuman yang diberikan kepada ibu yaitu buah yang dihaluskan dengan alasan untuk menjadi makanan
tambahan yang sudah menjadi kebiasaan keluarga
Pertanyaan Nomor 53 – 54 untuk mengetahui pemberian MP-ASI pada anak

Pada umur 1 minggu, anak tersebut sudah diberikan makanan selain asi seperti air gula dan buah pisang yang dihaluskan dan
tidak diberikan ASI lagi sejak umur 6 bulan

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (ART umur 6 – 59 bulan)

Pertanyaan Nomor 57 – 61 untuk mengetahui apakah balita pernah memperoleh program PMT untuk balita kurus

Pada tahun 2020 anak tersebut mendapatkan PMT dalam bentuk Biskuit program yang diberikan oleh tenaga kesehatan sebanyak
1 dos.
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A (ART umur 6 – 59 bulan)

Pertanyaan nomor 62 – 63 untuk mengetahui pemberian kapsul vitamin A pada


anak

Pada tahun 2020 anak tersebut sudah mendapatkan kapsul vitamin A yang berwarna biru, dan pada umur ≥ 12 bulan anak
tersebut diberikan kapsul vitamin A berwarna merah

PENIMBANGAN DAN KEPEMILIKAN KMS BALITA (ART umur 0 – 59 bulan)

Ibu tersebut mempunyai KMS dan anak tersebut sering dilakukan penimbangan badan sebanyak 3-4 kali di Posyandu dan hasil
penimbangan diisi dalam buku KMS dan pengakuan Kader

RIWAYAT SAKIT ANAK (ART umur 0 – 59 bulan)

Dalam waktu kurun 6 bulan terakhir anak mengalami sakit dengan gejala gatal-gatal didaerah dagu, tetapi anak tersebut tidak
dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan membeli obat sendiri di apotek.
RIWAYAT IMUNISASI ANAK ( ART Umur 0 – 9 bln)

75. Isilah jenis imunisasi yang sudah diberikan pada anak

No Jenis Imunisasi Ya Tidak Keterangan


1. BCG √
2. DPT-HB I √
3. DPT – HB II √
4. DPT – HB III √
5. POLIO I √
6. POLIO II √
7. POLIO III √
8. POLIO IV √
9. CAMPAK √
10. HB 0 – 10 Hari √

STATUS GIZI BALITA

76. Hasil pengukuran antropometri anak (0 – 59 bulan)

Nama Anak Tanggal Lahir Berat badan (kg) Panjang badan


(cm)
Mega mustika 10 Mei 2017 11,3 kg 88,9 cm

BB/U = <-3 SD (Berat badan sangat kurang)


TB/U = < -3 SD (sangat pendek)
BB/TB = -3 SD sd <-2 SD (gizi kurang)
BAB II
PERMASALAHAN KELUARGA
A. Rincian masalah yang di temukan

FORM A: PENYELESAIAN MASALAH TERINTEGRASI


KEGIATAN INTERPROFESSIONAL

MASALAH KELUARGA TUJUAN INDIKATOR RENCANA KEGIATAN TIM PROFESI


PENYELESAIAN KEBERHASILAN INTERVENSI INTERVENSI YANG
MASALAH BERTANGGUNG
(DIURUTKAN JAWAB
BERDASARKAN
PRIORITAS)
Anak M memiliki status Kenaikan BB setiap - Edukasi / penyuluhan Memberikan Profesi Gizi
gizi baik bulan dan edukasi tengang Gizi penyuluhan dan
Anak M mengalami berat edukasi tengang
badan kurang serta tinggi Gizi
badan tidak sesuai dengan - Membuat menu
umur makanan sehat dan
murah untuk
keluarga
Ibu diberikan Profesi Gizi
pengetahuan
menu keluarga
yang sehat
Lingkungan rumah yang 1. keluarga 3. Membuat - Edukasi keluarga Memberikan Profesi sanitasi
kurang bersih dan tidak mempunyai penyediaan dalam lefleat tentang lingkungan
mempunyai jamban tempat tempat pemenuhan PHBS
pembuangan sampah lingkungan yang
sampah 4. Bantuan sehat dan
2. keluarga penyediaan pentingnya
mempunyai Jamban tersedia jamban
jamban dengan di rumah.
kerja sama
pemerintah
setempat

Rumah tidak memiliki


sarana air bersih
FORM B: RENCANA PENYELESAIAN KASUS SECARA KOLABORASI ANTAR PROFESI (Tyastuti, 2016)

PENDEKATAN INDIVIDU PROFESI


Unit Layanan:

PROFESI MASALAH FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA MASALAH Rencana


YANG KESEHATAN DALAM KELUARGA Penyelesaian
DITEMUKAN masalah
Intervensi
Faktor Sosio Faktor Faktor Faktor Faktor
demografi Lingkungan Biologi Perilaku Pelayanan
Kesehatan
Pendidikan (fisika, kimia, (Ayah (ayah (tidak
orang tua: radiasi. dicurigai merokok, ibu memiliki
Gizi An. M Misalnya, sakit TB paru. sering beli KIS, teratur Anak M,
mengalami Ayah: SD keluarga tinggal Atau, anak makanan ke rencana
Stunting dengan dekat pabrik lahir jadi, anak Posyandu, intervensi:
kebutuhan gizi Ibu: SD
yang premature. sering jajan, jarak Memberikan
tidak terpenuhi Pekerjaan: menghasilkan Atau sekitar tidak, ada Puskesmas
akibat faktor PMT
Petani dan limbah asap. rumah yang minum jauh, dll)
ekonomi rendah Buruh Atau keluarga banyak warga alcohol, Ibu, rencana
dan pola asuh Bangunan tinggal di sakit jarang intervensi:
orang tua. pinngir jalan kecacingan) berolahraga,
Jl. Pue Memberikan
Salangga yang ramai. ibu tidak KB) Edukasi
Desa Bale tentang isi
Kec. piringku
Tanantove
Keluarga,
rencana
kondisi intervensi:
rumah: semi
permanen Memberikan
edukasi
tentang
pentingnya gizi
seimbang bagi
keluarga.
Dan diberikan
leaflet tentang
Gizi Seimbang
dan Isi
Piringku.

Kebidanan Ibu multipara Bapak dan ibu,


dengan suntik
KB 3 bulan Rencana
dengan usia ibu intervensi :
34 tahun Memberikan
edukasi
tentang
penggunaan
alat
kontrasepsi
jangka
panjang.
Memberikan
edukasi
tentang faktor
resiko bahaya
kehamilan
diusia lebih
dari 35 tahun.
Sanitasi Anak gizi Keluarga,
lingkungan kurang dengan rencana
kondisi rumah Intervensi:
tidak ada sarana
air bersih Memberikan
edukasi
tentang PHBS.
Dengan
pemberian
Leaflet tentang
PHBS
Keperawata Hubungan Pola Lingkungan ibu Memberikan
n asuh orang tua dan ayah klien edukasi yang
yang tidak baik mempunyai mudah dan
terhadap masalah pola dapat
perkembangan asuh yang tidak dipahami oleh
anak baik keluarga
tentang
pentingnya
pola asuh yang
baik bagi
pertumbuhan
anak
FORM C: PENATALAKSANAAN SECARA TIM(Tyastuti, 2016)

Anggota Tim: 1.Tri Desfira Rahmadani Nama Pasien : An. Mega Mustika
2.Mauren Elizabeth Wijaya Usia : 4 tahun 7 bulan
3. Khalifa Alamat : Jl, Pue Salangga Desa Bale Kec. Tamantovea
4. Sri Dewi Mawanti
5. Gledis Veronika

Tujuan Umum Penatalaksanaan Pasien

Mengatasi masalah penyakit kurang gizi pada Anak M (4 tahun 7 bulan) dengan ibu Kinang, ayah Hilman dan lingkungan rumah
tidak bersih disertai tidak mempunyai jamban.

Tujuan JANGKA PANJANG Tujuan JANGKA MENENGAH Tujuan JANGKA PENDEK

Ct: Meningkatkan berat badan Anak M Ct: Ibu dari Anak M dimotivasi untuk Ct: Anak M segera diberikan PMT
dengan memberikan edukasi tentang gizi menggunakan KB jangka panjang, dan
seimbang diajarkan cara menyediakan menu
makanan bergizi sesuai kebutuhan anak, Membuat tempat sampah di area
Bantuan Penyediaan jamban dengan rajin ke Posyandu perumahan.
kerjasama pemerintah setempat

Ayah pasien berhenti merokok

BAB III
PENYELESAIAN MASALAH

FORM A: PENYELESAIAN MASALAH TERINTEGRASI


KEGIATAN INTERPROFESSIONAL

MASALAH TUJUAN INDIKATOR RENCANA KEGIATAN TIM PROFESI


KELUARGA PENYELESAIAN KEBERHASILAN INTERVENSI INTERVENS YANG
MASALAH I BERTANGGUNG
(DIURUTKAN JAWAB
BERDASARKAN
PRIORITAS)
Anak M memiliki Kenaikan BB setiap Memberikan Profesi Gizi
status gizi baik bulan - Membuat menu penyuluhan
Anak M mengalami dan edukasi
makanan sehat dan
berat badan kurang tengang Gizi
murah untuk
serta tinggi badan
keluarga
tidak sesuai dengan
umur

Ibu diberikan Profesi Gizi


pengetahuan
menu
keluarga yang
sehat
Lingkungan rumah 5. keluarga 7. Membuat - Mengedukasi Memberikan Profesi sanitasi
yang kurang bersih mempunyai penyediaan keluarga dalam lefleat tentang lingkungan
dan tidak tempat tempat pemenuhan PHBS
mempunyai jamban pembuangan sampah lingkungan yang
sampah 8. Bantuan sehat dan
6. keluarga penyediaan pentingnya
mempunyai Jamban tersedia jamban
jamban dengan di rumah.
kerja sama
pemerintah
setempat

Rumah tidak
memiliki sarana air
bersih
FORM B: RENCANA PENYELESAIAN KASUS SECARA KOLABORASI ANTAR PROFESI (Tyastuti, 2016)

PENDEKATAN INDIVIDU PROFESI


Unit Layanan:

PROFESI MASALAH FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA MASALAH Rencana


YANG KESEHATAN DALAM KELUARGA Penyelesaian
DITEMUKAN masalah
Intervensi
Faktor Sosio Faktor Faktor Faktor Faktor
demografi Lingkungan Biologi Perilaku Pelayanan
Kesehatan
Pendidikan (fisika, kimia, (Ayah (ayah (tidak
orang tua: radiasi. dicurigai merokok, ibu memiliki
Gizi An. M Misalnya, sakit TB paru. sering beli KIS, teratur Anak M,
mengalami Ayah: SD keluarga tinggal Atau, anak makanan ke rencana
Stunting dengan dekat pabrik lahir jadi, anak Posyandu, intervensi:
kebutuhan gizi Ibu: SD
yang premature. sering jajan, jarak Memberikan
tidak terpenuhi Pekerjaan: menghasilkan Atau sekitar tidak, ada Puskesmas
akibat faktor Petani dan limbah asap. rumah yang minum jauh, dll) PMT
ekonomi rendah Buruh Atau keluarga banyak warga alcohol,
dan pola asuh Bangunan tinggal di sakit jarang Ibu, rencana
orang tua. pinngir jalan kecacingan) berolahraga, intervensi:
Jl. Pue yang ramai. ibu tidak KB)
Salangga Memberikan
Desa Bale Edukasi
Kec. tentang isi
Tanantove piringku

kondisi Keluarga,
rumah: semi rencana
permanen intervensi:
Memberikan
edukasi
tentang
pentingnya gizi
seimbang bagi
keluarga.
Dan diberikan
leaflet tentang
Gizi Seimbang
dan Isi
Piringku.

Kebidanan Ibu multipara Bapak dan ibu,


dengan suntik
KB 3 bulan Rencana
dengan usia ibu intervensi :
34 tahun Memberikan
edukasi
tentang
penggunaan
alat
kontrasepsi
jangka
panjang.
Memberikan
edukasi
tentang faktor
resiko bahaya
kehamilan
diusia lebih
dari 35 tahun.
Sanitasi Anak gizi Keluarga,
lingkungan kurang dengan rencana
kondisi rumah Intervensi:
tidak ada sarana
air bersih Memberikan
edukasi
tentang PHBS.
Dengan
pemberian
Leaflet tentang
PHBS
Keperawata Hubungan Pola Lingkungan ibu Memberikan
n asuh orang tua dan ayah klien edukasi yang
yang tidak baik mempunyai mudah dan
terhadap masalah pola dapat
perkembangan asuh yang tidak dipahami oleh
anak baik keluarga
tentang
pentingnya
pola asuh yang
baik bagi
pertumbuhan
anak

FORM C: PENATALAKSANAAN SECARA TIM(Tyastuti, 2016)

Anggota Tim: 1.Tri Desfira Rahmadani Nama Pasien : An. Mega Mustika
2.Mauren Elizabeth Wijaya Usia : 4 tahun 7 bulan
3. Khalifa Alamat : Jl, Pue Salangga Desa Bale Kec. Tamantovea
4. Sri Dewi Mawanti
5. Gledis Veronika

Tujuan Umum Penatalaksanaan Pasien

Mengatasi masalah penyakit kurang gizi pada Anak M (4 tahun 7 bulan) dengan ibu Kinang, ayah Hilman dan lingkungan rumah
tidak bersih disertai tidak mempunyai jamban.
Tujuan JANGKA PANJANG Tujuan JANGKA MENENGAH Tujuan JANGKA PENDEK

Ct: Meningkatkan berat badan Anak M Ct: Ibu dari Anak M dimotivasi untuk Ct: Anak M segera diberikan PMT
dengan memberikan edukasi tentang gizi menggunakan KB jangka panjang, dan
seimbang diajarkan cara menyediakan menu
makanan bergizi sesuai kebutuhan anak, Membuat tempat sampah di area
rajin ke Posyandu perumahan.
Bantuan Penyediaan jamban dengan
kerjasama pemerintah setempat
Ayah pasien berhenti merokok
STUNTING
kurangnya
kebutuhan
pengetahuan Pola asuh
faktor nutrisi kurang
orang tua pada orang tua tidak
pendidikan dari kebutuhan
pertumbuhan efektif
tubuh
anak
LAMPIRAN
BAB IV
KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengkajian an. Meha Mustika, anak dari Ibu, Kinang menderita STUNTING akibat kekurangan gizi
dengan faktor ekonomi serta pendidikan rendah yang membuat orang tidak memahami apa saja yang penting untuk memenuhi
pertumbuhan pada anak balita

Anda mungkin juga menyukai